Legenda Futian

Tempat yang Tidak Asing



Tempat yang Tidak Asing

3Tidak ada seorang pun yang membayangkan bahwa Perjamuan Donghua, yang telah mengguncang Wilayah Donghua, akan berakhir dengan cara seperti itu. Jika bukan karena insiden yang terjadi setelahnya, Ye Futian dan Chen Yi pasti akan menjadi sosok terkemuka di Wilayah Donghua. Mereka akan memiliki masa depan yang tak terbatas, dan Menara Pengintai Wangshen juga akan meraih masa kejayaannya.      1

Namun, pada akhirnya nama Menara Pengintai Wangshen dilenyapkan oleh Pemimpin Wilayah Donghua. Ye Futian dan Kaisar Millet diburu tanpa henti. Bahkan Istana Pemimpin Wilayah mengeluarkan surat perintah untuk menangkap mereka.      

Pada pertempuran itu, banyak Renhuang tewas terbunuh. Bahkan di antara mereka ada pula sosok-sosok terkenal seperti Kaisar Pedang Seribu Tangan, yang kalah di tangan Chen Yi. Banyak orang menyaksikan secara langsung betapa kuatnya Chen Yi dalam pertarungan tersebut.     

Tentu saja, ada juga Ye Futian di sana; dia ternyata memiliki aura milik Kaisar Agung.     

Beberapa hari kemudian, ada berita dari Istana Pemimpin Wilayah yang mengatakan bahwa Ye Liunian bukanlah nama aslinya. Rumor mengatakan bahwa Istana Pemimpin Wilayah telah melakukan penyelidikan dan mendapati bahwa nama asli Ye Liunian adalah Ye Futian. Dia berasal dari Dunia Asal—sebuah dunia kuno yang jarang diketahui oleh orang-orang di Prefektur Ilahi.     

Rumor mengatakan bahwa anggota pasukan-pasukan terkemuka dari wilayah lain-lah yang menemukan fakta ini. Ye Futian berasal dari Dunia Asal dan telah memiliki banyak musuh di sana. Namanya sangat terkenal di Dunia Asal. Dia telah memasuki Reruntuhan Dewa sebelumnya dan mendapatkan aura kaisar di sana. Dia adalah sosok mengerikan yang telah mendapatkan peluang dari Jalur Agung yang sangat menguntungkan.     

Pada saat itulah orang-orang baru mengetahui kenapa Ye Futian bisa sekuat itu. Ternyata dia memliki asal-usul yang tidak biasa. Dia bukan hanya seorang kultivator biasa dari Pulau Dewa Timur.     

Selain itu, banyak orang merasa penasaran dengan satu sosok lainnya. Dia adalah kultivator yang telah membantu Ye Futian meloloskan diri dari kejaran Ning Hua. Kultivator itu merupakan seorang Renhuang tingkat kedelapan dengan Roda Ilahi yang sempurna dan belum pernah mengungkapkan kekuatannya di Wilayah Donghua. Tidak ada seorang pun di Wilayah Donghua yang mengetahui tentang sosok itu sebelumnya. Siapa dia sebenarnya?     

Dibawa kemanakah Ye Futian sekarang?     

…     

Di sebuah benua yang lokasinya jauh dari Langit Donghua, tepatnya di sebuah pulau di antara samudra yang luas, ada seberkas cahaya yang melesat melintasi langit dan mendarat di pulau tersebut. Dua sosok yang berada di sana adalah Ye Futian dan Chen Yi. Sementara satu sosok lainnya adalah seorang pria paruh baya yang tampak biasa-biasa saja. Dari penampilannya, tidak ada seorang pun yang membayangkan bahwa orang ini berada di puncak Renhuang Plane tingkat kedelapan dengan Roda Ilahi yang sempurna. Kemampuan bertarungnya sangat mencengangkan, dan dia adalah kultivator terkuat di bawah tingkatan sosok-sosok terkemuka. Bahkan Ning Hua behasil dipukul mundur olehnya.     

Ye Futian memandang ke sekelilingnya, mengamati pulau yang terlihat tidak asing baginya ini. Dia bisa merasakan hatinya berguncang ketika dia mengetahui identitas dari sosok yang menolongnya.     

"Aku yakin kau bisa mengenaliku sekarang," pria paruh baya itu berbicara sambil tersenyum pada Ye Futian. "Aku menerima perintah dari guruku untuk menghentikan langkah Ning Hua. Untung saja aku tiba di waktu yang tepat. Setelah itu, aku membawamu kemari."     

"Terima kasih banyak, Senior," ujar Ye Futian sambil membungkuk hormat. Jika tidak ada yang membantu dirinya dan Chen Yi, mereka belum tentu bisa lolos dari kejaran Ning Hua. Pihak lawan tidak berkeinginan untuk menyerah.     

"Tidak perlu berterima kasih padaku. Seharusnya kalian berterima kasih pada guruku," ujar pria paruh baya itu sambil tersenyum.     

"Ini bukan apa-apa. Kau tidak perlu berterima kasih padaku." Dua sosok muncul dari istana yang berada di bagian depan. Keduanya adalah sosok yang dikenali oleh Ye Futian. Ketika dia menyaksikan dua sosok itu muncul, Ye Futian membungkuk hormat dan menyapa keduanya, "Kaisar Xi, Skylord."     

Ternyata orang yang menolongnya adalah Kaisar Xi, yang juga guru dari pria paruh baya itu.     

Ye Futian telah mendengar informasi sebelumnya bahwa Kaisar Xi tidak memiliki murid. Ternyata rumor tersebut tidak benar. Kaisar Xi telah merekrut seorang murid. Hanya saja dia tidak pernah mempublikasikannya. Selama ini muridnya berkultivasi di Pulau Dewa Penyu dan tidak pernah muncul di depan publik. Oleh karena itu, tidak ada seorang pun yang mengenalnya.     

Kaisar Xi mengangguk pelan sebagai tanggapan. Kemudian dia memperkenalkan Ye Futian dengan berkata, "Ini adalah muridku, Yang Wuqi. Dia jarang sekali berpergian ke dunia luar, sehingga dia tidak mengenal banyak orang. Aku yakin orang-orang di dunia luar juga tidak mengenalnya."     

Ye Futian mengangguk pelan ke arah Yang Wuqi. Melihat situasi saat ini, sepertinya Yang Wuqi adalah murid rahasia dari Kaisar Xi.     

"Aku telah menyaksikan semua yang telah terjadi selama Perjamuan Donghua kali ini. Beberapa hal di antaranya bukan karena kesalahanmu. Kau juga memiliki bakat yang luar biasa dan tidak boleh tewas semudah itu. Oleh karena itu, aku memerintahkan Wuqi untuk pergi menolongmu. Untungnya, dia mampu menahan langkah Ning Hua," lanjut Kaisar Xi sambil menatap Ye Futian. "Sayang sekali dia tidak bisa tiba di sana lebih awal. Kematian Zong Chan sungguh disayangkan."     

Ketika Ye Futian mendengar Kaisar Xi menyinggung tentang Zong Chan, dia juga merasa sedih. Zong Chan memiliki bakat yang luar biasa, dan dia juga memiliki Roda Ilahi yang sempurna. Namun dia justru tewas terbunuh dengan cara yang tidak adil.     

Semua ini disebabkan oleh Ketua Ning.     

Namun, Kaisar Xi tidak mengatakan apa-apa lagi tentang hal ini. Lagipula, fakta bahwa masalah ini melibatkan Istana Pemimpin Wilayah membuatnya menjadi semakin rumit. Sudah sangat sulit bagi Kaisar Xi untuk membantu mereka. Jika berita ini tersebar, dia akan menyinggung tiga pasukan terkemuka sekaligus. Meskipun Kaisar Xi telah mencapai tingkat kultivasi yang tinggi, namun hal itu tetap saja menimbulkan risiko besar baginya.     

Ye Futian membungkuk hormat saat dia berkata, "Karena saya berhasil melarikan diri, tentu saja saya harus berterima kasih atas bantuan dari Kaisar Xi dan Senior Yang. Meskipun tingkat kultivasi saya masih cukup rendah, namun jika anda memiliki permintaan di masa depan, tidak peduli dimana pun saya berada, saya pasti akan datang untuk mengabulkannya."     

"Sudah kukatakan bahwa kau tidak perlu berterima kasih padaku. Ini bukanlah masalah besar bagiku. Bahkan jika Ketua Ning mengetahui tentang hal ini, dia tidak bisa berbuat apa-apa padaku," ujar Kaisar Xi dengan tenang. "Ketua Ning pasti akan melaporkan insiden yang terjadi selama Perjamuan Donghua berlangsung ke Istana Kekaisaran. Sebelumnya, hal yang sama juga menimpa Pulau Dewa Timur. Sekarang, giliran Menara Pengintai Wangshen. Jika terjadi keributan lainnya di Wilayah Donghua, Istana Kekaisaran kemungkinan besar akan mencurigai sesuatu."     

Tentu saja, Kaisar Xi berani memberikan bantuan karena dia telah menerobos ke tingkat Plane berikutnya. Dia sudah mempersiapkan diri. Ketika dia menghadapi tahap kedua dari Ujian Para Dewa, dia mungkin akan binasa. Oleh karena itu, dia melakukan apa pun yang dia inginkan sekarang dan tidak memiliki keraguan sedikit pun untuk melakukannya.     

Saat ini, Kaisar Xi mungkin tidak menyadari bahwa dia telah mendapatkan keuntungan besar dengan membantu Ye Futian kali ini.     

Ye Futian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia bisa memahami maksud dari ucapan Kaisar Xi. Pada akhirnya, Ketua Ning adalah orang yang ditugaskan untuk mengawasi Wilayah Donghua. Jika Wilayah Donghua mengalami kekacauan, maka Ketua Ning yang harus bertanggung jawab.     

Terlebih lagi, Donghuang Agung berambisi agar seni bela diri bisa berkembang pesat. Namun, Ning Yuan justru berurusan dengan Pulau Dewa Timur dan kemudian Menara Pengintai Wangshen. Jika dia menyebabkan masalah lagi, kemungkinan besar dia akan menarik perhatian Donghuang Agung.     

Kaisar Xi melanjutkan kata-katanya, "Istana Pemimpin Wilayah telah mengeluarkan surat perintah untuk menangkapmu di Wilayah Donghua, dan saat ini mereka sedang melakukan penyelidikan di berbagai macam pasukan. Bahkan mereka juga mengirimkan utusan untuk melakukan pencarian di antara pasukan-pasukan terkemuka. Kau jauh lebih aman berada di sini, di Pulau Dewa Penyu. Kecuali Ning Yuan datang secara pribadi, tidak ada seorang pun yang berani melakukan pencarian di sini. Kalian berdua bisa berkultivasi untuk sementara waktu di sini. Setelah keributan di luar sana mereda, kau bisa mulai membuat rencana untuk selanjutnya.     

"Baiklah," Ye Futian menerima penawaran dari Kaisar Xi dengan senang hati. Meskipun Wilayah Donghua sangat luas, namun tetap saja mereka akan berada dalam bahaya jika bepergian keluar. Begitu keributan ini mereda, maka peluang Istana Pemimpin Wilayah dalam menemukan keberadaan mereka akan menjadi semakin rendah. Tentu saja, syaratnya adalah Ye Futian sendiri tidak menarik perhatian dalam masa-masa ini.     

Kaisar Xi mengangguk pelan dan berkata, "Aku telah memerintahkan bawahanku untuk mengawasi pulau ini. Tidak ada seorang pun yang mendekati area ini, jadi kalian bebas berkeliling dan berkultivasi sesuka hati kalian, tidak usah sungkan."     

Meskipun Kaisar Xi telah menyelamatkan Ye Futian dari cengkeraman Istana Pemimpin Wilayah, namun dia tampaknya tidak begitu peduli tentang hal tersebut. Kemampuan bertarungnya sangat kuat, jadi dia memiliki tingkat kepercayaan diri yang cukup tinggi. Auranya juga mampu melingkupi Pulau Dewa Penyu secara keseluruhan dalam satu kali percobaan. Dia jelas memiliki kendali mutlak atas pulau tersebut. Siapa yang berani mengkhianatinya?     

Tempat ini adalah wilayah kekuasaan Kaisar Xi.     

Ye Futian menganggukkan kepalanya. Melihat reaksinya, Kaisar Xi tersenyum lalu berbalik untuk pergi. Sementara itu, Thunder Punishing Skylord memandang Ye Futian sambil tersenyum dan berkata, "Fokuslah berkultivasi. Kau tidak perlu mengkhawatirkan hal lainnya. Meningkatkan kemampuanmu adalah prioritas utamamu sekarang."     

Ye Futian memahami maksud dari ucapan Thunder Punishing Skylord; dia ingin memberitahu Ye Futian untuk tidak terburu-buru membalas dendam. Saat ini, hal yang bisa dia lakukan hanyalah meningkatkan kemampuannya.     

Meskipun mereka tidak banyak membahas bagaimana awal mula badai ini bisa terbentuk, namun mereka semua tahu bahwa Istana Pemimpin Wilayah bermaksud untuk berurusan dengan Menara Pengintai Wangshen. Ye Futian dipaksa membunuh lawan-lawannya saat dia dikejar. Kejahatannya sama sekali tidak beralasan dan hanya dijadikan umpan untuk memulai konflik.     

Menara Pengintai Wangshen menderita kerugian besar kali ini. Zong Chan tewas terbunuh, dan Ye Futian terus menerus dikejar. Wajar saja dia menjadi sangat benci terhadap Istana Pemimpin Wilayah. Dia bertekad untuk membalas dendam suatu hari nanti.     

Kaisar Xi dan Thunder Punishing Skylord berbalik untuk pergi. Keduanya bersikap sangat tenang, seolah-olah apa yang telah mereka lakukan adalah suatu hal yang biasa.     

"Ye Liunian adalah nama samaran saya. Nama asli saya adalah Ye Futian. Saya berasal dari Dunia Asal," ujar Ye Futian pada dua sosok itu. Dia memutuskan untuk mengungkapkan nama aslinya karena dia tidak ingin menghadap Kaisar Xi dan Thunde Punishing Skylord dengan identitas palsu. Badai ini juga bertambah besar. Dia bahkan telah dipaksa untuk menggunakan aura kaisar. Banyak orang pasti akan menyadari hal ini, termasuk mereka yang berasal dari Dunia Asal.     

Dia tidak bisa lagi menyembunyikan identitasnya. Pasukan lainnya akan segera mengetahui bahwa dia masih hidup dan datang ke Prefektur Ilahi.     

Kaisar Xi dan Thunde Punishing Skylord berhenti melangkah. Kemudian mereka tersenyum dan terus berjalan. Tampaknya mereka tidak peduli pada identitas Ye Futian atau dari mana asalnya. Mereka membantu Ye Futian murni karena mereka ingin membantunya. Tidak ada alasan lain!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.