Legenda Futian

Serangan Langsung



Serangan Langsung

2Saat ini, Ye Futian yang tampan dan Dewi Taihua yang begitu mempesona berdiri saling berhadapan di atas Panggung Pertempuran Hukum.      3

Pertarungan antara dua Lagu Ilahi ini berakhir dengan hasil seri. Meskipun Ye Futian dan Dewi Taihua sedang berhadapan satu sama lain, namun banyak orang merasa bahwa keduanya bisa menjadi pasangan yang serasi.     

Di masa lalu, mereka memiliki pemikiran yang sama pada Ning Hua dan Dewi Taihua. Namun pada saat ini, mereka menyadari bahwa Ye Futian sepertinya lebih cocok menjadi pasangan dari Dewi Taihua daripada Ning Hua. Dia juga mahir dalam memainkan Lagu Ilahi. Andai saja mereka bisa bermain guqin bersama-sama.     

Mereka memainkan Lagu Ilahi Taihua dan Lost Divine di pertarungan ini. Para penonton sendiri merasa cukup puas setelah mendengar dua Lagu Ilahi ini saling berhadapan di Perjamuan Donghua hari ini. Mereka dibuat kagum dengan betapa menakjubkannya pertarungan antara kultivator terkemuka itu.     

Dewi Taihua dan Ye Futian saling menatap satu sama lain di atas Panggung Pertempuran Hukum. Ye Futian tersenyum dan berkata, "Aku belajar banyak hal setelah mendengar Lagu Ilahi Taihua yang kau mainkan hari ini. Aku sangatlah beruntung bisa mendapatkan kesempatan ini. Kau jelas lebih terampil dalam memainkan musik daripada aku."     

Banyak orang terkesan dengan keramahan yang ditunjukkan oleh Ye Futian. Sebagai seorang kultivator legendaris, Ye Futian sangat rendah hati dalam bersikap. Dia mampu mengimbangi perlawanan Dewi Taihua meskipun tingkat kultivasinya lebih rendah, dan dia tetap memuji bahwa Dewi Taihua lebih terampil dalam bermain musik daripada dirinya.     

Para penonton bisa menebak bahwa keduanya berada di tingkat yang sama. Karena itulah, pertarungan antar Lagu Ilahi ini pun berakhir seri.      

"Kau terlalu merendah, Renhuang Ye. Suatu kehormatan bagiku untuk memiliki kesempatan mendengarkan lagu Lost Divine," jawab Dewi Taihua. Seseorang yang memiliki bakat dalam bermusik tentu saja ingin mempelajari semua lagu terkenal di dunia ini. Dia sangat senang bisa mendengarkan Lost Divine hari ini, meskipun pada akhirnya dia tidak mampu mengalahkan lawannya. Itu adalah sebuah kesempatan yang langka.     

Dua orang yang mahir dalam memainkan Lagu Ilahi telah dipertemukan di Perjamuan Donghua.     

Di dalam Istana Donghua, Kaisar Xi memandang Ye Futian dan Dewi Taihua, yang masih berdiri di atas Panggung Pertempuran Hukum, lalu berkata, "Senang sekali bisa mendengarkan Lagu Ilahi Taihua dan Lost Divine secara bersamaan. Bahkan bagi kami, ini adalah sebuah pengalaman yang unik."     

"Lagu Ilahi Taihua dipenuhi oleh energi dan dapat menekan Jalur Agung di sekitarnya. Sementara itu, lagu Lost Divine menyiratkan kesedihan dan penyesalan di dalamnya, yang dapat mengacaukan Jalur Agung pendengarnya. Keduanya benar-benar pantas berada di antara sepuluh Lagu Ilahi dari Prefektur Ilahi," Thunder Punishing Skylord menambahkan.     

Saat berbicara, Thunder Punishing Skylord memandang Ye Futian dengan tatapan penuh arti. Semakin sulit baginya untuk memahami identitas Ye Futian. Dia tidak pernah bertemu dengan kultivator muda yang penuh kejutan seperti Ye Futian sebelumnya.     

Sepertinya Ye Futian menguasai semua bidang. Tidak ada yang tidak bisa dia kultivasi.     

Rumor mengatakan bahwa Ye Futian meraih ketenaran karena keahliannya dalam menggunakan pedang. Tapi tidak ada satu pun kemampuan yang dia tunjukkan setelahnya memiliki tingkatan yang lebih rendah daripada ilmu pedangnya.      

Terlebih lagi, dia mampu menggabungkan Jalur Pedang miliknya dengan kekuatan hukum jenis lainnya dan menggunakannya untuk membalikkan keadaan. Contohnya adalah ilmu pedang yang baru saja dia tunjukkan saat memainkan lagu Lost Divine.     

Apakah dia benar-benar hanya seorang murid biasa dari Pulau Dewa Timur?     

Bahkan jika Dewa Tertinggi masih hidup, sepertinya akan sulit baginya untuk membimbing kultivator sehebat itu, apalagi putrinya sekarang adalah pemimpin dari Pulau Dewa Timur. Bagaimanapun juga, sepertinya tidak ada seorang pun dari generasi yang sama di seluruh penjuru Wilayah Donghua yang mampu menandingi Ye Futian.     

"Itu benar. Perjamuan Donghua kali ini dianggap sukses karena mampu menarik perhatian banyak kultivator yang luar biasa. Mereka semua akan menjadi kekuatan utama dari Wilayah Donghua di masa depan," ujar Ketua Ning sambil tersenyum. Orang-orang mengangguk setuju saat mendengar hal ini.     

Prefektur Ilahi telah dipersatukan selama lebih dari tiga ratus tahun, tetapi hanya ada beberapa sosok Grandmaster yang muncul dalam kurun waktu ini. Banyak dari mereka sudah mencapai puncak kekuatan sebelum bersatunya Prefektur Ilahi. Seiring berjalannya waktu, generasi muda terus bermunculan dan cepat atau lambat mereka akan menyamai sosok-sosok tersebut. Bahkan kultivator terkuat di antara mereka mungkin telah melampaui para Grandmaster saat ini.     

"Sudah jelas Wakil Ketua Ning akan meneruskan posisi dari Ketua Ning dan memimpin generasi berikutnya dalam memimpin Wilayah Donghua," ujar Pemimpin Istana Lingxiao sambil menyeringai.     

Di sisi lain, Ye Futian dan Dewi Taihua telah kembali ke kursi masing-masing di bawah Istana Donghua.     

Banyak kultivator dari Menara Pengintai Wangshen menatap ke arah Ye Futian dan menjadi semakin penasaran padanya.     

"Luar biasa," seorang Renhuang tingkat atas dari Menara Pengintai Wangshen mengungkapkan kekagumannya.     

"Dimana kau mempelajari Lagu Ilahi tersebut? Selain itu, kau mampu menguasai berbagai macam kekuatan Jalur Agung. Sebenarnya sudah berapa tahun kau berkultivasi?" seseorang bertanya karena merasa penasaran. Ye Futian terlihat masih sangat muda. Meskipun sulit untuk memperkirakan usia dari seorang kultivator yang sesungguhnya, namun mereka bisa menebak-nebak jika mereka mengamatinya dengan seksama. Dilihat dari penampilannya, Ye Futian tidak mungkin berkultivasi lebih dari seratus tahun.     

Bagaimana caranya dia bisa melakukan semua itu? Rasanya tidak ada hal di dunia ini yang tidak bisa dilakukan oleh Ye Futian.     

Meski demikian, Beigong Ao dan Beigong Shuang sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Mereka sudah tahu betapa berbakatnya Ye Futian dan tidak akan terkejut tidak peduli keajaiban seperti apa pun yang dibuat oleh Ye Futian. Mereka memahami bahwa Ye Futian tidak bisa dianggap dan dinilai sebagai manusia biasa. Dia adalah seorang jenius sejati.     

Pada saat ini, suara Yan Hanxing terdengar dari deretan kursi tempat Klan Yan berada, "Klan Yan pernah terlibat pertarungan dengan Menara Pengintai Wangshen di Pulau Dewa Penyu. Bagaimana kalau kalian memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh Perjamuan Donghua untuk belajar dari murid-murid Kaisar Millet?"     

Banyak orang terkejut saat mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Yan Hanxing. Dalam sekejap, tatapan mata yang tak terhitung jumlahnya tertuju padanya.     

Ketua Ning pernah mengatakan bahwa mereka mungkin memiliki kesempatan untuk bertarung ketika mereka datang berkunjung ke Langit Donghua. Mereka semua sudah berada di sini sekarang. Ditambah lagi, Klan Yan sudah mengincar Leng Qinghan dari Keluarga Leng sejak Pertempuran Hukum pertama. Setelah itu, Ye Futian mengalahkan Yan Dongyang dan semakin memperdalam konflik di antara mereka.     

Klan Yan tidak lagi berusaha menyembunyikan kebencian mereka. Mereka secara terang-terangan menyatakan perang melawan Menara Pengintai Wangshen.     

Saat ini, seseorang berjalan keluar dari dalam kerumunan kultivator. Ekspresi para kultivator dari Menara Pengintai Wangshen berubah menjadi serius saat mereka mengenali orang itu. Dia adalah Yan Chi, yang juga seorang pangeran dari Klan Yan.     

Yan Chi adalah seorang Renhuang tingkat ketiga dengan Roda Ilahi yang sempurna. Dia memiliki kekuatan yang mengerikan dan mungkin dia lebih kuat dari Yan Dongyang ketika berhadapan melawan kultivator di tingkat Plane yang sama dengannya.     

Menara Pengintai Wangshen mungkin tidak memiliki Renhuang tingkat bawah yang mampu menandinginya.     

"Seorang pangeran dari Klan Yan?" Orang-orang langsung bergosip saat mereka melihat sosok tersebut.     

"Ya." Seseorang mengangguk dan berkata, "Klan Yan berniat menyerang Menara Pengintai Wangshen di Perjamuan Donghua. Sepertinya mereka telah merencanakan hal ini sejak lama dan menunggu hingga saat ini. Selain itu, Klan Yan telah mengajukan tantangan secara resmi, namun Menara Pengintai Wangshen tidak bisa terus menerus meminta bantuan Ye Futian untuk mengatasi mereka. Ini akan menjadi ujian bagi para Renhuang dari Menara Pengintai Wangshen."     

"Namaku Yan Chi dari Klan Yan, Renhuang tingkat ketiga. Silakan kirimkan siapa pun yang kalian inginkan." Yan Chi berjalan menuju Panggung Pertempuran Hukum sambil berbicara. Meskipun dia memberitahu Menara Pengintai Wangshen untuk mengirimkan seorang kultivator sesuai keinginan mereka, namun mereka tidak dapat memilih Renhuang di tingkat kultivasi yang lebih tinggi karena Yan Chi sudah mengumumkan tingkat Plane-nya.     

Suasana di tempat itu berubah dalam sekejap. Tatapan mata semua orang kini beralih ke arah para kultivator dari Menara Pengintai Wangshen, yang ekspresinya terlihat lebih muram dari biasanya.     

Sepertinya para kultivator dari Menara Pengintai Wangshen mengerti bahwa nyaris mustahil bagi Renhuang tingkat bawah mereka untuk mengalahkan Yan Chi.     

"Yan Chi adalah seorang pangeran yang berbakat dari Klan Yan. Dia pasti memiliki kemampuan yang luar biasa. Menara Pengintai Wangshen mungkin akan berada dalam posisi yang tidak menguntungkan jika kita mengirimkan seseorang di tingkat Plane yang sama dengannya. Qingfeng, majulah," ujar Li Changsheng.     

Mata semua orang terbelalak karena terkejut.     

Namun Li Changsheng malah tersenyum, seolah-olah dia tidak menyadari tatapan mata orang-orang yang ditujukan padanya itu.     

Liu Qingfeng adalah seorang Renhuang tingkat keempat dan satu-satunya Renhuang tingkat menengah dengan Roda Ilahi yang sempurna. Dia jelas memiliki keunggulan atas Yan Chi karena dia berada di tingkat Plane yang lebih tinggi darinya.     

"Li Changsheng, apa maksud dari tindakanmu ini?" Yan Hanxing menatap tajam ke arah Li Changsheng dan bertanya.     

Li Changsheng menyipitkan matanya dan memandang ke arah Yan Hanxing. Kemudian dia menjawab sambil tersenyum, "Memangnya kenapa? Sang pangeran sendiri yang mengatakan bahwa kami boleh mengirimkan siapa pun untuk melawannya, dan aku memilih Qingfeng. Kenapa? Tidak boleh?"     

"Seorang Renhuang tingkat menengah akan bertarung melawan seorang Renhuang tingkat bawah. Bagaimana menurutmu tentang hal tersebut?" balas Yan Hanxing dengan nada dingin. Dia tahu Li Changsheng hanya berpura-pura bodoh.     

"Lalu kenapa kau memperbolehkan kami memilih siapa pun jika kau memang membatasi tantangan ini untuk kultivator di tingkat Plane yang sama dengan Yan Chi?" ujar Li Changsheng dengan nada menyindir. Mendengar hal ini, orang-orang dari Klan Yan jadi sedikit malu.     

"Klan Yan tidak peduli dengan tingkat kultivasi saat kalian bertarung melawan Saudara Ye sebelumnya, bukan? Kalian telah mengirimkan Renhuang tingkat kelima, tingkat keenam, dan bahkan tingkat atas untuk melawannya, bukan? Dengan mengesampingkan kultivator lainnya, seperti apakah tingkat Plane Yan Dongyang saat dia berpartisipasi dalam pertempuran di Menara Pengintai Wangshen? Sedangkan bagaimana dengan tingkat Plane dari Saudara Ye?" ujar Li Changsheng dengan nada sinis, "Jika mereka bersikeras membatasi para pesaing di tingkat kultivasi yang sama, Saudara Ye, bolehkah aku memintamu untuk menantang para kultivator dari Klan Yan satu per satu?"     

"Dengan senang hati," Ye Futian menjawab dan berdiri dari kursinya. Melihat hal ini, sikap para kultivator dari Klan Yan jadi tampak canggung.     

Li Changsheng tidak akan membiarkan Menara Pengintai Wangshen dipermainkan oleh Klan Yan. Selain itu, memang benar bahwa semua orang yang bertarung melawan Ye Futian dari kubu Klan Yan kala itu memang memiliki tingkat Plane yang lebih tinggi darinya.     

Dari sudut pandang itu, penjelasan yang disampaikan Li Changsheng memang terdengar masuk akal.     

Karena orang-orang mengetahui bahwa Klan Yan sengaja menyerang Menara Pengintai Wangshen dan akan bertindak brutal terhadap kultivator mereka, sudah jelas Li Changsheng tidak akan membiarkan Klan Yan bertindak sesuka hati mereka.     

"Baiklah, aku akan melawannya," Yan Chi, yang sudah berdiri di atas Panggung Pertempuran Hukum akhirnya angkat bicara. Dia setuju untuk bertarung melawan Liu Qingfeng.     

Yan Hanxing menatap tajam ke arah Li Changsheng, namun tidak mengatakan apa-apa lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.