Legenda Futian

Serangan



Serangan

3"Wow!" Saat menatap kota yang megah itu dari ketinggian, Fang Cun tidak bisa menahan diri untuk mengungkapkan kekagumannya. Apakah ini yang dimaksud dengan dunia luar? Pada saat ini, kedua matanya berbinar. Dunia luar pasti sangat menakjubkan! Tidak heran ayahnya, serta penduduk desa dari generasi sebelumnya memutuskan untuk pergi menjelajah ke dunia luar.     3

"Megah sekali..." Ling Kecil juga bergumam takjub saat menyaksikan pemandangan ini.     

Setelah menghabiskan seumur hidup mereka di Desa Empat Sudut, ini adalah pertama kalinya mereka pergi meninggalkan desa dan melihat dunia luar. Dahulu, mereka hanya bisa mengetahui tentang dunia luar dari informasi-informasi yang mereka dengar.     

"Ramai sekali. Bahkan langit dipenuhi oleh orang-orang!" Tie Tou memandang orang-orang yang berterbangan di atas langit.     

Hanya Duo Yu yang tetap diam sambil menyaksikan semuanya. Meskipun dia kini lebih ceria dari sebelumnya, namun tidak banyak yang berubah darinya. Dia masih sangat pendiam dan jarang sekali berbicara.     

Namun, tatapan matanya masih terlihat antusias. Jadi desa yang selama ini dia tinggali adalah tempat yang sangat kecil, dan ternyata ada begitu banyak orang di dunia luar... pikirnya dalam hati.     

Ye Futian memandang keempat remaja itu dan merasa sedikit sedih. Para remaja ini baru saja mengenal dunia. Dulu, mereka mengira desa yang mereka tinggali adalah 'dunia' yang sesungguhnya. Sekarang, semuanya akan berubah. Namun, sulit untuk mengatakan bahwa mereka akan selalu bersikap sepolos ini di masa depan.     

Ketika Si Buta Tie dan yang lainnya pergi meninggalkan desa, mereka juga merasakan hal yang sama. Namun, dunia yang kejam ini akan merubah segalanya.     

"Ayo kita berkeliling," ujar Ye Futian. Setelah itu, mereka melompat ke atas langit dan pergi menuju tempat tujuan mereka.     

Tidak lama kemudian, mereka pun tiba di Kota Empat Sudut.     

Jalanan di Kota Empat Sudut sangat lebar, dan orang-orang seperti tidak pernah berhenti bermunculan di kedua sisi jalan. Sekitar satu tahun terakhir ini, banyak kultivator telah pindah ke kota ini. Meskipun suasana di Kota Empat Sudut tetap sangat sunyi, namun mereka tidak terburu-buru untuk mengambil tindakan. Bagi pasukan-pasukan terkemuka, selama mereka tidak menghadapi bencana besar, mereka bisa menunggu untuk waktu yang sangat lama, setidaknya ribuan hingga puluhan ribu tahun lamanya.     

Karena rentang waktu yang begitu lama, wajar jika area di sekitarnya ikut mengalami perkembangan. Selain itu, Desa Empat Sudut pada akhirnya akan dibuka untuk umum dan akan menarik perhatian para kultivator dari dunia luar. Karena mereka telah memutuskan bahwa mereka akan bergabung dengan dunia luar, mereka pasti ingin berdiri di puncak kekuatan. Ketika momen itu tiba, banyak peluang akan bermunculan.     

Fang Cun memimpin rekan-rekannya menjelajahi setiap sudut kota. Berbagai macam benda yang dipajang di etalase toko maupun di kedua sisi jalan telah menarik perhatian mereka. Bahkan ada beberapa pakaian yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.     

Si Buta Tie mengikuti para remaja itu dengan tenang, melindungi mereka dari bahaya yang mengancam. Sementara Ye Futian dan yang lainnya mengikuti jauh di belakang sambil tersenyum.     

Xia Qingyuan berkata, "Masa muda memang menyenangkan. Kita tidak perlu khawatir atau gelisah mengenai apa pun." Dia merasa sedikit iri pada para remaja yang polos itu. Mereka masih belum mengetahui banyak hal tentang dunia ini, sehingga mereka bisa bersantai dan menikmatinya tanpa ada rasa khawatir.     

"Aku juga mengalami hal yang sama ketika aku masih remaja. Tapi ayah baptisku telah mengajariku tentang banyak hal," ujar Ye Futian sambil tertawa. Semua yang terjadi di Qingzhou seperti sudah berlalu satu abad lamanya. Ingatannya saat berada di sana sudah semakin memudar, dan rasanya waktu sudah berlalu begitu lama.     

Ingatan akan semakin memudar seiring berjalannya waktu.     

Xia Qingyuan menatapnya. Tidak seperti Ye Futian, ketika dia masih remaja, dia adalah putri kebanggaan dari Kaisar Xia—penguasa dari Dunia Kaisar Xia—dan karena itulah, dia bisa mengetahui tentang banyak hal dan jauh lebih dewasa dari rekan-rekannya.     

Keduanya dibesarkan dalam lingkungan yang sangat berbeda satu sama lain, dan lingkungan tempat Ye Futian dibesarkan sepertinya jauh lebih santai.     

Namun, hal itu membuat semua yang dia alami setelahnya menjadi jauh lebih sulit untuk dijalani.     

"Aku jadi ingin bertemu dengan ayah baptismu," Xia Qingyuan bergumam pelan.     

"Kenapa memangnya?" Ye Futian bertanya sambil terkekeh.     

"Aku ingin tahu sosok seperti apakah yang membesarkanmu selama ini." ujar Xia Qingyuan sambil memandang Ye Futian.     

"Sejujurnya, aku juga ingin tahu sosok seperti apakah dia sebenarnya," jawab Ye Futian sambil tersenyum. Dia juga tidak mengetahui sosok seperti apakah ayah baptisnya itu.     

"Hei, jangan cepat-cepat," Ye Futian mengingatkan para remaja yang sudah berjalan jauh di depan mereka. Kemudian, dia mempercepat langkahnya untuk mengejar keempat remaja itu. Mereka terlalu bersemangat dan langkah mereka menjadi sangat cepat.     

Setelah beberapa jam, mereka masih berlarian kemana-mana. Tiga dari mereka bahkan sudah mengenakan pakaian baru. Pakaian yang dikenakan oleh Ling Kecil, Tie Tou, dan Duo Yu cukup sederhana sebelumnya. Dan pada saat ini, sepertinya mereka sudah menjadi sosok yang berbeda. Mereka tampak jauh lebih berenergi.     

"Kakak Senior Fang, sebesar apakah kota ini sebenarnya? Bagaimana mungkin kita belum mengunjungi semua tempat bahkan setelah berkeliling begitu lama?" Ling Kecil bertanya pada Fang Cun, yang berdiri di sebelahnya.     

"Hah, ini belum ada apa-apanya. Dengan kecepatan yang kita miliki saat ini, kita bahkan belum bisa menjelajahi kota ini dalam waktu satu tahun," jawab Fang Cun. Mendengar hal ini, Ling Kecil menatapnya dengan terkejut. Apakah kota ini benar-benar sebesar itu?     

"Berhenti."     

Pada saat ini, terdengar sebuah suara dari suatu tempat. Si Buta Tie menghentakkan kakinya ke permukaan tanah dan menciptakan sebuah gelombang tak berbentuk yang menyebabkan suara gemuruh terdengar dari permukaan tanah. Semua orang yang berjalan di sekitar area itu langsung berhenti bergerak. Hati mereka berdebar kencang. Bahkan rumah-rumah di kedua sisi jalan ikut berguncang.     

*Deg, Deg* Detak jantung semua orang menjadi semakin cepat saat pandangan mereka beralih ke arah Si Buta Tie, yang masih berdiri di tempatnya. Kekuatannya kini telah menyelimuti seluruh tempat dan terus menyebar ke kejauhan. Semua orang bisa merasakan tekanan yang menyesakkan itu.     

Fang Cun dan tiga remaja lainnya juga berhenti bergerak dan berbalik untuk memandang Si Buta Tie.     

"Fang Cun, kembali!" Ye Futian berteriak. Fang Cun dan yang lainnya berbalik untuk berlari menuju tempat mereka berasal. Dari kejauhan, beberapa sosok dengan aura yang mengerikan telah tiba, dan mereka bergerak menuju ke tempat dimana kelompok berada. Pada saat ini, banyak orang di area sekitar tersadar dari keterkejutan mereka dan langsung memahami apa yang sedang terjadi. Mereka segera berpencar dan meninggalkan area itu. Mereka menyadari bahwa pertempuran antar kultivator kuat akan segera terjadi di sana.     

*Brak, Brak, Brak* Bangunan-bangunan mulai runtuh, sementara jalanan juga mulai retak. Bahkan ada sebuah badai yang bergerak ke arah mereka.     

Si Buta Tie mengambil satu langkah ke depan. Suara gemuruh yang keras bergema di udara, dan dalam sekejap, area di sekitar mereka dan segala sesuatu yang ada di dalamnya berguncang. Jurang-jurang muncul di permukaan tanah, dan badai itu ternyata tidak dapat bergerak lebih jauh. Badai itu berhenti tepat di luar area yang ditempati oleh kelompok Ye Futian.     

Dari kejauhan, beberapa Renhuang yang kuat telah tiba, dan mereka memandang ke arah kelompok Ye Futian.     

Ini adalah konflik terbesar yang pernah terjadi semenjak berdirinya Kota Empat Sudut. Aura ini jelas berasal dari kultivator tinggi.     

Apakah orang-orang dari Desa Empat Sudut datang berkunjung kemari?     

Mereka melihat sosok, Si Buta Tie, serta para remaja itu, dan mereka bisa menebak dari mana kelompok itu berasal. Kemungkinan besar, mereka berasal dari Desa Empat Sudut. Namun, siapa di antara mereka yang baru saja melancarkan serangan?     

Kala itu, tiga sosok yang sangat kuat tiba di Desa Empat Sudut. Setelah itu, mereka mengakui keberadaan Desa Empat Sudut dan memberi perintah bagi kultivator-kultivator asing untuk pergi meninggalkan Desa Empat Sudut. Sekarang, ada begitu banyak kultivator kuat yang datang kembali kemari. Apakah itu berarti mereka belum sepenuhnya menyerah?     

*Boom* Si Buta Tie mengambil satu langkah ke depan. Saat ini, tubuhnya tampak menjulang tinggi dan menjadi sangat kokoh. Dia merentangkan lengannya dan membuka telapak tangannya. Kemudian, dalam sekejap, sebuah Palu Tianshen muncul di genggaman tangannya. Dan pada saat yang bersamaan, pola-pola yang indah muncul di belakang tubuhnya. Seolah-olah Dewa Sifang telah muncul di sana.     

Si Buta Tie mengayunkan lengannya ke depan. Di arah yang dituju oleh palu tersebut, langit dan bumi berguncang hebat. Segala sesuatu yang berada dalam jarak seratus mil dari arah itu telah dimusnahkan; hanya ada lapisan abu yang tersisa. Terlebih lagi, itu hanyalah efek samping yang disebabkan oleh serangan utama yang dilancarkan oleh Si Buta Tie. Serangan utamanya menghantam salah satu kultivator kuat itu secara langsung.     

Dia adalah seorang Tetua. Ekspresinya langsung berubah drastis. Meskipun tingkat kultivasinya sudah sangat tinggi, namun pada saat ini, dia merasa tak berdaya. Dengan menjadikan tubuhnya sebagai titik pusat, sebuah badai yang mengerikan telah terbentuk di sana. Namun, pada saat ini, serangan badai itu berhasil diredam.     

*Boom* Palu Tianshen milik Si Buta Tie diayunkan ke bawah, dan disertai dengan jeritan yang menyedihkan, sosok Tetua itu telah menghilang, hanya menyisakan abu di tempatnya berada!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.