Legenda Futian

Keputusan Ketua Ning



Keputusan Ketua Ning

1Banyak kultivator mulai bermunculan satu per satu. Sosok mereka melayang di atas langit saat mereka memandang ke arah Istana Donghua.      1

Para kultivator dari Menara Pengintai Wangshen juga berada di sini. Li Changsheng juga telah muncul. Dia mengambil satu langkah ke depan dan membungkuk hormat ke tempat dimana Ketua Ning berada. Dia berkata, "Saya ingin melapor pada Ketua. Setelah kami semua memasuki Area Rahasia Fuyao, kami mencapai pegunungan yang dipenuhi oleh monster iblis dan diserang oleh banyak Kaisar Iblis. Namun, selama peristiwa ini berlangsung, alih-alih membantu kami untuk mengalahkan para kultivator dari klan iblis itu, para kultivator dari Klan Yan dan Istana Lingxiao justru mencoba membunuh kami. Pada saat itu, puluhan Renhuang mengejar Ye Liunian, dan di antara mereka adalah Yan Dongyang dari Klan Yan serta Ling He dari Istana Lingxiao. Izinkan saya menanyakan hal ini: Apakah anggota dari Klan Yan dan Istana Lingxiao yang mencoba membunuh Ye Liunian? Atau apakah Ye Liunian-lah yang mencoba membunuh mereka? Semoga Ketua dapat memberikan penilaian yang adil terkait hal ini."     

Meskipun Li Changsheng sudah menyadari bahwa Ketua Ning adalah dalang di balik semua ini, mereka tidak dapat menyinggung hal ini sekarang. Meskipun mereka mengetahui tentang hal ini, mereka harus berpura-pura tidak tahu. Dengan begitu, Ketua Ning setidaknya bisa memalsukan penilaiannya terkait masalah ini. Kalau tidak, jika mereka membuka kedoknya, maka tidak akan ada jalan keluar bagi mereka.     

"Huh, omong kosong," seseorang berseru dengan nada dingin. Suaranya mengguncang langit dan menyebabkan darah Li Changsheng bergejolak. Kaisar Yan tampak berdiri di tepi tebing. Dia menatap tajam ke arah Li Changsheng. Tekanan yang diterima oleh Li Changsheng benar-benar tak tertahankan. Kemudian Kaisar Yan berkata dengan nada dingin, "Jika penjelasanmu memang benar adanya, Ye Liunian seharusnya tidak akan selamat dari insiden tersebut."     

"Saya yakin Wakil Ketua Ning juga menyaksikan peristiwa ini," ujar Li Changsheng sambil memandang ke arah Ning Hua.     

"Sayangnya aku datang terlambat dan melihat bahwa beberapa orang sudah tewas di tangan Ye Liunian. Sehingga aku tidak bisa memastikan apa yang telah terjadi sebelum aku tiba di sana," jawab Ning Hua.     

"Saya melihat apa yang telah terjadi di sana. Kami sedang melintas saat itu. Saya melihat para kultivator dari dua pasukan itu mengejar Ye Liunian dan para kultivator dari Menara Pengintai Wangshen," tiba-tiba terdengar sebuah suara yang tenang. Orang yang baru saja berbicara adalah Jiang Yueli dari Istana Fluttering Snow. Setelah dia mengatakan hal ini, dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Masalah ini terlalu rumit untuk diikut campuri. Tidak pantas bagi mereka untuk terlibat di dalamnya. Namun, tidak akan ada masalah jika dia hanya menyampaikan apa yang dia lihat saat itu.     

Sangat disayangkan jika sosok seperti Ye Futian binasa secepat ini. Meskipun peluangnya untuk selamat sangat tipis, namun Jiang Yueli tetap membantunya dengan mengatakan hal ini. Setidaknya, apa yang dia katakan dapat membuktikan bahwa dua pasukan terkemuka ini menyerang Ye Futian lebih dulu.     

"Sebelumnya, kami pernah berkata bahwa kami akan saling berhadapan satu sama lain jika ada kesempatan. Ye Liunian juga mengajukan diadakannya pertempuran kelompok selama Perjamuan Donghua berlangsung," ujar Yan Hanxing dengan nada dingin. "Oleh karena itu, setelah kami memasuki Area Rahasia Fuyao, tentu saja kami ingin melihat secara langsung kultivasi yang dimiliki oleh para Renhuang dari Menara Pengintai Wangshen. Kami hanya sekedar berlatih dan saling memberikan bimbingan satu sama lain. Bagaimana mungkin hal itu dapat dianggap sebagai sebuah penyerangan? Apakah Menara Pengintai Wangshen kehilangan satu anggota pun? Namun sebaliknya, Ye Futian melanggar peraturan yang ditetapkan oleh Ketua Ning dan langsung melakukan pembantaian. Bahkan setelah Wakil Ketua Ning muncul dan melarangnya untuk melakukan hal tersebut, dia terus membunuh para Renhuang dari Klan Yan serta Istana Lingxiao di depan semua orang."     

"Hei..." tiba-tiba terdengar sebuah suara dari suatu tempat. Chen Yi tampak berdiri di udara saat dia memandang ke arah Yan Hanxing dan berkata, "Putra Mahkota dari Klan Yan, meskipun kau adalah seorang Renhuang tingkat kesembilan, namun kau berani berbicara seenaknya sendiri? Faktanya kemampuan mereka lebih lemah, dan mereka pada akhirnya tewas terbunuh dalam serangan balasan yang dilancarkan oleh Ye Liunian. Kenapa kau justru membuat peristiwa itu tampak seolah-olah mereka hanya berdiri diam dan menunggu Ye Liunian untuk membunuh mereka? Saat berada di depan Kuil Dewa Iblis, berapa banyak Renhuang dari dua pasukanmu yang menghadapi Ye Liunian sendirian? Ketika mereka dibunuh, kau justru mengatakan di hadapan semua orang bahwa Ye Liunian-lah yang membunuh mereka. Menurutmu, haruskah Ye Liunian hanya berdiri di tempatnya dan dibunuh begitu saja?"     

Saat Chen Yi mengatakan hal ini, tatapan mata semua orang mulai beralih padanya. Ada tekanan mengerikan yang menyelimuti tubuhnya, namun Chen Yi sama sekali tidak menunjukkan rasa takut. Dia membungkuk hormat pada Ketua Ning dan berkata, "Ketua, saya menyaksikan semuanya dengan mata kepala saya sendiri. Dua pasukan itulah yang mengejar Ye Liunian. Dia hanya dipaksa untuk melindungi dirinya sendiri."     

"Dimana Ye Liunian sekarang?" Ketua Ning bertanya. Suaranya bergema di udara dan menyebar ke seluruh tempat. Di bagian bawah, ada satu sosok melesat dan berubah menjadi seberkas cahaya yang mendarat di gunung tersebut. Itu adalah Ye Futian. Dia membungkuk hormat pada Ketua Ning, sama seperti apa yang dilakukan oleh Li Changsheng. Dia juga memahami krisis yang sedang dia hadapi. Meskipun dia tahu orang macam apa Ketua Ning sebenarnya, namun dia tetap harus berusaha untuk bertahan hidup.     

"Para kultivator dari Klan Yan dan Istana Lingxiao memang mengejar saya setelah kami memasuki Area Rahasia Fuyao. Saya dipaksa untuk melancarkan serangan balasan." Ye Futian berkata secara perlahan-lahan. "Ketua berharap agar kami bisa berlatih di dalam Area Rahasia Fuyao. Namun secara kebetulan, saya tidak sengaja membuka pintu dari Kuil Dewa Iblis dan menyebabkan rangkaian peristiwa ini. Saya berharap Ketua dapat memaafkan kecerobohan saya ini."     

Ye Futian sangat menyadari apa yang sedang dia hadapi saat ini, namun dia tetap terlihat sangat tenang, seolah-olah semua ini hanyalah masalah sepele. Tidak ada gunanya untuk bersikap panik dan ketakutan sekarang.     

Ketua Ning memandang ke arah Ye Futian. Dengan mengesampingkan masalah terkait Klan Yan dan Istana Lingxiao, tindakan Ye Futian yang telah membuka segel Kuil Dewa Iblis dan menyebabkan benda ilahi di dalamnya hancur jelas tidak bisa dimaafkan. Namun, Ketua Ning adalah orang yang mengizinkan para kultivator ini memasuki Are Rahasia Fuyao untuk berlatih. Dia tidak bisa menyalahkan Ye Futian; dia tidak pernah mengatakan bahwa mereka tidak boleh masuk ke dalam Kuil Dewa Iblis.     

Pada saat ini, suasana di Istana Donghua menjadi sunyi senyap.     

"Aku percaya bahwa apa yang mereka katakan memang benar adanya. Ye Liunian jelas tidak akan duduk diam dan menunggu ajalnya sendiri, apalagi mengingat konflik di antara mereka. Adapun tindakan Ye Liunian dalam membuka segel Kuil Dewa Iblis, seperti yang diharapkan, bocah ini memang seorang jenius," ujar Kaisar Xi sambil tersenyum. Dia tampak sangat santai saat membahas hal ini, sepertinya dia ingin menyelesaikan masalah ini dengan cepat.     

"Kaisar Xi, orang ini telah membunuh seorang pangeran dari Klan Yan dan Putra Mahkota dari Istana Lingxiao di dalam Area Rahasia Fuyao, serta banyak Renhuang lainnya," Kaisar Yan angkat bicara. Dapat terlihat dengan jelas bahwa Kaisar Xi mengagumi kemampuan Ye Futian dan memihaknya.     

Kaisar Xi tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Memang seperti itulah dunia kultivasi. Situasi yang dihadapi oleh Ye Futian memang sangat tidak menguntungkan baginya. Orang-orang ini tidak peduli pada siapa yang salah dan siapa yang benar. Apa yang mereka inginkan hanyalah hasil akhirnya. Mereka ingin mengakhiri nyawa Ye Futian.     

Sekarang, semuanya bergantung pada cara Ketua Ning dalam menilai masalah ini.     

Saat ini, Ye Futian berkata, "Sebelumnya, Ketua mengatakan bahwa kultivator yang mampu melewati ujian di Area Rahasia Fuyao berhak memasuki Istana Pemimpin Wilayah untuk berkultivasi. Saya telah mendiskusikan hal ini dengan Kaisar Millet sebelum kami datang kemari. Tujuan utama saya dalam perjalanan ini adalah untuk bergabung dengan Istana Pemimpin Wilayah. Itulah alasan kenapa saya mengikuti Kaisar Millet dan berpartisipasi dalam Perjamuan Donghua. Sekarang setelah Area Rahasia Fuyao dihancurkan, saya jadi bertanya-tanya apakah saya masih memiliki kesempatan untuk bergabung dan berkultivasi di Istana Pemimpin Wilayah?"     

Ekspresi Ye Futian tampak tenang saat dia membungkuk hormat pada Ketua Ning. Tindakannya ini membuat semua orang menatapnya dengan takjub. Ye Futian justru ingin bergabung dengan Istana Pemimpin Wilayah sekarang. Hal ini membuat semua orang terkejut.     

Pernyataan Ye Futian ini tentu saja membuat mereka yang memasuki Area Rahasia Fuyao sangat terkejut. Mereka telah menyaksikan secara langsung saat Ning Hua hampir membunuh Ye Futian. Berdasarkan fakta itu, Ye Futian seharusnya sudah menjadi musuh bebuyutan bagi Ning Hua. Namun, dia mengesampingkan harga dirinya di sini dan meminta untuk bergabung dengan Istana Pemimpin Wilayah. Dia benar-benar bernyali besar.     

Kaisar Yan dan Ling Yunzi menatap Ye Futian dengan ekspresi aneh di wajah mereka. Pemuda berambut abu-abu ini memang seorang jenius. Dia berani mengemukakan keinginannya untuk bergabung dengan Istana Pemimpin Wilayah dalam situasi seperti itu. Dalam situasi normal, jika mereka tidak memiliki koneksi dengan Istana Pemimpin Wilayah, Ketua Ning mungkin sudah setuju untuk menerima dan melindungi Ye Futian. Kemudian Istana Pemimpin Wilayah akan kembali merekrut sosok mengerikan dalam jajaran anggotanya.     

Namun, Ye Futian pasti tidak mengetahui siapa dalang dibalik kematian Dewa Tertinggi Donglai.     

Karena itulah, mustahil bagi Ye Futian untuk bergabung dengan Istana Pemimpin Wilayah. Ketua Ning tidak akan merekrut seseorang yang akan menjadi ancaman baginya di masa depan.     

Ketua Ning memandang Ye Futian dan berkata, "Aku memahami apa yang kalian semua katakan. Masing-masing pihak memiliki cerita masing-masing. Tampaknya konflik antara Klan Yan, Istana Lingxiao, dan Menara Pengintai Wangshen tidak dapat diselesaikan dengan mudah. Tidak peduli alasan apa pun yang kau miliki, faktanya kau memang telah melanggar peraturan yang kubuat dan membunuh para kultivator dari Klan Yan serta Istana Lingxiao. Beberapa orang mengatakan bahwa kau memiliki alasan tersendiri untuk melakukan hal tersebut, tetapi aku tidak dapat membelamu dalam masalah ini. Oleh karena itu, Ye Liunian, kau tidak bisa berkultivasi di Istana Pemimpin Wilayah."     

Ketika mereka mendengar kata-kata Ketua Ning, banyak orang tampak tercengang. Tampaknya Ketua Ning sudah merelakan sosok terkemuka ini. Sosok semengerikan itu telah ditolak oleh Istana Pemimpin Wilayah meskipun Ye Futian sendiri yang menyatakan bahwa dia ingin bergabung dengan mereka.     

'Dia ditolak...' pikir para Renhuang dalam hati. Sosok sekuat Ye Futian benar-benar ditolak oleh Istana Pemimpin Wilayah.     

"Selain itu, dendam di antara ketiga pasukan ini tidak bisa didamaikan oleh orang lain. Karena itulah, selesaikan masalah ini sendiri," lanjut Ketua Ning. Berbagai macam kultivator memandang ke arah Ketua Ning. Dia sudah tidak peduli pada nasib Ye Futian.     

'Selesaikan masalah ini sendiri.' Bagaimana mungkin Ye Futian bisa menghadapi dua sosok terkemuka itu sendirian?     

Dia pasti akan tewas terbunuh!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.