Legenda Futian

Saling Mempermalukan



Saling Mempermalukan

3Banyak orang memandang ke arah Panggung Pertempuran Hukum tempat Ye Futian dan yang lainnya berada. Mereka bisa mendengar suara nyanyian naga di sana.     
0

'Lagu Naga Yan,' pikir Ye Futian dalam hati. Itu adalah teknik rahasia milik Klan Yan. Ye Futian menduga bahwa Yan Qingfeng mungkin telah berkultivasi dengan Klan Yan sebelumnya karena dia mengetahui cara memainkan lagu tersebut. Jika benar demikian, Yan Qingfeng mungkin memang mengincar mereka kali ini.     

Sebuah badai es telah terbentuk di sekitar tubuh Leng Qinghan. Sementara pisau di dalam badai itu tampak seperti bulan yang dingin, dan kilatan cahaya peraknya membuat bulu kuduk semua orang berdiri. Namun, seekor naga sejati kini telah terbentuk di atas tubuh Yan Qingfeng dan melayang di atas langit. Tidak lama kemudian, Pedang Naga yang tak terhitung jumlahnya berjatuhan dengan membawa kekuatan yang dahsyat di dalamnya. Yan Qingfeng juga ikut menerjang ke depan dan berusaha menekan Leng Qinghan.     

Pertarungan terjadi dalam sekejap dan mengguncang Panggung Pertempuran Hukum. Pisau-pisau itu berkilauan dan mengoyak ruang hampa. Secara mengejutkan, Leng Qinghan melancarkan serangan balasan berupa sebuah tornado.     

"Dia memang murid dari Akademi Donghua. Meskipun teknik pedang yang dikuasai oleh Leng Qinghan itu memang berasal dari Keluarga Leng, namun sekarang teknik itu telah berubah menjadi sebuah teknik yang jauh lebih kuat," ujar seorang kultivator dari Klan Yan. Yan Hanxing memandang Zong Chan dan kelompoknya, lalu berkata, "Leng Kuangsheng juga berkultivasi di Menara Pengintai Wangshen sebelumnya. Apa menurutmu Leng Qinghan mampu mengalahkan Yan Qingfeng, yang juga berasal dari keluarga terkemuka di Langit Donghua?"     

"Putra Mahkota Yan, aku yakin kau juga mengetahui fakta bahwa Keluarga Leng sudah lama memiliki koneksi dengan Menara Pengintai Wangshen. Tentu saja kami percaya bahwa Leng Qinghan mampu memenangkan pertarungan ini," jawab Li Changsheng sambil tersenyum. "Kecuali orang-orang dari Klan Yan meragukan bahwa Yan Qingfeng tidak mampu meraih keunggulan dari Leng Qinghan?"     

Yan Hanxing tersenyum dan berkata, "Tentu saja tidak. Aku percaya pada kemampuan Yan Qingfeng. Karena kita memiliki perbedaan pendapat, bagaimana kalau kita bertaruh?"     

"Pertaruhan seperti apa?" tanya Li Changsheng.     

"Jika Leng Qinghan kalah, Menara Pengintai Wangshen tidak boleh mencampuri urusan dari Pulau Dewa Timur dan menyerahkan pria itu pada Klan Yan jika dia mengalami kekalahan," Yan Hanxing memandang Ye Futian dan berbicara sambil tersenyum.     

Li Changsheng memandang Yan Hanxing sambil mengerutkan keningnya dan berkata dengan nada mengejek, "Maaf, tapi Klan Yan tidak memiliki sesuatu yang sepadan dengan penawaranmu itu."     

Tatapan tajam Yan Hanxing terpaku pada Li Changsheng. Li Changsheng baru saja mengejek Klan Yan karena tidak memiliki kultivator yang sebanding dengan Ye Futian. Yan Dongyang, salah satu anggota dari Klan Yan, telah dikalahkan oleh Ye Futian sebelumnya dan mengejutkan semua orang yang ada di Akademi Donghua. Apakah ada Renhuang dari Klan Yan yang mampu disejajarkan dengan Ye Futian?     

Klan Yan tidak memiliki seseorang di tingkat yang sama dengan Ye Futian untuk bisa melakukan pertaruhan ini.     

Orang-orang memandang Yan Hanxing dan Li Changsheng dengan penuh ketertarikan. Pertarungan yang sedang terjadi di atas Panggung Pertempuran Hukum ternyata ada hubungannya dengan kedua pasukan ini. Siapa yang menyangka bahwa sang Putra Mahkota dari Klan Yan akan dibuat terdiam seperti ini.     

Saat ini, nyaris mustahil bagi Klan Yan untuk menemukan seseorang sekuat Kaisar Pedang Liunian di antara jajaran anggota mereka.     

"Yan Qingfeng juga berkultivasi bersama Klan Yan, bukan? Tapi sepertinya dia sudah berada di ambang kekalahan," ujar Li Changsheng sambil memandang ke arah Panggung Pertempuran Hukum. Leng Qinghan menguasai beberapa macam kekuatan Jalur Agung. Dengan mengombinasikan kekuatan-kekuatan itu ke dalam teknik pedangnya, dia mampu meraih keunggulan atas Yan Qingfeng.     

"Oh ya?" jawab Yan Hanxing dengan nada datar.     

Pada saat ini, situasi di atas panggung pertempuran berubah secara tiba-tiba. Yan Qingfeng tampaknya telah menggunakan semacam teknik rahasia dan menyelimuti sekujur tubuhnya dengan baju zirah yang terbuat dari sisik naga, yang membuatnya mampu mencengkeram pisau milik Leng Qinghan. Kemudian, tangannya berubah menjadi cakar yang tajam dan menembus tubuh Leng Qinghan.     

Seberkas cahaya yang menyilaukan melesat melintasi langit. Pada saat itu juga, baju zirah naga yang dikenakan oleh Yan Qingfeng terkoyak, dan kini noda merah menghiasi permukaannya. Tapi Leng Qinghan juga terluka parah. Dia terhempas ke kejauhan dengan luka sayatan di tubuhnya. Darah tampak menodai pakaiannya.     

Para penonton langsung terdiam. Semua orang begitu terkejut saat melihat bahwa pertarungan pertama sudah berlangsung sesengit ini.     

Biasanya, sesi pertarungan pertama pada sebuah pertemuan besar yang mempertemukan semua sosok terkemuka di Wilayah Donghua akan berlangsung normal dan tanpa ada tekanan sedikit pun.     

Sosok-sosok penting di Istana Donghua juga memandang ke arah Panggung Pertempuran Hukum, namun mereka tidak berkomentar apa-apa. Ketua Ning telah mengatakan sebelumnya bahwa dia tidak akan ikut campur dalam sesi pertarungan ini.     

"Dia lumayan kuat karena mampu mengalahkan murid dari Akademi Donghua. Tidak mengherankan dia mampu meraih kemenangan, karena dia dilatih oleh Klan Yan." Ketua Ning berkomentar. Leng Qinghan menutupi luka-lukanya dan pergi meninggalkan panggung pertempuran. Dia tampak menundukkan kepalanya saat berjalan kembali ke kursinya.     

Pertarungan pertama ini membuat Akademi Donghua sedikit dipermalukan. Seorang kultivator dari Akademi Donghua telah dikalahkan oleh seorang Renhuang dari Klan Yan.     

"Apakah kau terluka parah?" Leng Kuangsheng bertanya pada Leng Qinghan. Dia menggelengkan kepalanya sebagai tanggapan. Ye Futian mengeluarkan sebuah botol porselen kecil dan menyerahkannya pada Leng Qinghan, lalu berkata, "Minumlah ramuan ini."     

"Terima kasih," Leng Qinghan mengangguk. Kemudian dia kembali ke deretan kursi tempat Akademi Donghua berada, meminum ramuan pemberian Ye Futian, dan duduk di kursinya untuk mengatur napasnya dan memulihkan tubuhnya.     

Para kultivator dari Akademi Donghua terlihat cukup kesal. Mereka menatap tajam ke arah para kultivator dari Klan Yan.     

Pada saat ini, Yan Qingfeng juga pergi meninggalkan panggung pertempuran, seolah-olah dia bertarung bukan untuk membuktikan sesuatu maupun mendukung kelompok tertentu.     

Beberapa Renhuang lainnya berdiri dan berniat untuk pergi ke Panggung Pertempuran Hukum.     

Namun, satu sosok melesat melintasi mereka. Seseorang dengan rambut berwarna abu-abu berdiri dengan tenang di depan salah satu pintu yang berada di luar Panggung Pertempuran Hukum. Kemudian, dia melangkah ke depan dan memasuki pintu tersebut.     

"Ini..." Banyak orang memandangnya dengan takjub.     

Bahkan sosok-sosok terkemuka yang duduk di dalam Istana Donghua tertegun saat menyaksikan pria berambut abu-abu itu berjalan ke atas panggung pertempuran.     

Pria itu adalah Ye Futian.     

Ye Futian hanya perlu duduk dan menunggu seseorang untuk menantangnya. Bagaimanapun juga, dia sudah dikenal oleh banyak orang karena kemampuannya dan dia memiliki Menara Pengintai Wangshen yang mendukungnya. Bahkan pada awalnya Ketua Ning berpikir bahwa ada beberapa kultivator berbakat dari pasukan-pasukan terkemuka mungkin akan bertarung melawan Ye Futian setelah rangkaian Pertempuran Hukum yang diadakan hari ini berakhir.     

Namun, Ye Futian justru mengambil inisiatif untuk maju di pertarungan kedua.     

Sebenarnya apa yang sedang dia rencanakan?     

Ye Futian memasuki Panggung Pertempuran Hukum dengan tenang, dan tubuhnya melayang di udara. Dengan disaksikan oleh banyak orang, dia menatap para kultivator dari Klan Yan yang sedang duduk di luar Istana Donghua dan berkata, "Aku pernah bertarung melawan Putra Mahkota Yan Dongyang sebelumnya, tetapi aku masih belum puas dengan penampilanku kala itu. Karena itulah, aku ingin mengundang Putra Mahkota Yan bertarung sekali lagi melawanku untuk melihat apakah kami telah mengalami kemajuan."     

"..." Semua orang menatap ke arah Ye Futian. Para kultivator dari Klan Yan mengerutkan kening mereka, dan wajah Yan Dongyang tampak membeku.     

Ye Futian telah mengalahkannya di Menara Pengintai Wangshen, jadi bertarung lagi melawannya akan berakhir sia-sia kecuali dia yang berinisiatif untuk menantang Ye Futian.     

Kalau begitu, kenapa Ye Futian melakukan hal ini?     

Semua orang bisa menebak bahwa Ye Futian ingin menghancurkan Yan Dongyang lagi...     

Dia ingin membuat Yan Dongyang bertekuk lutut di hadapan semua kultivator dari Wilayah Donghua. Dia memang bernyali besar!     

Ekspresi Yan Dongyang tampak muram. Para kultivator dari Klan Yan, yang sebelumnya merayakan kemenangan Yan Qingfeng atas Leng Qinghan, kini juga berhenti tersenyum.     

Ye Futian sengaja memprovokasi Klan Yan.     

Dia ingin membalas kekalahan yang baru saja dialami oleh Leng Qinghan.     

Para kultivator dari Keluarga Leng merasa tergerak oleh tindakan Ye Futian. Leng Yan dan Leng Xi menatapnya dengan darah yang mendidih di dalam tubuh keduanya. Mereka berdua sangat marah sekarang, dan mereka sangat ingin melihat Klan Yan dipermalukan di depan publik.     

"Menarik," gumam Thunder Punishing Skylord sambil menyeringai. Ada pepatah yang mengatakan bahwa 'balas dendam lebih memuaskan jika telah dipendam dalam waktu lama'. Namun sepertinya Ye Futian tidak ingin repot-repot menunggu.     

Yan Dongyang tidak punya pilihan selain menerima tantangan Ye Futian. Bagaimanapun juga, Yan Dongyang tidak punya alasan untuk menolak karena Ye Futian berada di tingkat Plane yang lebih rendah darinya.     

Bisakah dia memilih untuk menyerah?     

Klan Yan akan dipermalukan habis-habisan. Semua orang menyaksikan apa yang menimpa Leng Qinghan dan Akademi Donghua sebelumnya.     

Dia tidak bisa melarikan diri dari situasi ini.     

Yan Dongyang terpaksa berjalan menuju Panggung Pertempuran Hukum. Dia memandang Ye Futian dengan tatapan penuh kebencian. Tanpa berkomentar apa pun, dia mengeluarkan kekuatan yang dahsyat dari tubuhnya. Pada saat suara nyanyian naga bergema di udara, beberapa naga yang mengerikan muncul di atas langit.     

Pada saat ini, Panggung Pertempuran Hukum tampak sangat menakjubkan. Banyak orang baru menyadari bahwa Yan Dongyang, sang Putra Mahkota dari Klan Yan, ternyata juga seorang kultivator yang luar biasa dengan Roda Ilahi sempurna. Mereka melupakan tentang betapa kuatnya dia karena kehadiran lawannya yang berambut abu-abu itu.     

Cahaya suci bersinar terang di atas Panggung Pertempuran Hukum. Dengan disaksikan oleh semua orang, panggung itu berubah menjadi sebuah area berbintang yang dihiasi oleh bintang-bintang di dalamnya. Kemudian, area itu berubah menjadi sebuah area Jalur Agung yang mengerikan.     

Nyanyian Naga Yan masih bergema di seluruh tempat. Namun tablet bintang yang tak terhitung jumlahnya bermunculan dari bintang-bintang di area tersebut dan memancarkan cahaya Buddha yang menyilaukan serta gelombang suara yang dahsyat. Itu adalah Lagu Pembunuh Iblis Vajra. Dua serangan gelombang suara itu bertabrakan satu sama lain dan mengguncang Jalur Agung di sekitarnya.     

"Area Jalur Agung yang sangat kokoh." Tatapan mata semua orang tertuju pada mereka berdua. Ekspresi Kong Xiao dari Akademi Donghua tampak serius. Dengan cara inilah dia mengalami kekalahan sebelumnya.     

Area Jalur Agung itu semakin meluas hingga akhirnya menutupi Panggung Pertempuran Hukum secara keseluruhan. Area itu menangkis kawanan naga emas yang dibentuk oleh Lagu Naga Yan dan mengambil alih area tersebut.     

"Sepertinya Kaisar Millet pada akhirnya merekrut pria itu sebagai muridnya," ujar Kaisar Yan dengan nada dingin. Dapat terlihat dengan jelas bahwa area Jalur Agung yang dibentuk oleh Ye Futian merupakan bentuk evolusi dari teknik Gerbang Tekanan Dunia.     

"Tentu saja aku merasa gembira bisa bertemu dengan pemuda yang begitu luar biasa seperti dirinya. Aku telah mengajarkan semua yang kuketahui. Tapi kenapa aku harus merekrutnya menjadi muridku?" jawab Kaisar Millet.     

Kaisar Yan hanya mendengus. Sementara itu, monumen ilahi yang tak terhitung jumlahnya berjatuhan dari atas langit, seolah-olah hendak menghancurkan area berbintang itu. Namun, Ye Futian langsung mendorong tangannya ke depan dan menghancurkan semua monumen itu hingga menjadi bagian-bagian kecil.     

"Kuat sekali." Para penonton tampak takjub saat menyaksikan pemandangan tersebut. Serangan yang dilancarkan oleh Ye Futian melesat melintasi langit. Di sisi lain, Yan Dongyang berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi dirinya sendiri, namun Roda Ilahi-nya telah dihancurkan, sehingga dia tidak bisa menghindari serangan ini.     

*Brak* Disertai dengan suara yang keras, jejak telapak tangan dari Jalur Agung turun dari atas langit dan mendarat di tubuh Yan Dongyan hingga tubuhnya menghantam Panggung Pertempuran Hukum. Dia memuntahkan darah, dan nyaris tidak bisa bernapas.     

Satu serangan!     

Para penonton terpaku di tempat masing-masing. Seorang kultivator sekuat Yan Dongyang tidak mampu menahan satu serangan dari Ye Futian. Ye Futian mengerahkan kekuatannya secara maksimal hanya untuk mempermalukan Yan Dongyang.     

Para kultivator dari Klan Yan tersulut amarah dan menatap Ye Futian, yang berdiri di atas Panggung Pertempuran Hukum. Dia sudah keterlaluan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.