Legenda Futian

Kultivator dari Seluruh Penjuru Dunia



Kultivator dari Seluruh Penjuru Dunia

2Gunung Penyu sangatlah luas. Gunung ini merupakan tempat Kaisar Xi berkultivasi. Tidak ada seorang pun yang berani mengganggu Kaisar Xi saat mereka mendaki gunung tersebut. Mereka hanya berdiri di bagian luar dari Gunung Penyu.      3

Ketika Ye Futian dan kelompoknya melangkahkan kaki ke Gunung Penyu, mereka menatap ke kejauhan. Ada beberapa bangunan yang tidak terlalu megah di sana dan sepertinya sengaja dibangun di tempat tersebut. Namun, bangunan-bangunan itu tampaknya memancarkan aura para dewa yang sangat menakjubkan. Rasanya seolah-olah mereka sedang berada di dunia para Dewa. Disitulah tempat Kaisar Xi berada.     

Banyak kultivator mengamati Gunung Penyu dengan seksama. Di antara kerumunan kultivator sebanyak ini, banyak yang memiliki tingkat kultivasi relatif tinggi. Renhuang tingkat atas dapat ditemukan dimana-mana di Gunung Penyu.     

Pada saat ini, Ye Futian merasa bahwa ada seseorang yang sedang menatapnya. Dia berbalik dan memandang ke sekelilingnya. Dia melihat seseorang yang dikenalnya. Dia bertemu dengan kultivator ini ketika dia berlatih di Pulau Dewa Timur—Jiang Jiuming dari salah satu keluarga kerajaan kuno, Klan Jiang.     

Klan Jiang adalah sebuah klan yang memiliki sejarah panjang; mereka adalah pelindung dari Benua Luotian, yang merupakan salah satu dari tujuh benua utama di Wilayah Donghua. Mereka memiliki anggota yang sangat banyak, dan Jiang Jiuming adalah salah satu kultivator terbaik di generasinya. Karena Benua Luotian dan Benua Penglai berada di wilayah timur dari Wilayah Donghua, jadi mereka cukup dekat satu sama lain. Ketika Jiang Jiuming berlatih di Pulau Dewa Timur, dia juga berada di sana untuk melihat apakah dia bisa mendapatkan ramuan dari Pulau Dewa Timur.     

Sayangnya, dia gagal; namun, saat berada di Pulau Dewa Timur, dia bertemu dengan seorang kultivator yang sangat berbakat—Ye Futian.     

Pada saat ini, Jiang Jiuming berjalan mendekati Ye Futian. Di belakangnya ada beberapa kultivator dari Klan Jiang yang mendampinginya. Dia berhenti di hadapan Ye Futian dan berkata, "Sungguh suatu kebetulan yang menarik. Aku tidak menyangka akan bertemu lagi dengan Saudara Ye dan Pemimpin Pulau."     

Sudah jelas, 'Pemimpin Pulau' yang dia maksud adalah Dewi Donglai.     

"Benar, kebetulan sekali kita bisa bertemu lagi di sini." Ye Futian tersenyum. Setelah mencari informasi terkait Wilayah Donghua, dia mengetahui bahwa Klan Jiang adalah klan terkuat di Benua Luotian. Mereka memiliki sejarah yang panjang dan dikenal sebagai klan yang misterius, selain itu mereka memiliki sumber daya yang melimpah.     

 "Tapi pertemuan ini juga tidak mengejutkan. Dengan bakatmu yang begitu luar biasa, Saudara Ye tentu saja akan pergi meninggalkan Benua Penglai untuk menjelajah. Kurasa tidak aneh kau juga muncul di sini," Jiang Jiuming tersenyum. Saat melihat Zong Chan, Li Changsheng, dan kultivator lainnya yang berdiri di samping Ye Futian, dia berkata, "Namaku Jiang Jiuming dari Klan Jiang. Kalian semua adalah kultivator dari Menara Pengintai Wangshen, bukan?"     

Beberapa saat yang lalu, dia mengamati kelompok Ye Futian sekilas dan berjalan mendekat setelah mengenali Zong Chan dan yang lainnya.     

Belum lama ini, dia mendengar berita bahwa Klan Yan telah mengirimkan anggota mereka ke Menara Pengintai Wangshen dan Ye Futian kini telah mulai berkultivasi di Menara Pengintai Wangshen.     

"Klan Jiang," Li Changsheng dan Zong Chan, serta yang lainnya langsung mengetahui dari mana pria ini berasal. Mereka mengangguk dan tersenyum sebagai tanggapan.     

"Aku tidak menyangka Pemimpin Pulau dan Saudara Ye pergi ke Menara Pengintai Wangshen bersama-sama. Dan sekarang, Saudara Ye berkultivasi di Menara Pengintai Wangshen. Untuk bisa mendapatkan bimbingan dari Kaisar Millet, dapat dikatakan bahwa kau telah mendapatkan seorang guru yang terkenal," ujar Jiang Jiuming. Pada saat itu, dia berpikir bahwa Ye Futian akan menyia-nyiakan bakatnya jika Ye Futian tetap tinggal di Pulau Dewa Timur.     

Namun, tanpa diduga-duga, Dewi Donglai mengirim Ye Futian ke Menara Pengintai Wangshen. Hal ini membuatnya percaya bahwa sesuatu yang penting telah terjadi ketika Ye Futian memasuki zona rahasia di Pulau Dewa Timur.     

"Aku hanya menghabiskan waktu untuk belajar di Menara Pengintai Wangshen. Aku bukanlah murid dari Kaisar Millet," Ye Futian menjelaskan sambil tersenyum. Apakah orang-orang mempercayai bahwa Kaisar Millet telah menerimanya sebagai murid?     

Jiang Jiuming tersenyum tanpa mengatakan apa pun. Dari sudut pandangnya, penjelasan Ye Futian tidak ada bedanya dengan apa yang dia percayai.     

"Apakah kau adalah Zong Chan?" tanya seorang wanita yang berdiri di samping Jiang Jiuming saat dia memandang Zong Chan. Dia adalah Jiang Qixian dan dia juga seorang Renhuang dari Klan Jiang. Dia sangat cantik dan memancarkan aura yang menakjubkan di sekitarnya. Kedua matanya yang indah terpaku pada Zong Chan.     

Di dunia luar, banyak orang, termasuk para senior dari Klan Jiang, sangat mengagumi Zong Chan.     

"Mmm." Zong Chan mengangguk.     

"Aku mendengar informasi dari senior-seniorku bahwa kau mampu menempa tujuh Roda Ilahi yang sempurna?" Jiang Jixian bertanya tanpa ragu-ragu. Zong Chan mengangguk sebagai tanggapan.     

Banyak kultivator dari Klan Jiang memandang ke arah Zong Chan. Tujuh Roda Ilahi yang sempurna. Sekuat apakah kemampuan bertarung pria ini?     

Sepertinya dia cukup kuat untuk bertarung melawan Renhuang tingkat sembilan.     

Menara Pengintai Wangshen akan melahirkan sosok terkemuka lainnya.     

Dari kejauhan, seorang kultivator sedang memandang ke arah mereka. Para kultivator dari Istana Lingxiao juga hadir di sini, dan Ling He berada di antara mereka.     

Belum lama ini, dia memerintahkan anak buahnya untuk menyelidiki Ye Futian, dan tidak lama kemudian, dia telah memperoleh informasi tentang Ye Futian. Secara kebetulan, para kultivator dari Benua Yanyun juga telah tiba. Dia mendengar kabar bahwa beberapa bulan yang lalu, Klan Yan telah mengirimkan pasukan mereka dari Benua Yanyun ke Benua Dongxiao untuk memprovokasi Menara Pengintai Wangshen.     

Di sana, mereka mendapatkan perlawanan. Tanpa mereka ketahui, sosok berpengaruh lainnya sedang menuju ke Menara Pengintai Wangshen pada saat yang bersamaan. Namanya adalah Ye Liunian, dan dia berasal dari Pulau Dewa Timur. Pertempuran kala itu membuat Kaisar Millet secara pribadi mengundangnya untuk bergabung dengan Menara Pengintai Wangshen.     

Dia adalah seorang Renhuang tingkat menengah dengan Roda Ilahi yang sempurna. Selain sangat berbakat, dia juga ahli dalam alkimia dan kultivasi. Dia juga sang penerus dari Pulau Dewa Timur, dan sekarang, dia telah mendapatkan dukungan dari Kaisar Millet. Sudah jelas, sosok seperti dirinya akan sangat sombong. Bakatnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Tidak heran jika Ling He kalah darinya di tebing peninggalan Thunder Punishing Skylord.     

Dia juga mendengar bahwa beberapa bulan yang lalu, Klan Yan telah bertarung melawan Ye Futian dan kalah telak.     

Ling He menghampiri para kultivator dari Istana Fluttering Snow dan membungkuk hormat, "Salam hormat untuk dewi-dewi."     

Para dewi dari Istana Fluttering Snow menangkupkan tangan mereka untuk membalas salamnya. Ling He bukanlah sosok biasa; dia adalah murid dari Istana Lingxiao, dan mereka memiliki hubungan yang baik satu sama lain.     

Ditambah lagi, sepertinya akhir-akhir ini, Ling He berusaha merebut hati Qin Qing.     

"Qin Qing." Ling He menatap ke arah Qin Qing. Dia adalah dewi yang bepergian bersamanya hari itu di tebing Samudra Ilahi. Qin Qing adalah murid dari Pemimpin Istana Fluttering Snow. Terlepas dari penampilan maupun kultivasinya, dia adalah sosok yang menonjol jika dibandingkan dengan kultivator lainnya.     

Qin Qing mengangguk pelan, namun tatapan matanya tertuju ke tempat lain. Saat mengikuti tatapan matanya, Ling He mendapati bahwa dia sedang memandang ke arah dimana Ye Futian dan Zong Chan berada.     

Sudah jelas, Ye Futian pasti telah meninggalkan kesan yang mendalam bagi Qin Qing.     

"Oh, jadi dia adalah kultivator dari Menara Pengintai Wangshen," ujar Qin Qing.     

"Apakah kau memandang ke arah Zong Chan?" tanya salah satu wanita di bagian samping. "Sekarang dia menjadi orang yang paling banyak dibicarakan di antara semua pasukan. Dia telah menerobos ke Renhuang Plane tingkat atas dengan mempertahankan Roda Ilahi yang sempurna. Dia sudah ditakdirkan untuk menjadi salah satu sosok terkuat di Wilayah Donghua di masa depan."     

Qin Qing memandang ke tempat dimana Zong Chan berada, dan Ye Futian tampak berdiri di sebelahnya.     

"Siapa kultivator berambut abu-abu yang berada di sebelah Zong Chan?" Qin Qing bertanya.     

Baru pada saat itulah banyak orang memperhatikan Ye Futian. Pemuda berambut abu-abu ini memang memiliki aura yang luar biasa. Dia juga sangat tampan. Faktanya, di antara semua orang yang berada di sekitarnya, dia memiliki wajah paling tampan. Namun, dunia kultivasi tidak memedulikan penampilan setiap individu. Sebaliknya, mereka lebih mementingkan seperti apa tingkat kultivasinya. Terutama di tingkat Renhuang, mereka sama sekali tidak peduli dengan penampilan seseorang.     

Karena itulah, Zong Chan menjadi pusat perhatian bagi semua orang.     

Kalau begitu, kenapa Qin Qing justru tertarik pada Ye Futian?     

"Ye Liunian." Pada saat ini, seorang kultivator dengan aura yang sangat menakjubkan berjalan menuju kerumunan kultivator dari belakang mereka. Meskipun dia tidak secantik Qin Qing, namun auranya mungkin lebih kuat dari Qin Qing. Banyak orang memandangnya dengan hormat.     

"Saudariku, apakah kau mengenalnya?" Qin Qing bertanya.     

"Dia adalah kultivator dari Pulau Dewa Timur. Beberapa waktu yang lalu, Dewi Donglai membawanya ke Menara Pengintai Wangshen. Saat ujian masuk ke Menara Pengintai Wangshen diadakan, dia berhasil mengalahkan semua lawannya. Pangeran dari Klan Yan—Yan Dongyang—memimpin pasukan dari Benua Yanyun untuk menghadiri ujian masuk itu dan benar-benar mempermalukan para kultivator dari Benua Dongxiao. Namun, dia dihentikan oleh Ye Futian dan pada akhirnya dikalahkan olehnya," ujar wanita itu. "Ye Futian berada di Renhuang Plane tingkat keempat dan memiliki Roda Ilahi yang sempurna. Dia mahir dalam alkimia, ilmu pedang, sihir musik, dan berbagai macam kemampuan lainnya. Dia hanya membutuhkan satu serangan dari pedangnya untuk mengalahkan Yan Dongyang."     

"Ilmu pedang."     

Qin Qing tampak bingung saat dia menatap Ye Futian. Tidak heran dia mampu merasakan dan memahami teknik kapak yang tersimpan di tebing itu tempo hari. Sepertinya dia adalah seorang kultivator yang luar biasa.     

"Tampaknya tidak mengejutkan bahwa aku dikalahkan olehnya saat itu." Ling He tersenyum. Dia tampak sangat tenang, seolah-olah dia tidak terganggu oleh kekalahannya hari itu.     

"Kalian semua mengenalnya?" tanya wanita itu.     

"Aku bertemu dengannya saat aku menjelajahi Benua Samudra Ilahi. Dia berhasil memecahkan misteri dibalik tebing yang dihiasi oleh pola-pola yang diukir oleh Thunder Punishing Skylord," ujar Qin Qing. Wanita itu mengangguk pelan dan menatap Ye Futian. 'Apakah pria ini adalah sang penerus yang dipilih oleh Pulau Dewa Timur?' pikirnya dalam hati.     

Tidak peduli seperti apa pun identitasnya, Klan Yan tidak mungkin membiarkannya pergi begitu saja.     

Ye Futian bisa merasakan bahwa dia sedang diamati dan mengalihkan pandangannya ke tempat dimana kultivator dari Istana Fluttering Snow berada. Li Changsheng, yang berdiri di sebelahnya, bertanya, "Saudara Ye, mereka sedang membicarakan dirimu. Sejak kapan kau berkenalan dengan dewi-dewi dari Istana Fluttering Snow?"     

"Kami pernah bertemu sebelumnya," jawab Ye Futian. "Tapi tidak ada hubungan khusus di antara kami."     

Li Changsheng mengangguk pelan. Bocah ini tampaknya cukup menarik perhatian. Mereka hanya dipisahkan sebentar, dan dia sudah berkenalan dengan orang-orang dari Istana Fluttering Snow. Ditambah lagi, mereka tampaknya sangat mengaguminya.     

"Perkenalkan, namaku Ling He dari Istana Lingxiao. Aku tidak mengenalmu saat berada di Samudra Ilahi, tapi sekarang, mari kita berteman." Ling He mengangguk pelan pada Ye Futian. Sepertinya dia cukup ramah.     

Ye Futian memandang ke arah Ling He. Pada hari itu, Ling He bersikap sangat sombong dan keras kepala, tetapi dia tidak akan memusuhi seseorang yang tidak menunjukkan niat buruk, jadi dia juga mengangguk pelan sebagai tanggapan. Namun, dia juga tidak banyak berkomentar dan hanya menanggapinya dengan sopan. Dia tidak berniat untuk berteman dengannya.     

Melihat sikap yang ditunjukkan oleh Ye Futian, hawa dingin mulai muncul di dalam hati Ling He, tapi dia tidak menunjukkannya. Dia berpikiran bahwa kultivator jenius dari Menara Pengintai Wangshen ini pasti merasa sangat percaya diri saat ini.     

"Perkenalkan, namaku Qin Qing dari Istana Fluttering Snow." Qin Qing juga mengangguk pelan pada Ye Futian.     

"Namaku Ye Liunian." Ye Futian mengangguk sebagai tanggapan. Dia memutuskan untuk bersikap lebih ramah pada Qin Qing, karena Qin Qing tidak bersikap sombong hari itu… Sudah pasti Ye Futian bersikap seperti itu bukan karena dia memiliki wajah yang cantik.     

Sementara itu, di antara kerumunan kultivator, beberapa orang menyaksikan dua kelompok ini berbincang-bincang. Mereka adalah anggota dari Kantor Pemimpin Kota Dewa Penyu. Mereka ikut mendengarkan apa yang dibicarakan oleh kedua kelompok itu. Bagaimanapun juga, mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan terpaksa tidak turun tangan ketika 'peristiwa' itu terjadi, jadi secara garis besar, mereka bisa memahami beberapa hal yang sedang terjadi.     

Ling He benar-benar bermuka dua. Kemungkinan besar, Ye Futian tidak mengetahui apa yang telah dilakukan oleh Ling He!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.