Legenda Futian

Ling



Ling

3Ye Futian tidak bisa memahami situasi yang sedang dia hadapi saat ini. Dia berjalan ke depan dengan tenang. Fenomena ilahi yang sedang terjadi menyebabkan langit desa ditutupi dengan daun maple merah. Hal itu membuat tempat ini terasa seperti bukan berada di dunia ini. Pemandangannya sangat indah.      3

Di jalanan, sosok-sosok sesekali bermunculan dan mengamatinya dengan aneh. Namun, mereka langsung berbalik dan pergi.     

Ye Futian teringat apa yang dikatakan oleh Li Changsheng padanya. Dia sudah tahu mengenai beberapa hal dasar tentang Desa Empat Sudut. Dia juga tahu bahwa orang asing akan sesekali memasuki Desa Empat Sudut untuk mencari Jalur Agung. Orang-orang ini juga bukan sosok-sosok biasa.     

Glimmer of Sky juga bukan tempat yang biasa. Li Changsheng mengatakan bahwa Glimmer of Sky hanya bisa dilewati oleh mereka yang memiliki takdir luar biasa sehingga mampu memasuki Desa Empat Sudut.     

Namun, Ye Futian tidak begitu terkesan tentang hal ini. Dia bahkan menduga bahwa Li Changsheng salah dalam mendapatkan informasi, atau rumor itu memang terlalu dilebih-lebihkan.     

Bagaimanapun juga, semua anggota kelompoknya sudah berada di sini sekarang. Perjalanan mereka kemari benar-benar semudah menaiki tangga. Mereka mampu mendaki Glimmer of Sky tanpa merasakan tekanan apa pun pada tubuh mereka.     

"Kemana kita akan pergi selanjutnya?" Xia Qingyuan bertanya dengan pelan di sampingnya.     

"Kakak Senior mengatakan bahwa untuk memasuki desa ini, kita membutuhkan penduduk desa untuk menyambut kedatangan kita. Namun melihat situasi saat ini, sepertinya tidak ada satu pun orang di sini yang menyambut kita," jawab Ye Futian dengan suara pelan. Penduduk desa adalah penguasa dari Desa Empat Sudut. Di sini, orang asing harus mematuhi peraturan yang berlaku. Bahkan pertempuran dilarang keras untuk dilakukan di desa ini.     

"Beberapa saat yang lalu, ketika kita memasuki desa ini, seseorang berjalan menghampiri kita, namun dia tidak memberi perhatian lebih pada kita. Mereka pasti tidak menyukai kita karena kita berasal dari Wilayah Donghua. Tidak ada seorang pun yang bersedia menampung kita," Chen Yi bergumam. Ye Futian memandangnya dan berkata, "Apakah kau tahu seperti apa hukum yang berlaku di desa ini?"     

"Aku pernah mendengar tentang beberapa hal," jawab Chen Yi. Mendengar hal ini, Ye Futian mengungkapkan ekspresi aneh di wajahnya. Pria ini benar-benar tidak ingin mengungkapkan rahasianya. Faktanya, dia mengetahui banyak hal tentang desa ini. Bahkan sekarang, Ye Futian merasa bahwa Chen Yi adalah sosok yang misterius. Namun, Chen Yi memang memperlakukannya dengan baik. Dia juga terlalu malas untuk menggali rahasia yang dimiliki oleh Chen Yi, sehingga dia membiarkan Chen Yi mempertahankan sisi misteriusnya.     

"Apakah kau berkenan untuk membagi apa yang kau ketahui?" ujar Ye Futian.     

Chen Yi akhirnya memberitahu Ye Futian, "Desa Empat Sudut adalah tempat yang misterius. Tempat ini seperti sebuah dunia yang berdiri sendiri. Rumor mengatakan bahwa desa ini memiliki Reruntuhan Ilahi di dalamnya dan ada sosok-sosok yang luar biasa di sini. Ada banyak kultivator dengan bakat yang menakjubkan di tempat ini. Mereka terlahir dengan tubuh Jalur Agung. Bahkan beberapa orang asing mengatakan bahwa para dewa telah memberkati Desa Empat Sudut. Sama seperti para leluhur di zaman kuno, siapa pun yang membangunkan Akar Roh mereka adalah seorang kultivator sejati. Begitu mereka pergi meninggalkan tempat ini, mereka akan menjadi sosok-sosok yang luar biasa di dunia luar. Maka dari itu, banyak sosok terkemuka yang berasal dari desa ini."     

Hal ini menyebabkan ekspresi Ye Futian tampak aneh. Pasukan-pasukan terkemuka memiliki benda-benda ilahi yang dapat membantu anggotanya dalam menempa Roda Ilahi dari Jalan Agung yang sempurna. Namun, berdasarkan apa yang dikatakan oleh Chen Yi, situasi di desa ini sangatlah berbeda. Tempat ini seperti dunia sebelum runtuhnya Jalur Surgawi, tempat suci yang diberkati oleh para dewa. Begitu seseorang membangkitkan potensi mereka, mereka akan terlahir dengan tubuh Jalur Agung dan Akar Roh.     

Hal ini mungkin menunjukkan bahwa penduduk desa ini memiliki tipe kultivasi yang mirip dengan Ye Futian dan juga memiliki Roda Ilahi yang sempurna.     

"Namun, itu adalah berkah sekaligus kutukan," Chen Yi kembali menjelaskan. "Meskipun desa ini diberkati oleh dewa, namun jarang sekali ada seseorang yang benar-benar dapat membangkitkan bakat mereka di sini. Banyak orang juga meninggal dunia lebih awal dalam perjalanan kultivasi mereka. Banyak dari mereka tidak mampu hidup lebih dari beberapa dekade. Rumor mengatakan bahwa tubuh mereka meledak saat mereka sedang berkultivasi. Oleh karena itu, Desa Empat Sudut perlahan-lahan mulai menerapkan peraturan bahwa selain beberapa orang yang telah terpilih, orang lain tidak diizinkan untuk berkultivasi di sini. Mereka akan menjalani kehidupan biasa. Karena itulah, ada banyak orang awam di desa ini yang tidak mengerti akan kultivasi."     

Ye Futian mengangguk pelan sebagai tanggapan. Dia juga menyadari tentang hal ini. Sebagian besar dari penduduk desa merupakan orang awam, seolah-olah mereka hanyalah penduduk biasa dari suatu daerah terpencil. Nama 'Desa Empat Sudut' memang cocok dengan tempat ini.     

Mungkin tempat ini disebut sebagai 'Desa Empat Sudut' karena makna mendalam yang dimilikinya.     

Hal itu menunjukkan bahwa larangan yang ditetapkan oleh Donghuang Agung memang ditujukan untuk melindungi penduduk desa tersebut.     

"Kalau begitu, Jalur Agung seperti apa yang kita cari di desa ini?" Ye Futian bertanya.     

"Ini juga pertama kalinya aku datang kemari," ujar Chen Yi sambil tersenyum dan mengangkat bahunya. Ye Futian tidak tahu apakah Chen Yi sedang menyembunyikan sesuatu, atau memang dia tidak tahu apa-apa tentang hal ini.     

Pada saat ini, di jalanan batu di bagian depan, ada seorang gadis dengan rambut yang dikuncir kuda. Dia melompat ke arah mereka. Ye Futian memandang ke depan dan melihat bahwa gadis itu masih di usia remaja awal. Dia tidak bisa dianggap sangat cantik, namun wajahnya menyenangkan untuk dilihat. Dia mengenakan pakaian yang sangat sederhana yang ternyata sangat bersih. Tatapan matanya terlihat sangat cerdas.     

Dia berjalan menghampiri Ye Futian dan berhenti tidak jauh darinya. Kedua matanya yang polos mengamati kelompok Ye Futian dengan seksama. Sepertinya dia tertarik pada mereka.     

Saat dia memandang Ye Futian, dia melirik ke arah Xia Qingyuan, yang berada di sampingnya. Tatapan matanya berpindah-pindah di antara keduanya. Kemudian dia bergumam, "Mereka sangat rupawan."     

Penampilan Ye Futian dan Xia Qingyuan memang sudah tidak perlu diragukan lagi; tidak ada penduduk desa yang bisa dibandingkan dengan mereka. Namun, ada banyak sosok luar biasa di antara orang asing yang datang kemari. Misalnya adalah dua kelompok yang tiba sebelum kelompok Ye Futian. Mereka juga tampak menonjol di antara kerumunan kultivator lainnya.     

"Adik kecil, apakah kau membutuhkan sesuatu?" Xia Qingyuan bertanya dengan lembut. Gadis ini sungguh menyenangkan untuk dilihat. Sosoknya penuh dengan semangat dan energi.     

"Apa tidak ada seorang pun yang bersedia menampung kalian?" gadis itu bertanya dengan suara pelan. Anak kecil selalu berbicara seenaknya sendiri, namun kata-kata yang baru saja dia ucapkan membuat kelompok Ye Futian tertegun. Kemudian mereka menggelengkan kepala dan tersenyum masam.     

Mereka benar-benar terlihat menyedihkan.     

"Hmm," Ye Futian menjawab sambil menganggukkan kepalanya. "Sepertinya begitu."     

Penduduk desa ini sepertinya sangat jujur, berbeda dengan orang-orang di dunia luar.     

"Kalau begitu kalian semua bisa datang ke rumahku," ujar gadis itu sambil tersenyum. Ye Futian menganggukkan kepalanya saat dia melihat senyuman tulus di wajah lawan bicaranya itu dan berkata, "Baiklah. Apakah anggota keluargamu akan mengizinkan kami tinggal di sana?"     

"Tenang saja, kakekku pasti akan menyetujuinya," ujar gadis itu sambil tersenyum polos.     

"Lalu, bagaimana dengan orang tuamu?" Ye Futian terus bertanya.     

Kilauan di mata gadis itu seperti sedikit meredup ketika dia mendengar Ye Futian menanyakan hal ini. Namun, ekspresinya langsung kembali normal dan menjawab, "Aku tidak punya orang tua."     

Ye Futian tampak tertegun. Saat dia berusaha mengintip ke dalam sepasang mata polos dari gadis ini, dia pun terdiam sejenak.     

"Kalau begitu ayo kita pergi," ujar gadis itu. Sepertinya dia tidak tersinggung oleh ucapan Ye Futian. Dia memimpin jalan dan berkata, "Perkenalkan, namaku Ma Ling. Penduduk desa biasa memanggilku Ling."     

"Ling," Ye Futian bergumam pada dirinya sendiri.     

"Yup," jawab gadis itu. Dia berbalik dan tersenyum pada Ye Futian dan kelompoknya saat dia berkata, "Aku tidak bisa mengingat orang tuaku. Berdasarkan penjelasan kakekku, tidak lama setelah aku lahir, mereka berkultivasi secara diam-diam tanpa memberitahu Guru. Kemudian sesuatu terjadi setelah itu, dan sekarang, hanya aku dan Kakek yang tersisa."     

"Guru?" Ye Futian bertanya.     

"Hmm," jawab Ling sambil menganggukkan kepalanya. "Guru adalah Guru. Semua orang di desa mendengarkan ucapannya. Jika Guru mengatakan bahwa seseorang dapat berkultivasi, maka orang itu dapat berkultivasi. Jika dia mengatakan bahwa mereka tidak bisa, maka mereka tidak bisa melakukannya. Guru pernah memberitahu orang tuaku bahwa mereka tidak dapat berkultivasi, tetapi mereka tidak mendengarkan kata-katanya. Itulah sebabnya Kakek menyuruhku untuk mendengarkan apa yang dikatakan oleh Guru dan tidak berkultivasi."     

Ketika Ye Futian mendengar Ling mengatakan hal ini, dia langsung bisa memahaminya. Itu artinya Ling adalah salah satu penduduk desa yang tidak bisa berkultivasi, sama seperti apa yang dikatakan oleh Chen Yi sebelumnya. Tampaknya situasi di desa ini sama seperti apa yang digambarkan oleh Chen Yi. Itu adalah sebuah berkah sekaligus kutukan. Desa Empat Sudut diberkati oleh para dewa. Namun, tempat ini juga dikutuk karena hanya orang-orang terpilih yang bisa berkultivasi di sini.     

Mengenai sang Guru yang disinggung oleh Ling, kemungkinan besar dia adalah sosok yang luar biasa!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.