Legenda Futian

Berakhir



Berakhir

0Ning Hua memandang sosok yang berada di hadapannya itu dan mulai memperlakukannya dengan serius. Dia melangkah ke depan sambil tetap memancarkan cahaya suci dari tubuhnya.      0

Dia ingin mengetahui siapa identitas dari orang ini?     

Sosok misterius itu tetap terlihat tenang saat melihat Ning Hua menerjang ke arahnya. Dia membentuk sebuah segel dengan tangannya, dan dalam sekejap, Jalur Agung ikut beresonansi, dan cahaya suci bersinar terang di area tersebut. Sebuah dinding ilahi yang menjulang tinggi hingga ke atas langit telah terbentuk dengan menjadikan tubuhnya sebagai titik pusatnya dan menghalangi jalan Ning Hua ke depan.     

Dinding ilahi itu tampak miring dan langsung dikerahkan dari atas dengan momentum yang tak terhentikan dan kekuatan langit di dalamnya. Pola-pola yang indah dan rumit terukir di permukaan dinding ilahi itu dan membentuk beberapa matriks dari Jalur Agung. Matriks-matriks itu memancarkan cahaya suci dan tampak tak terkalahkan. Saat ini, sosok misterius itu tampak seperti Dewa Bumi.     

Saat melihat dinding ilahi yang menghalangi jalannya itu, Ning Hua mengeluarkan lingkaran cahaya suci yang menyebar hingga ribuan mil jauhnya. Dia mengulurkan salah satu tangannya dan mengerahkannya ke depan. Cahaya suci penyegel mulai menyelimuti dinding ilahi itu, mencoba untuk menyegelnya. Namun meski demikian, dinding ilahi itu terus memanjang ke kejauhan, seolah-olah dinding tersebut dapat menjangkau jarak yang mampu dicapai oleh jiwa spiritual seseorang. Dinding ilahi itu tidak bisa ditembus dan tidak bisa dihancurkan.     

"Pertahanan macam apa ini?" Chen Yi dan Ye Futian yang berada di belakangnya juga tercengang saat menyaksikan kekuatannya. Sosok misterius itu berdiri di puncak gunung kuno, dan bahkan gunung itu telah terlepas dari tempatnya dan menjadi bagian dari Jalur Agung. Dinding ilahi yang dia keluarkan itu telah membagi area tersebut menjadi dua bagian sama rata. Ye Futian dan Chen Yi tidak dapat melihat apa yang sedang terjadi di luar sana, tetapi mereka merasa bahwa dinding itu terlihat seperti sebuah penghalang tak tergoyahkan yang dibuat oleh Dewa.     

*Brak*     

Disertai dengan suara tabrakan yang keras, dinding itu bergetar hebat seperti sedang diserang oleh kekuatan yang dahsyat dari berbagai tempat. Di bawah rentetan serangan tersebut, dinding ilahi itu bersinar semakin terang dan tidak dapat dihancurkan begitu saja.     

Kultivator misterius itu menatap Ning Hua sambil memancarkan cahaya suci yang tak tertandingi dari tubuhnya. Dalam sekejap, sebuah dinding ilahi lainnya muncul di atas langit dan mulai menimpa tubuh Ning Hua. Sementara itu, dinding ilahi yang mengelilingi area tersebut mulai bergerak menuju Ning Hua dan mencoba untuk mengurungnya.     

*Whoosh* Ning Hua menyadari bahaya yang mengancamnya dan bergegas mundur. Dia menghentikan serangannya dan melesat keluar melalui medan energi yang belum memadat. Dia khawatir bahwa dia tidak akan bisa keluar jika dia terkurung di dalam dinding ilahi tersebut.     

"Siapa kau sebenarnya?" Ning Hua menatap sosok misterius yang tampaknya telah bergabung dengan Jalur Agung dan dunia di sekitarnya itu. Tubuhnya tampak menyatu dengan dinding ilahi tersebut, seolah-olah dia sudah menjadi bagian darinya.     

Berdasarkan hasil pengamatannya, Ning Hua menduga bahwa sosok tersebut tidak hanya berada pada tingkat kultivasi yang lebih tinggi darinya tetapi juga memiliki pemahaman yang lebih mendalam terkait Jalur Agung. Setelah menggabungkan dirinya dengan Jalur Agung, dia benar-benar telah mencapai kondisi yang sempurna dan menciptakan resonansi serta mampu menghasilkan kekuatan dari Jalur Agung yang bahkan tidak mampu ditembus oleh serangan milik Ning Hua.     

"Kembalilah, Wakil Ketua Ning," sosok itu berbicara dengan tenang dan tidak menjawab pertanyaan Ning Hua. Sementara itu, Ning Hua masih memancarkan cahaya suci yang menyilaukan dan tidak akan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja. Dia datang kemari untuk memburu Ye Futian dan Chen Yi. Mengingat status dan reputasinya, bagaimana mungkin dia bisa memberikan penjelasan jika dia kembali dengan tangan kosong?     

Sosok misterius itu menyadari keraguan yang dirasakan oleh Ning Hua dan langsung membentuk sebuah segel dengan kedua tangannya. Dalam sekejap, kekuatan yang dahsyat turun dari atas langit disertai dengan resonansi yang kuat. Sebuah tangan raksasa telah terbentuk dan menekan menuju Ning Hua dengan kecepatan tinggi.     

Serangan itu terlihat seperti tangan seorang Dewa.     

*Brak*     

Diikuti dengan suara yang memekakkan telinga, Ning Hua terhimpit ke permukaan tanah. Sebuah cekungan raksasa berbentuk tangan telah terbentuk di permukaan tanah. Sosok Ning Hua perlahan-lahan muncul dengan ekspresi malu di wajahnya. Tatapan matanya yang sedingin es terpaku pada lawannya.     

Dia tidak menyangka bahwa ada seseorang dari Wilayah Donghua yang mampu mengalahkannya selain para sosok terkemuka. Di matanya, bahkan Jiang Yueli, yang berada di Renhuang tingkat kedelapan, mungkin tidak bisa mengalahkannya juga.     

Siapa sebenarnya orang ini?     

Yang jelas, dia adalah seorang Renhuang tingkat kedelapan dengan Roda Ilahi yang sempurna. Pasukan mana yang mampu menghasilkan sosok seperti ini di Wilayah Donghua?     

Hanya Jiang Yueli dari Istana Fluttering Snow yang dikenal oleh publik.      

"Kita akan bertemu lagi," uja Ning Hua. Dia berbalik dan pergi dengan tekad kuat di dalam hatinya. Sepertinya dia tahu bahwa dia tidak akan bisa menembus pertahanan sosok itu untuk menangkap Ye Futian dan Chen Yi. Dia bahkan tidak bisa menjadi tandingannya dalam pertarungan jarak dekat.     

Kultivator misterius itu memandang sosok Ning Hua yang pergi ke kejauhan untuk beberapa saat. Setelah sosok Ning Hua menghilang dari pandangan mereka, dia bertanya, "Apakah ada lagi yang bisa kubantu, Wakil Ketua Ning?"     

"Aku tahu siapa dirimu," tiba-tiba sebuah suara terdengar dari kejauhan. Kemudian, sosok Ning Hua benar-benar pergi dari sana. Kultivator misterius itu menarik kembali kekuatannya, lalu berbalik dan memandang Chen Yi serta Ye Futian.     

"Terima kasih banyak, Senior," Chen Yi dan Ye Futian mengungkapkan rasa terima kasih mereka.     

"Langit Donghua sudah tidak aman lagi bagi kalian. Ikutlah denganku," ujar sosok misterius itu. Kemudian, dia membawa Chen Yi dan Ye Futian pergi. Banyak orang mendatangi tempat tersebut setelah mereka pergi. Hati mereka berguncang ketika mereka melihat cekungan yang telah terbentuk di permukaan tanah, yang masih memancarkan aura Jalur Agung yang mengerikan. Beberapa orang bahkan turun dan duduk di dalamnya untuk berkultivasi.     

Bagi generasi muda, cekungan ini adalah sebuah tanda dari Jalur Agung yang ditinggalkan oleh sosok legendaris.     

"Apakah sosok yang kalah di pertarungan itu adalah Wakil Ketua Ning?" seseorang bertanya.     

"Ya, sepertinya memang dia."     

"Siapa yang mampu memiliki kekuatan yang begitu mengerikan sehingga mampu mengalahkan Wakil Ketua Ning?" Orang-orang tampak takjub dan heran. Bukankah Ning Hua adalah sang jenius nomor satu di Wilayah Donghua? Sosok yang tak terkalahkan dan hanya bisa dilampaui oleh sosok-sosok terkemuka? Siapa yang mampu mengalahkannya?     

Meski begitu, mereka tidak tahu identitas dari sosok itu, bahkan Ning Hua sendiri tidak bisa menebaknya.     

…     

Di sisi lain, hampir separuh dari wilayah Istana Pemimpin Wilayah telah dihancurkan dan terbakar habis.     

Pertarungan yang terjadi di sana telah berakhir. Kaisar Yan dan Ling Yunzi—Pemimpin Istana Lingxiao—sama-sama terluka. Ekspresi muram di wajah mereka tampak kontras dengan temperamen menakjubkan yang biasa mereka tampilkan. Bahkan penampilan Ketua Ning tampak sedikit acak-acakan. Dia melayang turun dari atas langit dengan ekspresi tidak senang. Energi di sekitar tubuhnya tampak sedikit tidak stabil.     

"Ketua." Ekspresi Kaisar Yan dan Ling Yunzi juga tampak muram. Mereka tahu apa yang telah terjadi—Kaisar Millet masih hidup dan berhasil kabur.     

"Menara pengintai ilahi itu benar-benar sebuah benda ilahi dari masa lalu dan memungkinkan penggunanya meminjam kekuatan langit. Kaisar Millet berhasil melarikan diri meskipun dia juga terluka parah. Aku harus merepotkan kalian berdua untuk melacak dan menangkapnya agar dia tidak membunuh orang-orang yang tidak bersalah di masa depan," ujar Ning Yuan. Kaisar Yan dan Ling Yunzi mengangguk sebagai tanggapan.     

"Kami akan melacak keberadaannya setelah kami kembali ke markas masing-masing." Kaisar Yan mengangguk setuju. Mereka perlu mengambil benda ilahi masing-masing untuk melacak keberadaan Kaisar Millet. Meskipun Kaisar Millet terluka parah, dia masih bisa menjadi ancaman besar bagi mereka begitu dia pulih kembali. Mereka harus melenyapkannya, sama seperti cara mereka menangani Dewa Tertinggi Donglai.     

Ning Yuan mengangkat kepalanya dan melihat orang-orang yang mengejar para kultivator dari Menara Pengintai Wangshen sebelumnya kini telah kembali.     

"Ketua." Tetua itu membungkuk hormat dan hendak menyampaikan laporan ketika Ning Yuan mengayunkan tangannya dan berkata, "Aku sudah mengetahui semuanya. Kalian melakukan hal yang benar. Meskipun Kaisar Millet telah melanggar peraturan, namun sebagian besar murid dari Menara Pengintai Wangshen memang tidak bersalah. Selama kita bisa menangkap Ye Futian, tidak masalah jika kita membiarkan kultivator lainnya pergi. Aku yakin mereka akan tahu bagaimana caranya berperilaku di masa depan."     

"Ya." Semua orang mengangguk.     

Ning Yuan memandang ke kejauhan. Tidak lama kemudian, dia mengerutkan keningnya dan berbicara pada Ning Hua, yang berada ribuan mil jauhnya dari tempat Ketua Ning berdiri. "Ning Hua, dimana posisimu sekarang?"     

Ning Hua masih berada di perjalanan saat dia mendengar suara ayahnya. Dia menjawab, "Seseorang menghadangku dan membawa pergi Ye Futian dan Chen Yi."     

Suara Ning Hua menyebar melintasi ruang hampa dan bergema di Istana Pemimpin Wilayah. Semua kultivator tampak terkejut saat mendengar suaranya. Siapa yang mampu menghalangi jalan Ning Hua?     

"Siapa dia?" Ning Yuan bertanya.     

"Aku tidak tahu. Dia sengaja menyembunyikan wajahnya. Selain itu, dia berada di Renhuang tingkat kedelapan dan memiliki Roda Ilahi yang sempurna. Dia mampu menciptakan dinding ilahi yang melingkupi seluruh penjuru langit." Ning Hua menjawab, "Aku tidak mampu menembus pertahanannya."     

Semua orang yang berada di Istana Pemimpin Wilayah tertegun saat mendengar hal ini. Siapa yang mampu memiliki kemampuan seperti itu?     

Bahkan Ning Hua juga tidak bisa menembus pertahanannya? Siapa dia sebenarnya?     

"Mereka berhasil kabur!"     

Ekspresi Ning Yuan tampak semakin muram. Ye Futian telah mencuri benda ilahi di dalam Kuil Dewa Iblis dan kini berhasil kabur?     

Bagaimana mungkin mereka membiarkannya kabur begitu saja?     

Dia mengamati orang-orang di sekelilingnya, lalu bertanya. "Apakah kalian tahu pasukan mana yang memiliki anggota seperti itu?     

Mereka belum pernah mendengar informasi terkait sosok ini sebelumnya.     

"Aku tidak tahu." Semua orang menggelengkan kepala sebagai tanggapan. Ye Futian dan Kaisar Millet berhasil melarikan diri. Sepertinya Istana Pemimpin Wilayah tidak berhasil mencapai tujuannya kali ini. Meski begitu, sangat disayangkan bahwa Zong Chan tewas terbunuh dalam pertarungan ini.     

Zong Chan adalah seorang Renhuang tingkat ketujuh dengan masa depan yang tak terbatas. Namun, dia justru tewas di tangan Ning Hua.     

"Mungkin dia berasal dari wilayah lain?" seseorang menebak-nebak.     

"Atau mungkin dia ingin mengecoh kita dengan cara menyembunyikan wajahnya," orang lain juga berpendapat.     

Ekspresi Ning Yuan tampak serius. Dia memandang ke kejauhan dan berkata pada Ning Hua, "Kembalilah terlebih dahulu. Kita akan membicarakan hal ini nanti."     

Siapa yang telah mengacaukan rencana mereka secara diam-diam?     

Mungkinkah dia adalah seseorang yang diutus oleh salah satu sosok terkemuka yang berada di Istana Donghua saat ini?     

Selain mereka, siapa lagi yang mampu menghasilkan kultivator sekuat itu?     

Apakah mereka mengincar benda ilahi yang tersimpan di dalam Kuil Dewa Iblis?     

Tidak peduli apa pun alasannya, Ning Yuan harus mengirimkan bawahannya untuk melakukan penyelidikan karena dia tidak akan bisa mengungkap kebenarannya hanya dengan menebak-nebak.     

"Aku sudah menjadi tuan rumah yang buruk karena membiarkan Perjamuan Donghua berubah menjadi kekacauan. Aku akan mengundang kalian untuk berkumpul lagi di masa depan jika ada kesempatan," ujar Ning Yuan. Semua orang terdiam. Tidak ada yang menyangka bahwa Perjamuan Donghua akan berubah menjadi seperti ini.     

Ditambah lagi, badai ini sepertinya masih belum berakhir.     

"Aku tidak akan menahan kalian untuk tetap berada di sini. Silahkan lanjutkan urusan kalian masing-masing. Namun, aku akan mengirimkan bawahanku untuk menyelidiki masalah ini. Mohon maaf jika proses penyelidikan ini akan mengganggu kalian nantinya," ujar Ning Yuan. Semua orang tampak terkejut dan bingung. Apakah Ning Yuan bermaksud untuk menyelidiki semua pasukan yang ada di Wilayah Donghua?     

"Istana Lingxiao akan bekerja sama dengan semaksimal mungkin dalam proses penyelidikan ini," ujar Ling Yunzi.     

"Klan Yan juga akan melakukan hal yang sama," ujar Kaisar Yan. Akan tetapi, sosok terkemuka lainnya tidak mengungkapkan pendapat mereka secara langsung. Karena mereka memiliki status dan reputasi yang luar biasa, sudah jelas mereka tidak akan memberikan persetujuan sebelum mereka mengetahui bagaimana cara Ning Yuan dalam melakukan proses penyelidikan.     

"Kalau begitu aku pamit undur diri terlebih dahulu, Ketua," Dewi Pedang angkat bicara dan pergi. Sosok-sosok lainnya juga pergi mengikutinya. Untuk sementara, badai ini sepertinya telah berakhir!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.