Legenda Futian

Lagu Ilahi Taihua



Lagu Ilahi Taihua

1Banyak kultivator memuji penampilan Ning Hua. Sementara itu, di tempat para anggota dari Istana Dewa Kehancuran berada, Desolation menundukkan kepalanya dan mengambil segelas anggur. Kemudian dia menghabiskannya dalam satu tegukan. Dia mengangkat kepalanya dan memandang ke tempat Ning Hua berada di antara para anggota dari Akademi Donghua.      1

Keinginan bertarung yang samar terpancar dari matanya. Seolah-olah bisa merasakan sesuatu, Ning Hua juga menoleh dan memandang ke arah Desolation. Mereka saling menatap satu sama lain, dan sebuah arus kekuatan yang tak berbentuk muncul di antara mereka.     

Orang-orang yang berada di sekitar mereka sepertinya bisa merasakan sesuatu. Mereka pun mengalihkan pandangan mereka pada dua sosok tersebut.     

Ketika para kultivator dari Istana Dewa Kehancuran mengunjungi Akademi Donghua, Desolation ingin menantang Ning Hua. Namun, Ning Hua tidak ada di sana kala itu.     

Sekarang setelah kesempatan itu muncul dengan sendirinya. Desolation jelas tidak akan melewatkannya begitu saja.     

Namun, Desolation tidak ingin terburu-buru dalam bertindak. Dia akan menunggu hingga semua orang menjalani pertarungan sebelum dia menantang Ning Hua. Dia ingin melihat sekuat apakah sosok terkemuka ini, yang disebut-sebut sebagai sang jenius nomor satu di Wilayah Donghua.     

Di dalam Istana Donghua, sosok-sosok terkemuka juga mendeteksi sesuatu. Mereka memandang ke bawah, lalu tersenyum tipis. Tampaknya tidak lama lagi akan ada pertempuran yang sangat seru. Selain Desolation dan Ning Hua, ada juga banyak sosok luar biasa yang hadir hari ini.     

Mereka pasti akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menguji kekuatan satu sama lain.     

Pada saat ini, satu sosok lainnya melangkah ke depan dan muncul di atas Panggung Pertempuran Hukum. Renhuang ini memiliki aura yang menakjubkan dan berkarisma.     

"Dia adalah seorang kultivator dari Istana Senar di Langit Donghua," seseorang berkomentar ketika mereka mengenali Renhuang di usia tiga puluhan ini. Istana Senar adalah salah satu pasukan terkemuka di Langit Donghua. Hampir semua Renhuang dari pasukan-pasukan terkemuka di Langit Donghua menghadiri Perjamuan Donghua. Selain itu, di area Sembilan Langit, Langit Donghua memiliki jumlah Renhuang terbanyak.     

Karena itulah, hingga detik ini, semua orang yang naik ke atas Panggung Pertempuran Hukum adalah para kultivator dari Langit Donghua,     

Renhuang dari Istana Senar itu mengangkat kepalanya dan memandang ke arah langit. Tatapan matanya tertuju pada seseorang. Banyak orang langsung menoleh untuk melihat siapa yang dia lihat. Ternyata itu adalah seorang wanita cantik dengan penampilan yang mempesona—Dewi Taihua.     

Ketika mereka melihat seorang kultivator dari Istana Senar melangkah ke depan, banyak orang menduga bahwa Dewi Taihua akan ditantang dalam pertarungan ini.     

Renhuang itu berkata, "Aku berasal dari Istana Senar dan mahir dalam sihir musik. Aku mendengar informasi bahwa Taihua Skylord, serta Dewi Taihua, akan hadir di sini hari ini. Aku sudah lama mengagumi kalian berdua. Aku ingin tahu apakah aku cukup beruntung untuk bisa mendengar Lagu Ilahi Taihua hari ini." Faktanya, banyak orang menantikan hal ini. Di antara sepuluh lagu paling terkenal di dunia ini, salah satunya berjudul 'Taihua'.     

Baik Taihua Skylord maupun Dewi Taihua dinamai berdasarkan lagu ini. Nama keluarga mereka bukanlah Taihua, namun mereka dipanggil dengan nama ini karena mereka mengkultivasi Lagu Ilahi Taihua.     

Tatapan mata yang tak terhitung jumlahnya tertuju pada Dewi Taihua. Dia perlahan-lahan berdiri dari kursinya kemudian melangkah ke depan. Saat mereka menatap penampilannya yang sangat mempesona, banyak orang bisa merasakan hati mereka berdebar kencang. Beberapa orang memang diberi kelebihan sejak lahir. Selain diberkati dengan bakat kultivasi yang luar biasa, dia juga dianugerahi dengan kecantikan yang tak tertandingi. Beberapa orang memang memiliki takdir yang luar biasa.     

Contohnya adalah Ning Hua; dia juga dilahirkan dengan keistimewaan tersendiri dan ditakdirkan untuk menjadi putra kebanggaan dari klannya.     

Saat Dewi Taihua berjalan ke depan, sebuah lingkaran cahaya mengitari tubuhnya. Penampilannya tampak mempesona dan menenangkan. Setiap langkah kakinya terdengar seperti musik yang dimainkan oleh para dewa. Suara yang dihasilkan menyebabkan hati banyak orang berdetak mengikuti irama. Sensasi ini sungguh menakjubkan. Ini bukanlah sebuah halusinasi; Dewi Taihua benar-benar memberikan perasaan seperti itu pada semua orang.     

Rasanya seperti seorang pendekar pedang yang memancarkan ketajaman atau seseorang yang mengkultivasi Jalur Agung Es dan membuat orang-orang di sekitarnya merasa kedinginan.     

Dewi Taihua membuat orang-orang di sekitarnya merasa seperti sedang mendengarkan musik yang merdu. Sensasinya sangat menenangkan. Melihat sosoknya seperti sedang menikmati sebuah orkestra musik.     

"Luar biasa. Irama Jalur Agung telah menyatu dengan tubuhnya seutuhnya. Dia bisa menggunakannya secara leluasa. Rasanya seolah-olah tubuhnya sendiri adalah alunan musik dari Jalur Agung," puji Li Changsheng. Orang-orang yang berada di sekitarnya juga merasakan hal yang sama. Mereka setuju dengan pujian yang diberikan oleh Li Changsheng. Kultivasinya sangatlah mencengangkan.     

Ye Futian juga merasakan hal yang sama. Dia juga mengkultivasi Lagu Ilahi, tetapi dia belum mencapai tingkatan seperti itu. Dapat terlihat dengan jelas bahwa Dewi Taihua memiliki pencapaian yang lebih besar dalam sihir musik daripada dirinya. Bagaimanapun juga, dia mengkultivasi sihir musik sebagai sarana untuk mendukung kultivasinya. Namun, Dewi Taihua berbeda. Dia memang memfokuskan kultivasinya dalam Jalur Agung Musik dan telah mencapai tahap dimana tubuh dan auranya menyatu dengan sihir musik miliknya.     

Ye Futian jadi mengantisipasi penampilan Dewi Taihua. Sekuat apakah musik yang dimainkan oleh Dewi Taihua?     

Dewi Taihua naik ke atas Panggung Pertempuran Hukum dan berdiri di hadapan kultivator dari Istana Senar itu, yang berkata padanya, "Dewi, tolong jangan berlebihan dalam menyerangku."     

"Mari kita mulai," jawab Dewi Taihua sambil menganggukkan kepalanya. Kultivator itu duduk bersila di tempatnya, dan sebuah guqin kuno muncul di hadapannya. Dalam sekejap, sihir musik miliknya berubah menjadi cahaya suci dari Jalur Agung yang terpancar ke seluruh tempat. Dalam waktu singkat, not-not musik menyelimuti bagian langit ini. Irama Jalur Agung langsung memenuhi udara.     

Di sisi lain, Dewi Taihua masih berdiri di tempatnya dengan tenang. Di sekitar tubuhnya, sihir musik yang tak berbentuk menyebar keluar seperti rentetan gelombang. Sebuah guqin dari Jalur Agung telah muncul di hadapannya. Jalur Agung di sekitarnya berperan sebagai senarnya. Setiap senar itu terbentuk dari Jalur Agung Musik.     

Bukan itu saja. Sepertinya ada sebuah resonansi magis di sekitar mereka. Rasanya seolah-olah bagian langit ini diselimuti oleh aura Jalur Agung miliknya dan membentuk sebuah area tersendiri. Tempat ini sekarang berada dalam cakupan area sihir musiknya. Senar-senar guqin yang tak terhitung jumlahnya itu muncul di sekitar mereka.     

Dewi Taihua mengulurkan kedua tangannya yang indah. Telapak tangannya tampak putih, dan jemarinya terlihat ramping serta elegan. Kemudian, jari-jarinya mulai memetik senar-senar guqin itu.     

Serangkaian not musik mengalir keluar. Dalam sekejap, sebuah gelombang suara menyebar di udara dan menyebabkan senar-senar guqin di area Jalur Agung milik Dewi Taihua berdentang. Dia memainkan guqinnya dengan keras dan penuh semangat. Sulit untuk membayangkan bahwa sosok yang begitu lemah lembut dan cantik itu bisa memainkan not-not yang begitu kuat dengan petikan sederhana dari senar-senar guqin miliknya.     

Di sisi lain, permainan musik lawannya nyaris terhenti. Renhuang itu bisa merasakan tubuhnya menjadi sangat berat. Rasanya sulit sekali untuk memetik senar-senarnya. Di bawah pengaruh not-not musik yang menakjubkan ini, permainannya berhasil ditekan oleh lawannya.     

Akan tetapi, Dewi Taihua tidak berhenti bermain. Jari-jarinya terus menari di atas guqin. Dalam sekejap, not-not musik dari Jalur Agung yang tak terhitung jumlahnya bermunculan. Setiap not musik itu mengandung kekuatan yang tak tertandingi di dalamnya. Ini adalah sebuah lagu yang dipenuhi dengan kekuatan, sehingga menyebabkan area di sekitarnya terasa sangat berat. Lagu tersebut menekan Renhuang dari Istana Senar itu. Renhuang itu bahkan bisa merasakan sebuah tekanan mengerikan yang menyerang jiwa spiritualnya.     

Pada saat ini, sepertinya dia melihat sebuah ilusi. Rasanya seolah-olah dia sedang berdiri sendirian di tempatnya berada, dan gunung-gunung ilahi tampak berjatuhan dari atas langit. Saat dia berdiri sendirian di area yang luas itu, dia tampak sangat kecil. Selain Jalur Agung miliknya, tubuh dan jiwanya juga ditekan. Tidak butuh waktu lama baginya untuk tidak bisa meneruskan permainan guqinnya. Senar-senarnya terputus. Dia mengangkat kepalanya dan menatap senar-senar guqin miliknya yang terbuat dari Jalur Agung. Meskipun mereka tidak berbentuk, namun dia merasa seolah-olah dia bisa melihat senar-senar itu dengan jelas. Semua senar itu berada dimana-mana, sama seperti pegunungan yang ada di hadapannya.     

Pada saat berikutnya, sensasi itu tiba-tiba menghilang. Area Jalur Agung itu pun lenyap. Semua itu terasa seperti sebuah mimpi. Di hadapannya, seorang wanita yang sangat cantik melayang di atas langit. Dia berdiri di sana dengan tenang, memancarkan pesona yang menakjubkan.     

"Terima kasih banyak, Dewi," ujar Renhuang itu sambil membungkuk hormat. Dewi Taihua telah memberinya kesempatan untuk merasakan seperti apa itu Lagu Ilahi Taihua. Tentu saja dia merasa sangat berterima kasih. Jika tidak, dengan kemampuan yang dimiliki oleh Dewi Taihua, lagu apa pun yang dia mainkan pasti juga mampu menghancurkannya.     

Namun, beberapa saat yang lalu, dia bisa merasakan betapa dahsyatnya kekuatan yang terkandung di dalam Lagu Ilahi Taihua. Ketika dihadapkan dengan kekuatan sebesar itu, bahkan para Renhuang tingkat atas sekalipun akan merasa tak berdaya.     

Dewi Taihua mengangguk pelan sebagai tanggapan. Kemudian dia pergi meninggalkan Panggung Pertempuran Hukum dan kembali ke kursinya.     

Ye Futian memandang Dewi Taihua. Meskipun dia belum pernah mendengar Lagu Ilahi Taihua dari jarak dekat, namun dia masih bisa merasakan kekuatan agung di dalamnya, yang terpancar hingga keluar dari Panggung Pertempuran Hukum. Kekuatan itu sangat dahsyat dan mampu menekan Jalur Agung targetnya. Dia tahu mana yang lebih kuat, lagu ini atau lagu Lost Divine.     

"Luar biasa," puji Ketua Ning dari Istana Donghua. "Hari ini, Perjamuan Donghua dipenuhi dengan kejutan. Bahkan kami sebagai generasi tua masih dibuat tercengang oleh Lagu Ilahi semenakjubkan itu. Sepertinya dia telah mewarisi bakat dari Taihua Skylord seutuhnya."     

"Putri dari Taihua Skylord benar-benar sosok yang tak tertandingi. Bahkan di antara kultivator pria, hanya beberapa dari mereka yang bisa dibandingkan dengannya. Dia pasti akan menjadi sosok terkemuka yang berdiri di puncak kekuatan. Dia mengingatkanku pada Wakil Ketua Ning," ujar Pemimpin Istana Lingxiao sambil tersenyum. Kata-katanya menyebabkan sebuah pemikiran muncul di benak banyak orang.     

Apa maksud dari ucapannya itu?     

Namun, Ning Hua dan Dewi Taihua memang tampak serasi. Keduanya adalah sosok terkemuka dari generasi mereka.     

"Kalian semua terlalu berlebihan dalam memuji putriku. Aku yakin kultivator-kultivator muda dari Istana Fluttering Snow tidak kalah hebat darinya," ujar Taihua Skylord sambil tersenyum.     

Sementara itu di bagian bawah, tepatnya dimana para anggota dari Akademi Donghua berada, Ning Hua mengangkat gelasnya dan berkata pada Dewi Taihua, "Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan memiliki kesempatan untuk mendengarkan Lagu Ilahi Taihua hari ini. Lagu itu memang pantas menjadi salah satu dari sepuluh lagu paling terkenal di dunia. Dewi, izinkan aku bersulang untukmu."     

Banyak orang menunjukkan ekspresi aneh di wajah mereka. Ning Hua adalah sosok yang sangat sombong. Ini adalah pertama kalinya dia menyapa orang lain terlebih dahulu.     

"Wakil Ketua Ning, kau terlalu berlebihan dalam menyanjungku," jawab Dewi Taihua saat dia mengangkat gelasnya. Kemudian keduanya meminum anggur masing-masing di tempat mereka berada.     

Saat menyaksikan pemandangan ini, banyak anggota dari Istana Donghua tampak tersenyum penuh arti. Sepertinya mereka tertarik akan hal ini.     

Jika Ning Hua dan Dewi Taihua menjadi sepasang kekasih, maka mereka pasti akan menjadi pasangan muda paling serasi di Wilayah Donghua!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.