Legenda Futian

Terlihat Dengan Jelas



Terlihat Dengan Jelas

3Nanhai Qing dan dua sosok lainnya ikut pergi bersama Muyun Shu. Sebelum pergi, dia mengamati Ye Futian dan kelompoknya dengan seksama. Sepertinya dia terlalu meremehkan kemampuan para kultivator dari Wilayah Donghua ini.      2

Dia bahkan mencurigai bahwa orang-orang ini berasal dari Istana Pemimpin Wilayah di Wilayah Donghua.     

Jika benar demikian, Wilayah Donghua pasti sedang merencanakan sesuatu dan berniat untuk menguasai Desa Empat Sudut di Wilayah Shangqing.     

Setelah Nanhai Qing dan yang lainnya pergi, Ye Futian berbalik untuk memandang ke arah Tie Tou. Tubuh Tie Tou dikelilingi oleh sebuah lingkaran cahaya suci yang menyilaukan, dan Ye Futian samar-samar bisa melihat bayangan sebesar Dewa yang terlihat di langit di atas Tie Tou, seolah-olah bayangan itu adalah roh leluhurnya.     

Jika rumor yang beredar memang benar adanya, maka bayangan menyerupai dewa ini mungkin adalah salah satu Pelindung Dewa dari masa lalu. Apakah Tie Tou adalah keturunannya?     

*Brak*     

Tie Tou kembali menghasilkan sebuah ledakan energi. Namun, hal yang mengejutkan semua orang adalah, ternyata itu adalah Roh Kehidupan miliknya. Roh Kehidupan itu sepertinya telah terbangun dan menjulang tinggi di atas semua orang seperti seorang Dewa. Dia mengacungkan Palu Ilahi di tangannya dan kekuatannya melampaui segala sesuatu yang ada di dunia ini. Seperti sebuah pasukan yang tidak bisa dihentikan, Palu Ilahi itu membawa momentum yang menakjubkan di dalamnya dan menciptakan sebuah pemandangan yang mengerikan di sana.     

Roh Kehidupan milik Tie Tou telah menciptakan sebuah fenomena yang menakjubkan, sama seperti Bayangan Burung Peng Emas yang Mengerikan milik Muyun Shu sebelumnya. Sepertinya Tie Tou juga mengalami kebangkitan sementara banyak gambaran muncul di dalam benaknya.     

Ye Futian dan kelompoknya menunggunya dengan tenang. Mereka tidak mengganggu Tie Tou karena mereka memang tidak perlu terburu-buru. Hari Upacara Pengorbanan berlangsung selama tujuh hari. Selain itu, mendapatkan peluang Jalur Agung yang ada di sini tidak dikejar oleh waktu. Sebaliknya, hal itu bergantung pada keberuntungan setiap individu. Semuanya sudah ditakdirkan. Oleh karena itu, mereka tidak perlu terburu-buru dalam bertindak.     

Namun, Ling Kecil tampak sedikit cemas. Dia tidak pernah mengalihkan pandangannya dari Tie Tou. Karena dia tidak begitu mengetahui tentang kultivasi, dia khawatir akan ada hal buruk yang menimpa Tie Tou. Sejak awal, tatapan matanya terpaku pada Tie Tou.     

Tie Tou adalah sahabatnya di Desa Empat Sudut.     

Beberapa saat kemudian, fenomena aneh dan menakjubkan itu pun menghilang. Tie Tou perlahan-lahan membuka matanya. Pakaiannya terkoyak karena tubuhnya telah mengalami perkembangan pesat. Dia memandang ke sekelilingnya dan menyadari tubuhnya yang telanjang serta tatapan mata Ling Kecil padanya. Dia pun tersenyum dengan malu-malu.     

"Tie Tou, sepertinya tubuhmu tambah tinggi sekarang." Ling Kecil merasa semuanya begitu ajaib. Tie Tou telah tumbuh pesat dalam waktu yang begitu singkat.     

"Dan semakin kekar..."     

"Aku juga tidak tahu kenapa tubuhku bisa menjadi seperti ini." Tie Tou menggaruk-garuk kepalanya. Meski begitu, dia lebih tahu mengenai apa yang dia alami daripada Ling Kecil. Lagipula, dia sudah belajar di bawah bimbingan sang guru di sekolah semenjak sang guru memberitahu dirinya bahwa dia memiliki bakat untuk berkultivasi. Dia telah belajar banyak hal dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kultivasi.     

"Paman Ye," Tiba-tiba Tie Tou teringat akan sesuatu dan mengalihkan pandangannya pada Ye Futian, lalu bertanya, "Ayahku mengatakan bahwa aku bisa mendeteksi adanya peluang dari Jalur Agung dan mengalami kebangkitan. Apakah hal yang baru saja kualami dapat dianggap sebagai suatu kebangkitan?     

"Bisa saja begitu," Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan. Penduduk Desa Empat Sudut memiliki keunikan tersendiri. Sejujurnya, penduduk desa yang dianggap tidak cocok untuk berkultivasi mungkin bisa menjadi kultivator yang hebat, apalagi mereka yang berbakat. Tie Tou sudah memiliki banyak bakat tersembunyi dan mengalami kebangkitan di Tanah Leluhur dari Desa Empat Sudut.     

"Aku merasa jauh lebih baik sekarang. Ayah pasti akan senang melihat kondisiku saat ini." Tie Tou menggaruk-garuk kepalanya dan berbicara sambil tersenyum polos. Rasanya seolah-olah tujuan utamanya dalam berkultivasi adalah membuat ayahnya yang buta merasa gembira.     

Dia pasti bisa membuat ayahnya merasa bangga setelah dia keluar dari tempat ini.     

"Ayo kita pergi ke tempat lainnya," ujar Ye Futian.     

"Baiklah," ujar Tie Tou sambil menganggukkan kepalanya. "Mungkin Ling Kecil juga bisa mendapatkan kesempatan untuk mengalami kebangkitan. Jika hal itu benar-benar terjadi, maka dia bisa belajar dan berkultivasi di bawah bimbingan sang guru bersamaku."     

Kedua mata Ling Kecil berbinar dengan penuh harapan. Belajar di bawah bimbingan sang guru sudah menjadi impiannya sejak lama. Dia sudah tidak sabar untuk dibimbing oleh sang guru setiap harinya.     

Semua penduduk desa mengagumi sang guru, namun dia jarang sekali bisa bertemu dengannya.     

Ye Futian dan kelompoknya terus bergerak ke depan. Beberapa orang menemukan sesuatu di area yang berbeda-beda, tapi ada banyak pula yang tidak menemukan apa-apa. Mereka berkeliling tanpa tujuan, berusaha menemukan peluang dari Jalur Agung.     

"Mereka semua adalah murid-murid dari sekolah di Desa Empat Sudut," ujar Ling Kecil dengan suara pelan. Dia iri pada murid-murid yang bisa dibimbing oleh sang guru, dan dia mengenali mereka semua. Orang-orang yang berhasil mendapatkan peluang Jalur Agung semuanya adalah murid-murid dari sekolah di Desa Empat Sudut.     

Sang guru memang memiliki penilaian yang bagus.     

"Ya," Tie Tou juga menganggukkan kepalanya.     

Dari perbincangan mereka, Ye Futian menyadari bahwa orang-orang yang dipilih oleh sang guru biasanya mampu mendapatkan peluang dari Jalur Agung saat Hari Upacara Pengorbanan tiba. Mungkin sang guru sudah bisa mendeteksi potensi mereka sejak awal.     

"Karena itulah, aku mungkin tidak punya kesempatan untuk mendapatkannya." Ling Kecil tampak putus asa dan kecewa saat memikirkan hal itu. Karena sang guru tidak memilihnya untuk belajar tentang kultivasi bersamanya, kemungkinan besar dia akan kembali dengan tangan kosong seperti banyak orang lainnya.     

"Itu tidak benar. Aku pernah bertanya pada sang guru sebelumnya, dan dia mengatakan bahwa ada pengecualian yang terjadi di masa lalu. Beberapa orang tiba-tiba mampu berkultivasi setelah mereka datang kemari. Mungkin kau adalah salah satu di antaranya," Tie Tou berusaha menghibur Ling Kecil.     

"Baiklah." Ling Kecil tahu bahwa Tie Tou mengatakan hal itu hanya untuk menghiburnya.     

Ye Futian mendongak dan menatap ke arah langit. Negeri Ilahi Kuno ini tampak nyata, namun juga terlihat seperti dunia ilusi. Istana yang megah itu mengundang kekaguman bagi banyak orang.     

Ye Futian menyadari bahwa Muyun Shu dan kelompoknya pergi menuju bagian kiri dari istana itu. Samar-samar, dia bisa melihat seekor burung ilahi yang menakjubkan di sana. Burung itu tampak seperti sebuah patung emas, dan Muyun Shu masuk ke dalamnya.     

Muyun Shu memiliki Roh Kehidupan berbentuk Burung Peng Bersayap Emas, sebuah warisan yang diduga berasal dari salah satu Pelindung Dewa. Wajar baginya untuk mendapatkan peluang Jalur Agung di sini. Selain itu, Muyun Shu sudah bisa dianggap sebagai kultivator yang sangat mengesankan dan memiliki bakat yang luar biasa.     

Satu sosok Dewa dengan sepasang sayap di punggungnya memancarkan cahaya keemasan yang menyilaukan di langit di atas Burung Peng Raksasa Bersayap Emas itu. Muyun Shu melayang di udara seolah-olah dia sedang dibaptis oleh Dewa. Dalam sekejap, pancaran cahaya suci yang menyilaukan bersinar dari tubuhnya dan menarik perhatian banyak orang. Semua kultivator muda yang berada di sana jadi iri dengan keberuntungan yang dimiliki oleh Muyun Shu.     

Bahkan orang-orang asing menghela napas dalam hati. Sangat penting untuk memilih sosok yang tepat. Keluarga Nanhai telah merekrut Muyun Lan sebagai menantu mereka. Ditambah dengan kehadiran Muyun Shu, mereka jelas akan menjadi semakin kuat di masa depan.     

Muyun Lan dan Muyun Shu pasti akan menjadi sosok yang luar biasa selama mereka tidak tewas mendadak. Sebagai kultivator dari Desa Empat Sudut, mereka dilahirkan dengan Roda Ilahi yang sempurna.     

"Luar biasa," Ling menatap ke arah itu dan bergumam pelan. Meskipun dia memiliki kesan buruk terhadap Muyun Shu, namun dia harus mengakui bahwa pada saat ini, Muyun Shu tampak menakjubkan seperti putra dari seorang Dewa.     

"Aku pasti akan melampauinya," Tie Tou menatap tajam ke arah Muyun Shu dan berbicara dengan tekad yang membara di dalamnya.     

Ye Futian tergelitik dengan semangat yang ditunjukkan oleh Tie Tou. Dia tersenyum dan berkata, "Kau pasti bisa melampauinya."     

Kemudian, dia mengamati sekelilingnya, bertanya-tanya kekuatan macam apa yang menciptakan dunia ini dan kenapa dia bisa melihat semua yang ada di sini dengan jelas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.