Legenda Futian

Sang Dalang



Sang Dalang

3Setelah Ye Futian membantai semua lawannya, dia menarik kembali cahaya kaisar miliknya, yang seharusnya tidak boleh diperlihatkan di depan orang lain. Dia mengangkat tangannya untuk menyingkirkan pagoda yang telah menyegel area ini. Sementara itu, gelombang kejut yang dihasilkan masih terus terjadi.     
2

Alih-alih pergi, Ye Futian tetap berdiri di tempatnya. Dia tampak mengerutkan keningnya, seolah-olah ada pemikiran buruk yang terlintas di dalam benaknya.     

Ye Futian merasakan sebuah firasat yang kuat. Namun, hal ini terjadi bukan karena dia baru saja membunuh para kultivator dari Klan Yan dan Istana Lingxiao. Faktanya, mereka-lah yang melanggar peraturan terlebih dahulu dan memaksanya untuk bertarung karena dia sudah tidak punya pilihan lain.     

Akan tetapi, hal yang benar-benar mengganggu pikirannya adalah seluruh rangkaian peristiwa ini. Sepertinya mereka semua bisa dihubungkan satu sama lain. Namun, jika mereka saling dihubungkan, semua peristiwa ini pasti mengarah pada sebuah spekulasi yang akan mengacaukan semua rencananya. Lebih buruk lagi, dia mungkin juga harus menghadapi malapetaka antara hidup dan mati, yang berujung pada kematiannya di Langit Donghua.     

Saat Ye Futian memikirkan hal ini, sebuah aura yang kuat tiba-tiba muncul dari kejauhan. Dia mendongak dan melihat sekelompok kultivator mendarat di hadapannya. Sosok yang memimpin kelompok itu diselimuti oleh cahaya suci yang menyilaukan dan memiliki temperamen yang tak tertandingi.     

Ketika Ye Futian melihat kehadiran pria ini, kegelisahannya menjadi semakin kuat. Seolah-olah kecurigaannya semakin mendekati kebenaran. Meskipun dia hanya menebak-nebak, namun dia berharap tebakannya ini salah. Apabila tebakannya terbukti benar, maka konsekuensinya benar-benar tak terbayangkan.     

Namun situasi saat ini sepertinya mengarah pada kemungkinan terburuk.     

Sosok yang baru saja tiba di sana adalah sang jenius nomor satu di Langit Donghua, sekaligus putra kebanggaan dari Pemimpin Wilayah Donghua—Ning Hua.     

Sementara orang-orang yang berada di belakangnya adalah para kultivator dari Istana Pemimpin Wilayah yang memasuki Area Rahasia Fuyao bersamanya.     

Ning Hua memandang Ye Futian serta mengamati area di bawahnya. Tatapan matanya tertuju pada retakan-retakan yang menghiasi permukaan tanah dan mayat-mayat di sekitarnya. Ekspresinya tiba-tiba menjadi sedingin es dan kedua matanya dipenuhi oleh keinginan membunuh.     

Alih-alih memberikan penjelasan, Ye Futian hanya memandang ke arah Ning Hua tanpa mengucapkan sepatah kata pun.     

Ning Hua menatapnya saat dia melangkah ke depan. Cahaya dari Segel Jalur Agung bersinar terang, dan jejak-jejak cahaya itu menyelimuti area yang luas ini. Kekuatan Jalur Agung Penyegelan tersembunyi di dalam matanya dan langsung melesat menuju mata Ye Futian. Ye Futian tiba-tiba merasa bahwa semua aura Jalur Agung miliknya dibelenggu, begitu pula dengan kekuatan Jalu Agung di sekelilingnya.     

Pada saat ini, Ye Futian bisa merasakan perbedaan kekuatan di antara mereka. Meskipun mereka berdua sama-sama memiliki Roda Ilahi yang sempurna, namun lawannya ini adalah seorang Renhuang tingkat ketujuh, sementara dia hanyalah seorang Renhuang tingkat keempat. Perbedaan kekuatan di antara mereka cukup besar. Terlebih lagi, Ning Hua adalah seorang jenius yang dikenal sebagai kultivator nomor satu di Wilayah Donghua.     

Perbedaan sebesar itu sulit untuk diabaikan. Ye Futian telah membunuh puluhan kultivator kuat sebelumnya, namun dia tahu bahwa dia bukanlah tandingan bagi Ning Hua.     

Di atas Ning Hua, ada sebuah matriks penyegel yang melayang di atas langit saat cahaya suci dari Jalur Agung menyinari Ye Futian. Pada saat yang bersamaan, Ning Hua mengangkat telapak tangannya dan mengerahkan kepalan tinjunya ke bawah. Serangan ini membuat udara bergetar hebat, dan serangan telapak tangan yang tak terbatas itu sepertinya saling tumpang tindih satu sama lain, lalu berubah menjadi pola-pola dari Jalur Agung yang menyerang secara bersamaan.     

Ning Hua melancarkan serangan tanpa mengucapkan sepatah kata pun dari mulutnya.     

Di sisi lain, tombak di tangan Ye Futian mengeluarkan aura petarung yang mengerikan saat tombak itu dikerahkan ke depan. Namun, pola-pola dari Jalur Agung itu langsung melesat menembus tubuhnya, dan pada saat itu juga, kekuatan tombak serta kekuatan di dalam tubuh Ye Futian tampaknya langsung tersegel.     

Tidak lama kemudian, rentetan serangan telapak tangan itu tiba pada saat yang bersamaan; bahkan aurora tombak Ye Futian dihancurkan dalam sekejap.     

*Brak*     

Tubuh Ye Futian terhempas ke belakang dan menghantam dinding gunung hitam dengan keras, sehingga menyebabkan satu sisi dari gunung itu bergetar hebat.     

Sudah jelas, tanpa bertanya atau mengucapkan sepatah kata pun, Ning Hua langsung melancarkan serangan.     

Ye Futian sudah bisa menebak sikap Ning Hua terkait masalah ini, dan sikap Ning Hua juga telah membuktikan kecurigaannya. Tiba-tiba, dia merasakan hawa dingin di sekujur tubuhnya.     

Ternyata apa yang ingin dia lakukan selama ini adalah sebuah kesalahan besar. Dia telah masuk ke dalam perangkap, selangkah demi selangkah.     

"Saat menjalani ujian di Area Rahasia Fuyao, kau telah membantai orang-orang dari berbagai macam pasukan yang juga datang kemari untuk menjalani ujian. Karena itulah, kau harus mati," ujar Ning Hua dengan nada dingin. Dia berdiri di udara dan menatap ke arah Ye Futian. Ada kebencian yang tersirat di mata yang sangat sombong itu.     

Meskipun Ye Futian memiliki bakat yang luar biasa, dia masih ingin mengatakan satu hal—Ye Futian harus dieksekusi.     

Dia ingin membunuh Ye Futian.     

Saat Ning Hua selesai berbicara, semua kultivator di belakangnya langsung bergerak ke depan, menuju tempat Ye Futian berada. Ning Hua bahkan tidak perlu turun tangan; mereka akan menangani Ye Futian dan memastikan bahwa dia tewas terbunuh.     

Aura dari Jalur Agung yang mengerikan menyebar di udara dan Ye Futian berada dalam bahaya. Dia memandang kultivator-kultivator yang mendekatinya itu dengan tatapan sedingin es.     

"Berhenti…"     

Pada saat ini, terdengar suara teriakan yang keras. Di kejauhan, muncul aura Jalur Agung yang bergerak secepat angin. Beberapa orang bergerak mendekat dengan kecepatan yang mencengangkan. Mereka adalah Li Changsheng, Zong Chan, dan para kultivator yang telah membebaskan diri dari pertarungan di tempat lainnya.     

"Wakil Ketua Ning, apa maksud dari tindakanmu ini?" ujar Li Changsheng dari udara. Ketika dia berbicara, dia sudah berada di samping Ye Futian dan memandang Ning Hua serta para kultivator dari Istana Pemimpin Wilayah.     

"Ayahku sudah mengatakan bahwa selama berada di Area Rahasia Fuyao, tidak boleh ada pertarungan yang berujung pada kematian. Namun, Ye Futian telah membantai semua Renhuang dari Klan Yan dan Istana Lingxiao. Kau dapat melapor pada Kaisar Millet bahwa pria ini sekarang menjadi milik Istana Pemimpin Wilayah." Ning Hua berbicara dengan tegas. Dia tidak berniat untuk mengampuni Ye Futian.     

"Kakak Senior," Ye Futian mengirimkan suaranya pada Li Changsheng dan Zong Chan melalui telepati. "Apakah ada cara yang bisa dilakukan untuk memberitahu Kaisar Millet bahwa ada yang tidak beres dengan Ketua Ning?"     

Ketika Li Changsheng dan Zong Chan mendengar suara Ye Futian, hati mereka berguncang. Mereka tidak bodoh, sehingga ketika mereka mendengar kata-kata Ye Futian, sebuah pemikiran yang tak terduga terbesit di dalam benak mereka dan membuat hati mereka berdebar semakin cepat.     

Apakah itu adalah inti masalahnya?     

Ini adalah alasan utama kenapa Ye Futian merasa putus asa.     

Dia memilih datang ke Istana Pemimpin Wilayah untuk berpartisipasi dalam Perjamuan Donghua, menunjukkan kekuatan dan bakatnya yang luar biasa, dan memasuki Area Rahasia Fuyao untuk menjalani ujian. Semua upaya ini dilakukan agar dia bisa memasuki Istana Pemimpin Wilayah untuk berkultivasi. Setelah bergabung dengan Istana Pemimpin Wilayah, memangnya apa yang bisa dilakukan oleh Klan Yan dan Istana Lingxiao padanya?     

Namun saat ini dia menyadari bahwa dia telah membuat kesalahan besar.     

Tidak satu pun di antara dua pasukan itu—Klan Yan maupun Istana Linxiao —yang menunjukkan keraguan untuk membunuhnya. Kenapa demikian? Karena sejak awal mereka telah mengincarnya. Sudah jelas, mereka telah merencanakan hal ini sebelum memasuki Area Rahasia Fuyao. Itu bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan.     

Perjamuan Donghua diadakan di sini, dan Ketua Ning berada di luar sana. Apakah monster iblis dapat dijadikan sebagai alasan yang meyakinkan atas kematiannya? Tentu saja Ketua Ning tidak senaif itu untuk mempercayainya.     

Karena alasan itu tidak begitu meyakinkan, lalu kenapa pihak lawan tetap berani melakukan semua ini?     

Mengingat betapa besarnya kepercayaan diri Ling He, dan kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Yan Dongyang, ditambah dengan tindakan yang dilakukan oleh Pemimpin Istana Lingxiao saat Perjamuan Donghua berlangsung, sebuah pemikiran mulai terbentuk di dalam benak Ye Futian. Bahkan sebelum Perjamuan Donghua diadakan, Istana Lingxiao telah berjanji pada Ketua Ning...     

Mungkin mereka ingin menjalin koneksi dengan Ketua Ning.     

Sebelumnya, ketika Ling He mengawal Qin Qing, sang dewi dari Istana Fluttering Snow, itu juga merupakan upaya untuk menyatukan pasukan-pasukan terkemuka ini dan membentuk sebuah aliansi yang kuat.     

Ling He dan Qin Qing, Ning Hua dan Dewi Taihua!     

Semakin dia memikirkan hal ini, dia menjadi semakin sadar.     

Pemimpin Wilayah Donghua adalah dalang dibalik semua ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.