Legenda Futian

Pembagian



Pembagian

2Dunia Naga Merah, Kota Qianye.      1

Ye Futian dan kelompoknya bergerak ke depan dengan sikap yang mengesankan dan langsung mendarat di dalam Kantor Pemimpin Kota dari Kota Qianye.     

Setelah pertempuran yang terjadi sebelumnya, saat ini Kantor Pemimpin Kota masih terlihat seperti reruntuhan.     

Suasana di reruntuhan itu sangat sunyi. Pancaran aura sepertinya muncul dari puing-puing Kantor Pemimpin Kota. Kemudian Ye Futian menyaksikan satu sosok naik ke atas langit. Itu adalah Pemimpin Kota sebelumnya, Shen Tianzhan.     

Hanya Shen Tianzhan yang tersisa di Kantor Pemimpin Kota. Sementara semua orang telah pergi meninggalkan Kota Qianye.     

"Pemimpin Kota telah kembali," ujar Shen Tianzhan pada Ye Futian. Dia tahu bahwa Ye Futian cepat atau lambat pasti akan kembali.     

Kali ini, Ye Futian tampaknya telah membawa banyak orang bersamanya. Sang Puteri dari Dunia Kaisar Xia, Xia Qingyuan, juga berada di antara mereka. Selain itu, ada banyak kultivator dari setiap Plane, yang membuat status dari anggota kelompok Ye Futian menjadi lebih rumit dari sebelumnya     

"Tetua, ada apa ini?" tanya Ye Futian, sambil memandang ke arah reruntuhan di sekitarnya. Karena Shen Tianzhan tetap menunggunya, itu artinya dia masih mengakui Ye Futian sebagai Pemimpin Kota Qianye. Namun, jika memang benar begitu, mengapa Shen Tianzhan tidak memerintahkan bawahannya untuk memperbaiki Kantor Pemimpin Kota? Selain itu, mengapa semua orang menghilang?     

Tampaknya Shen Tianzhan adalah satu-satunya orang yang tersisa di Kantor Pemimpin Kota yang luas ini.     

"Setelah pertempuran yang terjadi beberapa bulan lalu berakhir, para kultivator dari Dunia Kaisar Xia dan Dunia Kaisar Li memilih untuk mundur. Xiang Nan melihat bahwa Kota Qianye telah kosong dan dia ingin mengambil alih Kota Qianye untuk menjadi wilayah dari Dunia Kaisar Xiang. Dia memberi perintah untuk membunuhku. Bukan hanya aku saja, tetapi beberapa pasukan di Kota Qianye juga diserang oleh orang-orang dari Kota Xiang. Situ Zhong, pemimpin dari Klan Situ, terluka dalam serangan ini. Banyak orang tewas dalam pertempuran. Aku menyuruh semua orang pergi dari Kantor Pemimpin Kota untuk mencegah mereka dicelakai oleh pasukan lawan," ujar Shen Tianzhan.     

Ketika Ye Futian mendengarkan penjelasan dari Shen Tianzhan, ekspresinya menjadi datar. Kala itu, selama pertempuran antara dua dunia Renhuang berlangsung, Xiang Nan ingin memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil keuntungan tanpa berpartisipasi dalam perang, dimana dia menggunakan ancaman untuk menguras sumber daya mereka. Dia telah memberinya sejumlah sumber daya kultivasi, tetapi jumlahnya tidak mampu memuaskan keinginan Xiang Nan.     

Pada hari pertempuran besar itu berlangsung, Xiang Nan telah membawa pasukannya untuk mengancam mereka.     

Namun, tekad baja dari Xia Rong telah menggoyahkan niat Xiang Nan. Begitu dia mengambil tindakan, maka dia akan terperangkap dalam pertempuran antara dua dunia Renhuang. Para kultivator dari Dunia Kaisar Xia akan membunuhnya tidak peduli bagaimanapun caranya.     

Pada akhirnya, Xiang Nan tidak berani bergerak. Sementara itu, para pengikutnya tidak cukup bodoh untuk ikut campur dalam pertempuran antara dua dunia Renhuang.     

Tetapi setelah pertempuran antara dua dunia Renhuang itu berakhir, mereka memutuskan kembali ke dunia masing-masing. Xiang Nan jelas telah mengantisipasi bahwa pertempuran akan terjadi di antara dua dunia Renhuang, yang akan memicu sebuah konflik, jadi dia berpikiran untuk menyerang Kota Qianye.     

Dunia Kaisar Xiang telah mengerahkan kultivator dalam jumlah besar untuk menjaga satu kota yang mereka tempati. Mereka tidak bisa mengambil risiko untuk mengerahkan kultivator dalam jumlah besar untuk dikirim ke Dunia Naga Merah untuk menjaga dua kota dalam kurun waktu yang lama. Sama seperti Dunia Kaisar Xia dan Dunia Kaisar Li, mereka hanya memiliki beberapa kultivator tingkat Nirvana. Mereka tidak mungkin mengirim mereka semua untuk menjaga Dunia Naga Merah.     

Oleh karena itu, kemungkinan Xiang Nan ingin melampiaskan penghinaan yang dia alami selama Pertempuran Sungai Merah berlangsung, ditambah lagi dia diancam oleh Xia Rong untuk tidak ikut campur dalam pertempuran, yang menyebabkan kemarahannya semakin memuncak.     

Akibatnya, dia mengirimkan pasukan untuk menyerang Shen Tianzhan, berharap agar dia tunduk dan setuju melindungi Kota Qianye untuk Dunia Kaisar Xiang.     

Namun, Shen Tianzhan bersikeras menolaknya, sehingga membuat Xiang Nan merasa sangat kesal. Karena Shen Tianzhan telah bersedia untuk tunduk pada Ye Futian tetapi dia menolak untuk bersekutu dengan Dunia Kaisar Xiang, orang-orang dapat membayangkan seperti apa perasaan Xiang Nan tentang hal tersebut. Jadi karena itulah, dia berulang kali mengirimkan pasukan untuk membuat Kantor Pemimpin Kota dari Kota Qianye tetap dalam kondisi hancur berantakan.     

Setelah Ye Futian mengetahui apa yang telah terjadi, dia berkata pada Shen Tianzhan, "Anda telah melalui masa-masa yang sulit. Sekarang sudah tiba waktunya untuk membangun kembali Kantor Pemimpin Kota."     

"Baiklah," Shen Tianzhan mengangguk. Sebelumnya dia telah berjanji untuk tetap tinggal di Kota Qianye sebagai wakil pemimpin kota karena kekalahan yang dia alami, meskipun kala itu dia enggan melakukannya.     

Tetapi apa yang telah terjadi setelahnya membuat Shen Tianzhan sadar bahwa, mungkin dengan berada di pihak Ye Futian, dia akan melihat segala sesuatunya dengan sudut pandang yang berbeda.     

Di sisi lain, Xiang Nan, sang pangeran dari Dunia Kaisar Xiang, merasa kesal karena kekalahannya di Sungai Merah. Bahkan dia berani mengambil tindakan sebagai upaya untuk pembalasan dendam dan pemerasan. Kejahatan yang telah dia lakukan jauh lebih buruk daripada apa-pun yang pernah dilakukan oleh Ye Futian. Shen Tianzhan jelas tidak suka untuk sekedar berhubungan dengan orang seperti itu, apalagi tunduk dan mematuhi perintahnya.     

Bagaimanapun juga, dia berada di tingkat Nirvana, Plane terakhir dari Jalur Divine.     

Tiba-tiba, hembusan angin bertiup kencang. Sekelompok orang terlihat berjalan di atas langit di kejauhan. Mereka berhenti dan memandang ke arah Ye Futian dan yang lainnya.     

Ye Futian dan Shen Tianzhan juga menatap ke arah mereka. Kemudian mereka mendengar pemimpin dari kelompok itu berkata, "Shen Tianzhan, kami telah memberimu banyak kesempatan, dan Yang Mulia tak henti-hentinya bermurah hati padamu."     

"Jalur kita berbeda. Kita tidak bisa bekerja sama," ujar Shen Tianzhan pada orang-orang yang berada di atas langit.     

Ye Futian berbalik dan berkata pada mereka, "Kembalilah dan beritahu Xiang Nan bahwa jika dia menginginkan Kota Qianye, kirimkan seseorang untuk datang kemari dan bertarung melawanku. Jika dia tidak berani melakukannya, maka tetaplah berada di Kota Xiang dan jangan menimbulkan keributan."     

Utusan itu menatap ke arah Ye Futian. Setelah beberapa saat, dia berbalik dan pergi, sambil berpikir bahwa orang-orang dari Dunia Kaisar Xia telah tiba terlalu cepat.     

Apa yang telah terjadi di masa lalu tampaknya tidak menyebabkan perpecahan di dalam Dunia Kaisar Xia.     

Pada hari itu, sang Putra Mahkota—Xia Rong, Xia Qingyuan, dan Ye Futian jelas telah terbagi menjadi dua kubu yang berbeda.     

Tetapi sekarang, Ye Futian dan Xia Qingyuan telah kembali ke Kota Qianye bersama-sama dengan membawa bala bantuan.     

Hal ini menunjukkan bahwa Kota Qianye kemungkinan besar akan menjadi tanggung jawab Ye Futian di masa depan.     

Orang-orang dari Kota Xiang telah pergi, tetapi kedua mata Ye Futian masih memancarkan hawa dingin. Xiang Nan kembali melakukan trik lamanya untuk mendapatkan untung dari kemalangan orang lain. Dia tidak memiliki hati nurani dan tidak takut untuk menunjukkannya secara terang-terangan.     

Berita tentang kembalinya Ye Futian dan pasukan-pasukan besar di Kota Qianye telah tersebar dalam waktu singkat. Situ Yan dan Situ Zhong juga telah tiba di sana.     

"Tetua, saya telah mengetahui apa yang telah dilakukan oleh Xiang Nan. Saya akan membalaskan dendam anda," ujar Ye Futian saat dia menyapa Situ Zhong.     

"Aku merasa lega saat mendengarmu mengatakan hal itu, Pemimpin Kota Ye," jawab Situ Zhong. "Aku juga membawa beberapa bala bantuan, mungkin saja kami bisa membantu."     

Saat dia berbicara, Situ Zhong memberi perintah pada bawahannya. Beberapa pasukan besar di Kota Qianye mulai bekerja sama untuk membangun Kantor Pemimpin Kota yang baru.     

Di dunia kultivator, waktu yang dihabiskan untuk membangun sesuatu jauh lebih cepat dari biasanya. Hanya dalam waktu singkat, Kantor Pemimpin Kota yang baru telah selesai dibangun.     

"Pilihlah tempat kultivasi kalian masing-masing," ujar Ye Futian saat dia berjalan menuju aula utama dari Kantor Pemimpin Kota.     

Xia Qingyuan memilih sebuah aula yang berada di sebelah Ye Futian. Sementara Yao Xi melakukan hal yang sama seolah-olah dia sengaja bersaing dengan Xia Qingyuan.     

Semua kultivator lainnya memilih tempat kultivasi masing-masing di dalam Kantor Pemimpin Kota yang baru.     

Mereka yang berasal dari pasukan-pasukan besar di Dunia Kaisar Xia mendirikan kemah dan memilih area tempat tinggal mereka.     

Ye Futian menghadap ke arah orang-orang yang berada di sebelahnya dan berkata, "Kupu-kupu Kecil, sebaiknya kau memilih area yang akan digunakan sebagai area kolam pengobatan dan taman herba.     

Sosok yang berada di sebelah Kupu-kupu Kecil adalah murid pertama dari Saint Jiang, Xu Chehan.     

Beberapa waktu yang lalu saat Ye Futian melakukan perjalanan ke Dunia Bawah, dia tidak hanya membawa serta keluarganya. Saint Jiang telah memerintahkan Xu Chehan, yang sudah memasuki Saint Plane, untuk mendampinginya. Pasangan suami dan istri itu—Xu Chehan dan Kupu-kupu Kecil—telah mengikuti Ye Futian dan berkultivasi dengannya.     

Pada saat Perang Suci terjadi di Istana Holy Zhi, Xu Chehan benar-benar memahami jalur kultivasinya sendiri. Kemudian, ketika dia akhirnya mampu memasuki Jalur Divine dengan kemampuannya sendiri, Saint Jiang mengajarinya segala sesuatu yang dia ketahui.     

Saat ini, Guru Agung Xu tidak lagi sama seperti dahulu.     

Ditambah lagi, sumber daya yang ada di Dunia Naga Merah tidak dapat dibandingkan dengan sumber daya yang dimiliki oleh Sembilan Negara. Di masa depan, Xu Chehan dan Kupu-kupu Kecil akan mengumpulkan bahan-bahan yang lebih baik untuk meningkatkan kemampuan pengobatan maupun kualitas dari kolam pengobatan mereka.     

Ye Futian menempatkan orang-orang dari Sembilan Negara di dalam satu area. Yu Sheng, Yi Qingxuan, Wuchen dan Liu Chenyu, Gu Dongliu, Kakak Kedua, dan yang lainnya tinggal di paviliun utama bersama Ye Futian.     

Setelah semuanya mendapat bagian, Ye Futian menghampiri Yaya dan berkata, "Yaya, ikutlah denganku."     

Yaya mengangguk, kemudian dia pergi bersama Ye Futian dan Elang Angin Hitam.     

Di Kota Merah dari Dunia Naga Merah, Ye Futian datang untuk menemui Kong Xuan.     

Kong Xuan merasa sedikit terkejut dengan kedatangan Ye Futian. Dia bertanya, "Apakah kau datang kemari untuk menemuiku?"     

"Ya." Ye Futian mengangguk. "Ada sebuah masalah yang membuatku membutuhkan bantuanmu Puteri Kong Xuan."     

"Masalah seperti apa?" Kong Xuan bertanya dengan curiga. Di sampingnya, tatapan mata Jialou Feng tampak sedingin es saat dia menatap ke arah Ye Futian.     

Ketika dia berada di atas medan pertempuran dari Sungai Merah, bulu-bulu suci miliknya telah dicabut oleh Yu Sheng.     

"Monster iblis milikku ini memiliki bakat yang istimewa dalam kultivasi, tetapi dia sepertinya menemui hambatan untuk bisa memasuki Jalur Divine. Aku tidak begitu mengenal tentang kultivasi dari dunia iblis dan aku hendak mengirimkan elang kecil ini ke Dunia Kaisar Merak Iblis untuk berkultivasi. Karena itulah, aku datang kemari untuk meminta bantuanmu," ujar Ye Futian.     

Meskipun Elang Angin Hitam telah mengetahui apa yang ingin dilakukan oleh Ye Futian, namun ketika dia mendengar kata-kata itu, tubuh Elang Angin Hitam tetap merinding tak terkendali saat dia melirik ke arah Kong Xuan.     

Itu adalah sebuah ide yang benar-benar gila, dimana nyawa Elang Angin Hitam mungkin akan menjadi taruhannya.     

Bahkan Kong Xuan tertegun sejenak. Tatapan matanya yang dingin dan tajam tertuju pada Elang Angin Hitam.     

Saat mereka berada di Dunia Kosong, Elang Angin Hitam telah mempermalukan Kong Xuan. Kata-kata itu masih bergema di dalam pikirannya hingga saat ini: "Kong Xuan, kemarilah dan layani tuanku..."     

Kala itu, dia benar-benar ingin mencabik-cabik Elang Angin Hitam menjadi bagian-bagian kecil untuk meluapkan kebencian di dalam hatinya.     

Namun, semenjak dia memasuki Saint Plane, pikirannya telah mengalami beberapa perubahan. Kebenciannya sudah tidak begitu besar. Itulah sebabnya, ketika dia pertama kali melihat kedatangan Elang Angin Hitam, dia tidak langsung mengamuk.     

Dia memandang ke arah Ye Futian dengan tatapan dingin dan berkata, "Ye Futian, apakah kau menyadari apa yang kau minta padaku?"     

Dia harus menerima Elang Angin Hitam untuk berkultivasi di dunianya?     

Elang Angin Hitam yang mulutnya hanya bisa berbicara omong kosong?     

"Apakah monster bodoh ini pantas berkultivasi di tempat kami?" Jialou Feng bertanya dengan nada mengejek. Dalam sekejap, suara siulan yang tajam terdengar dari mulut Elang Angin Hitam. Tiba-tiba, muncul hembusan angin yang bertiup kencang. Tatapan matanya tertuju pada Jialou Feng saat sosok Elang Angin Hitam berubah menjadi sambaran petir berwarna emas kegelapan dan menerjang ke arahnya.     

Bulu-bulu suci milik Jialou Feng berkilauan dengan terang saat bilah-bilah pedang emas yang sangat tajam ditembakkan ke udara. Elang Angin Hitam sama sekali tidak berniat untuk mundur. Elang itu berubah wujud menjadi sambaran petir, dan kedua sayapnya dibentangkan, memotong ruang jampa yang dilewatinya.     

*Boom*     

Diikuti dengan suara yang keras, tubuh Jialuo Feng terlempar ke belakang. Sementara Elang Angin Hitam kembali ke sisi Ye Futian dengan membentuk sebuah lengkungan yang indah di udara dan memandang ke arah Jialou Feng dengan tatapan mengejek.     

"Elang Kecil memiliki semua pemahaman terkait kultivasi yang kumiliki. Dia sangat berbakat, tetapi perkembangannya menuju Saint Plane telah terhambat. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan selanjutnya, jadi aku berpikiran untuk mengirimnya ke Dunia Kaisar Merak Iblis," ujar Ye Futian. "Aku tahu bahwa elang ini pernah menyinggungmu di masa lalu, tetapi hal-hal seperti itu tidak bisa dihindari di atas medan pertempuran. Kami mohon pengampunan terkait hal-hal yang telah terjadi sebelumnya. Aku ingin mengirimkan Elang Kecil ke Dunia Kaisar Merak Iblis dengan harapan untuk menjalin hubungan persahabatan, bukan persaingan."     

Kong Xuan menatap ke arah Ye Futian dengan seksama, lalu dia mengangguk. "Baiklah."     

Melihat bahwa Kong Xuan telah menyetujui permintaan dari tuannya, Elang Angin Hitam memandang wajah Kong Xuan yang cantik secara diam-diam dan tubuhnya kembali merinding.     

Elang Kecil sungguh tidak beruntung. Dia baru saja lolos dari cengkeraman si wanita iblis, dan sekarang dia harus menghadapi bahaya lainnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.