Legenda Futian

Bekerja Sama



Bekerja Sama

0Yan Chi dan Liu Qingfeng melangkahkan kaki ke atas Panggung Pertempuran Hukum, dan tiba-tiba suasananya terasa berubah.      2

Sekarang, rasanya ini bukanlah sebuah pertarungan biasa, melainkan pertarungan yang melibatkan konflik antara kedua belah pihak, yaitu Menara Pengintai Wangshen dan Klan Yan.     

Li Changsheng, Zong Chan, Ye Futian, serta para kultivator dari Menara Pengawal Wangshen lainnya memusatkan pandangan mereka ke arah Panggung Pertempuran Hukum. Meskipun Li Changsheng dengan santai menepis tuduhan yang diarahkan pada mereka oleh Klan Yan, namun dia juga mengerti bahwa situasi saat ini tidak begitu menguntungkan bagi mereka. Klan Yan telah mempersiapkan semuanya dengan matang. Jajaran anggota dari pihak lawan lebih kuat dari mereka.     

Contohnya adalah, salah satu pangeran dari Klan Yan, Yan Chi, adalah seorang Renhuang tingkat bawah dengan Roda Ilahi yang sempurna. Dia tidak bukanlah tandingan bagi para Renhuang tingkat bawah dari Menara Pengintai Wangshen. Oleh karena itu, Menara Pengintai Wangshen hanya bisa mengirimkan seorang Renhuang tingkat keempat, Liu Qingfeng, untuk bertarung melawannya. Tindakan ini terkesan tidak pantas untuk dilakukan.     

Sebelumnya, Menara Pengintai Wangshen telah memperlakukan Ye Futian dengan cara yang sama karena dia memang memiliki kemampuan yang mumpuni untuk menghadapi lawan-lawannya.     

"Kakak Senior, bagaimana peluang kita untuk memenangkan pertarungan ini?" Ye Futian bertanya pada Li Changsheng, yang berada di sampingnya, saat dia memandang ke arah panggung pertempuran. Tidak masalah jika mereka berhasil meraih kemenangan. Namun, jika Liu Qingfeng yang merupakan Renhuang tingkat keempat dikalahkan, kekalahan itu akan cukup memalukan bagi mereka. Dengan dikalahkan oleh seseorang yang berada dalam posisi yang tidak menguntungkan, maka citra Menara Pengintai Wangshen akan tercoreng.     

"Aku tidak begitu mengetahui tentang kemampuan yang dimiliki oleh Yan Chi," jawab Li Changsheng. "Namun, rumor mengatakan bahwa dia dianggap sebagai sosok yang luar biasa di antara jajaran anggota dari Klan Yan. Bakatnya tidak kalah hebat dari Yan Dongyang. Meskipun Yan Dongyang bukanlah tandinganmu, namun tetap saja dia merupakan salah satu sosok terkemuka di dunia kultivasi. Akan sulit bagi para kultivator di tingkat Plane yang sama untuk mengalahkannya. Karena itulah, masih tidak bisa dipastikan siapa yang akan memenangkan pertempuran ini. Bahkan jika Liu Qingfeng keluar sebagai pemenangnya, itu jelas bukanlah sebuah kemenangan yang mudah." Li Changsheng tampak sangat tenang saat berbicara, namun pada kenyataannya, dia merasa sedikit khawatir.     

Tentu saja, Ye Futian juga tahu bahwa Yan Dongyang bukanlah sosok yang lemah. Hanya saja lawan yang dia hadapi saat itu adalah Ye Futian. Bagaimanapun juga, Ye Futian menguasai berbagai macam kemampuan dan telah mendapatkan banyak peluang dari Jalur Agung. Seorang pangeran dari keluarga kerajaan kuno biasa tidak akan bisa disejajarkan dengan Ye Futian.      

"Kita lihat saja nanti. Jika Liu Qingfeng dikalahkan, maka Adik Junior Zong akan bertarung menggantikannya," ujar Li Changsheng. Jika Zong Chan akan bertarung menghadapi lawan di tingkat Plane yang sama, maka Klan Yan tidak akan bisa menemukan siapa pun yang bisa menandinginya. Tujuan mereka dengan mengirim Zong Chan adalah untuk mengintimidasi pihak lawan.     

Namun tentu saja, jika mereka mampu memenangkan pertarungan ini, maka itu jauh lebih baik, karena Zong Chan tidak perlu bertarung secepat ini.     

Saat mereka membahas tentang hal ini, pertarungan antara Yan Chi dan Liu Qingfeng sudah dimulai di atas Panggung Pertempuran Hukum. Pangeran dari Klan Yan, Yan Chi, melancarkan serangan dengan agresif. Dia tampil mendominasi seperti seekor naga emas ilahi. Naga berdarah murni mengelilingi tubuhnya di atas langit, sehingga menyebabkan para penonton merasakan sebuah tekanan yang mengerikan.     

Liu Qingfeng mahir dalam ilmu pedang. Dia bergerak seperti hembusan yang bertiup di antara dedaunan pohon willow. Ilmu pedangnya yang terlihat sederhana itu sebenarnya mengandung aura yang sangat tajam di dalamnya. Kekuatannya begitu menakjubkan dan teknik-teknik pedang tampaknya sangat kuat. Kedua serangan mereka bertabrakan satu sama lain di udara.     

Meskipun ini bukanlah pertarungan antar sosok terkemuka, namun tetap saja keduanya berasal dari dua pasukan terkemuka. Karena itulah, para kultivator yang berada di sekitar panggung pertempuran menyaksikan pertarungan ini dengan seksama.     

Saat mereka menyaksikan pertarungan sengit ini, orang-orang yang berada di bagian bawah berkata, "Seperti yang diharapkan, Yan Chi memang anggota dari Klan Yan. Darah bangsawan mengalir di dalam nadinya. Serangan-serangannya begitu mendominasi. Meskipun tingkat kultivasinya lebih rendah dari lawannya, namun faktanya, kekuatan Yan Chi lebih unggul. Tampaknya dia mengambil inisiatif untuk menyerang terlebih dahulu."     

"Keturunan dari Klan Yan merupakan sosok terkemuka di antara jajaran anggota mereka. Meskipun Renhuang dari Menara Pengintai Wangshen itu juga memiliki Roda Ilahi yang sempurna, tidak akan mudah baginya untuk meraih kemenangan dalam pertarungan ini," banyak orang berbincang-bincang di bagian bawah. Pertarungan yang sedang berlangsung di atas Panggung Pertempuran Hukum menjadi semakin sengit. Yan Chi tidak berniat memberi Liu Qingfeng kesempatan untuk melancarkan serangan balasan dengan cara menyerangnya berulang kali, seperti sebuah mesin perang; namun, Liu Qingfeng memiliki tingkat kultivasi yang lebih tinggi darinya dan berhasil mengatasi serangan-serangannya.     

Pada saat ini, di atas panggung pertempuran, dua sosok itu memisahkan diri, dan orang-orang sepertinya mendengar suara berdesir. Saat mereka memandang ke arah panggung pertempuran, banyak retakan muncul di baju zirah naga yang menyelimuti tubuh Yan Chi. Darah mengalir keluar dari retakan-retakan tersebut. Yan Chi tampaknya telah terluka. Di sisi lain, Liu Qingfeng berdiri sambil memegang pedang di tangannya, dan darah tampak menetes dari pedang tersebut.     

"Serangan-serangan yang dilancakan oleh Liu Qingfeng tampak begitu sederhana, namun pada kenyataannya, serangan-serangan itu sulit untuk dihentikan. Auranya mengandung kekuatan yang dahsyat, dan dia benar-benar sosok yang tangguh. Apalagi dia masih memiliki keuntungan dengan berada di tingkat kultivasi yang lebih tinggi. Tampaknya meskipun Yan Chi tampil begitu agresif, dia tetap akan kalah dalam pertarungan ini," orang-orang yang berada di bagian bawah masih mendiskusikan masalah ini.     

Yan Chi mengamati luka-luka yang dia derita. Dalam sekejap, cahaya suci dari Jalur Agung menyelimuti tubuhnya, dan luka-lukanya langsung terobati.     

Suara raungan naga tiba-tiba bergema di udara, yang mengguncang langit dan bumi. Jalur Agung bergetar saat Lagu Naga Yan dimainkan dan menghasilkan rentetan gelombang suara dari Jalur Agung yang menyebar ke seluruh tempat.     

Lagu Naga Yan ini seperti tidak ada habisnya. Alunan musik terus menerus bergema di sekitar mereka. Suara raungan naga itu menyebabkan langit berguncang, dan para penonton bisa merasakan kepala mereka bergetar hebat. Saat mereka menyaksikan pemandangan itu dengan takjub, Yan Chi telah berubah wujud menjadi seekor naga berdarah murni dan langsung menerjang ke arah Liu Qingfeng. Naga ilahi raksasa ini melesat ke bawah dengan membawa kekuatan Jalur Agung. Naga itu terbang dari atas langit dan tubuhnya begitu besar hingga menutupi langit. Sosoknya terlihat sangat mengerikan.     

Di bawah pengaruh gelombang suara yang menusuk telinga itu, pedang di tangan Liu Qingfeng bergetar hebat. Hal itu terjadi bukan karena tangan Liu Qingfeng yang gemetar, namun karena pedang itu sendiri yang bergetar.     

Para penonton melihat saat naga ilahi raksasa itu menutupi langit tempatnya berada dan terbang menukik menuju Liu Qingfeng.     

Rentetan gelombang dari Jalur Agung bergejolak di atas panggung pertempuran, dan para penonton bisa mendengar suara getaran yang kuat. Kemudian, pemandangan di hadapan mereka kini dapat terlihat dengan jelas. Ketika mereka melihat dua sosok itu lagi, Yan Chi sudah kembali ke wujud aslinya. Jubahnya berlumuran darah, sementara baju zirah naga miliknya nyaris hancur dan dihiasi oleh noda darah.     

Namun, kondisi Liu Qingfeng jauh lebih buruk darinya. Dadanya tertusuk, dan ada luka-luka bekas cakaran yang mengerikan di sana. Seolah-olah dia telah diserang oleh sebuah cakar naga yang langsung menembus tubuhnya. Sosoknya juga berlumuran darah. Dia menatap Yan Chi dan kemudian memuntahkan darah yang berwarna hitam legam. Wajahnya tampak pucat, dan auranya melemah dengan cepat. Dia terlihat sangat menyedihkan.     

"Mengerikan sekali," para penonton berpikir dalam hati saat mereka menyaksikan pemandangan ini. Keduanya sama-sama melancarkan serangan dengan begitu agresif.     

Meskipun Ketua Ning telah menyetujui pertarungan ini, namun semua orang mengetahui bahwa, jika dua pasukan terkemuka saling berhadapan satu sama lain, kedua belah pihak pasti akan bertarung dengan agresif, seperti apa yang dilakukan oleh Yan Chi dan Liu Qingfeng sekarang.     

Ini bukan lagi sekedar pertarungan biasa.     

Namun, mereka juga menyadari bahwa hal ini tidak bisa dihindarkan lagi, mengingat konflik antara kedua belah pihak.     

"Siapa yang menduga bahwa pemenangnya ternyata adalah Yan Chi," banyak orang berseru karena terkejut. Sebelumnya, Liu Qingfeng terus menerus menekan Yan Chi. Namun, di menit-menit terakhir, Yan Chi tampil semakin agresif. Dia melancarkan serangannya yang paling mematikan dan membuat Liu Qingfeng terluka parah. Meskipun dia juga terluka parah, namun jika dibandingkan dengan Liu Qingfeng, kondisinya dianggap masih jauh lebih baik darinya.     

Tatapan mata para kultivator dari Menara Pengintai Wangshen tampak sedingin es. Yan Chi berani menyerang Liu Qingfeng tanpa ampun. Dapat terlihat dengan jelas bahwa Klan Yan ingin membantai mereka.     

"Adik Junior Liu!" Li Changsheng berteriak. Liu Qingfeng pun pergi meninggalkan Panggung Pertempuran dengan luka-luka di tubuhnya. Sudah jelas, dia kalah dalam pertarungan ini.     

Setelah itu, Yan Chi juga berjalan menuruni panggung pertempuran. Namun sebelum Yan Chi kembali ke kursinya, para penonton melihat sosok lainnya berdiri dari kursinya. Namun, yang mengejutkan, sosok yang baru saja berdiri bukanlah seorang kultivator dari Klan Yan. Sebaliknya, itu adalah seorang kultivator dari Istana Lingxiao.     

Ini... Banyak orang menunjukkan ekspresi aneh di wajah mereka. Apakah Istana Lingxiao dan Klan Yan telah memutuskan untuk bekerja sama melawan Menara Pengintai Wangshen?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.