Legenda Futian

Pembantaian



Pembantaian

3Anggota kelompok Ye Futian memang tidak banyak, namun mereka semua adalah sosok-sosok terkemuka dan mereka datang dengan penuh persiapan.     2

Selama Perjamuan Donghua berlangsung, Klan Yan dan Istana Lingxiao bekerja sama untuk menghancurkan Menara Pengintai Wangshen, sehingga membunuh maupun melukai sebagian besar anggota mereka. Setelah Menara Pengintai Wangshen dibubarkan, dengan menggunakan kesempatan ini, hubungan antara Klan Yan dan Istana Lingxiao menjadi semakin dekat, bahkan mereka setuju untuk menyelenggarakan pernikahan.     

Jika Klan Yan langsung menggunakan matriks teleportasi untuk pergi ke Langit Donghua, maka kelompok Ye Futian tidak dapat melakukan apa pun pada mereka. Namun, Klan Yan ingin menyambut pernikahan ini dengan meriah. Mereka melakukan perjalanan melintasi ribuan benua agar pernikahan ini diketahui oleh seluruh dunia.     

Ketika kelompok Ye Futian mendengar berita ini, mereka memutuskan untuk mencari informasi. Secara kebetulan, mereka mendengar bahwa Klan Yan akan melintasi Benua Tianchi. Bagaimana mungkin mereka bisa melewatkan kesempatan ini begitu saja?     

Benua Tianchi terletak di antara Benua Yanyun dan Langit Donghua. Namun, lokasinya cukup jauh dari kedua benua tersebut. Bahkan jika Kaisar Yan dan Ling Yunzi mengetahui rencana mereka, mustahil bagi keduanya untuk datang kemari dalam waktu singkat. Hal ini memberi kelompok Ye Futian cukup waktu untuk melakukan banyak hal.     

Mereka ingin menuntaskan tugas di sini sesegera mungkin!     

Banyak kultivator langsung menerjang ke arah anggota Klan Yan. Pertempuran besar pun terjadi dalam sekejap. Serangan-serangan dari Jalur Agung yang mengerikan menyebar ke seluruh tempat. Rasanya seolah-olah dunia akan segera berakhir. Situasinya menjadi sangat kacau. Langit, yang awalnya terlihat cerah puluhan ribu mil jauhnya, kini menjadi mendung saat badai-badai penghancur terbentuk di sana.     

Orang-orang yang berada di bawah bisa melihat seberkas cahaya pedang yang membelah langit. Kumpulan awan petir tampak memenuhi langit saat kobaran api ilahi menyebar di udara dan membakar medan pertempuran tersebut. Mereka juga melihat kawanan naga ilahi raksasa menyerang dengan cakar mereka yang tajam, mengoyak ruang hampa dengan mudah.     

Suara raungan naga bergema di udara, sehingga menyebabkan gendang telinga banyak orang berdengung. Para kultivator yang berada di bagian bawah bergegas melarikan diri dengan panik. Beberapa orang memuntahkan darah segar akibat gelombang kejut yang dihasilkan. Cahaya Jalur Agung itu juga mencapai permukaan tanah dan menyebabkan bangunan-bangunan di bagian bawah runtuh dan hancur. Banyak retakan juga bermunculan di atas tanah.     

Hanya para Renhuang yang mampu bertahan di sana dan terus menyaksikan pertempuran tersebut.     

Tatapan mata mereka terpaku pada satu orang. Dia mengenakan jubah putih dan rambut abu-abu. Penampilannya sangat menarik dan elegan.     

Orang ini adalah Ye Futian, sosok yang telah mengguncang Perjamuan Donghua kala itu. Rumor mengatakan bahwa dia tidak terkalahkan selama Perjamuan Donghua berlangsung. Tidak ada seorang pun di tingkat kultivasi yang sama dengannya yang mampu menandinginya. Ketika dia memasuki Area Rahasia Fuyao, dia mampu membuka segel dari Kuil Dewa Iblis dan juga membunuh Yan Dongyang, Ling He, serta beberapa Renhuang tingkat kedelapan. Catatan pertempurannya sungguh luar biasa.     

Selain pencapaian-pencapaian yang mengesankan ini, ada juga rumor saat Ye Futian berdiri di depan Cermin Ilahi dari Roda Surgawi di Akademi Donghua. Meskipun Ye Futian adalah buronan, namun setelah rentetan insiden yang dia timbulkan, ada banyak kisah tentang Ye Futian yang tersebar dimana-dimana. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, orang-orang mulai melupakannya. Sekarang setelah dia muncul kembali, orang-orang ini langsung teringat akan perbuatannya saat itu. Mereka ingin melihat betapa luar biasanya orang ini dan membuktikan apakah rumor itu benar atau tidak.     

Beberapa orang menganggap rumor tersebut terlalu dibesar-besarkan karena keributan yang terjadi saat itu. Dia mungkin telah melakukan banyak hal yang mencengangkan, tetapi hal itu pasti telah dibesar-besarkan. Wajar jika hal seperti itu terjadi. Memang seperti itulah dunia ini.     

Namun, hanya dengan melihat penampilan dan penampilannya, dia memang tampak luar biasa.     

Sosok Ye Futian melayang di udara di tengah-tengah medan pertempuran. Dia melayang menuju kereta perang yang ditarik oleh sembilan naga ilahi itu dengan diselimuti oleh cahaya suci yang mengerikan di sekujur tubuhnya. Sebuah badai yang dahsyat bergejolak di sekelilingnya. Sementara itu, jauh di atas langit, Diagram Yin dan Yang telah muncul di sana. Diagram Yin dan Yang itu terus membesar sambil berputar-putar di udara. Lingkaran-lingkaran cahaya suci yang mengerikan melesat turun seperti kilat.     

*Jleb*     

Cahaya yang dikeluarkan oleh Diagram Yin dan Yang itu akhirnya mendarat pada tubuh seorang Renhuang tingkat ketujuh. Tubuhnya langsung ditembus oleh cahaya suci tersebut dan hancur menjadi debu, menghilang bersama angin.     

Di sekitar kereta perang milik Klan Yan, beberapa Renhuang tampak menerjang ke arah langit satu per satu. Namun, cahaya suci dari Diagram Yin dan Yang itu seperti tidak ada habisnya, terus-menerus mengalir ke bawah seperti Divine Catastrophe. Suara ledakan terdengar tanpa henti di atas medan pertempuran. Para Renhuang di bawah tingkat kedelapan langsung dihancurkan hingga tak bersisa. Mereka tidak bisa menahan serangan mematikan yang dikeluarkan oleh Diagram Yin dan Yang.     

Orang-orang yang berada di bagian bawah juga melihat seekor naga ilahi tingkat ketujuh mencoba melahap Ye Futian hidup-hidup. Namun, lingkaran cahaya suci terus menerus mengalir turun dari Diagram Yin dan Yang. Tubuh raksasa dari naga ilahi itu benar-benar langsung ditembus, dan kemudian hancur sedikit demi sedikit, hingga akhirnya berubah menjadi debu. Raungan naga yang menyedihkan pun bergema dari atas langit.     

Saat berdiri di atas sana, dia benar-benar tampak tak terkalahkan.     

"Kuat sekali."     

Banyak orang bisa merasakan hati mereka berguncang saat mereka menyaksikan pemandangan yang menakjubkan ini. Orang-orang hanya bisa benar-benar mengetahui kemampuan seseorang dengan menyaksikannya secara langsung. Mendengarkan rumor hanya mengarah pada informasi yang menyesatkan. Setelah menyaksikan Ye Futian berdiri di sana secara pribadi, kini mereka benar-benar percaya bahwa dia adalah sosok yang tak terkalahkan.     

Pada saat ini, suara raungan naga yang lebih mengerikan bergema memenuhi langit. Kerumunan kultivator pun langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah dimana suara itu berasal. Seekor Kaisar Naga tingkat kedelapan tampak menerjang ke arah langit, sosoknya yang sepanjang sepuluh ribu kaki itu meliuk-liuk saat dia melesat di udara. Terdapat badai yang mengerikan bergejolak di sekitarnya. Di hadapan monster raksasa itu, Ye Futian tampak sangat kecil. Bahkan ukuran cakar Kaisar Naga itu jauh lebih besar dari tubuh Ye Futian. Cakarnya terlihat seperti bilah-bilah pedang paling tajam di dunia ini. Mereka tampak mengerikan dan berbahaya.     

Banyak orang merasa hati mereka berdebar kencang saat menyaksikan pemandangan ini. Rasanya seolah-olah Ye Futian akan dilahap hidup-hidup oleh naga tersebut.     

Cahaya suci yang mengalir dari Diagram Yin dan Yang juga mendarat di sosok naga raksasa itu, menembus sisiknya dan menyebabkan tubuhnya berlumuran darah. Namun, serangan itu tidak bisa membunuh naga itu secara langsung. Kekuatan pertahanan dari seekor Kaisar Iblis tingkat kedelapan jauh lebih kokoh daripada seorang kultivator manusia. Sisik naga itu seperti peralatan ritual berbentuk baju zirah yang sangat kokoh.     

Fakta bahwa cahaya pembantaian yang dikeluarkan oleh Diagram Yin dan Yang itu mampu menembus pertahanan naga itu saja sudah sangat menakjubkan. Namun tetap saja, serangan itu belum bisa membunuh seekor Kaisar Naga tingkat kedelapan.     

Ye Futian masih berdiri tegak di tempatnya saat dia melihat monster raksasa itu mendekatinya. Dia memiliki ekspresi percaya diri di dalam matanya. Dalam sekejap, sebuah tombak muncul di tangannya yang diulurkan ke depan. Aura petarung yang terpancar dari tombak itu langsung memenuhi langit, sehingga mengakibatkan sekujur tubuh Ye Futian juga diselimuti oleh aura petarung yang mengerikan.     

*Boom*     

Seberkas cahaya suci melesat lurus ke atas langit dan menyelimuti tubuhnya. Bayangan seekor merak tiba-tiba muncul di belakang tubuh Ye Futian. Saat ini, sosoknya tampak sangat agung. Auranya telah mencapai tingkat yang mengerikan, dan temperamennya juga menjadi semakin menakjubkan.     

Bayangan merak itu pun membentangkan sayapnya. Cahaya suci bersinar dari setiap helai bulunya dan terpancar keluar. Cahaya itu sangat menyilaukan.     

Kaisar Naga itu bisa merasakan sebuah aura yang mampu membuat tubuhnya merinding dan meraung keras. Ada sedikit ketakutan yang tersirat di dalam raungannya, seolah-olah dia bisa merasakan adanya aura dari seorang Dewa Iblis.     

*Whoosh*     

Semua orang melihat sosok Ye Futian mulai bergerak. Pancaran cahaya suci itu tiba, dan Ye Futian berdiri di antaranya, ikut bergerak bersama cahaya-cahaya tersebut. Di sisi lain, Kaisar Naga itu membuka mulutnya dan melahap Ye Futian sebelum orang-orang bisa memahami apa yang sedang terjadi saat ini.     

Pada saat berikutnya, mereka menyaksikan sebuah pemandangan yang menakjubkan. Cahaya suci yang mengerikan tampak menembus tubuh naga raksasa itu dari dalam. Sosoknya bersinar terang, dan orang-orang bisa melihat pancaran cahaya itu menembus keluar dari dalam tubuhnya. Semua ini terjadi dalam waktu singkat.     

*Rawwr*     

Tubuh raksasa dari Kaisar Naga itu bergetar hebat saat dia mengeluarkan suara raungan yang menakjubkan. Diikuti dengan suara gemuruh, satu sosok yang bersinar terang muncul dari dalam tubuh naga tersebut. Tubuh Kaisar Naga itu pun meledak tanpa henti. Sepertinya dia merasakan sakit yang luar biasa.     

Hujan darah turun dari atas langit. Tubuh raksasa dari Kaisar Naga itu telah meledak menjadi bagian-bagian kecil, terjatuh ke permukaan tanah dan tampak sangat menyedihkan.     

Cahaya suci mengitari Renhuang berambut abu-abu itu. Penampilannya masih terlihat bersih dan menakjubkan. Meskipun dia baru saja menerobos keluar dari dalam perut sang Kaisar Naga, namun sepertinya tidak ada noda yang membekas pada pakaiannya. Cahaya suci itu telah menangkis semuanya.     

"Kuat sekali!"     

Para kultivator yang mengamati pertempuran itu bisa merasakan hati mereka bergetar hebat. Seekor Kaisar Naga tingkat kedelapan tewas terbunuh dalam satu serangan. Serangan tombak itu memang tampak sederhana, namun kekuatan yang tersimpan di dalamnya sungguh mencengangkan. Serangan itu sangatlah mengerikan, mampu menembus tubuh seekor Kaisar Naga tingkat kedelapan dengan begitu mudahnya.     

Mereka juga mendengar beberapa rumor yang mengatakan bahwa Ye Futian memiliki aura kaisar di dalam tubuhnya. Jika dia mengaktifkannya, maka kemampuan bertarungnya akan menjadi semakin kuat.     

Namun, saat ini, meskipun dia belum menggunakannya, dia sudah bisa membunuh seekor Kaisar Naga hanya dengan satu serangan. Orang-orang bisa membayangkan betapa mengerikannya Ye Futian.     

Melihat situasi saat ini, sepertinya rumor-rumor terkait Ye Futian selain dapat dibuktikan kebenarannya, rumor-rumor itu juga dapat dikatakan tidak bisa menggambarkan kekuatan sejati yang dimiliki oleh Ye Futian.     

Kaisar Iblis lainnya meraung dengan penuh amarah pada Ye Futian. Raungan mereka langsung mengguncang langit. Ye Futian memandang ke arah mereka. Dia memiringkan tombaknya saat dia berdiri sendirian di atas langit, sementara bayangan burung merak di belakang tubuhnya itu membentangkan sayapnya. Dalam sekejap, cahaya suci terpancar keluar dari bola mata yang ada di sayap ilahi-nya. Cahaya itu terlihat seperti kilatan petir yang mengerikan. Fenomena ilahi pun muncul di atas langit. Cahaya suci yang ditembakkan itu tampak seperti kawanan burung merak yang menerjang ke arah Kaisar-Kaisar Iblis tersebut.     

*Boom*     

Naga-naga yang berada di Renhuang tingkat ketujuh langsung tercabik-cabik. Darah bercipratan ke mana-mana saat cahaya suci itu menembus tubuh mereka dan menyebabkan tubuh mereka hancur tak bersisa. Kawanan naga itu mengeluarkan suara raungan menyedihkan yang dipenuhi oleh kekecewaan.     

Ye Futian melangkah di atas langit seperti seorang dewa penghukum. Dimana pun dia melintas, naga-naga itu akan meraung kesakitan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.