Legenda Futian

Permukaan Tebing



Permukaan Tebing

3"Senior, apakah kalian semua berasal dari benua asing?" pemuda itu bertanya sambil tersenyum pada kelompok Ye Futian.      3

"Hmm," jawab Beigong Ao sambil menganggukkan kepalanya. "Kami mendapatkan berita dari Pulau Dewa Penyu dan datang jauh-jauh kemari."     

"Perkenalkan, nama saya Lin Yuan, dan dia adalah Rekan Spiritual saya, Lu Qing," ujar pemuda itu. "Setelah berita tentang Pulau Dewa Penyu menyebar, para kultivator dari berbagai macam benua berdatangan ke Benua Samudra Ilahi. Tempat ini cukup terkenal di Benua Samudra Ilahi. Namun, tempat ini tidak terlalu terkenal di dunia luar, karena ada banyak reruntuhan yang tersebar di Prefektur Ilahi. Akhir-akhir ini, ada banyak pengunjung yang berdatangan, seperti kalian, yang singgah untuk melihat-lihat ketika mereka melewati tempat ini."     

"Apakah selama ini tidak ada seorang pun yang mampu memahami Jalur Agung yang terukir di permukaan tebing itu?" Ye Futian bertanya.     

"Saya tidak tahu. Setiap individu mungkin bisa memahami sebagian kecil di antaranya," jawab Lin Yuan. "Tapi, ada rumor yang mengatakan bahwa gambaran-gambaran itu tersebar di berbagai tempat. Kala itu, Thunder Punishing Skylord mengukir pengetahuannya selama 30 tahun di sini. Teknik kapak ini dikabarkan muncul ketika Jalur Agung-nya selesai diukir. Masing-masing kultivator akan memiliki pemahaman yang berbeda-beda tentang hal tersebut. Sementara itu, mengenai apakah ada seseorang yang mampu memahami gambaran itu secara keseluruhan atau tidak, kita tidak akan bisa mengetahuinya."     

"Jadi begitu," jawab Ye Futian sambil menganggukkan kepalanya.     

"Senior, temperamen kalian sungguh luar biasa. Kalian pasti berasal dari pasukan terkuat dari benua asing, bukan?" Lin Yuan bertanya. Ye Futian menatapnya dan melihat antusiasme di dalam tatapan mata Lin Yuan.     

"Yah, bisa dibilang seperti itu," jawab Ye Futian sambil menganggukkan kepalanya.     

"Bolehkan saya ikut pergi bersama kalian? Saya bersedia menjadi pemandu bagi kalian," Lin Yuan bertanya sambil membungkuk hormat.     

Ketika Ye Futian mendengar hal ini, dia mengalihkan pandangannya pada Lin Yuan. Kemudian Ye Futian berkata sambil tersenyum, "Kau ingin menghadiri upacara yang diadakan di Pulau Dewa Penyu, bukan?"     

Pasangan itu tidak memiliki kultivasi yang cukup kuat. Bagi sosok-sosok terkemuka, Benua Samudra Ilahi bukanlah tempat yang luas. Namun, bagi para Sage, tempat ini sangatlah luas. Mengingat tingkat Plane mereka saat ini, kemungkinan besar mereka tidak memenuhi syarat untuk memasuki Pulau Dewa Penyu.     

Namun, mereka tidak ingin melewatkan kesempatan sekali seumur hidup ini. Sekarang setelah mereka bertemu dengan kelompok Ye Futian dan Lin Yuan melihat bahwa Ye Futian memiliki temperamen yang luar biasa serta bersikap sangat baik padanya, dia ingin memanfaatkan kesempatan ini. Dia ingin berkunjung ke Pulau Dewa Penyu.     

Meskipun Lin Yuan sulit untuk mencapai tingkat Plane berikutnya, ini mungkin satu-satunya kesempatan dalam hidupnya untuk berpeluang menyaksikan satu sosok terkemuka menghadapi Ujian Para Dewa. Jika dia melewatkannya kali ini, dia mungkin tidak akan mendapatkan kesempatan lainnya di sisa hidupnya.     

Ketika Ye Futian melihat ekspresi penuh harapan di mata Lin Yuan, dia tersenyum dan berkata, "Mari kita uji keberuntungan kita kali ini. Jika aku mampu memahami Jalur Agung dari permukaan tebing itu, aku akan membawamu pergi bersama kami. Jika aku tidak mampu melakukannya, maka kami tidak bisa membawamu pergi bersama kami."     

Ketika Lin Yuan mendengar Ye Futian mengatakan hal ini, ekspresi kekecewaan terlintas di matanya. Meskipun kelompok Ye Futian mungkin berasal dari pasukan terkemuka di benua asing, Thunder Punishing Skylord adalah orang yang mengukir Jalur Agung miliknya ke permukaan tebing. Banyak sosok terkemuka di Benua Samudra Ilahi telah datang kemari sebelumnya. Meskipun mereka mampu memahami sebagian kecil dari warisan ini, namun tidak ada seorang pun yang berani mengatakan bahwa mereka telah memahami Jalur Agung yang terukir di dalam permukaan tebing itu secara keseluruhan.     

Meskipun Ye Futian memiliki temperamen yang luar biasa, namun peluang keberhasilannya masih sangat kecil.     

Akan tetapi, kekecewaannya menghilang dalam sekejap. Lin Yuan tersenyum dan berkata, "Senior, anda pasti bisa melakukannya."     

Ye Futian tersenyum. Lin Yuan berdiri di atas karang tempatnya duduk dan berkata, "Senior, silahkan duduk di sini."     

Saat mengatakan hal ini, dia berjalan menjauhi karang tersebut. Ye Futian tidak ragu-ragu dan langsung berjalan ke tempat Lin Yuan berada. Ye Futian memandang permukaan tebing di hadapannya. Selain dirinya, banyak orang berdiri di depannya, berusaha memahami permukaan tebing itu dari tempat yang berbeda-beda.     

"Kau benar-benar berambisi untuk pergi ke Pulau Dewa Penyu, ya?" Lu Qing bertanya pada Lin Yuan secara telepati saat dia memandangnya.     

"Hmm," jawab Lin Yuan sambil menganggukkan kepalanya. "Ini adalah kesempatan yang datang setiap seribu tahun sekali. Bahkan jika aku tidak bisa masuk ke sana, aku ingin menyaksikan semuanya dari luar. Ujian Para Dewa mungkin akan mengguncang Pulau Dewa Penyu secara keseluruhan dan mungkin kita juga bisa melihatnya dari luar."     

Lü Qing berkata, "Kultivasi kita tidak begitu buruk. Namun, seperti yang kau katakan, ini adalah kesempatan yang datang setiap seribu tahun sekali. Beberapa hari terakhir, banyak kultivator telah berpapasan dengan kita setiap harinya. Semua sosok terkemuka dari seluruh penjuru Wilayah Donghua akan datang kemari. Dengan kultivasi yang kita miliki, kita tidak akan berarti apa-apa di sana. Jika efek yang ditimbulkan selama Ujian Para Dewa berlangsung terlalu besar, atau ada kejadian lain yang tidak diinginkan, kemungkinan besar kemampuan kita tidak akan berguna di sana." Sepertinya Lu Qing tidak ingin pergi ke Pulau Dewa Penyu.     

Bertemu dengan sosok-sosok terkemuka dari seluruh penjuru Wilayah Donghua membuatnya merasa terbebani. Ini adalah Ujian Para Dewa, yang kemungkinan besar akan menimbulkan keributan besar. Ujian Para Dewa hanya diadakan setiap seribu tahun sekali. Kesalahan sekecil apa pun akan menimbulkan bencana. Ketika hal itu terjadi, kultivasi mereka tidak akan mampu mengatasinya.     

Oleh karena itu, Lü Qing sedikit berhati-hati. Dia takut akan bahaya yang mengancam mereka. Dia merasa bahwa acara sebesar itu tidak akan berakhir dengan damai. Jika mereka mengikuti kelompok Ye Futian ke Pulau Dewa Penyu, risikonya akan semakin membesar.     

Lin Yuan menjawab, "Kala itu, Thunder Punishing Skylord mengukir Jalur Agung miliknya di sini selama tiga puluh tahun ketika dia mencari Jalur Agung. Pada akhirnya, dia berhasil mendapatkan gelar sebagai 'Skylord'. Dengan tingkat kultivasiku saat ini, apakah aku tidak boleh terus mencari Jalur Agung dan memperluas wawasanku? Dengan menyaksikan Ujian Para Dewa, bahkan jika kita hanya mampu memahami sebagian kecil darinya, namun dampak yang ditimbulkan bagi kita sangatlah luar biasa."     

Lin Yuan menggenggam tangan Lu Qing saat dia berbicara. Lu Qing mengangguk pelan sebagai tanggapan. Kali ini, dia akan mengikutinya dan menyaksikan Ujian Para Dewa secara langsung.     

Ye Futian menatap permukaan tebing di hadapannya. Tatapan matanya kini menjadi sangat aneh. Kharisma yang luar biasa terpancar dari sosoknya. Dia memandang pola-pola yang tampak seperti kumpulan rune itu. Mereka menyerupai sosok-sosok yang sedang berlatih dengan kapak perang.     

Pada saat ini, rasanya seolah-olah semua sosok ini sedang mengayunkan kapak perang mereka di dalam benaknya.     

"Luar biasa," Ye Futian memberikan pujian saat merasakan aura dari kapak perang tersebut. Kapak perang ini sangat kuat.     

Namun, sepertinya ini bukanlah sesuatu yang sulit untuk dipahami. Dia bisa merasakan dengan jelas kekuatan Jalur Agung di dalam gambaran-gambaran ini dan sepertinya mampu memahaminya dengan mudah.     

Setelah itu, Ye Futian menoleh ke arah gambaran kedua. Gambaran ini sedikit berbeda dari sebelumnya, namun terasa sangat mirip. Keduanya adalah teknik kapak yang luar biasa.     

Ye Futian berdiri di tempatnya dengan tenang dan memahami teknik-teknik tersebut. Di sampingnya, Beigong Ao dan Beigong Shuang juga memandang ke arah permukaan tebing itu dan berusaha memahami teknik-teknik itu. Sama seperti yang dikatakan oleh Lin Yuan, setiap individu akan memiliki pemahaman yang berbeda-beda mengenai gambaran-gambaran itu.     

Di belakang mereka, Lin Yuan menyaksikan semuanya dengan tenang. Meskipun dia tidak menaruh harapan tinggi bagi mereka untuk berhasil, dia tetap menunggu di sana dengan tenang. Dia juga berkultivasi sambil menunggu mereka.     

Di antara Samudra Ilahi, tepatnya di depan permukaan tebing itu, banyak orang sedang membicarakan tentang Jalur Agung yang tersimpan di dalam permukaan tebing tersebut.     

Pada saat ini, semakin banyak orang yang turun dari atas langit dan mendarat di depan permukaan tebing itu. Salah satu kelompok di antaranya juga memiliki temperamen yang tidak biasa, Semua anggotanya memiliki aura yang menakjubkan.     

"Gambaran-gambaran ini ditinggalkan di sini setelah Thunder Punishing Skylord memahami Jalur Agung-nya kala itu. Rumor mengatakan bahwa ada harta karun yang ditinggalkan olehnya di permukaan tebing ini. Siapa pun yang bisa menguasai teknik di dalamnya akan bisa mendapatkan harta karun ini," ujar seorang pemuda sambil menatap seorang wanita di sampingnya.     

Wanita ini memiliki penampilan yang luar biasa. Dia memiliki aura yang menakjubkan, seolah-olah dia adalah seorang dewi. Hal ini menyebabkan banyak orang mencuri pandang ke arahnya. Namun, mereka langsung mengalihkan pandangan mereka dan tidak berani menatapnya terlalu lama.     

Hanya dengan satu pandangan mata, orang-orang bisa menebak bahwa dua kelompok kultivator yang baru saja tiba ini memiliki latar belakang yang tidak biasa. Semua orang menyadari situasi yang sedang terjadi di Benua Samudra Ilahi. Para kultivator berbondong-bondong datang kemari. Banyak dari mereka adalah sosok-sosok yang tidak bisa disinggung sembarangan. Oleh karena itu, semua orang akan berusaha untuk tidak membuat keributan.     

Orang-orang yang datang kemari kemungkinan besar berasal dari pasukan-pasukan terkemuka di luar Benua Samudra Ilahi. Tidak ada seorang pun yang berani bersikap tidak sopan pada mereka.     

"Teknik yang tersimpan di dalamnya sangat kuat," ujar wanita itu saat dia memandang ke arah permukaan tebing di hadapannya. Rasanya seolah-olah dia mampu merasakan kekuatannya dan tidak bisa menahan diri untuk memberikan pujian.     

"Aku sudah pernah bertemu dengan Thunder Punishing Skylord sebelumnya. Kala itu, dia mengunjungi kediaman kami sebagai tamu. Senior Thunder Punishing Skylord adalah sosok yang luar biasa. Teknik-teknik yang dia tinggalkan tentu saja sangat kuat," ujar pemuda itu sambil tersenyum tipis. Dalam sekejap, banyak orang meliriknya.     

Kata-katanya menyiratkan banyak hal di dalamnya. Thunder Punishing Lord pernah datang berkunjung ke kediamannya? Apa maksudnya ini?     

Hal ini menunjukkan bahwa klan tempat pemuda ini berasal, memiliki sosok di tingkat yang sama dengan Thunder Punishing Skylord. Hanya dengan cara itulah mereka akan memenuhi syarat untuk kedatangan Thunder Punishing Skylord sebagai tamu mereka. Sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa pemuda ini berasal dari pasukan yang sangat kuat.     

Wanita itu tidak terkejut dengan kata-kata yang diucapkan oleh pemuda itu. Dia mengetahui bahwa klan tempat pemuda itu berasal layak dikunjungi oleh sosok seperti Thunder Punishing Skylord. Mereka memang berasal dari pasukan terkemuka. Mereka berasal dari Langit Donghua!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.