Legenda Futian

Desa yang Aneh



Desa yang Aneh

1Banyak remaja tampak berkumpul di sekolah itu, dan tatapan mata mereka terpaku pada fenomena aneh yang baru saja terjadi. Mereka benar-benar masih polos. Bahkan seseorang bergumam, "Indah sekali. Ini adalah pertama kalinya aku melihat hal seperti ini."      0

"Guru, saya pernah mendengar bahwa fenomena ilahi adalah keajaiban yang hanya terjadi jika ada seseorang dengan takdir yang luar biasa datang dan memasuki desa ini. Apakah anda tahu siapa yang telah datang kemari?" salah satu remaja bertanya.     

Guru dari sekolah itu menarik kembali pandangannya saat dia memandang ke arah sekelompok pemuda di hadapannya. Dia tersenyum sambil menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku masih belum tahu siapa dia. Setelah orang itu memasuki desa, bukankah kita semua akan mengetahuinya?"     

Para remaja itu tersenyum. Mereka tahu bahwa guru mereka sedang bercanda.     

"Guru, bolehkah kami pergi ke pintu masuk dan melihat-lihat?" seseorang bertanya.     

"Hmm, aku juga ingin melihat-lihat." Bocah-bocah itu masih sangat muda; mereka berada pada usia dimana mereka dipenuhi dengan keingintahuan. Satu per satu, mereka berdiri dari tempat masing-masing. Cahaya yang aneh mengalir di sekitar tubuh mereka. Dalam sekejap, cahaya suci mengalir di udara dan terlihat sangat menyilaukan. Pohon maple yang menghiasi sekolah itu juga memancarkan cahaya kemerahan yang sangat indah.     

"Kembali ke tempat kalian masing-masing," Tetua itu memberi perintah dengan tegas, dan para remaja itu langsung duduk dengan patuh sambil menundukkan kepala mereka. Sepertinya mereka semua takut pada sang Tetua.     

"Mari kita lanjutkan pelajaran kita," ujar Tetua itu dengan acuh tak acuh, seolah-olah tidak ada apa pun yang terjadi di sana, dan dia belum pernah melihat fenomena tersebut di desa ini. Ketika para remaja itu melihat sang guru bersikap seperti ini, mereka menundukkan kepala karena kecewa dan duduk di tempat masing-masing dengan patuh. Mereka pun kembali ke rutinitas mereka. Suara-suara dapat terdengar dari sekolah tersebut.     

Di luar sekolah itu, para penduduk desa yang mendengar suara-suara itu telah mengalihkan pandangan mereka ke arah sekolah tersebut, yang kini memancarkan cahaya keemasan yang menakjubkan. Rasanya seolah-olah ada banyak rune yang melayang di atas langit.     

….     

Berbeda dengan situasi di sekolah itu, banyak penduduk desa saat ini telah berkumpul di dekat pintu masuk desa.     

Pada saat ini, di pintu masuk menuju Desa Empat Sudut, ada banyak sosok sudah berkumpul di sana. Selain penduduk desa, ada pula kultivator dari dunia luar di sana. Sangat mudah untuk membedakan dua kelompok tersebut.     

Tidak peduli siapa pun identitas mereka, semua penduduk desa mengenakan pakaian yang sangat sederhana. Di desa ini, tidak ada pakaian elegan yang tersedia. Adapun orang-orang dari dunia luar, siapa pun yang bisa memasuki Desa Empat Sudut pasti bukan orang biasa. Karena itulah, pakaian mereka tampak sangat elegan, dan mereka memiliki temperamen yang luar biasa.     

Karena itulah, perbedaan antara kedua belah pihak sangatlah mencolok. Siapa pun pasti bisa membedakan mereka hanya dengan sekali pandang.     

Akhirnya, sekelompok orang berjalan memasuki desa dari pintu masuk di bagian depan. Mereka hanya terdiri dari dua orang. Salah satunya adalah seorang pemuda berwajah tampan, sementara satu sosok lainnya adalah seorang Tetua yang mengikuti pemuda itu dari belakang dengan tenang.     

Saat melihat keduanya berjalan mendekat, para penduduk desa bisa menebak dari mana mereka berasal. Pemuda itu pasti berasal dari pasukan terkemuka, dan Tetua itu adalah pelayannya.     

Mengingat bagaimana hanya ada satu orang yang mendampingi pemuda itu, hal ini menunjukkan bahwa Tetua itu bukanlah pelayan biasa. Pasti dia adalah sosok yang luar biasa.     

Tentu saja, pemuda itu pasti juga mempunyai kultivasi yang menakjubkan. Melihat temperamennya saat ini, sepertinya dia adalah sosok yang unik dan memiliki keistimewaan tersendiri.     

Pemuda itu tampak tidak begitu terkejut saat melihat kerumunan orang yang menyambutnya. Ekspresinya tetap terlihat tenang saat dia memandang mereka. Dia juga melihat fenomena yang sedang terjadi di atas langit. Saat melihat hal ini, sepertinya sebuah senyuman tipis muncul di wajahnya.     

Sudah jelas, dia sudah tidak asing lagi dengan Desa Empat Sudut. Pasti setidaknya dia pernah datang kemari sebelumnya karena dia sudah mengetahui banyak hal tentang tempat ini.     

"Dia juga datang kemari," ujar orang-orang asing di area sekitar saat mereka mengungkapkan ekspresi aneh ketika mereka melihat pemuda itu. Namun, ekspresi mereka segera kembali normal. Persaingan di tempat ini sangatlah sengit. Orang-orang yang berdatangan kemari menjadi semakin luar biasa. Sekarang, bahkan 'orang ini' telah muncul di Desa Empat Sudut.     

Tidak heran jika fenomena ilahi dan dedaunan maple merah memenuhi langit di Desa Empat Sudut.     

"Kau siapa, dan dari mana kau berasal?" salah satu penduduk desa bertanya. Beberapa orang asing memang mengenal identitas pemuda ini, namun penduduk desa jelas tidak mengenalnya.     

"Nama keluargaku adalah 'Lu', dan aku berasal dari Upper Nine Heavens," ujar pemuda itu. Mendengar hal ini, ekspresi penduduk dari Desa Empat Sudut tampak aneh.     

Nama keluarganya adalah 'Lu'.     

Dan dia berasal dari Upper Nine Heavens.     

Di Wilayah Shangqing, seorang kultivator yang berani mengatakan bahwa nama keluarganya adalah 'Lu' dengan nada seperti itu hanya memungkinkan bahwa dia berasal dari satu klan. Pemuda itu tidak hanya berasal dari Nine Uppe Heavens di Wilayah Shangqing. Dia berasal dari Upper Third Heaven.     

Para penduduk desa tidak begitu mengetahui tentang dunia luar. Namun, mereka sudah tidak asing lagi dengan pasukan-pasukan terkemuka yang ada di Wilayah Shangqing. Mereka memiliki hubungan dekat dengan penduduk dari Desa Empat Sudut.     

"Apakah kau bersedia untuk bertamu di tempatku?" salah satu penduduk desa melangkah ke depan dan bertanya.     

Banyak penduduk desa lainnya juga mengajukan undangan masing-masing. Sepertinya mereka berharap agar pemuda itu bersedia berkunjung ke rumah mereka     

Namun, pemuda itu tidak memberikan tanggapan. Meskipun ada begitu banyak orang yang mengundangnya untuk bertamu, namun dia hanya berdiri di tempatnya dengan tenang, seolah-olah dia sedang menunggu sesuatu.     

Pada saat ini, seseorang berjalan keluar dari dalam kerumunan. Orang ini juga terlihat biasa-biasa saja. Dia memandang pemuda itu dan berkata, "Nama keluargaku adalah 'Fang'. Aku memiliki seorang putra yang sekarang sedang belajar di sekolah di desa kami. Jika kami kedatangan tamu, kehadiranmu pasti akan meramaikan tempat tinggal kami."     

Pemuda itu memandang sosok yang baru saja berbicara. Saat mereka saling menatap satu sama lain, pemuda itu menjawab sambil tersenyum, "Kalau begitu maaf karena telah merepotkanmu."     

"Silahkan ikuti aku," orang itu mempersilahkan pemuda itu bertamu ke rumahnya dengan menggunakan isyarat tangannya. Kemudian beberapa dari mereka pun pergi bersama-sama.     

"Masih ada lagi." Setelah mereka pergi, kerumunan orang itu melihat sekelompok kultivator lainnya muncul dari arah pintu masuk desa. Kali ini, sang pemimpin kelompok adalah seorang wanita. Dia memiliki wajah yang sangat cantik dan menawan.     

"An Ruosu." Sosok lainnya mengenali wanita ini ketika dia muncul dari kejauhan. Dia juga merupakan sosok terkemuka di Wilayah Shangqing.     

Sama seperti sebelumnya, banyak orang mengundangnya ke rumah mereka masing-masing, namun wanita ini juga membuat keputusan yang sama.      

Banyak penduduk desa mulai membubarkan diri. Namun, banyak orang asing tetap berada di sana. Mereka memandang sosok-sosok yang pergi ke kejauhan itu. Seseorang berkata, "Dua sosok itu sudah tiba di sini. Situasinya akan menjadi sangat menarik kali ini."     

"Kedatangan mereka akan membuat semuanya menjadi semakin menarik," ujar sekelompok orang saat mereka melangkah pergi. Dedaunan maple merah masih bermekaran, seperti kobaran api yang mempesona. Penduduk Desa Empat Sudut kini sedang membicarakan siapa yang telah menyebabkan maple-maple merah ini bermekaran.     

Apakah itu adalah sang pemuda luar biasa dari Upper Third Heaven, ataukah An Rusou, yang memiliki kecantikan tiada tara?     

Tidak lama setelah mereka pergi, sekelompok kultivator lainnya muncul dari Glimmer of Sky dan berdiri di pintu masuk desa. Itu adalah kelompok Ye Futian.      

Di dekat mereka, masih ada sejumlah orang di sana. Mereka memandang ke arah kelompok Ye Futian, dan ekspresi mereka menjadi aneh. Ada cukup banyak orang yang datang kali ini. Sepertinya kelompok ini memiliki anggota yang cukup banyak.     

Ye Futian juga mengamati desa yang berada di tengah-tengah gunung ini. Dia memandang langit yang tampak kemerahan. Hukum yang berlaku di tempat ini sepertinya berbeda dengan dunia luar.     

'Tempat ini tidak begitu besar dan berdiri sendiri,' pikir Ye Futian dalam hati. Dari dunia luar, orang-orang sama sekali tidak bisa melihat keberadaan Desa Empat Sudut. Hanya dengan melewati Glimmer of Sky-lah yang menjadi satu-satunya cara untuk mencapai tempat yang misterius ini.     

Ada juga legenda yang mengatakan bahwa Donghuang Agung pernah berkultivasi di Desa Empat Sudut sebelumnya.     

Pada saat ini, seseorang berjalan mendekat sambil menaruh kedua tangannya di belakang punggungnya. Dia memandang kelompok dan bertanya, "Kau siapa, dan dari mana kau berasal?"     

"Namaku Ye Futian dari Wilayah Donghua," jawab Ye Futian. Lawan bicaranya itu menatapnya dengan ekspresi aneh di wajahnya. Ye Futian ternyata berasal dari wilayah lain. Sepertinya dia datang kemari untuk mendapatkan peluang dari Jalur Agung. Namun, bagaimana mungkin hal-hal seperti itu dapat diperoleh dengan mudah?     

Dia tidak mengatakan apa-apa dan berbalik untuk pergi. Setelah penduduk desa lainnya mendengar apa yang dikatakan Ye Futian, mereka juga tidak terlalu memedulikannya dan berbalik untuk pergi. Mereka mengira kelompok ini datang kemari karena alasan yang sama dengan dua individu sebelumnya, tetapi tampaknya mereka berpikir terlalu berlebihan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.