Legenda Futian

Lawan Terkuat



Lawan Terkuat

2Panggung Pertempuran Hukum kini berubah menjadi sebuah area tersendiri. Dua sosok tampak melayang di atas langit, saling berhadapan satu sama lain.     3

Tablet ilahi raksasa itu memancarkan cahaya suci dari Jalur Agung. Dengan menjadikan sosok Ye Futian sebagai titik pusatnya, muncul sebuah galaksi dari Jalur Agung di sana. Tablet ilahi itu sepertinya berasal dari masa lalu, yang kini menekan segala sesuatu yang berada di area ini.     

Pada akhirnya, cahaya menyilaukan yang dipancarkan dari Pedang Cahaya dan tablet ilahi itu pun bertabrakan di udara. Setiap sinar cahaya itu terlihat seperti sebilah pedang. Milyaran pilar cahaya itu tampak seperti milyaran pedang ilahi. Di atas langit, pedang-pedang itu membentuk sebuah sungai pedang yang menakjubkan. Melihat tablet ilahi itu menghalangi serangannya, Chen Yi menunjuk ke depan. Dalam sekejap, seberkas cahaya langsung melesat menembus ruang hampa dan mendarat di tablet ilahi itu, menyinarinya dari atas ke bawah. Sebuah jejak cahaya muncul di tablet batu raksasa tersebut.     

"Belah!" Chen Yi berseru.     

Saat dia mengatakan hal ini, tablet batu yang sangat menakjubkan itu benar-benar terbelah menjadi dua bagian, mengikuti jejak cahaya tersebut. Pada saat berikutnya, sosok Chen Yi menghilang dari tempatnya, berubah menjadi seberkas cahaya.     

*Whoosh*     

Sinar itu menghilang, dan orang-orang melihat bahwa sosok Ye Futian melesat pergi dengan meninggalkan jejak bayangan di belakangnya. Saat cahaya itu turun dari udara, bayangan Ye Futian menghilang, dan pada akhirnya mereka berdua muncul kembali di atas langit.     

"Cepat sekali…" para penonton bergumam.     

Mereka berusaha mengikuti pergerakan keduanya, namun tidak lama kemudian mereka menyadari bahwa mereka benar-benar tidak bisa melacak keberadaan dua sosok itu. Pergerakan keduanya sangat cepat. Jika mereka berdua tidak berada di atas Panggung Pertempuran Hukum, mungkin mereka sudah melintasi jarak ribuan mil jauhnya dalam sekejap.     

Namun, perbedaan di antara keduanya adalah, Ye Futian sedang berteleportasi sementara Chen Yi bergerak dengan kecepatan cahaya. Keduanya memiliki kecepatan yang ekstrem. Inilah yang menyebabkan para kultivator lainnya tidak dapat mengikuti pergerakan mereka.     

Pada saat ini, dua sosok itu tiba-tiba berhenti. Mereka berdiri berhadapan di udara dan saling menatap satu sama lain.     

"Pedang yang sangat cepat," ujar Ketua Ning yang berada di dalam Istana Donghua. Dalam rentang waktu sesingkat ini, mereka berdua telah berulang kali melancarkan serangan. Para kultivator lainnya tidak dapat melihatnya dengan jelas, namun sosok-sosok terkemuka yang berada di bagian atas, tepatnya di dalam Istana Donghua, tentu saja bisa melihat apa yang telah terjadi.     

"Itu bukan hanya tentang pedangnya, tetapi juga kecepatannya. Ini adalah kekuatan dari Jalur Agung Cahaya," ujar Kaisar Xi. "Meskipun tidak ada kekuatan mutlak maupun kelemahan dalam kekuatan Jalur Agung dan semuanya tetap bergantung pada penggunanya, namun faktanya, beberapa kekuatan dari Jalur Agung jelas lebih kuat dari kekuatan lainnya ketika dikuasai secara menyeluruh."     

Mereka yang berada di tingkat Plane relatif tinggi bisa memahami hal tersebut. Tidak ada yang namanya Jalur Agung 'kuat' atau 'lemah'. Namun, fakta ini tidak sepenuhnya benar. Pada kenyataannya, jika satu individu mengkultivasi Jalur Agung yang berbeda-beda maka akan ada perbedaan tingkat kekuatan di antara Jalur Agung yang dia kuasai.     

Jika tidak, maka semua Renhuang tidak akan ragu-ragu dalam membuat pilihan antara Jalur Agung Cahaya atau lima elemen Jalur Agung lainnya. Mereka semua pasti akan memilih Jalur Agung Cahaya.     

"Pria ini akhirnya telah menemukan lawan yang sepadan baginya," ujar Thunder Punishing Skylord sambil tertawa. Chen Yi benar-benar menjadi ancaman bagi Ye Futian. Kemampuan bertarungnya sangat kuat, dan dia tidak terkalahkan dalam Pertempuran Hukum sebelumnya. Ye Futian, yang telah mengalahkan begitu banyak sosok terkemuka dan belum pernah mengalami kekalahan, akhirnya menghadapi lawan yang sangat kuat.     

Orang-orang yang berada di bagian bawah tampak sangat antusias. Meskipun banyak dari mereka tidak tahu apa yang sedang mereka saksikan, namun mereka tetap merasa bahwa pertarungan ini sangat menarik.     

Dua sosok itu berdiri saling berhadapan di atas Panggung Pertempuran Hukum. Chen Yi terlihat seperti Putra Cahaya saat tubuhnya bermandikan oleh cahaya yang menyilaukan. Setiap pancaran cahaya yang ditembakkan dari tubuhnya mengandung kekuatan yang mengerikan di dalamnya. Dia memandang Ye Futian dan berkata, "Aku tidak menyangka bahwa Renhuang Ye ternyata mahir dalam menggunakan Jalur Agung Ruang dan Waktu. Jika kita terus menerus bertarung dengan cara seperti ini, siapa yang tahu kapan kita bisa menentukan siapa pemenang dari pertarungan ini."     

Ye Futian menundukkan kepalanya dan memandang ke arah Chen Yi. Dia menjawab, "Tenang saja, tidak akan butuh waktu lama."     

Ye Futian baru saja mengucapkan hal ini ketika Chen Yi tiba-tiba mengerutkan keningnya. Kemudian, dia bisa merasakan perubahan yang aneh di sekitarnya. Dengan menjadikan sosoknya sebagai titik pusat, sepertinya ada perubahan yang terjadi di area ini. Sebuah area dari Jalur Agung telah terbentuk, dan arus kekuatan yang tak terhitung jumlahnya mengalir di dalam area tersebut. Sebuah bulan yang dingin muncul di atas tempat Ye Futian berdiri, dan ada bintang-bintang yang mengitarinya. Tidak hanya itu saja, sebuah aura yang sangat dingin mengalir di seluruh tempat, seolah-olah ingin membekukan semua yang ada di dalamnya.     

Chen Yi bisa merasakan aura es di sekitarnya. Dia memandang Ye Futian dan bergumam, "Kekuatan Yin."     

Saat dia mengatakan hal ini, dia melihat Ye Futian melancarkan sebuah sihir mata padanya. Sihir mata itu diarahkan menuju mata Chen Yi, berusaha untuk menerobos masuk ke dalam pikiran dan jiwanya. Namun pada saat ini, cahaya yang menyilaukan bersinar dari kedua mata Chen Yi, menangkis serangan dari sihir mata milik Ye Futian.     

Ekspresi Ye Futian tampak aneh. Ini adalah pertama kalinya sihir mata miliknya berhasil ditangkis. Kedua mata lawannya ini bisa berubah menjadi Mata Cahaya dan menangkis serangan dari sihir mata milik Ye Futian.     

Pada saat berikutnya, cahaya bulan bersinar terang. Cahaya itu mengandung Kekuatan Yin di dalamnya. Cahaya bulan yang dingin itu menyebabkan area tersebut menjadi sangat dingin. Cahaya itu juga berisi kekuatan penghancur yang mengerikan, dimana segala sesuatu yang ada di dalam area Jalur Agung itu sepertinya telah dibekukan. Namun, Chen Yi masih berdiri di tempatnya dengan tenang, dan tampaknya dia sama sekali tidak terganggu oleh hawa dingin tersebut. Di belakangnya, tepatnya di langit di atas tubuhnya, ada sebilah pedang yang melayang di udara. Itu adalah Pedang Cahaya miliknya.     

Cahaya yang lebih menyilaukan dari sebelumnya ditembakkan dan membentuk area Jalur Agung di sekitar Chen Yi. Ketika cahaya bulan itu mengalir ke bawah dan menghantam area tersebut, cahaya itu tidak mampu menembus pertahanan dari area Jalur Agung yang diciptakan oleh Chen Yi.     

*Whoosh* Sosok Chen Yi kembali menghilang dari tempatnya dan berubah menjadi seberkas cahaya yang melesat ke arah Ye Futian. Saat sosoknya bergerak, dengan menjadikan tubuhnya sebagai titik pusat, sinar-sinar cahaya suci yang tak terhitung jumlahnya dan mengandung kekuatan pembunuh yang mengerikan di dalamnya ditembakkan ke udara. Bagi Renhuang lainnya, akan sulit bagi mereka untuk bertahan hidup di dekat Chen Yi.     

'Kekuatanku ikut terpengaruh oleh area ini,' gumam Chen Yi dalam hati saat dia merasakan bahwa kecepatan cahaya miliknya terpengaruh oleh kekuatan dari area Jalur Agung milik Ye Futian. Namun tetap saja, pergerakannya masih sangat cepat. Jarak di antara mereka berdua tidak berarti apa-apa baginya. Dia mampu mengabaikan hal tersebut.     

*Whoosh*     

Sebilah Pedang Cahaya melesat melintasi ruang hampa dan dikerahkan menuju tubuh Ye Futian. Tidak ada teknik khusus yang digunakan di sana. Kecepatan ekstrem adalah kekuatan mutlak. Jika orang lain menggantikan posisi Ye Futian, maka saat cahaya itu mendarat, lawan yang dihadapi Chen Yi sudah pasti akan mati. Mereka tidak akan mampu untuk menangkis serangannya itu.     

Ketika Pedang Cahaya menerjang ke arah Ye Futian, seberkas arus dari Jalur Agung yang menakjubkan tiba-tiba muncul di sekitar Ye Futian. Dua lapisan arus Jalur Agung telah terbentuk di sekitarnya, satu lapisan memancarkan hawa panas dan lapisan lainnya memancarkan hawa dingin. Pemandangan itu membuat semua orang merasa gelisah.     

Sosok Ye Futian kini terlihat samar, dan bayangan yang tak terhitung jumlahnya bermunculan di sana. Dia menggunakan Jalur Agung Ruang dan Waktu untuk berteleportasi. Namun, kecepatan Pedang Cahaya milik lawannya itu sepertinya mampu menembus ruang hampa. Chen Yi mengikuti setiap teleportasi yang dilakukan Ye Futian melalui ruang hampa, terus menerus mengejarnya dari belakang.     

Di atas panggung pertempuran, para penonton melihat ada bayangan yang tak terhitung jumlahnya bermunculan, begitu pula dengan kilatan cahaya yang bergerak tanpa henti.     

"Apa yang sedang dia lakukan?"     

Beberapa orang di Istana Donghua menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh di sana. Banyak orang di bagian bawah juga menyadarinya. Dua jenis arus yang berbeda satu sama lain telah muncul di sekitar tubuh Ye Futian. Saat dia bergerak, kedua arus itu saling bertautan dan mengitari satu sama lain.     

Chen Yi juga menyadari hal ini. Tidak hanya itu saja, terdapat kilatan petir tak terbatas yang perlahan-lahan mengelilingi tubuhnya. Dua kekuatan mengerikan yang mengitari tubuh Ye Futian itu perlahan-lahan menyatu menjadi sebuah pola dari Jalur Agung.     

Tidak lama kemudian, sebuah kekuatan penghancur yang menakjubkan menyebar di area di atas tubuh Ye Futian. Di atas langit, kekuatan Jalur Agung yang tak terbatas berkumpul di satu tempat, dan tidak lama kemudian, muncul sebuah pola dari Jalur Agung yang mencengangkan.     

Pola raksasa itu memancarkan hawa panas dan hawa dingin, yang berasal dari Kekuatan Yin dan Yang. Akhirnya pola itu membentuk sepasang ikan Yin dan Yang.     

'Api dan Es', beberapa orang berpikir dalam hati.     

"Yin dan Yang," sosok-sosok lainnya bergumam. Pemandangan yang dihasilkan sangatlah mengerikan. Sebuah diagram Yin dan Yang berukuran besar telah terbentuk dan menghisap kekuatan Jalur Agung di sekitarnya, merubah area itu menjadi sebuah lubang penghisap.     

"Kekuatan api itu sepertinya berasal dari Api Ilahi Wutong. Di sisi lain, aura es itu sepertinya berasal dari Kekuatan Yin," ujar Ketua Ning di dalam Istana Donghua.     

Dia bisa merasakan ada dua jenis kekuatan di sana, Dua kekuatan ini saling bertautan dan membentuk sebuah Diagram Yin dan Yang penghancur.     

Dua kekuatan itu dikerahkan dari Diagram Yin dan Yang pada saat yang bersamaan. Serangan itu terlihat seperti bencana dari Jalur Agung yang tak ada habisnya. Mereka menutupi matahari dan langit. Seolah-olah segala sesuatu yang ada di dalam area Jalur Agung ini akan dihancurkan oleh Diagram Yin Yang tersebut.     

*Sriiing*     

Sebuah suara yang menusuk telinga bergema di udara. Cahaya bencana yang dikeluarkan Diagram Yin dan Yang itu bertabrakan dengan cahaya yang terpancar dari tubuh Chen Yi. Kali ini, cahaya itu mampu menekan kekuatan Jalur Agung Cahaya di tubuh Chen Yi dan terus-menerus menekan area Jalur Agung miliknya.     

"Ini…"     

Para penonton tampak takjub. Ye Futian terlalu kuat. Dia tidak menunjukkan kemampuan bertarung seperti ini saat berhadapan dengan Kong Xiao sebelumnya. Dia dipaksa untuk menunjukkannya begitu Chen Yi muncul dan menantangnya. Sebenarnya sekuat apakah dirinya?     

Potensinya seolah-olah tak terbatas, dimana dia akan bertambah kuat saat berhadapan dengan lawan-lawan yang kuat.     

'Mungkin ini adalah senjata terkuatnya,' banyak orang berpikir dalam hati. Dengan menggunakan kombinasi antara pedang dan cahaya miliknya, Chen Yi telah memaksa Ye Futian untuk mengungkapkan kekuatan sejatinya.     

Ye Futian memandang ke bawah. Dia memberi perintah dari dalam pikirannya, dan dalam sekejap, cahaya penghancur yang tak terhitung jumlahnya ditembakkan dari Diagram Yin dan Yang, dikerahkan menuju Chen Yi.     

Dihadapkan dengan kekuatan semengerikan itu, Chen Yi akhirnya terpojok. Dia mendongak dan menatap ke arah Ye Futian. Tatapan matanya tidak mengandung kekecewaan di dalamnya. Dia justru tampak semakin bersemangat. Bahkan dia sepertinya tidak terkejut akan hal ini.     

Roda Ilahi miliknya telah beresonansi dengan tubuhnya. Tidak lama kemudian, cahaya suci yang tak terbatas berkumpul di tubuhnya. Chen Yi akhirnya kembali bergerak. Dengan menggunakan kekuatan Jalur Agung Cahaya, dia langsung menembus cahaya bencana yang diarahkan padanya dan menerjang ke arah Ye Futian.     

Suara lengkingan yang menusuk telinga bergema di udara. Cahaya bencana itu terus bergerak ke bawah, hingga akhirnya menghantam sinar cahaya tersebut. Namun, lawan Ye Futian juga tidak berhenti bergerak, sama sekali tidak menunjukkan niat untuk mundur.     

*Whoosh*     

Sosok Ye Futian juga bergerak dari tempatnya. Diagram Yin dan Yang itu ikut bergerak mengikuti sosoknya. Cahaya bencana yang tak terhitung jumlahnya itu melindunginya saat mereka melesat menuju Chen Yi. Di sisi lain, para penonton mendongak dan melihat dua cahaya itu bertabrakan satu sama lain. Pancaran cahaya yang sangat menyilaukan bersinar dan berubah menjadi sebuah tirai cahaya yang menyebar ke wilayah sekitarnya. Panggung Pertempuran Hukum pun berguncang hebat.     

Tidak lama kemudian, cahaya suci yang menyilaukan itu akhirnya memudar, dan Panggung Pertempuran Hukum kembali seperti sedia kala. Chen Yi masih berdiri di tempatnya dengan tenang. Pakaiannya tampak compang-camping, namun dia tetap berdiri tegak di sana sambil memandang ke arah Ye Futian.     

Ye Futian juga berdiri di tempatnya dengan tenang sambil memandang lawannya itu. Chen Yi adalah lawan terkuat dari generasinya yang pernah ditemui oleh Ye Futian.     

"Luar biasa. Bahkan kekuatan Jalur Agung Cahaya milikku tidak dapat menyentuhmu," Chen Yi memberikan pujian. Kemudian dia melanjutkan kata-katanya, "Sepertinya di antara para kultivator dari generasi kita, tidak ada seorang pun di Wilayah Donghua yang mampu melakukan hal ini."     

Kata-katanya mengandung kepercayaan diri yang luar biasa di dalamnya. Rasanya seolah-olah kultivator lainnya tidak akan bisa melakukan apa yang tidak bisa dia lakukan. Namun, banyak orang bisa memahami kepercayaan diri yang ditunjukkan olehnya ini.     

Bahkan sosok sekuat Chen Yi tidak bisa menjadi ancaman bagi Ye Futian!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.