Legenda Futian

Bahaya yang Mengancam



Bahaya yang Mengancam

2Ye Futian juga teringat hal lainnya. Kaisar Millet pernah bertanya apakah dia memiliki ingatan terkait pertarungan terakhir yang dijalani oleh Dewa Tertinggi Donglai.     1

Terlebih lagi, jika Dewa Tertinggi Donglai masih menyimpan ingatan tentang hal tersebut, kenapa dia tidak mewariskannya pada Dewi Donglai? Dan dia juga tidak memberitahunya mengenai detail dari pertempuran terakhir yang dia jalani. Kaisar Millet dan kultivator lainnya tahu bahwa Dewa Tertinggi Donglai masih memiliki sisa-sisa ingatan tentang pertempuran itu.     

Sekarang, Ye Futian bisa memahami bahwa Dewa Tertinggi Donglai melakukan hal tersebut karena dia tidak ingin menyeret Dewi Donglai dan Pulau Dewa Timur, serta Kaisar Millet ke dalam masalah ini. Jika mereka mengetahui kebenarannya, mungkin akan ada bencana yang menimpa mereka.     

Menurut penjelasan Dewi Donglai, kematian Dewa Tertinggi Donglai telah menyebabkan konflik antara Kaisar Millet dan Klan Yan. Ketua Ning telah turun tangan untuk menengahi masalah ini dan memutuskan bahwa Kaisar Millet tidak boleh ikut campur lagi dalam urusan terkait Pulau Dewa Timur. Berdasarkan keputusan itu, Klan Yan memutuskan untuk menyelesaikan masalah mereka dengan Pulau Dewa Timur. Pada saat yang bersamaan, Pulau Dewa Timur memilih untuk berhenti berinteraksi dengan dunia luar, sehingga situasi pun kembali damai.     

Meskipun Klan Yan dan Menara Pengintai Wangshen masih menyimpan dendam terhadap satu sama lain, namun mereka mampu menjaga hubungan di antara mereka, sehingga situasi di Wilayah Donghua tetap aman dan tentram.     

Namun, sekarang Ye Futian bisa memastikan bahwa kematian Dewa Tertinggi Donglai tidak hanya melibatkan Klan Yan dan Istana Lingxiao semata, tetapi kemungkinan besar juga melibatkan Istana Pemimpin Wilayah di dalamnya. Inilah alasan kenapa ketika mereka berada di Pulau Dewa Penyu, di depan Ketua Ning, Istana Lingxiao tidak ragu-ragu untuk ikut campur dalam perselisihan antara Klan Yan dan Menara Pengintai Wangshen. Setelah itu, kedua belah pihak selalu bekerja sama saat berurusan dengan Menara Pengintai Wangshen. Setelah mereka memasuki Area Rahasia Fuyao, mereka telah melanggar peraturan yang ditetapkan oleh Ketua Ning dan langsung menyerang mereka dengan membawa niat buruk di dalamnya.     

Setelah memikirkan masalah itu dengan seksama, semuanya tiba-tiba menjadi jelas. Ternyata Pemimpin Wilayah Donghua adalah sang dalang yang selama ini membantu Klan Yan dan Istana Lingxiao. Karena hal inilah, mereka tidak ragu-ragu untuk membunuh kelompok Ye Futian di sini, baik itu Ye Futian maupun semua kultivator dari Menara Pengintai Wangshen dalam satu kali sergapan. Mereka tidak perlu mengkhawatirkan hukuman dari Ketua Ning.     

Ketua Ning adalah dalang dibalik semua ini. Mengapa dia harus repot-repot menghukum mereka?     

Tentu saja, Ye Futian curiga bahwa dia mungkin adalah pemicu dari semua ini; bakat yang dia miliki telah membuat banyak orang gelisah. Jika tidak, segala sesuatunya mungkin akan tetap sama seperti sebelumnya. Demi menjaga ketertiban di Wilayah Donghua, Ketua Ning tidak bisa berbuat apa-apa terhadap mereka. Lagipula tindakannya tidak akan menjadi ancaman besar bagi mereka.     

Kehadiran Ye Futian telah memicu banyak orang untuk melakukan hal buruk.     

"Aku mengerti," jawab Li Changsheng dengan cepat. Sudah jelas, dia memiliki cara untuk berkomunikasi dengan Kaisar Millet. Dia telah membeli alat untuk berkomunikasi ketika dia berada di Danau Dewa Penglai. Sosok-sosok terkemuka lainnya mungkin juga memiliki alat komunikasi masing-masing.     

Ketika dia mendengar suara Ye Futian di dalam benaknya, Li Changsheng mengerti bahwa masalah ini sangat penting dan kemungkinan besar akan memengaruhi nasib Menara Pengintai Wangshen secara keseluruhan. Bahkan gurunya, Kaisar Millet, juga akan terpengaruh olehnya.     

Sebelumnya, gurunya hanya menduga bahwa Istana Lingxiao mungkin ikut terlibat dalam kematian Dewa Tertinggi Donglai. Namun, tidak ada yang menyangka bahwa dalang dibalik semua ini adalah pemimpin dari Wilayah Donghua—Ketua Ning.     

Akibatnya, Menara Pengintai Wangshen kini menghadapi krisis yang pernah dialami oleh Pulau Dewa Timur kala itu.     

…     

Di Istana Pemimpin Wilayah, deretan awan dan lapisan kabut menyelimuti tempat itu dengan sebuah aura ilahi. Di dalam Istana Donghua, sekelompok sosok terkemuka masih berada di sana. Mereka sedang minum-minum sambil memandang ke sebuah gunung di bagian bawah, yang merupakan pintu keluar dari Area Rahasia Fuyao. Pada akhirnya, mereka yang telah memasuki Area Rahasia Fuyao akan muncul setelah mereka melewati rute di dalamnya.     

Kelompok itu tampak berbincang-bincang santai sambil sesekali tertawa, mendiskusikan siapa yang akan menjadi kultivator pertama yang berhasil keluar dari dalam Area Rahasia Fuyao.     

Pada saat ini, wajah Pemimpin Istana Lingxiao, yang sedang berbincang-bincang dan tertawa, tiba-tiba terlihat pucat. Ekspresinya menjadi sangat muram, dan aura mengerikan terpancar dari tubuhnya. Hal itu menyebabkan seluruh penjuru Istana Donghua menjadi sunyi seketika.     

Semua orang memandang ke arah Ling Yunzi, pemimpin dari Istana Lingxiao. Kemudian seseorang bertanya, "Apa yang telah terjadi?"     

Ketua Ning juga memandang Ling Yunzi dan bertanya, "Ada apa?"     

Ada kemarahan yang terlintas di matanya, dan dia tampak mengepalkan telapak tangannya. Dia berkata, "Sesuatu telah terjadi pada Ling He."     

Ekspresi Ketua Ning sedikit berubah. Semua orang yang berada di Istana Donghua menunjukkan ekspresi yang berbeda-beda di wajah mereka, namun yang jelas mereka semua jadi bertanya-tanya, apakah Ling He tewas terbunuh di dalam Area Rahasia Fuyao?     

Meskipun ada beberapa bahaya yang menanti mereka di dalam Area Rahasia Fuyao, namun Ning Hua dan para kultivator dari Istana Pemimpin Wilayah juga berada di sana bersama Ling He. Secara teori, seseorang dengan status setinggi Ling He seharusnya akan baik-baik saja di dalam sana.     

Namun, pada saat ini, Ling Yunzi menduga bahwa sesuatu telah terjadi pada Ling He.     

Sementara Ling He berada di dalam Area Rahasia Fuyao, orang-orang yang berada di luar tidak akan bisa mengetahui apa yang telah terjadi di dalam sana. Ling Yunzi hanya mendapat firasat bahwa Ling He sudah mati.     

*Krak*     

Tiba-tiba terdengar suara gelas anggur yang pecah. Sebelum ada seseorang yang memahami situasi saat ini, mereka memandang ke arah dimana suara itu berasal. Ternyata itu adalah Kaisar Yan.     

Wajah Kaisar Yan tampak muram saat gelas anggur di telapak tangannya pecah dan berubah menjadi debu. Anggur di dalam gelas itu pun tumpah di atas meja. Tatapan matanya terlihat mengerikan saat dia memandang ke arah Ketua Ning. Dia berbisik, "Dongyang..."     

Yan Dongyang!     

Hati semua orang berguncang. Sebenarnya apa yang sedang terjadi?     

Ling He and Yan Dongyang adalah dua kultivator jenius dari dua pasukan terkemuka, sekaligus keturunan bangsawan dari pasukan masing-masing serta memiliki kultivasi dan bakat yang luar biasa. Bagaimana mungkin keduanya telah binasa?     

Ditambah lagi, bukankah keduanya didampingi oleh pasukan Renhuang ke dalam sana?     

Untuk beberapa saat, suasana di Istana Donghua menjadi sunyi senyap. Selain itu, ada tekanan yang samar-samar menyebar di sana.     

"Apakah mereka menemui bahaya di dalam Area Rahasia Fuyao?" Kaisar Xi berbisik, memecah keheningan di dalam Istana Donghua. Ketua Ning memandang ke sekelilingnya dan berkata, "Kami turut berduka cita."     

Kaisar Millet duduk di kursinya dengan tenang, namun faktanya, dia samar-samar bisa merasakan aura milik Kaisar Yan dan Ling Yunzi diarahkan padanya. Dia mengerutkan keningnya dan bertanya-tanya. Apakah hal ini ada hubungannya dengan Menara Pengintai Wangshen?     

Tapi saat ini semua orang sedang berada di dalam Area Rahasia Fuyao, jadi tidak ada yang mengetahui apa yang sedang terjadi di dalam sana.     

Kecuali…     

Mereka telah merencanakan hal ini sejak awal.     

Tanpa perlu memikirkan hal ini terlalu lama, hatinya tiba-tiba berguncang. Tatapan matanya menjadi tajam ketika dia menerima sebuah pesan, yang membuatnya tertegun sejenak.     

Kaisar Millet berusaha mengendalikan emosinya sehingga tidak ada pergolakan dalam auranya. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa, dia menundukkan kepalanya dan menyeruput anggur miliknya, tetapi nyatanya ada kegelisahan yang luar biasa di dalam hatinya.     

Mungkinkah Istana Pemimpin Wilayah ikut terlibat dalam semua ini?     

Kaisar Millet sempat menduga hal ini sebelumnya, namun semuanya menjadi jelas ketika dia menerima pesan ini. Sekarang dia bisa memahami semuanya.     

Namun, dia belum bisa mengungkapkan apa yang dia ketahui pada publik.     

"Ketua Ning, aku baru ingat bahwa ada urusan yang harus kuselesaikan. Aku izin pergi sebentar." Kaisar Millet masih berusaha mengendalikan emosinya dan mengangkat gelasnya ke arah Ketua Ning.     

Ketua Ning memandang Kaisar Millet dengan tatapan aneh, namun pada akhirnya dia bertanya dengan suara pelan, "Sulit sekali bagi kita untuk berkumpul seperti ini. Memangnya ada urusan apa?"     

"Hanya masalah pribadi," Kaisar Millet menjawab, dan Ketua Ning mengangguk sebagai tanggapan, tanpa menunjukkan apakah dia memiliki kecurigaan atau tidak terhadap Kaisar Millet. Jika melihat penampilannya saat ini, sepertinya semuanya baik-baik saja.     

"Apa maksud dari tindakanmu ini, Kaisar Millet?" Ling Yunzi tiba-tiba bertanya, dan nada bicaranya terdengar sedingin es.     

Kaisar Yan juga memandang Kaisar Millet dengan ekspresi dingin di wajahnya. Dua sosok terkemuka ini samar-samar mengerahkan aura mereka pada Kaisar Millet.     

"Aku tidak tahu apa yang kau maksud," ujar Kaisar Millet sambil mengerutkan keningnya.     

"Istana Lingxiao dan Klan Yan terlibat konflik dengan Menara Pengintai Wangshen. Dan sekarang, sepertinya sesuatu telah terjadi pada Ling He dan Yan Dongyang. Apa yang kau ketahui tentang hal ini, Kaisar Millet?" ujar Ling Yunzi dengan nada dingin.     

"Apakah kau yang memerintahkan penyerangan ini?" Kaisar Yan menanyainya tanpa perlu berbasa-basi.     

"Apa maksud kalian?" Kaisar Millet juga memancarkan tekanan dari tubuhnya. "Ketua Ning telah menetapkan peraturan terkait perjalanan ke area rahasia ini. Apakah kalian pikir aku akan bertindak sebodoh itu dengan membiarkan orang-orang dari Menara Pengintai Wangshen melanggarnya? Selain itu, kalian berdua terlihat sangat percaya diri sebelumnya, dimana kalian secara khusus mengincar para kultivator dari Menara Pengintai Wangshen. Berani-beraninya kalian mengaitkan peristiwa ini denganku sekarang? Sejak kapan Menara Pengintai Wangshen menjadi begitu penting di mata kalian? Apakah kalian menganggap bahwa kultivator kalian lebih lemah dari murid-muridku saat berada di dalam Area Rahasia Fuyao?"     

"Atau mungkin, kalian berdua mengetahui sesuatu, sehingga kalian langsung menuduh Menara Pengintai Wangshen sebagai pelakunya?     

Pertanyaan yang diajukan oleh Kaisar Millet langsung membungkam semua orang untuk beberapa saat. Kemudian Thunder Punishing Skylord berkata, "Sebelumnya, Istana Lingxiao dan Klan Yan yang selalu mengambil inisiatif untuk mengambil tindakan. Bahkan di dalam Area Rahasia Fuyao, aku yakin Kaisar Millet tidak akan begitu berani untuk mengizinkan Menara Pengintai Wangshen untuk mencelakai para kultivator dari Klan Yan dan Istana Lingxiao. Apalagi, hal itu akan melanggar peraturan yang ditetapkan oleh Ketua Ning; tuduhan ini memang tidak masuk akal."     

Ling Yunzi dan Kaisar Yan memandang Thunder Punishing Skylord dengan acuh tak acuh. Mereka tahu perintah seperti apa yang telah mereka berikan, jadi mereka bisa menebak apa yang mungkin terjadi di dalam sana. Dugaan mereka tidak mungkin meleset terlalu jauh. Jika tidak, pihak lawan tidak akan tahu siapa yang memberi perintah tersebut.     

Namun, ada beberapa hal yang tidak bisa disampaikan secara terang-terangan. Dia jelas tidak bisa mengakui bahwa mereka-lah yang memerintahkan dua pasukan terkemuka itu untuk membunuh para kultivator dari Menara Pengintai Wangshen dan Ye Futian.     

"Kepergian Kaisar Millet dalam momen ini terlihat sangat mencurigakan. Jika Kaisar Millet memang tidak ada hubungannya dengan semua ini, bagaimana kalau kau tetap tinggal di sini?" ujar Pemimpin Istana Lingxiao dengan nada dingin.     

"Ling Yunzi, apakah kau ingin mengatakan bahwa aku-lah yang memberi perintah semacam ini dan sekarang aku akan kabur serta menelantarkan murid-murid dari Menara Pengintai Wangshen?" Tatapan mata Kaisar Millet menjadi tajam dan tak kenal ampun saat dia menanyai Ling Yunzi. Pemikiran ini bertolak belakang dengan fakta yang ada dan benar-benar tidak masuk akal.     

Begitu dia selesai berbicara, Kaisar Millet berdiri dari kursinya dan berkata, "Jika aku tetap ingin pergi, apakah kau akan berusaha menghentikanku?"     

Kemudian, tekanan kembali terpancar dari tubuhnya. Dalam sekejap, area ini jadi terasa menyesakkan. Aura Jalur Agung dari ketiga kultivator ini saling bertabrakan satu sama lain dan menyebabkan angin bertiup kencang di dalam Istana Donghua.     

Suasana menjadi sunyi senyap. Semua orang menyaksikan perselisihan ini dengan tenang. Tidak ada seorang pun yang berbicara. Pasukan lain jelas tidak ingin ikut campur dalam konflik semacam ini. Mereka hanya bisa menunggu dan melihat perkembangan situasi.     

"Tidak perlu berdebat. Cepat atau lambat kita akan mengetahui kebenarannya. Aku dapat memahami perasaan kalian, tetapi lebih baik kita menunggu mereka keluar terlebih dahulu." Pada saat ini, Ketua Ning berkata, "Jika Kaisar Millet memiliki urusan yang harus segera ditangani, kau boleh pergi sekarang."     

Kaisar Millet menatap Ketua Ning dalam-dalam. Menilai dari kekuatan dan status yang dimiliki oleh Ketua Ning, segala sesuatunya harus berada di bawah kendalinya, tapi dia juga memiliki keinginan yang sama. Murid-murid dari Menara Pengintai Wangshen masih berada di dalam Area Rahasia Fuyao. Apa lagi yang bisa dia lakukan?     

Kaisar Millet menahan pemikiran yang ada di dalam benaknya dan mengangguk pelan, lalu berkata, "Terima kasih. Ketua."     

Setelah itu, dia melangkah ke udara dan menghilang. Saat menyaksikan pemandangan ini, wajah Kaisar Yan dan Ling Yunzi tampak sangat muram.     

Kaisar Millet pasti telah mendapatkan suatu kabar!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.