Legenda Futian

Bertarung Melawan Renhuang Tingkat Atas



Bertarung Melawan Renhuang Tingkat Atas

1Cahaya pedang ilahi menembus udara dan menghancurkan segala sesuatu yang dilewatinya. Di suatu tempat di atas medan pertempuran, tubuh seorang Renhuang tingkat menengah dengan Roda Ilahi tingkat kelima berubah menjadi keemasan dan memancarkan kekuatan yang mengerikan. Sekarang tubuhnya seperti berlapis emas murni.      3

Namun cahaya pedang itu menembus baju zirah emasnya dalam sekejap. Kemudian tubuhnya hancur tak bersisa.     

*Syuutt, Syuutt, Syuutt*     

Rentetan suara tebasan terdengar saat sebagian besar kultivator yang telah memasuki Aula Suci Ruang dan Waktu tiba-tiba tewas terbunuh. Sementara mereka yang masih hidup melarikan diri, aura mereka bergejolak, dan mata mereka dipenuhi ketakutan. Mereka menatap cahaya suci yang menyelimuti tubuh Ye Futian.     

"Apa-apaan ini?"     

Mereka memandang area di sekitar mereka. Pancaran cahaya emas itu berada dimana-mana. Garis-garis dari aura pedang yang tak terlihat telah memenuhi area di sekitar mereka dan menjadi satu dengannya. Tampaknya area ini sekarang telah berubah menjadi dunia pedang yang tidak akan mengizinkan aura seperti apa pun untuk memasukinya.     

Dan Ye Futian sepertinya adalah sang penguasa dari dunia baru ini.     

Saat dia berkultivasi ke tingkat yang lebih tinggi, dia juga semakin memahami kinerja dari aura Kaisar, dan kemampuan pengendaliannya juga semakin membaik. Sekarang, dia bahkan bisa merasakan dengan samar apa yang dimaksud dengan aura Kaisar, dan bisa mengerahkannya ke tingkat yang lebih tinggi.     

Ye Futian mencengkeram pedang ilahi-nya. Dia memutar pergelangan tangannya, dan semua aura pedang di sekeliling mereka mulai beresonansi. Tiba-tiba, terdengar suara dentangan pedang saat semua senar guqin yang terbentuk dari aura pedang itu ikut beresonansi, dan memenuhi area tersebut dengan Qi pedang yang mengerikan.     

*Syuutt, Syuutt* Bilah-bilah pedang yang sangat tajam itu ditembakkan ke arah beberapa kultivator dengan Roda Ilahi tingkat keenam yang masih hidup. Dalam sekejap, aura Jalur Agung di sekitar mereka dihancurkan oleh aura pedang tersebut. Mereka menatap Ye Futian dengan penuh ketakutan.     

Pada saat ini, Ye Futian adalah musuh yang sangat berbahaya. Dia menggunakan kekuatan Jalur Agung untuk menghancurkan mereka.     

Ye Futian melangkah menuju salah satu dari mereka. Dia bergerak dengan sangat lambat, tetapi dengan setiap langkah yang diambilnya, aura pedang langsung menembus udara menuju beberapa kultivator dengan Roda Ilahi tingkat keenam itu.     

Pada saat ini, pria yang menjadi targetnya itu mencengkeram peralatan ritualnya, yaitu sebuah jubah magis. Dia melemparkan jubah itu ke depan, dimana jubah itu berubah menjadi sebuah lubang hitam mengerikan yang menghisap semua aura pedang di sekitarnya. Pusaran raksasa itu menjadi semakin mengerikan, hingga akhirnya menutupi matahari dan membentang ke tempat Ye Futian berada. Pusaran itu ingin menghisapnya hidup-hidup.     

Pertarungan antara hidup dan mati seperti ini benar-benar berbeda dari pertarungan persahabatan. Banyak kultivator memiliki peralatan ritual masing-masing dan berposisi tinggi dalam jajaran anggota di pasukan mereka, yang menunjukkan bahwa peralatan ritual mereka sangatlah kuat. Bagaimanapun juga, pasukan-pasukan terkemuka pasti memiliki peralatan-peralatan ritual yang kuat.     

Namun, jika dibandingkan dengan pedang ilahi yang diambil oleh Ye Futian dari Reruntuhan Dewa, jubah itu memiliki tingkat yang lebih rendah. Keduanya tidak berada pada tingkat yang sama. Bagaimanapun juga, pria yang memiliki jubah itu hanyalah seorang Renhuang tingkat menengah. Dia bukanlah sosok terkemuka yang berstatus tinggi. Peralatan ritual yang dia gunakan hanya bisa memberinya kemampuan bertarung yang terbatas.     

Namun tentu saja, dia masih memiliki keunggulan dalam aspek tingkat Plane.     

*Whoosh* Ye Futian terhisap ke dalam jubah itu. Dia berubah menjadi seberkas cahaya yang menerjang ke dalam lubang hitam tersebut.     

Namun pada saat berikutnya, cahaya suci yang menyilaukan bersinar, dan sebuah celah muncul di lubang hitam itu. Cahaya dari pedang ilahi milik Ye Futian terpancar keluar, dan satu sosok melesat dari peralatan ritual itu, yang kemudian berubah menjadi sambaran petir yang melesat ke arah pemilik dari jubah tersebut.     

Pedang itu bergerak dengan sangat cepat, dan dalam waktu singkat, Ye Futian muncul tepat di belakang kultivator dengan Roda Ilahi tingkat keenam itu. Pada detik berikutnya, tubuh pria itu hancur berkeping-keping dan lenyap.     

Teknik pedang milik Ye Futian telah mengubahnya menjadi debu.     

Rasa takut terlintas di mata beberapa kultivator lainnya. Mereka bisa merasakan bahwa kekuatan Ye Futian saat ini jauh lebih besar dari mereka. Dia hanya memiliki Roda Ilahi tingkat kedua, tetapi di bawah pengaruh pancaran aura Kaisar, kekuatan auranya telah meningkat secara drastis.     

Belum lagi dia memiliki Roda Ilahi yang sempurna. Dan tidak hanya itu saja, Roda Ilahi-nya telah menyatu dengan aura Kaisar serta kekuatan dari pedang ilahi. Ketika tekanan dari Jalur Agung kembali meningkat, terjadi perubahan dalam temperamennya. Orang-orang yang datang untuk membunuhnya bahkan tidak memiliki Roda Ilahi yang sempurna. Jadi, meskipun mereka memiliki Roda Ilahi tingkat keenam, mereka tetap saja dapat dihancurkan oleh Ye Futian.     

Banyak Renhuang tingkat menengah telah tercabik-cabik. Para Renhuang dengan Roda Ilahi tingkat keenam yang tersisa tidak akan memiliki peluang untuk menang.     

Para kultivator yang menyaksikan semua ini dari atas tebing tampak terkejut. Bahkan pertempuran-pertempuran tingkat tinggi yang terjadi di kejauhan diabaikan oleh orang-orang saat mereka mulai mengalihkan perhatian pada pertarungan yang dijalani oleh Ye Futian.     

Pertempuran itu sangat menakjubkan. Pancaran cahaya suci keemasan telah mengubah sosok Ye Futian. Dia berdiri di tempatnya dengan bermandikan cahaya suci serta rambut abu-abu dan pakaiannya berkibar di udara. Terdapat aura keagungan yang tak tertandingi di sekitar tubuhnya. Seolah-olah Kaisar Agung telah turun ke muka bumi.     

Mereka tahu bahwa munculnya aura ini disebabkan oleh cahaya suci yang berasal dari warisan seseorang di tingkat Kaisar.     

Itu pasti warisan yang dia peroleh di dalam Reruntuhan Dewa.     

Sebelumnya, mereka hanya mengenal Ye Futian sebagai sang jenius terhebat dari generasinya di Sembilan Dunia Jalur Supremasi, tetapi mereka tidak pernah berpikiran bahwa dia ternyata semengerikan ini. Dia telah membunuh sekelompok Renhuang tingkat menengah. Para Renhuang tingkat keenam gemetar di hadapannya dan tidak berani menyerangnya. Mereka mencoba melarikan diri tetapi mereka tidak bisa pergi kemana-mana.     

Beberapa saat yang lalu, mereka mengejar Ye Futian dan menganggapnya tidak lebih dari sekedar serangga yang lemah. Sekarang sepertinya mereka-lah serangga bagi Ye Futian.     

Di luar Aula Suci Ruang dan Waktu, dua Renhuang dengan Roda Ilahi tingkat ketujuh menunjukkan ekspresi muram di wajah mereka. Mereka tidak bisa melakukan apa-apa untuk membantu rekan-rekan mereka.     

Kultivator dari Klan Dewa itu mengayunkan tangannya, dan dalam sekejap, sebuah peralatan ritual berbentuk kuali raksasa muncul di langit di atas Sea of the Path, tepat di atas Aula Suci Ruang dan Waktu. Kuali itu berputar, dan memancarkan cahaya suci hingga akhirnya menyelimuti area tersebut.     

Dia mengepalkan telapak tangannya, dan tiba-tiba kuali itu terjatuh. Petir keemasan yang tak terbatas muncul dari dalam kuali itu dan menghantam Aula Suci Ruang dan Waktu, sehingga membuatnya berguncang. Aula itu jatuh ke bawah dan sepertinya akan menghantam laut, tetapi aula itu tidak dapat dihancurkan dengan mudah. Aula Suci Ruang dan Waktu adalah peralatan ritual tingkat atas dan dengan demikian aula itu jelas lebih kuat daripada peralatan ritual milik para kultivator lainnya. Karena itulah, aula itu tidak bisa dihancurkan oleh mereka.     

Pada saat ini, Ye Futian kembali mengayunkan pedangnya, dan korban kembali berjatuhan. Beberapa kultivator telah diburu dan dibunuh olehnya. Ini benar-benar situasi yang tidak masuk akal.     

Bagaimana caranya seorang kultivator yang hanya memiliki Roda Ilahi tingkat kedua mampu menghadapi kelompok sekuat itu? Hal seperti itu akan berujung pada kematian bahkan untuk seorang Renhuang tingkat atas dengan Roda Ilahi tingkat ketujuh. Mereka datang kemari dengan kekuatan yang cukup untuk menghadapi sosok terkemuka sekalipun.     

Tapi sekarang, saat menghadapi Ye Futian yang hanya memiliki Roda Ilahi tingkat kedua, mereka justru berada di posisi yang tidak menguntungkan.     

Kuali itu semakin mendekat dan ribuan kilatan petir membelah udara di sekitarnya, berusaha untuk menghancurkan Aula Suci Ruang dan Waktu. Tapi semua ini hanya menghasilkan suara-suara yang menusuk telinga.     

"Tidak..." Kultivator dari Klan Dewa itu bergumam pelan. Seseorang telah dibunuh oleh Ye Futian. Itu adalah adiknya.     

Tidak lama kemudian, Ye Futian adalah satu-satunya orang yang tersisa di dalam Aula Suci Ruang dan Waktu.     

Semua kultivator lainnya telah tewas terbunuh. Tidak ada satu pun dari mereka yang dibiarkan hidup.     

Ketika mereka mengejar Ye Futian, tidak ada satu pun dari mereka yang mengira dia akan sekuat ini.     

Pada saat ini, Ye Futian mendongak dari dalam Aula Suci Ruang dan Waktu. Kemudian aula itu menghilang dan kembali ke dalam tubuh Ye Futian.     

Tiba-tiba, Ye Futian muncul di langit di atas Sea of the Path. Dia melayang di udara sambil memancarkan cahaya keemasan yang menerangi langit.     

Dua kultivator dengan Roda Ilahi tingkat ketujuh itu akhirnya bisa merasakan kekuatan dari pancaran cahaya itu. Mereka samar-samar bisa merasakan dorongan untuk bertekuk lutut dan menyembahnya.     

"Apakah dia benar-benar sekuat itu?" Mereka memandang Ye Futian dan bisa merasakan dengan jelas kekuatan dari aura Kaisar. Sepertinya ini benar-benar kekuatan yang dimiliki oleh Ye Futian sejak lahir. Itu adalah warisan dari Kaisar Agung.     

Mereka hanya mendengar rumor terkait apa yang telah terjadi di dalam Reruntuhan Dewa. Sebenarnya warisan apa yang diperoleh oleh Ye Futian pada hari itu?     

Mungkin hanya dia yang mengetahuinya.     

Pada saat ini, pancaran aura yang mengerikan menyebar ke arah mereka dan menyelimuti area yang sangat luas. Semua kultivator yang sedang bertarung di langit di atas Sea of the Path langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah Ye Futian. Tampaknya mereka semua bisa merasakan kekuatannya yang begitu menakjubkan.     

Cahaya suci bersinar dari mata kultivator Klan Dewa dengan Roda Ilahi tingkat ketujuh itu dan dia melesat ke arah Ye Futian, berusaha menekan auranya. Tapi apa yang dia lihat hanyalah sepasang mata yang mengerikan. Di dalam tatapan mata Ye Futian, satu sosok tertinggi berdiri di dalam sana seperti seorang kaisar yang tangguh, bertugas menjaga auranya.     

Pada saat yang bersamaan, deretan awan di atas langit telah berubah. Kekuatan yang mengalir dari Jalur Agung itu membuat dua kultivator dengan Roda Ilahi tingkat ketujuh itu merasa seolah-olah ilusi-ilusi mistis telah muncul di sekitar mereka, dan mereka kini kehilangan kontak dengan dunia di sekitar mereka.     

Mereka berdua berada pada tingkat kultivasi yang sangat tinggi dan memiliki teknik pengendalian Jalur Agung yang hebat, namun pada saat ini, sesuatu yang aneh telah terjadi. Rasanya seolah-olah mereka ditekan oleh bagian inti dari Jalur Agung.     

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Ye Futian memiliki tingkat kultivasi lebih rendah dari mereka, namun kultivasi Jalur Agung miliknya lebih tinggi daripada mereka. Ini adalah dua hal yang kontras, tetapi hal itu benar-benar terjadi.     

"Jalur Agung Kaisar," pikir mereka dalam hati. Mereka tidak bisa menunggu lebih lama lagi.     

Pada saat ini, dua Renhuang tingkat atas dengan Roda Ilahi tingkat ketujuh itu merasa terancam oleh seseorang yang hanya memiliki Roda Ilahi tingkat kedua. Jika hal ini diucapkan dengan lantang, tidak ada seorang pun yang akan mempercayainya. Namun pada saat ini, hal itu benar-benar terjadi. Ini benar-benar bertentangan dengan hukum kultivasi. Bahkan seseorang dengan Roda Ilahi yang sempurna yang bertarung menghadapi seseorang dengan Roda Ilahi yang tidak sempurna tidak akan bisa mengabaikan perbedaan tingkat kultivasi sebesar itu.     

Jarak antara Renhuang tingkat bawah dan tingkat atas seperti jarak antara bumi dan langit.     

Kultivator dari Klan Dewa itu menunjuk ke arah Ye Futian, dan tiba-tiba, ribuan sinar dari cahaya suci terpancar dari kuali yang berada di atas langit. Cahaya keemasan itu berubah menjadi kekuatan pengoyak ruang hampa yang tak tertandingi. Cahaya itu menembus udara dan menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya.     

Di sisi lain, pedang ilahi di tangan Ye Futian berdentang dengan keras. Dia terbang ke udara dimana aura pedang tak terbatas itu mengalir. Tidak lama kemudian, aura pedang itu bertabrakan dengan pancaran cahaya yang semakin mendekat dan nyaris tidak bisa menangkis serangan itu.     

Pedang itu terus menerus berdentangan. Deretan gelombang kekuatan menyebar di langit di atas Sea of the Path. Kultivator dari Klan Dewa itu melangkah ke depan, dan tiba-tiba kuali itu kembali menekan ke bawah. Pancaran cahayanya kini menjadi semakin mengerikan.     

"Kau masih belum bergerak?" kultivator dari Klan Dewa itu bertanya pada Renhuang tingkat atas dari Negeri Ilahi Emas di sampingnya. Tidak ada gunanya menahan diri lebih lama lagi. Mereka tidak bisa membuat kesalahan yang sama. Sangat penting bagi mereka untuk membunuh Ye Futian hari ini.     

Kultivator dari Negeri Ilahi Emas itu mengangguk dan melangkah ke depan. Bayangan dari satu sosok dewa surgawi muncul di atas langit, yang merupakan tanda bahwa teknik Sigh of the Divine God telah diaktifkan. Sebuah tombak emas muncul di tangannya, yang juga merupakan peralatan ritual tingkat atas. Cahaya penghancur keemasan bersinar dari tombak tersebut.     

Saat ini, dua Renhuang tingkat atas sedang menghadapi seorang Renhuang tingkat bawah dengan Roda Ilahi tingkat kedua. Pemandangan ini membuat semua orang yang menyaksikan dari tebing-tebing Sea of the Path tidak bisa berkata-kata saat mereka menatap ke arah medan pertempuran!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.