Legenda Futian

Chen Yi



Chen Yi

1'Siapa sebenarnya orang ini?' Masih banyak orang yang bertanya-tanya mengenai identitas dari Renhuang ini. Di Sembilan Langit, banyak Renhuang saling berbisik satu sama lain. Mereka sedang membicarakan orang yang baru saja muncul di Panggung Pertempuran Hukum.     0

Di antara para kultivator yang berasal dari Langit Donghua, seorang Renhuang yang mampu menimbulkan keributan seperti itu jelas merupakan sosok yang luar biasa. Hanya sosok-sosok seperti Ning Hua dan Dewi Taihua yang memiliki pengaruh sebesar itu. Kalau begitu, siapakah identitas dari Renhuang ini? Faktanya, dia bukan berasal dari pasukan terkemuka mana pun.     

"Namanya adalah Chen Yi," ujar seseorang. Hal ini membuat ekspresi banyak orang terlihat aneh. Nama ini sudah sering mereka dengar. Dia hanya memiliki satu huruf setelah nama keluarganya; namanya sangatlah sederhana.     

"Memangnya apa yang membuatnya begitu istimewa?" sosok lainnya bertanya.     

"20 tahun lalu, orang ini sudah sangat terkenal di Langit Donghua. Kala itu, dia berhasil mengalahkan banyak sosok terkemuka dan tidak mengalami satu pun kekalahan dalam Pertempuran Hukum yang dia jalani. Rumor mengatakan bahwa Akademi Donghua telah mengundangnya secara pribadi untuk bergabung dengan mereka. Perlakuan semacam itu sangat jarang ditunjukkan oleh Akademi Donghua. Hal seperti itu hanya terjadi beberapa kali dalam sejarah berdirinya Akademi Donghua. Namun, Chen Yi menolak undangan mereka."     

Seseorang berbicara saat mereka memandang sosok yang berada di atas Panggung Pertempuran Hukum itu, "Karena itulah, saat itu, banyak murid dari Akademi Donghua merasa tidak senang dengan perilakunya yang begitu sombong. Beberapa Renhuang bahkan mencarinya untuk memberinya pelajaran. Pada akhirnya, dia mampu mengalahkan mereka sendirian. Kemudian, Akademi Donghua mengirimkan sekelompok Renhuang yang sangat kuat, namun mereka tetap kalah darinya. Bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa Istana Pemimpin Wilayah juga ingin merekrutnya. Namun, Chen Yi telah menghilang saat itu. Perlahan-lahan, sosoknya memudar dari ingatan para kultivator di Langit Donghua. Itulah sebabnya banyak orang mulai melupakan bahwa sosok seperti itu pernah ada di Langit Donghua. Namun sekarang, dia telah muncul kembali di Perjamuan Donghua kali ini."     

Sosok itu adalah Chen Yi. Di tempat para kultivator dari Akademi Donghua berada, tatapan mata mereka tertuju pada sosok yang berada di bagian bawah. Banyak dari mereka mengenali orang ini. Dia adalah orang yang menyebabkan Akademi Donghua mengalami kekalahan yang memalukan.     

Ning Hua menundukkan kepalanya dan memandang sosok yang berdiri di atas Panggung Pertempuran Hukum. Tatapan matanya tampak dingin dan acuh tak acuh. Dia juga pernah mendengar nama ini sebelumnya. Dulu, karena status yang dia miliki, dia tidak bisa bertarung melawan Chen Yi. Kala itu, Chen Yi masih berada di Renhuang Plane tingkat ketiga, sedangkan dia sudah berada di puncak Renhuang Plane tingkat menengah.     

"Kultivasinya sudah mencapai Renhuang Plane tingkat kelima," salah satu murid dari Akademi Donghua berkomentar.     

Sementara itu di Istana Donghua, Kaisar Xi tampak penasaran saat dia bertanya, "Apakah dia adalah sosok terkenal di Wilayah Donghua?"     

"Aku ingat pernah mendengar tentang dirinya 20 tahun lalu. Saat itu, namanya memang terkenal di Langit Donghua," ujar Ketua Ning sambil memandang sosok yang berada di bagian bawah. "Seperti yang diharapkan, Perjamuan Donghua dihadiri oleh sosok-sosok misterius yang membutuhkan sedikit motivasi agar mereka berani menunjukkan diri. Tampaknya pertempuran yang lebih sengit dari sebelumnya akan segera dimulai."     

"Ketua Ning memiliki penilaian yang begitu tinggi terhadap orang ini?" Kaisar Xi bertanya. "Ling He, Yan Dongyang, serta sosok-sosok terkemuka dari Akademi Donghua berada di tingkat Plane yang sama dengan orang ini. Namun, mereka semua kalah di tangan Ye Liunian. Mungkinkah orang ini lebih kuat daripada lawan-lawan Ye Liunian sebelumnya?"     

Sosok-sosok terkemuka lainnya juga tampak penasaran. Bagaimanapun juga, mereka bukan berasal dari Langit Donghua dan tidak begitu tertarik dengan seorang kultivator muda yang berada di sana. Jika orang ini berasal dari benua mereka, mungkin mereka akan mengetahui lebih banyak informasi tentang dirinya.     

"Ling He lebih lemah darinya," ujar Pemimpin Istana Lingxiao. "Berdasarkan penjelasan dari informanku, seorang murid dari Akademi Donghua yang bahkan lebih kuat dari Ling He telah kalah dari orang ini kala itu. Ditambah lagi, orang ini telah menghilang selama bertahun-tahun. Melihat bagaimana dia telah kembali dan berpartisipasi dalam Perjamuan Donghua kali ini, mungkin dia telah mencapai hambatan dalam perjalanan kultivasinya dan ingin menguji kemampuannya lagi. Atau mungkin dia ingin bergabung dengan Istana Pemimpin Wilayah."     

"Mari kita saksikan seperti apa kemampuannya sekarang. Banyak orang yang mendukung pria ini. Aku menantikan seperti apa pertarungan ini akan berlangsung," ujar Ketua Ning sambil tersenyum, dan sosok-sosok terkemuka lainnya pun mengangguk setuju.     

"Chen Yi adalah salah satu sosok terkenal di Langit Donghua. Namun, fakta bahwa seorang Renhuang tingkat kelima sepertinya menantang Ye Liunian di Renhuang Plane tingkat keempat mampu membuat orang-orang tertarik pada pertarungan ini," ujar Thunder Punishing Skylord sambil tersenyum. "Dari sudut pandang yang berbeda, hal ini juga membuktikan seperti apa kesan yang ditinggalkan oleh Ye Liunian di hati para kultivator yang hadir di sini hari ini."     

Banyak orang yang mendengar kata-katanya ini mengangguk pelan sebagai tanggapan. Dewi Pedang juga berkata, "Aku juga setuju dengan pendapatmu."     

Setelah sosok terkemuka seperti Chen Yi menunjukkan diri, semua orang berharap dia akan bertarung melawan Ye Futian. Dari fakta ini, dapat dilihat bahwa orang-orang tanpa sadar telah memandang Ye Futian sebagai sosok yang tak tertandingi. Setidaknya dalam situasi dimana tingkat kultivasi Ye Futian mirip dengan lawannya, mereka percaya bahwa tidak ada seorang pun yang bisa menghadapinya.     

Karena itulah, begitu Chen Yi muncul, kehadirannya langsung menarik perhatian semua orang. Mereka telah menantikan pertarungan antara mereka berdua.     

"Dia baru beberapa hari berada di Langit Donghua, namun dia berhasil meraih ketenaran setelah menjalani satu pertarungan di Akademi Donghua. Hal seperti ini sangat jarang terjadi."     

Orang-orang sibuk berbincang-bincang satu sama lain sementara Ye Futian sudah memasuki Panggung Pertempuran Hukum dan kini berdiri di hadapan Chen Yi.     

Ye Futian juga mendengar beberapa hal dari perbincangan yang terjadi di bagian bawah. Renhuang yang muncul dari lapisan kelima di Sembilan Langit ini sepertinya cukup terkenal. Orang-orang sudah menantikannya untuk bertarung melawan Ye Futian. Dapat terlihat dengan jelas bahwa orang ini bukanlah kultivator biasa. Ye Futian tidak bisa menahan diri untuk mengamati lawannya ini. Penampilan Chen Yi memang tidak begitu menonjol. Namun, dia memancarkan sensasi yang sangat nyaman. Dia memiliki senyuman tipis di wajahnya dan tampak begitu tenang.     

Ye Futian mendengar orang-orang di bagian bawah membicarakan bahwa orang ini pernah menolak undangan dari Akademi Donghua untuk berkultivasi bersama mereka.     

"Perkenalkan, namaku Chen Yi. Akhir-akhir ini, aku sering sekali mendengar nama Renhuang Ye di Langit Donghua. Karena itulah, aku sengaja datang kemari kemari untuk mendapatkan beberapa bimbingan darimu," Chen Yi menyapa Ye Futian sambil tersenyum dan menangkupkan tangannya.     

"Namaku Ye Liunian," jawab Ye Futian. Keduanya berbincang-bincang dengan santai dan terlihat sangat tenang.     

Ye Futian merasa bahwa Chen Yi memandangnya dengan tatapan aneh di matanya. Rasanya seolah-olah Chen Yi sangat tertarik padanya. Ye Futian tidak bisa menebak maksud dari tatapan mata itu.     

"Mari kita mulai," ujar Chen Yi.     

"Ya," jawab Ye Futian dengan singkat. Namun, dia melihat Chen Yi masih berdiri di tempatnya dengan tenang, seolah-olah Chen Yi tidak berniat untuk melancarkan serangan. Ye Futian juga masih berdiri di tempatnya, sepertinya dia sedang menunggu lawannya untuk menyerang terlebih dahulu.     

Chen Yi tiba-tiba tersenyum pada Ye Futian. Itu adalah sebuah senyuman penuh arti. Saat Ye Futian merasa bingung untuk sepersekian detik, seberkas cahaya yang menyilaukan tiba-tiba terpancar keluar. Cahaya yang menyilaukan itu langsung mengubah area itu menjadi sebuah dunia cahaya. Ye Futian merasa kesulitan untuk tetap membuka matanya. Ada cahaya yang sangat menyilaukan bersinar di depan matanya. Untuk beberapa saat, dia merasa linglung.     

Saat merasakan ada bahaya yang mengancamnya, sosok Ye Futian langsung bergerak ke belakang. Aura Jalur Agung Ruang dan Waktu menyebar ke seluruh tempat dalam sekejap.     

*Whoosh*     

Suara dentangan pedang yang keras bergema di udara, dan Ye Futian kini muncul di kejauhan. Namun, pedang itu tampaknya langsung menembus ruang hampa dan tiba di dekatnya. Pergerakan pedang itu ternyata lebih cepat daripada teleportasinya.     

Terdengar suara melengking di udara, dan sosok Ye Futian kembali muncul di atas langit. Dia menundukkan kepalanya dan memandang ke bawah. Terdapat bagian jubahnya yang telah tersayat, dan seberkas cahaya pedang melesat di hadapannya.     

Chen Yi tidak melanjutkan serangannya. Dia tetap berdiri di tempatnya dengan tenang. Namun pada saat ini, cahaya suci yang menyilaukan bersinar di sekitar tubuhnya dan menyebar ke segala arah. Pedang ilahi di tangannya juga memancarkan cahaya yang menyilaukan.     

"Pedang Cahaya," ujar Ye Futian sambil menatap Chen Yi. Beberapa saat yang lalu, Chen Yi bisa saja memanfaatkan Ye Futian yang sedang lengah dan terus menekan dengan menggunakan serangannya. Pergerakan dari cahaya itu sangat cepat. Namun, Chen Yi tidak melakukannya dan malah menunggu di tempatnya. Tampaknya pedang yang baru saja dikeluarkan olehnya hanya berperan sebagai peringatan untuk Ye Futian.     

"Kaisar Pedang Bayangan Cahaya, Chen Yi."     

Di bagian bawah, banyak orang berseru saat menyaksikan pedang yang menyilaukan itu. Pria ini adalah sosok terkemuka yang pernah menggemparkan Langit Donghua dua puluh tahun lalu, sosok yang dikenal sebagai Kaisar Pedang Bayangan Cahaya, Chen Yi."     

"Luar biasa."     

Di dalam Istana Donghua, Thunder Punishing Skylord memuji Chen Yi dan berkata, "Tidak heran orang ini memiliki reputasi yang luar biasa. Ternyata dia mengkultivasi Jalur Agung Cahaya. Pasti dia pernah mendapatkan peluang dari Jalur Agung."     

"Hmm," para kultivator lainnya menanggapi dengan mengangguk setuju. Jalur Agung Cahaya adalah kekuatan Jalur Agung yang sangat langka. Tidak mudah untuk memahaminya. Chen Yi pasti seorang kultivator dengan Roda Ilahi yang sempurna. Nyaris mustahil baginya untuk berhasil melakukannya tanpa bantuan peluang dari Jalur Agung.     

"Aku memang tidak bisa memastikannya, namun dia seharusnya mendapatkannya. Semua kultivator terkemuka pasti memiliki peluang Jalur Agung masing-masing, tentu saja di luar bakat yang mereka miliki," ujar Ketua Ning. Banyak orang mengangguk setuju dengan pendapatnya ini.     

'Tidak heran dia menolak undangan dari Akademi Donghua sebelumnya', pikir orang-orang dalam hati. Namun, mereka tidak berani mengatakan hal ini secara terang-terangan. Bagaimanapun juga, Dekan dari Akademi Donghua juga hadir di sini.     

Sementara itu di luar Panggung Pertempuran Hukum, Ning Hua dan Desolation juga tampak antusias saat mereka memandang ke arah panggung pertempuran. Chen Yi mengangkat kepalanya dan berkata pada Ye Futian, "Apakah kau sudah siap?"     

Kali ini, kekuatan Jalur Agung terpancar di sekitar Ye Futian. Sebuah aura dari Jalur Agung yang tak terbentuk menyebar di sekelilingnya. Ye Futian jelas memperlakukan pertarungan ini dengan serius. Saat mereka saling menyerang beberapa saat yang lalu, lawannya tidak bertarung dengan serius. Namun, serangan itu mampu membuat Ye Futian merasa seolah-olah kemampuan Chen Yi lebih kuat daripada kemampuan yang dimiliki oleh Kong Xiao. Chen Yi jelas adalah sosok yang sangat kuat.     

"Hmm," jawab Ye Futian sambil menganggukkan kepalanya. Tatapan matanya tampak serius.     

Di depan tubuh Chen Yi, muncul sebilah Pedang Cahaya, yang kemudian terbelah menjadi dua bagian, tiga bagian, dan seterusnya. Dalam sekejap, banyak pedang ilahi telah muncul di hadapannya. Semua pedang itu mengarah pada Ye Futian. Namun tidak lama kemudian, milyaran Pedang Cahaya bermunculan dan membentuk sebuah pola pedang raksasa.     

Setiap bilah pedang itu memancarkan cahaya yang menyilaukan, sehingga membuat para penonton kesulitan untuk tetap membuka mata mereka.     

Chen Yi mengulurkan telapak tangannya ke depan dan kemudian mengerahkan sebuah serangan telapak tangan. Dalam sekejap, milyaran pedang ilahi bersinar pada saat yang bersamaan dan ditembakkan ke depan. Cahaya suci yang menyilaukan langsung menyelimuti bagian langit ini. Pedang-pedang itu sepertinya telah menyatu ke dalam cahaya. Setiap sinar cahaya yang ditembakkan adalah sebilah pedang pembunuh. Mereka menerjang bagian langit ini dalam sekejap.     

Seolah-olah Ye Futian akan dikubur hidup-hidup oleh cahaya tersebut.     

Orang-orang melihat Ye Futian diselimuti oleh pedang-pedang cahaya itu dalam sekejap. Mereka sudah tidak bisa melihat sosoknya lagi. Cahaya yang menyilaukan itu menyelimuti sekujur tubuhnya dalam waktu singkat.     

*Whoosh*     

Aura Jalur Agung terpancar dari tubuh Ye Futian, dan sebuah area Jalur Agung terbentuk di sekitarnya. Bintang-bintang mengitari tubuhnya, dan tablet batu yang tak terhitung jumlahnya muncul di hadapannya. Setiap tablet batu itu memancarkan cahaya suci, dan banyak rune terukir di permukaannya. Sederet rune berbaris dan muncul di hadapan Ye Futian, menyegel area tersebut.     

Pemandangan ini menyebabkan sosok Ye Futian muncul kembali di pandangan semua orang. Tablet-tablet batu itu sepertinya sedang berkumpul untuk membentuk sebuah tablet ilahi raksasa yang membentang di atas langit. Cahaya suci dari Jalur Agung melesat keluar dari tablet tersebut dan bertabrakan dengan cahaya pedang yang menerjang ke arahnya. Hal ini menyebabkan sebuah pemandangan yang menakjubkan tercipta di hadapan semua orang!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.