Legenda Futian

Apakah Kau Ingin Mati?



Apakah Kau Ingin Mati?

1Pada saat ini, di Desa Empat Sudut, kultivator dari berbagai macam tempat sedang mencari peluang Jalur Agung masing-masing.      1

Ye Futian dan kelompoknya sedang minum-minum dan bergembira. Kemeriahan di dalam rumah kecil itu seperti tidak memedulikan apa yang sedang terjadi di dunia luar, sehingga menciptakan sebuah pemandangan unik di sana.     

Tie Tou dan Ling Kecil sesekali memandang keluar, seolah-olah mereka ingin menyaksikan kemeriahan yang terjadi di luar sana.     

Ye Futian memandang mereka dan tersenyum, "Tetua Ma, saya akan membawa mereka berkeliling sebentar."     

"Mmm, ide yang bagus," Tetua Ma mengangguk.     

Kedua remaja itu sudah menantikan hal ini. Ketika mereka mendengar kata-kata Ye Futian, mereka melompat kegirangan dan berlari menuju Ye Futian sambil bergandengan tangan. Ling Kecil berjalan menghampiri Ye Futian dan menggenggam salah satu jarinya. Mereka bertiga pun pergi keluar bersama-sama.     

"Paman Ye, kita akan pergi kemana?" Ling Kecil memandang Ye Futian dan bertanya.     

"Kau akan mengetahuinya begitu kita tiba di sana," ujar Ye Futian sambil tersenyum dan menggandeng tangan Ling Kecil serta Tie Tou di kedua sisinya. Dia memandang ke sekelilingnya dengan penuh rasa ingin tahu dan mendapati bahwa seluruh penjuru desa telah berubah dastis. Banyak orang tampaknya telah menemukan peluang Jalur Agung masing-masing.     

Sepertinya situasi saat ini sama seperti yang dibicarakan oleh orang-orang dewasa. Di masa depan, semakin banyak kultivator yang muncul di desa ini, dan kemampuan mereka akan semakin berkembang. Dia ingin melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.     

Ye Futian mengantarkan Ling Kecil dan Tie Tiou ke sebatang pohon.     

Ling Kecil dan Tie Tou memandang pohon itu dengan penasaran dan berbisik, "Paman Ye, pohon macam apa ini?"     

"Pohon Pencarian Jalur Agung." Ye Futian berkata, "Ling Kecil, duduklah di bawah pohon tersebut."     

"Baiklah." Ling Kecil mengangguk, kemudian dia duduk dengan tenang di sana. Tie Tou melakukan hal yang sama dan duduk di samping Ling Kecil. Dia mendongak dan memandang pohon itu dengan penuh rasa ingin tahu.     

"Pejamkan mata kalian dan rasakan kekuatan yang terpancar dengan tenang. Mari kita lihat apakah kalian bisa melihat sesuatu," Ye Futian berdiri di samping Ling Kecil dan bergumam pelan padanya. Suaranya terdengar begitu lembut, hingga bergema di dalam benak Ling Kecil.     

Gadis itu duduk di sana dengan tenang dan memejamkan matanya sesuai perintah dari Ye Futian. Setelah menyesuaikan posisi tubuhnya, dia tak bergeming dari tempatnya.     

Pohon kuno itu berayun-ayun dengan lembut dan mengeluarkan suara gemerisik. Tidak jauh dari sana, ada sekelompok orang yang bergerak mendekat. Pria yang memimpin kelompok itu adalah Lu Qixing dari Keluarga Lu. Dia memandang pohon itu dan hanya bisa merasakan bahwa ada sesuatu yang berbeda dari pohon itu, namun dia tidak bisa memastikan apa yang membedakannya dari pohon pada umumnya.     

Lu Qixing melihat Ye Futian dan Ling Kecil di sana dan memandang mereka dengan penuh rasa ingin tahu.     

Ling Kecil dan Tie Tou duduk di sana dengan tenang. Setelah beberapa saat, Tie Tou membuka matanya dan menatap Ye Futian. Tepat saat dia akan membuka mulutnya, Ye Futian memberi isyarat untuk menyuruhnya agar tetap diam. Tie Tou menggaruk-garuk kepalanya sambil menatap Ling Kecil, yang berada di sebelahnya, dan dia langsung mengerti apa yang dimaksud oleh Ye Futian. Jadi, dia menahan keinginannya untuk berbicara.     

Dedaunan berjatuhan dari pohon kuno yang berayun-ayun itu dan mendarat di tubuh Ling Kecil. Seolah-olah ada aliran udara tak terlihat yang mengalir ke dalam tubuhnya. Perlahan-lahan, Ling Kecil masuk ke dalam alam bawah sadarnya. Dia merasa seolah-olah dia tidak sedang duduk di sana, tetapi melayang di udara. Pancaran cahaya suci yang tak terhitung jumlahnya menyelimuti tubuhnya saat dia memasuki dunia yang berbeda.     

"Indah sekali." Ling Kecil tampak takjub. Dia melihat beberapa pintu keemasan muncul di arah yang berbeda-beda, seolah-olah semua pintu itu muncul karena dirinya.     

Di langit di atas area ini, seberkas cahaya keemasan mengalir dari atas langit dan mendarat di tubuh Ling Kecil. Untuk beberapa saat, sosok Ling Kecil diselimuti oleh cahaya yang menakjubkan itu.     

Ye Futian mendongak dan melihat sebuah pintu keemasan muncul di atas langit. Dari situlah cahaya yang menyinari Ling Kecil berasal.     

Pada saat ini, Ye Futian jadi memahami mengenai beberapa hal. Tampaknya Ling Kecil ternyata juga termasuk dalam penduduk desa yang mampu mengalami kebangkitan dan mewarisi tujuh Teknik Ilahi. Sepertinya Tetua Ma mengetahui sesuatu tentang hal ini.      

Dia merasa bahwa sosok Tetua Ma tidak sesederhana penampilannya.     

Ye Futian telah melihat salah satu dari tujuh Teknik Ilahi yang tersembunyi di atas langit, tapi dia tidak tahu siapa pemiliknya. Dia membawa Ling Kecil untuk berkultivasi di sini karena dia ingin melihat seperti apa bakat yang mungkin dia miliki dan kekuatan seperti apa yang dapat dia warisi. Dia tidak menyangka bahwa itu adalah Teknik Ilahi elemen ruang dan waktu.     

Tubuh Ling Kecil melayang ke udara, seolah-olah dia terhisap ke dalam pintu keemasan itu. Pada saat yang bersamaan, di tempat yang berbeda di dalam area ini, banyak orang merasakan ada sebuah gejolak yang aneh. Namun, mereka tidak dapat melihat dengan jelas apa yang ada di sana. Mereka terkejut saat melihat tubuh Ling Kecil berpindah-pindah di udara, dimana dia terus menerus muncul di lokasi yang berbeda-beda.     

"Ini…"     

"Itu… Ling Kecil."     

"Apa dia sedang mengalami kebangkitan?"     

Keributan mulai terdengar saat semua orang di Desa Empat Sudut memusatkan perhatian mereka ke atas langit.     

Ling Kecil dianggap sebagai seseorang yang tidak bisa berkultivasi oleh sang guru. Dan sekarang, dia memiliki peluang untuk mewarisi kemampuan yang menakjubkan, Apakah itu adalah Teknik Ilahi?     

Bagaimanapun juga, belum lama ini sang guru mengatakan bahwa tujuh Teknik Ilahi tidak lama lagi akan muncul di hadapan publik; tidak mengherankan apabila orang-orang membuat dugaan seperti itu terhadap Ling Kecil.     

"Ini benar-benar gelombang ruang dan waktu yang sangat kuat," beberapa kultivator dari dunia luar memandang ke arah langit dan berkomentar. Mungkin saja mereka akan menyaksikan Teknik Ilahi yang belum diketahui oleh publik.     

Di tempat orang-orang dari Keluarga Muyun berada, Muyun Long dan Muyun Shu menatap sosok yang melayang di udara itu, dan keduanya tampak tidak senang dengan hal ini.     

Belum lama ini mereka telah pergi ke kediaman Tetua Ma untuk mengusir kelompok Ye Futian.     

Sekarang, Ling Kecil berhasil mengalami kebangkitan.     

'Sialan,' Muyun Long mengumpat dalam hati. Ekspresinya tetap terlihat acuh tak acuh. Kedua matanya menatap ke kejauhan, seolah-olah dia bisa melihat Ye Futian, yang berdiri bawah pohon kuno tersebut. Tatapan matanya tampak sedingin es.     

Apakah kekhawatirannya selama ini terbukti benar, bahwa pria ini memiliki keberuntungan yang luar biasa?     

Muyun Long ikut menyaksikan bagaimana dedaunan maple merah menyelimuti desa pada hari itu, dan dia berusaha mengusir Ye Futian karena konflik yang melibatkan putranya... Dia jadi sedikit cemas.     

Dan sekarang, sepertinya kekhawatirannya telah menjadi kenyataan.     

Setelah beberapa saat, tubuh Ling Kecil kembali ke bawah pohon kuno itu, dan dia duduk di sana dengan tenang, sambil diselimuti oleh cahaya yang menakjubkan. Seolah-olah, semua pintu yang berada di atas langit hingga ke permukaan tanah menyinari sosok Ling Kecil. Sebuah pemandangan yang indah kini telah muncul di belakang Ling Kecil.     

Beberapa bayangan melesat mendekat. Dari kejauhan, mereka bisa melihat ketiganya di bawah pohon kuno itu.     

Ye Futian dan dua remaja itu telah membentuk sebuah pemandangan yang menakjubkan di sana.     

Orang-orang yang berada di Desa Empat Sudut tampak sedikit terkejut. Ketika Ling Kecil membawa Ye Futian ke rumahnya saat dia pertama kali memasuki desa, tidak ada seorang pun di Desa Empat Sudut yang menganggap bahwa itu adalah ide yang bagus. Tapi sekarang Ling Kecil telah mendapatkan kesempatan yang sangat langka, dan mereka tahu bahwa hal ini mungkin ada hubungannya dengan Ye Futian.     

Jadi, apakah pria berambut abu-abu ini benar-benar memiliki keberuntungan yang luar biasa?     

Meski begitu, sekelompok orang tampak berjalan mendekati pohon itu, termasuk mereka yang berasal dari Keluarga Muyun. Mereka bisa merasakan ada sesuatu yang aneh terkait pohon tersebut. Apakah mereka akan memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kebangkitan dengan berkultivasi di sini?     

Tie Tou mengambil satu langkah ke depan, namun dia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia hanya berdiri di sana sambil merentangkan tangannya, mencegah siapa pun yang ingin mendekat dan mengganggu Ling Kecil.     

"Minggir!" Satu sosok asing menegurnya dan terus bergerak ke depan. Namun, Ye Futian memandang sosok itu, dan dalam sekejap, tekanan tak terlihat menyelimuti pria tersebut, sehingga menyebabkan dia berhenti di tempatnya. Kini dia mengalihkan perhatiannya pada Ye Futian.     

"Tie Tou, apa yang sedang kau lakukan?" tiba-tiba terdengar sebuah suara saat Muyun Long dan kelompoknya menghampiri pemuda itu. Sosok yang berada di sebelahnya mengulurkan tangannya dan mencoba meraih tubuh Tie Tou.     

Namun, pada saat berikutnya, tangan pria itu dicengkeram oleh tangan lainnya. Dia berusaha membebaskan diri, namun dia menyadari bahwa kekuatan lawannya ini sangat menakjubkan.     

Ekspresinya berubah begitu dia mengangkat kepalanya dan melihat pria yang berdiri di hadapannya. Mata pria itu tampak kosong dan tidak ada cahaya di dalamnya; dia buta. Sosok itu adalah Si Buta Tie. Lengannya kini tidak ditutupi oleh pakaiannya, jadi otot berwarna perunggu miliknya yang sempurna bisa terlihat dengan jelas dan dipenuhi oleh kekuatan di dalamnya.     

Si Buta Tie mengerahkan tangannya ke depan, dan pria itu pun terdorong beberapa langkah ke belakang. Si Buta Tie langsung mengambil langkah ke depan dan menghalangi jalannya. Meskipun dia tidak bisa melihat dengan matanya, namun sepertinya dia bisa melihat semua orang di sekelilingnya.     

Dia berdiri di tempatnya seperti sebuah patung. Seolah-olah tidak ada seorang pun yang bisa melewatinya.     

Banyak orang menatap pria buta itu. Dahulu, ketika Si Buta Tie kembali ke Desa Empat Sudut, nyawanya berada dalam bahaya, dan dia sekarat. Dia kehilangan penglihatannya, tapi sang guru menyelamatkan nyawanya. Setelah itu, pria buta itu bekerja sebagai seorang pandai besi dengan tenang, dan dia tidak pernah menunjukkan kekuatannya pada siapa pun. Dia menjalani kehidupan seperti itu selama belasan tahun.     

Tidak ada yang tahu seperti apa kekuatan Si Buta Tie yang sesungguhnya, maupun seberapa besar kemampuan yang bisa dia dapatkan kembali setelah nyaris tewas di masa lalu.     

Namun, apa yang baru saja mereka saksikan sangatlah mengejutkan. Hanya dengan berdiri di tempatnya, Si Buta Tie mampu membuat semua orang merasakan tekanan yang tak terlihat. Rasanya seolah-olah ada sebuah penghalang yang tidak bisa ditembus di sana.     

"Berani-beraninya kau!" Nanhai Qing mengambil satu langkah ke depan dan menerjang ke arah Si Buta Tie. Pada saat Nanhai Qing semakin mendekat, Si Buta Tie mengangkat lengannya, dan apa yang bisa dilihat oleh semua orang hanyalah seberkas bayangan yang melintas.     

*Brak* Tiba-tiba terdengar sebuah suara saat Nanhai Qing, putra kebanggaan dari Keluarga Nanhai sekaligus sang jenius terkemuka di dunia luar, dihantam ke permukaan tanah.     

Si Buta Tie berjongkok saat lengannya mencengkeram leher Nanhai Qing ke permukaan tanah. Kemudian dia berbisik dengan penuh kebencian, "Berani-beraninya orang asing membuat keributan di desa kami! Apakah kau ingin mati?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.