Legenda Futian

Hari Upacara Pengorbanan



Hari Upacara Pengorbanan

3Tetua Ma sempat ragu-ragu sebelum dia melanjutkan kata-katanya, "Bertahun-tahun yang lalu, para kultivator dari berbagai macam tempat berbondong-bondong datang ke desa ini. Desa Empat Sudut mungkin telah lenyap jika bukan karena perlindungan sang guru. Meski begitu, penduduk desa tidak bisa tinggal dalam gelembung ini selamanya. Banyak orang ingin pergi meninggalkan desa ini dan melihat dunia luar."      3

"Desa Empat Sudut mampu menarik perhatian dunia karena reputasinya yang telah tersebar luas. Semua pasukan terkemuka di Wilayah Shangqing selalu mengawasi kami. Kami mungkin bisa mencegah mereka masuk, tetapi kami tidak dapat menghentikan setiap penduduk desa yang pergi meninggalkan desa. Meskipun sosok terkemuka itu telah menetapkan peraturan untuk melindungi Desa Empat Sudut, namun dia tidak bisa melarang orang asing bertarung melawan penduduk desa yang sudah pergi meninggalkan desa. Jika situasi ini terus berlanjut, maka semua orang dari Desa Empat Sudut akan bertindak seenaknya sendiri dan tidak takut akan hukuman."     

"Oleh karena itu, beberapa hal pasti akan terjadi. Sebagian besar dari penduduk desa tidak ingin terjebak di desa kecil ini untuk selama-lamanya, terutama mereka yang tahu cara berkultivasi. Jika tidak, mengapa mereka repot-repot berkultivasi? Akhirnya, desa ini dan dunia luar perlahan-lahan mencapai sebuah kesepakatan dan membangun aliansi. Desa Empat Sudut memungkinkan orang asing untuk datang dan berkunjung kemari, namun mereka juga perlu memberikan bantuan pada penduduk desa. Misalnya, banyak orang yang pergi meninggalkan desa akan dibantu, dijaga, atau bahkan diundang bergabung oleh pasukan-pasukan di dunia luar. Kemalangan yang dialami oleh ayah Tie Tou hanyalah sebuah pengecualian."     

Ye Futian mengangguk pelan. Dia bisa lebih memahami situasi di desa ini sekarang. Orang-orang yang hidup di dunia ini terkadang tidak memiliki kendali atas hal-hal yang terjadi pada mereka. Tragedi mungkin bisa menimpa seseorang hanya karena harta yang dimilikinya dan kecemburuan yang ditimbulkan olehnya. Kecuali Desa Empat Sudut benar-benar terlindung dari dunia luar dan semua penduduk desa tidak pernah pergi meninggalkan tempat ini, mereka hampir tidak dapat melarang setiap orang asing untuk menginjakkan kaki di desa ini. Tidak ada seorang pun yang bisa pergi dan bertahan hidup di dunia luar jika Desa Empat Sudut menyinggung semua pasukan terkemuka di Wilayah Shangqing.     

Seperti yang dikatakan oleh Tetua Ma, penduduk desa mungkin akan merasa lebih puas dengan ukuran dari desa ini jika mereka semua adalah orang awam. Meski demikian, Desa Empat Sudut adalah sebuah tempat magis yang telah menghasilkan beberapa kultivator dengan bakat yang luar biasa. Desa ini terlalu kecil untuk mereka. Bagaimana mungkin mereka bisa terjebak di sini selamanya?     

Wajar jika mereka ingin pergi ke dunia luar.     

"Kau tahu bukan alasan orang-orang dari dunia luar untuk memasuki Desa Empat Sudut dalam periode waktu ini?" Tetua Ma menoleh ke arah Ye Futian dan bertanya padanya.     

"Saya tidak tahu." Ye Futian menggelengkan kepalanya.     

Tetua Ma tidak bisa berkata-kata dan hanya bisa memandang Ye Futian. Bagaimana mungkin pria ini datang kemari tanpa mengetahui apa-apa?      

Kenapa orang-orang yang mengirimnya kemari tidak memberikan beberapa informasi terkait Desa Empat Sudut?     

"Mereka datang kemari karena Hari Upacara Pengorbanan di Desa Empat Sudut sudah semakin dekat. Desa ini memiliki Hari Upacara Pengorbanan yang diadakan setiap empat tahun sekali. Pada hari itu, para leluhur dari Desa Empat Sudut akan mewujudkan keajaiban ilahi. Desa ini akan berubah menjadi dunia yang berbeda. Secara teknis, Hari Upacara Pengorbanan akan berlangsung selama tujuh hari, dan ini merupakan kesempatan penting bagi Desa Empat Sudut. Beberapa orang akan berusaha mendapatkan warisan atau kebangkitan pada hari itu. Itulah alasan mengapa acara ini sangat penting bagi kami."     

Tetua Ma terus menjelaskan, "Setiap empat tahun sekali, banyak orang dari dunia luar akan datang ke desa ini tepat sebelum Hari Upacara Pengorbanan diadakan. Mereka semua adalah kultivator-kultivator yang memiliki pengaruh besar. Beberapa penduduk desa memiliki kesempatan untuk mengundang mereka berpartisipasi dalam Hari Upacara Pengorbanan. Banyak orang awam di desa ini jarang mendapatkan kesempatan untuk berkultivasi, sehingga kerja sama antara mereka dengan orang asing bisa saling menguntungkan satu sama lain."     

"Kalau begitu, dengan mengundang saya sebagai tamu anda, maka anda sama saja memberi saya kesempatan untuk berpartisipasi dalam Hari Upacara Pengorbanan?" tanya Ye Futian.     

"Ya, pada dasarnya begitu," Tetua Ma menganggukkan kepalanya dan berkata. "Oleh karena itu, semua penduduk desa ingin memilih murid-murid dan keturunan dari keluarga terkemuka di dunia luar yang memiliki kekayaan dan sumber daya yang melimpah. Hal yang sama berlaku untuk orang-orang asing. Mereka ingin ditampung oleh keluarga paling hebat di desa ini. Memiliki anak-anak yang belajar di sekolah merupakan salah satu indikator yang baik dari status keluarga di Desa Empat Sudut. Mereka memiliki peluang yang lebih baik untuk meraih kesuksesan pada Hari Upacara Pengorbanan." Tetua Ma menambahkan, "Selain itu, para pengunjung juga ingin mengajak keluarga-keluarga terkemuka itu untuk bersekutu dengan mereka. Jadi anggota dari keluarga-keluarga itu akan bergabung dengan pasukan-pasukan dari dunia luar setelah mereka pergi meninggalkan desa ini."     

Ye Futian mengangguk pelan dan semakin memahami seluk beluk dari desa ini.     

Sepertinya Desa Empat Sudut benar-benar sebuah tempat yang dipenuhi oleh keajaiban. Jika tidak, pasukan-pasukan terkemuka di Wilayah Shangqing tidak akan menaruh perhatian sebesar ini pada Desa Empat Sudut.     

"Peluang seperti apa yang anda inginkan?" Ye Futian bertanya pada Tetua Ma.     

"Aku tidak menginginkan apa pun untuk diriku sendiri. Aku hanya ingin melihat apakah Ling Kecil bisa mendapatkan keberuntungan yang lebih baik di masa depan." Tetua Ma berbalik dan memandang Ling Kecil, yang sedang bermain dengan Xia Qingyuan di belakang mereka. Ye Futian jadi bertanya-tanya apakah Tetua Ma berharap agar Ling Kecil bisa menjadi seorang kultivator juga?     

Hari Upacara Pengorbanan mungkin benar-benar mampu mengubah takdir penduduk desa.     

"Kapan Hari Upacara Pengorbanan akan diadakan?" Ye Futian bertanya.     

"Sebentar lagi. Tidak ada tanggal yang pasti. Kita semua akan mengetahuinya jika waktunya telah tiba," jawab Tetua Ma. Ye Futian tidak tahu harus berkata apa. Desa Empat Sudut memang tempat yang menarik. Bahkan Hari Upacara Pengorbanan yang mereka adakan tidak memiliki tanggal pasti. Penduduk desa akan mengetahuinya ketika waktunya telah tiba.     

Ye Futian juga ingin melihat bagaimana situasi di Desa Empat Sudut saat hari itu tiba.     

Kegelisahan Ye Futian mulai berkurang setelah mengetahui kisah di balik Desa Empat Sudut. Desa ini adalah sebuah tempat yang misterius, namun cepat atau lambat misterinya pasti akan segera terungkap. Hal yang bisa dia lakukan saat ini adalah menunggu dengan tenang dan sabar.     

"Tetua Ma, sepertinya kau sedang ingin bercerita panjang lebar." Seseorang berjalan melewati mereka di jalan setapak yang berada tidak jauh dari sana. Dia berbalik untuk memandang Ye Futian dan Tetua Ma, yang sedang duduk di halaman depan, lalu berbicara pada mereka sambil tersenyum. "Semua orang di desa ini mengetahui apa yang kau inginkan. Tapi kenapa kau malah memilih untuk tetap tinggal di sini? Kau memang tidak bisa berkultivasi, lalu apa? Kenapa kau bersikap begitu keras kepala? Sebaiknya kau tidak berpikir terlalu berlebihan tentang hal tersebut."     

Sambil berbicara, dia memandang ke arah Ye Futian dan tersenyum ramah padanya. Pria ini adalah rekan dari Tetua Ma. Dia sering berbincang-bincang dengan Tetua Ma dan mengetahui seperti apa jalan pikirannya.     

Dahulu, putra dan menantu dari Tetua Ma meninggal dunia karena masalah terkait kultivasi. Sekarang, Tetua Ma berharap agar cucunya juga bisa menjadi seorang kultivator.     

"Aku tahu," jawab Tetua Ma sambil menyeringai.     

"Meskipun kau memiliki tekad yang kuat, kau bisa saja menyia-nyiakan kesempatanmu dengan memilih orang secara sembarangan. Semua usahamu akan berakhir sia-sia. Tetua Ma, kau harus bertanya pada orang-orang mengenai sosok seperti apa yang diundang oleh keluarga lainnya," ujar sosok lainnya. Meski begitu, komentar yang ini jelas terdengar kurang bersahabat. Setiap orang di desa ini memang memiliki kepribadian yang berbeda-beda.     

Tetua Ma tersenyum dan mengangguk tanpa memberikan tanggapan. Pada saat ini, seorang pemuda berjalan menghampiri mereka. Ye Futian tahu bahwa pemuda itu bernama Fang Cun, yang pernah mereka temui sebelumnya. Fang Cun berasal dari keluarga terkemuka dan memiliki status tinggi di Desa Empat Sudut.     

Fang Cun mengamati Tetua Ma dan Ye Futian sebelum dia berkata, "Tetua Ma, kakek ingin menanyakan apakah anda bersedia datang berkunjung ke rumah kami bersama dia."     

Dia menunjuk ke arah Ye Futian.     

"Kembalilah dan sampaikan pada kakekmu bahwa dia tidak perlu melakukan hal tersebut," jawab Tetua Ma sambil menggelengkan kepalanya.     

"Baiklah," Fang Cun mengangguk dan memandang Ye Futian dengan tatapan aneh. Dia mengabaikan keberadaan Ye Futian sebelumnya. Rumor mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang menginginkan Ye Futian saat dia tiba di desa ini. Hanya Tetua Ma yang cukup bodoh untuk menerimanya.     

Namun, keluarga Fang Cun sepertinya memiliki pandangan yang berbeda mengenai hal ini dan mengundang Tetua Ma serta Ye Futian ke kediaman mereka.     

Akan tetapi, di luar dugaan Fang Cun, mereka menolak undangannya.     

Fang Cun merasa sedikit malu. Dia langsung berbalik dan pergi meninggalkan tempat itu.     

"Aku ingin beristirahat di dalam. Kalian bisa melakukan apa pun yang kalian inginkan," Tetua Ma berdiri dari kursinya dan berbicara pada Ye Futian. Kemudian, dia masuk ke dalam salah satu kamar.     

Ye Futian masih duduk di kursinya dengan tenang. Ling Kecil menggandeng lengan Tetua Ma untuk membantunya berjalan. Sementara itu, Xia Qingyuan duduk di sebelah Ye Futian dan memandangnya. Kemudian, dia juga duduk di kursi dan berkata pada Ye Futian, "Kita sudah lama tidak bersantai seperti ini."     

"Benar," Ye Futian tersenyum dan mengangguk. "Menyenangkan, bukan?"     

Xia Qingyuan memandang Ye Futian untuk beberapa saat. Tidak banyak yang dia inginkan di dunia ini. Dia sudah cukup senang bisa tinggal di desa seperti ini bersama Ye Futian seumur hidupnya. Hari-harinya akan dijalani dengan santai, tanpa ada kekhawatiran maupun konflik.     

Ye Futian menyadari bahwa Xia Qingyuan sedang memandangnya. Dia tersenyum dan berkata, "Bahkan kau masih bisa meluangkan waktu untuk memanfaatkan kesempatan di momen seperti ini."     

Xia Qingyuan tidak memberikan tanggapan. Pada hari-hari berikutnya, Ye Futian dan kelompoknya menghabiskan waktu dengan cara menikmati kedamaian dan ketenangan. Mereka sesekali berjalan-jalan menyusuri desa dan menjadi akrab dengan penduduk desa serta tata letak dari desa ini.     

Sebenarnya Ye Futian ingin mengunjungi sang guru di sekolah, namun dia mengurungkan niatnya karena dia tidak memiliki alasan yang tepat untuk melakukannya.     

Seorang pertapa sepertinya pasti akan mengunjungi Ye Futian jika dia memang ingin bertemu dengannya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.