Legenda Futian

Rencana



Rencana

0Pembunuhan rombongan pernikahan dari Klan Yan telah menyebabkan keributan besar di Wilayah Donghua. Berita tentang ditundanya perjodohan antara dua pasukan terkemuka itu telah menyebar ke seluruh penjuru Wilayah Donghua, dan Istana Lingxiao telah mempersiapkan semuanya. Semua orang sudah menantikan acara besar yang akan menjadi momen dimana kedua pasukan ini akan bersatu di masa depan.      3

Namun, tidak ada seorang pun yang bisa meramalkan bahwa setelah sekian lama berlalu, Ye Futian akan muncul lagi. Dan mereka tidak pernah mengira bahwa begitu dia muncul, dia akan membantai pasukan dari Klan Yan, mengumumkan keberadaannya dengan cara merenggut nyawa salah satu Putra Mahkota mereka, Yan Zhu.     

Ikatan pernikahan antara Klan Yan dan Istana Lingxiao dengan ini resmi dibatalkan. Setelah calon mempelainya tewas terbunuh, mustahil untuk menggantikannya dalam waktu singkat demi terbentuknya aliansi semata.     

Ini adalah sebuah pukulan yang tidak bisa dilupakan oleh kedua pasukan tersebut. Mereka juga tidak dapat memaksakan pernikahan ini dengan mengirimkan orang lain yang bersedia menikahi Puteri dari Istana Lingxiao dan menjadikannya bahan tertawaan dari Wilayah Donghua. Semua orang mengerti bahwa ini adalah akhir dari upaya mereka untuk membentuk aliansi melalui ikatan pernikahan.     

Kedua keluarga itu sangat marah dan telah mengirimkan anggota mereka ke Benua Tianchi untuk menyelidiki masalah ini. Begitu mereka mengetahui bahwa kekuatan Ye Futian dan teman-temannya telah terkumpul, mereka mengirim kelompok yang kuat untuk mencari keberadaan kelompok Ye Futian. Pada saat yang bersamaan, Istana Pemimpin Wilayah menerbitkan kembali surat penangkapan terhadap Ye Futian, yang menyatakan bahwa Ye Futian adalah sosok yang sangat kejam dan telah membantai para kultivator dari Wilayah Donghua tanpa pandang bulu dan dia harus diadili. Bahkan Istana Pemimpin Wilayah mengirimkan Pasukan Donghua untuk membantu proses pencarian.     

Namun, Wilayah Donghua terlalu luas, dimana ada begitu banyak benua di dalamnya. Bahkan mencari keberadaan mereka di dalam Istana Pemimpin Wilayah saja sudah merupakan tugas yang sulit untuk dilakukan.     

Kecuali jika Wilayah Donghua bisa ditutup dan dicari secara langsung oleh sosok-sosok terkemuka di masing-masing benua, namun hal itu mustahil untuk dilakukan. Tapi yang jelas, ini akan menjadi proses yang panjang dan sulit. Meski demikian, insiden ini telah menjadi peringatan bagi pasukan-pasukan terkemuka bahwa Ye Futian dan teman-temannya masih mengamuk di luar sana.     

Selain itu, mereka tidak sendirian, karena masih ada Kaisar Millet dan Li Changsheng yang juga masih hidup. Jika mereka semua melakukan proses pencarian, mereka tidak bisa menebak apa yang akan terjadi nantinya. Karena itulah, mereka harus bertindak dengan sangat hati-hati.     

Bagaimanapun juga, Kaisar Yan dan Ling Yunzi juga tidak bisa memastikan bahwa mereka akan menang jika harus berhadapan dengan Kaisar Millet dan Li Changsheng, apalagi jika Kaisar Millet membawa menara pengintai ilahi itu bersamanya.     

Siapa yang tahu apakah mereka masih berada di Wilayah Donghua atau tidak?     

…     

Di sisi lain, Ye Futian dan yang lainnya pergi meninggalkan Benua Tianchi setelah membunuh Yan Zhu dan pasukannya, bergegas kembali dengan kecepatan tinggi. Lagipula, tidak ada yang tahu apakah para pemimpin yang akan datang ke sana, jadi pergi secepat mungkin setelah serangan mendadak itu dilancarkan adalah hal yang tepat untuk dilakukan.     

Pada saat ini, sekelompok orang tampak melintasi lapisan kabut dan kumpulan awan. Namun, tampak mengerutkan keningnya, seolah-olah dia merasa ada sesuatu yang tidak beres. Dia berkata, "Wahai Tetua yang mengikuti kami, silahkan tunjukkan dirimu agar kami bisa menyapamu."     

Dia beberapa kali mendapat firasat bahwa ada seseorang yang mengikuti mereka dari belakang, yang membuatnya merasa gelisah. Seseorang dengan hawa kehadiran yang sulit untuk dideteksi jelas merupakan seorang kultivator yang tingkat kultivasinya lebih tinggi darinya, setidaknya di Renhuang Plane tingkat kesembilan.     

"Kalian memang bernyali besar." Tiba-tiba terdengar sebuah suara saat Ye Futian dan kelompoknya melihat seberkas cahaya bersinar terang. Satu sosok muncul di hadapan Ye Futian dan yang lainnya. Itu adalah Li Changsheng.     

"Kakak Senior." Ye Futian tertegun sejenak, namun setelah itu dia langsung tersenyum. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan Li Changsheng di sini.     

"Adik Junior Ye, kalian bertindak sedikit gegabah kali ini," ujar Li Changsheng, dan Ye Futian bisa memahaminya. Perburuan mereka kali ini penuh dengan risiko. Meskipun mereka telah mengamati bahwa Kaisar Yan tidak mendampingi rombongan dari Klan Yan untuk mengawal mereka secara pribadi, namun peluang itu masih ada, tidak peduli sekecil apa pun itu.     

Ketika peluang sekecil itu menjadi kenyataan. Maka situasinya akan menjadi sangat berbahaya, dimana bisa saja terjadi malapetaka yang mengancam nyawa semua orang. Karena itulah Li Changsheng berkomentar bahwa tindakan mereka kali ini sedikit gegabah.     

"Tapi sepertinya, meskipun kami tidak melakukannya, kakak senior-lah yang akan melakukannya," jawab Ye Futian sambil tersenyum pada Li Changsheng.     

Temperamen Li Changsheng telah mengalami perubahan besar setelah dia meraih terobosan. Sekarang, tidak ada lagi senyuman yang menghiasi wajahnya, yang membuat kepribadiannya terkesan dingin, dia memancarkan aura yang mengintimidasi tanpa perlu tersulut emosi.     

Apa yang telah terjadi kala itu jelas membawa pengaruh besar baginya.      

"Ketika Zong Chan tewas terbunuh, lebih dari separuh kultivator dari Menara Pengintai Wangshen dibantai dan terluka. Sekarang Klan Yan dan Istana Lingxiao ingin bersekutu? Aku tidak akan membiarkan mereka melakukannya dengan mudah," ujar Li Changsheng. Bahkan jika Ye Futian dan yang lainnya tidak mengambil tindakan, dia-lah yang akan membunuh mereka tanpa memedulikan konsekuensinya.     

Hutang darah harus dibayar dengan nyawa, dan momen yang tepat untuk melakukannya adalah diadakannya pernikahan antara dua musuh utama mereka ini.     

"Kakak Senior, apakah kau mendapat kabar tentang Kaisar Millet?" Ye Futian bertanya.     

Li Changsheng menggelengkan kepalanya, "Setelah aku pergi meninggalkan Menara Pengintai Wangshen, aku juga pergi meninggalkan Wilayah Donghua. Aku bisa menstabilkan kultivasiku saat berada di dunia luar, tetapi aku tidak mendengar kabar apa pun tentang Guru. Guru terluka parah dalam pertempuran kala itu, jadi dia pasti butuh waktu untuk memulihkan diri. Tidak ada berita darinya adalah sebuah kabar baik."     

Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan. Wajar saja jika Li Changsheng memutuskan pergi dari Wilayah Donghua setelah meraih terobosan. Bagaimanapun juga, situasi di Wilayah Donghua masih berbahaya baginya.     

"Dimana kalian berada selama ini?" Li Changsheng bertanya.     

"Pulau Dewa Penyu," ujar Ye Futian. "Kaisar Xi memerintahkan muridnya untuk menolong kami, dan setelah itu, kami tinggal di Pulau Dewa Penyu untuk berkultivasi."     

Li Changsheng merasa tergerak saat mendengar apa yang dikatakan oleh Ye Futian. Ternyata orang yang membantu mereka selama ini adalah Kaisar Xi. Kalau begitu keselamatan Ye Futian sudah terjamin sekarang.     

"Ayo kita pergi. Aku akan mengikuti kalian ke Pulau Dewa Penyu," ujar Li Changsheng saat Ye Futian menganggukkan kepalanya. Kelompok itu pun langsung bergerak menuju Pulau Dewa Penyu. Dengan dipimpin oleh Li Changsheng, waktu yang mereka butuhkan untuk kembali menjadi berkurang drastis.     

Di Pulau Dewa Timur, Kaisar Xi dan Thunder Punishing Skylord tampaknya telah merasakan kehadiran Li Changsheng saat mereka berjalan ke halaman untuk menyambut mereka. Saat memandang ke kejauhan, mereka melihat Li Changsheng telah kembali bersama Ye Futian dan yang lainnya.     

"Salam hormat untuk Kaisar Xi dan Thunder Punishing Skylord." Meskipun Li Changsheng telah menerobos ke tingkat berikutnya, dia tetap menyapa keduanya sebagai Tetua. Dengan mengesampingkan fakta bahwa dia juga termasuk dalam generasi tua, dia tetap merasa berterima kasih bahwa Kaisar Xi telah membantu mereka di masa-masa krisis.     

"Kau adalah kultivator di tingkat setinggi ini sekarang, sehingga kau tidak perlu bersikap terlalu sopan," ujar Kaisar Xi sambil tersenyum. Namun faktanya adalah, meskipun Li Changsheng telah menerobos Plane-nya, namun dia belum berada di tingkatan yang sama dengannya. Kaisar Xi memiliki Roda Ilahi yang sempurna dan telah melewati tahap pertama dalam Ujian Para Dewa.     

"Saya ingin mengucapkan terima kasih karena anda telah menjaga saudara-saudara saya," ujar Li Changsheng sambil membungkuk hormat.     

Kaisar Xi tidak mengatakan apa-apa lagi dan bertanya, "Apakah ada berita terbaru mengenai Kaisar Millet?"     

Saat Perjamuan Donghua berlangsung, Kaisar Millet membawa menara pengintai ilahi ke Istana Pemimpin Wilayah untuk melawan tiga sosok terkemuka yang berada di sana. Dia telah menyaksikan pertempuran itu secara pribadi dan harus mengakui bahwa keberanian semacam itu patut diacungi jempol. Terutama mengingat bahwa itu adalah upaya untuk melindungi murid-muridnya sendiri. Kaisar Xi sangat menghormati Kaisar Millet atas apa yang dia lakukan.     

Tidak banyak kultivator yang bersedia melakukan hal seperti itu.     

Kaisar Millet telah mempertaruhkan nyawanya dalam pertempuran tersebut,     

Li Changsheng menggelengkan kepalanya.     

Kaisar Xi memandangnya dan berkata, "Tidak peduli bagaimanapun kondisinya sekarang, Kaisar Millet masih memiliki menara pengintai ilahi dalam genggamannya, dan hanya segelintir orang di Prefrektur Ilahi yang mampu menandinginya. Mungkin dia sedang memulihkan diri di suatu tempat di luar sana. Aku yakin, cepat atau lambat, dia pasti akan muncul kembali."     

"Mmm." Li Changsheng mengangguk pelan.     

"Apa rencanamu untuk ke depannya?" Kaisa Xi bertanya lagi pada Li Changsheng.     

Namun, Li Changsheng justru memandang Ye Futian dan yang lainnya, lalu bertanya, "Adik Junior Ye, bagaimana menurutmu?"     

"Beberapa tahun terakhir, aku selalu mengandalkan kebaikan dan bantuan dari Kaisar Xi di Pulau Dewa Penyu. Sekarang, aku mampu mengatasi para Renhuang di tingkat kesembilan. Serangan mendadak yang kami lancarkan pada Klan Yan sebelumnya juga telah menjadi bukti terkait keinginanku untuk menjelajahi dunia luar," ujar Ye Futian. Sudah jelas, mereka tidak bisa berkultivasi di Pulau Dewa Penyu untuk selama-lamanya.     

"Apakah kau sudah punya rencana untuk pergi kemana?" tanya Li Changsheng.     

Ye Futian menggelengkan kepalanya. Dia belum memikirkan banyak hal untuk ke depannya.     

"Pergilah ke wilayah lain." Li Changsheng berkata, "Aku telah menjelajahi dunia luar dalam beberapa tahun terakhir. Prefektur Ilahi sangatlah luas; bahkan Wilayah Donghua hanyalah salah satu dari 18 wilayah yang ada di Prefektur Ilahi. Apalagi Wilayah Donghua kini bukan lagi tempat yang aman untukmu. Jadi, pergilah ke tempat lain untuk menguji kemampuanmu, dan cobalah untuk meningkatkan kultivasimu ke Renhuang Plane tingkat atas sesegera mungkin."     

Ye Futian memahami maksud dari ucapan Li Changsheng. Sekarang setelah dia menyinggung tiga pasukan terkemuka yang ada di Wilayah Donghua, dia tidak bisa berbuat apa-apa di sini. Jika dia kembali membuat keributan, maka Istana Pemimpin Wilayah akan mengetahui keberadaannya dan dia harus melarikan diri lagi.     

Saat ini, sepertinya pergi meninggalkan Wilayah Donghua adalah pilihan terbaik baginya.     

"Kakak Senior, apakah kau punya saran kemana aku harus pergi?" Ye Futian bertanya pada Li Changsheng.     

"Mmm." Li Changsheng mengangguk pelan. "Aku akan membawamu bersamaku. Setelah itu, sementara aku mencari keberadaan guru, yang lainnya bisa tetap tinggal di sini, di Wilayah Donghua. Namun situasimu jelas tidak biasa, Adik Junior."     

Semua orang bisa memahami kekhawatiran Li Changsheng. Pencapaian yang diraih oleh Ye Futian terlalu luar biasa, sehingga kehadirannya akan menjadi pusat perhatian. Tiga pasukan terkemuka ingin menghabisi nyawanya, jadi dia adalah orang yang paling tidak cocok untuk tetap tinggal di Wilayah Donghua.     

"Aku mengerti," Ye Futian mengangguk pelan.     

Kaisar Xi dan Thunder Punishing Skylord mendengarkan semuanya tanpa berkomentar apa-apa, namun keduanya tersenyum. Li Changsheng memiliki harapan besar terhadap adik juniornya, Ye Futian, dan dia ingin melatihnya agar bisa menjadi semakin kuat.     

Bagaimanapun juga, semua orang mengerti bahwa, bahkan jika Ye Futian telah meningkatkan kekuatannya dengan pesat, dan Li Changsheng sekarang telah menerobos ke tingkat berikutnya, balas dendam jelas bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan; bahkan hampir mustahil untuk mencapainya. Terobosan yang diraih oleh Li Changsheng memberi mereka secercah harapan, namun upaya itu tidak dapat dilakukan sekarang, bahkan dengan adanya bantuan dari Kaisar Millet.     

Karena itulah, Li Changsheng berharap Ye Futian bisa menjadi semakin kuat. Li Changsheng bisa melihat harapan dalam diri Ye Futian, harapan untuk menyerang balik Klan Yan, Istana Ling Xiao, bahkan Istana Pemimpin Wilayah!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.