Legenda Futian

Pencuri?



Pencuri?

1Ye Futian menyaksikan lelaki tua itu menghilang dan orang-orang yang berada di alun-alun itu semakin mendekatinya. Namun, tidak ada satu-pun dari mereka yang berani mencoba mengambil kobaran api itu secara paksa.     3

Ye Futian, pemimpin dari Kota Qianye yang didukung oleh pasukan dari dunia Renhuang, sudah jelas hal itu membuatnya menjadi seseorang yang sulit untuk dihadapi. Ditambah lagi, dapat terlihat dengan jelas bahwa sang puteri dari Dunia Kaisar Xia sedang bersamanya.     

"Apakah kau keberatan jika aku ingin melihat Kobaran Api Jalur Agung itu?" tanya Zhuo Xu dari Klan Api Hitam.     

Ye Futian menatapnya dan tidak mengatakan apa-pun sebagai tanggapan. Kobaran api itu akan menimbulkan keributan yang cukup besar jika dipertontonkan di hadapan semua orang. Itu adalah sebuah ide yang buruk.     

Meskipun tidak perlu diragukan lagi bahwa kobaran api itu memang sulit untuk dimiliki, namun kobaran api itu kini menjadi miliknya dan dia tidak berniat untuk memberikannya pada siapa-pun.     

"Ayo kita pergi," ujar Ye Futian dengan suara pelan, bersiap-siap untuk pergi meninggalkan area tersebut. Saat ini mereka telah menjadi pusat perhatian.     

Namun pada saat itu, sebuah aura yang kuat tampaknya menyebar dari kejauhan. Banyak sosok satu per satu melesat ke arah Jalan Api Surgawi, tatapan mata mereka tertuju pada Ye Futian.     

Seorang Tetua mengambil satu langkah dan mengerahkan aura api ke seluruh penjuru area tersebut. Kemudian dia membentuk gerakan mencengkeram di depan tubuhnya dan dalam sekejap aura api dari Jalur Agung bergejolak, lalu berubah menjadi seekor naga api raksasa yang menyerang ke arah kelompok Ye Futian.     

Yaya melesat ke depan dan muncul tepat di hadapan semua orang di kelompok tersebut. Dia mengayunkan tangannya dan aura pedang langsung menyelimuti seluruh area tersebut. Rentetan suara berdering yang mengerikan terdengar saat sebuah tirai pedang muncul di hadapan Yaya. Pergerakan naga itu berhasil dihentikan oleh tirai tersebut, namun naga itu tetap bersikeras untuk menerobos sambil terus meraung.     

Orang-orang yang berada di sekitar mereka bergegas mundur dan melarikan diri. Tetua itu terus bergerak ke depan, jubahnya berkibar tertiup angin. Kemudian dia mengayunkan tangannya, mengeluarkan naga satu demi satu di udara. Semua naga itu meraung saat mereka menerjang ke arah Ye Futian dan kelompoknya, berusaha menelan segala sesuatu yang ada di dalam kobaran api tersebut.     

Pada saat yang sama, Yaya naik ke udara dan tubuhnya langsung dikelilingi oleh aura pedang. Namun dalam sekejap, aura pedang itu berubah menjadi aliran cahaya yang mengalir di udara, langsung bergerak menuju kawanan naga itu saat dia menyegel area tersebut.     

Rentetan suara benturan yang mengerikan terdengar di udara. Jalur Agung bergetar saat semakin banyak kultivator yang bermunculan, dimana mereka semua berusaha mengepung kelompok Ye Futian. Beberapa orang bergerak pada saat yang bersamaan, memanipulasi kobaran api dengan kekuatan yang lebih besar untuk menyerang Yaya.     

Deretan tirai pedang menutupi langit saat menyelimuti semua orang di dalamnya. Yaya dipaksa mundur satu langkah. Dia mengamati orang-orang di sekitarnya dengan tatapan mata sedingin dan setajam pedang.     

Area di atas mereka benar-benar telah dipenuhi oleh bilah-bilah pedang dan kobaran api. Ye Futian dan kelompoknya telah terperangkap.     

Kemudian, sekelompok orang mendekati mereka. Anggota dari kelompok itu terlihat masih muda, terutama sosok yang berada di barisan terdepan. Pemimpin dari kelompok itu adalah seorang wanita yang mengenakan pakaian berwarna merah menyala. Tampaknya dia baru berusia sekitar 25 atau 26 tahun, namun aura yang terpancar dari tubuhnya jelas menunjukkan bahwa dia adalah seorang Saint. Penampilannya tampak elegan dan menakjubkan.     

Jubahnya yang berwarna merah menyala berkibar saat dia mengalihkan pandangannya ke arah Ye Futian dan kelompoknya. Tatapan mata semua orang kini tertuju padanya. Banyak orang langsung mengenali siapa identitasnya dan dari mana kelompoknya berasal.     

Dia adalah anggota dari Klan Xi, sebuah klan tingkat atas yang merupakan salah satu klan pendiri pada awal pembentukan dari Kota Naga Merah.     

Klan Xi telah berada di Kota Jianmu selama beberapa generasi dan mereka sangat kuat. Mereka memiliki banyak properti dan memegang kendali atas industri-industri di Kota Jianmu. Pemimpin dari Klan Xi dikenal sebagai Saint Jiuyang, yang merupakan salah satu sosok terkuat di Kota Naga Merah. Kekuatannya sungguh luar biasa.     

Kelompok itu berisi para kultivator dari Klan Xi. Sementara wanita yang memimpin mereka tidak lain adalah keturunan langsung dari sang pendiri klan, Xi Chan.     

Xi Chan memandang kelompok Ye Futian dengan tatapan dingin, lalu dia berkata, "Serahkan kobaran api itu."     

Ye Futian mengerutkan keningnya. Dia tidak menyangka bahwa dia akan terlibat masalah secepat ini, tetapi tidak perlu diragukan lagi bahwa orang-orang ini tidak main-main.     

Mereka memaksanya untuk menyerahkan kobaran api itu tanpa ragu-ragu.     

Pada saat itu, Yaya, yang masih berada di udara, mengerahkan aura pedang untuk mencabik-cabik kawanan naga tersebut. Aura api dari Jalur Agung bergejolak, kemudian menghilang bersama dengan aura pedang milik Yaya.     

Lawan mereka telah berhenti melancarkan serangan. Saat ini mereka malah mengepung kelompok Ye Futian. Banyak orang di Jalan Api Surgawi telah mundur cukup jauh untuk menyaksikan apa yang sedang terjadi dari jarak yang aman.     

"Apa maksud kalian?" Ye Futian memandang orang-orang yang mengepungnya. "Kalian ingin mengambil barang-barangku tanpa repot-repot untuk memberikan penjelasan terlebih dahulu? Kalian benar-benar tidak sopan."     

"Serahkan kobaran api itu, baru setelah itu kita berbicara," ujar Xi Chan.     

"Xi Chan, aku mendengar informasi bahwa Kobaran Api Jalur Agung telah dicuri. Apakah mereka ini adalah pelaku utama dibalik pencurian itu?" tanya seorang anggota dari kelompok Xi Chan. Pemuda itu memandang ke arah kelompok Ye Futian dan berkata, "Apa yang perlu kita bicarakan dengan para pencuri? Sebaiknya kita menangkap mereka sekarang."     

"Pencuri?" Ye Futian mengerutkan keningnya. Berdasarkan kata-kata dari pemuda ini, kobaran api yang dia miliki saat ini telah dicuri dari wanita yang berada di hadapan mereka. Lelaki tua itu pasti telah mencuri kobaran api itu lalu memberikannya secara gratis.     

"Ikutlah bersama kami ke Klan Xi. Jika kau dapat memberikan penjelasan yang masuk akal, mungkin saja kau dapat keluar hidup-hidup," ujar seorang lelaki tua yang berdiri di samping Xi Chan. Kedua matanya tampak dipenuhi oleh kobaran api saat dia memandang ke arah kelompok Ye Futian. Nada bicaranya sangat tegas.     

Kobaran Api Jalur Agung itu berada di tingkat Renhuang, sehingga kobaran api itu tentu saja sangat berharga bagi mereka.     

Sebenarnya, kobaran api itu lebih merepotkan daripada nilai yang dimilikinya. Semua pasukan terkuat di Dunia Naga Merah ingin mendapatkannya.     

"Sepertinya ada beberapa kesalahpahaman di sini," ujar Ye Futian. "Jika kalian membicarakan tentang kobaran api yang menyebabkan semua keributan itu sebelumnya, aku baru saja mendapatkannya dari seorang lelaki tua. Banyak orang di Jalan Api Surgawi yang menyaksikan hal itu terjadi dan mereka dapat berperan sebagai saksi. Seharusnya kalian mempertimbangkan kemungkinan seperti itu sebelum memanggil kami sebagai pencuri."     

Kedua mata Xi Chan berbinar saat dia berbalik untuk memandang ke arah kerumunan orang yang berada di belakang mereka. Kemudian seseorang berseru, "Kejadiannya sama seperti yang dia katakan."     

Setelah itu, ekspresi Xi Chan langsung berubah. Dia memusatkan pandangannya ke arah Ye Futian dan bertanya, "Kenapa Star Plucking Hand menyerahkan kobaran api itu padamu? Apa hubungan yang kau miliki dengannya?"     

Banyak orang tertegun saat mendengarkan kata-kata Xi Chan. Dalam sekejap, orang-orang yang berada di Jalan Api Surgawi berbincang-bincang satu sama lain.     

Lelaki tua yang menghadiahkan kobaran api itu pada Ye Futian adalah Saint Star Plucking?     

Ekspresi Shen Jun juga berubah. Kemudian dia memberi penjelasan pada Ye Futian secara telepati, "Wanita itu adalah anggota dari Klan Xi, pasukan terkuat di Kota Jianmu. Sementara Star Plucking Hand adalah nama panggilan dari Saint Star Plucking, yang merupakan satu sosok yang sangat kuat. Dia telah mencapai Nirvana Plane dan memiliki kecepatan yang tak tertandingi, mampu berubah wujud, dan menggunakan kemampuan bertarung yang tangguh dalam pertempuran. Dia adalah salah satu dari beberapa orang yang tidak boleh diganggu secara sembarangan, termasuk sosok-sosok terkuat di Dunia Naga Merah. Siapa-pun yang berani berurusan dengannya akan mendapati diri mereka seperti dilanda kemalangan. Ditambah lagi, Saint Star Plucking adalah seorang pria aneh yang sangat tertutup dari dunia luar. Dia telah mencuri beberapa harta karun paling berharga dari klan-klan terkuat di Kota Naga Merah. Belum ada seorang-pun yang mampu menangkapnya."     

Dia merasa bahwa kasus itu sangat aneh. Saint Star Plucking bisa saja mengambil apa yang telah dia curi dari Klan Xi tanpa menimbulkan keributan. Saint Jiuyang dari Klan Xi, meskipun dia adalah sosok yang sangat kuat, namun dia tidak mampu menangkap Saint Star Plucking. Kedua pria itu mungkin memiliki kekuatan yang setara. Tidak ada seorang-pun yang mengetahui siapa di antara mereka yang lebih kuat.     

Bahkan jika Saint Star Plucking mengambil barang incarannya secara paksa, Klan Xi tidak bisa berbuat apa-apa tentang hal tersebut. Saint Star Plucking bekerja seorang diri dan Klan Xi tidak akan bisa menangkapnya. Dia telah menyerahkan kobaran api itu pada orang lain tepat di hadapan semua orang di Jalan Api Surgawi dan tidak ada seorang-pun yang mengenalinya. Fakta itu saja sudah merupakan sebuah bukti betapa mengerikannya kemampuan Saint Star Plucking dalam seni perubahan wujud.     

Sudah jelas bahwa Saint Star Plucking telah menyembunyikan auranya dan mengubah penampilannya.     

Shen Jun tidak mengerti mengapa dia memberikan kobaran api itu pada Ye Futian.     

"Bagaimana mungkin aku bisa mengetahui alasan mengapa dia memberikan kobaran api itu padaku? Tapi, karena dia telah memberikannya padaku, maka kobaran api itu sekarang menjadi milikku. Kalian semua muncul secara tiba-tiba dan langsung menyerang kami, ditambah dengan menuduhku sebagai pencuri, bahkan kalian mengatakan bahwa aku hanya bisa keluar hidup-hidup jika aku dapat memberikan penjelasan yang masuk akal. Menurutku kalian juga tidak jauh berbeda dari pencuri," ujar Ye Futian dengan nada dingin.     

Xi Chan mengerutkan keningnya dan berkata, "Jika peristiwa yang telah terjadi sama seperti apa yang kau katakan, maka ini memang sebuah kesalahpahaman. Namun, Kobaran Api Jalur Agung itu memang telah dicuri dari klan-ku oleh Star Plucking Hand. Jika kau bersedia mengembalikannya, maka kami tidak akan memperpanjang masalah ini lagi."     

"Mengembalikannya pada kalian dan masalah ini akan terselesaikan?" Ekspresi Xia Qingyuan berubah menjadi sedingin es setelah mendengar apa yang dikatakan oleh pihak lawan. Kemudian dia menjawab, "Kalian telah menyerang kami dan menuduh kami sebagai pencuri. Apakah kalian pikir kami akan membiarkan tindakan ini berlalu begitu saja?"     

Tidak peduli apakah pihak lawan berkata jujur atau tidak, tetap saja kobaran api itu telah diberikan pada mereka oleh lelaki tua itu. Pihak lawan seharusnya berterima kasih jika mereka bersedia mengembalikan kobaran api itu alih-alih menuntut mereka mengembalikannya secara paksa.     

Ditambah lagi, mereka mengatakan bahwa mereka akan menganggap masalah ini terselesaikan setelah kobaran api itu dikembalikan. Mereka seolah-olah mengatakan bahwa mereka akan memberi imbalan pada kelompok Ye Futian dengan cara tidak mengganggu kelompoknya lagi setelah kobaran api itu dikembalikan.     

"Selain itu, memangnya seperti apa sifat dari kobaran api itu dan bagaimana kalian dapat membuktikan bahwa kobaran api itu memang milik kalian?" jawab Ye Futian. Jika pihak lawan tidak repot-repot bersikap sopan, maka dia juga akan memperlakukan mereka dengan cara yang sama.     

Meskipun kobaran api itu memang terbukti sulit untuk dikuasai, mereka tidak akan melepaskannya begitu saja hanya karena penjelasan yang diucapkan oleh pihak lawan. Lebih buruk lagi, mereka menuntut kobaran api itu dikembalikan alih-alih memintanya dengan sopan.     

*Boom*     

Tiba-tiba, kobaran api meledak dimana-mana. Tetua dari Klan Xi terbang ke arah kelompok Ye Futian, bersiap-siap untuk melancarkan serangan.     

Jadi, mereka akan mengambil kobaran api itu secara paksa?     

"Jika kalian berpikir bahwa kalian dapat mengambil kobaran api itu secara paksa, aku dapat menjamin bahwa kalian semua akan menanggung konsekuensi yang jauh lebih besar," ujar Xia Qingyuan, sambil menatap orang-orang yang berada tepat di hadapannya.     

"Xi Chan, mereka berasal dari Kota Qianye," Zhuo Xu mengingatkannya. Dalam sekejap, semua orang yang telah bersiap-siap untuk menyerang kelompok itu mengerutkan kening mereka.     

Klan Xi juga mengikuti perkembangan dari Pertempuran Sungai Merah di Istana Regional. Meskipun pertempuran antara dua dunia Renhuang terjadi di luar Kota Naga Merah, namun tetap saja mereka mengetahui berita mengenai pertempuran tersebut.     

Orang-orang ini berasal dari Dunia Kaisar Xia?     

Hal itu menunjukkan bahwa wanita yang kuat itu pasti adalah sang Puteri dari Dunia Kaisar Xia.     

Tatapan mata Xi Chan tertuju pada Xia Qingyuan. Dia sendiri sangat terkenal di Dunia Naga Merah dan memiliki reputasi karena bakatnya yang luar biasa. Kedua mata Xi Chan tampaknya telah dipenuhi dengan kobaran api saat dia menatap ke arah Xia Qingyuan, sama sekali tidak terpengaruh oleh identitas sang Puteri.     

Bahkan pasukan-pasukan Renhuang dari dunia lain memiliki kekuatan yang terbatas di Kota Naga Merah, terutama dimana pasukan besar seperti Klan Xi berada.     

Tetapi kembali lagi, mereka tidak akan bertindak secara berlebihan sehingga menyinggung orang-orang dari dunia Renhuang lain. Melakukan hal seperti itu akan menimbulkan ancaman besar bagi pasukan yang benar-benar berasal dari Kota Naga Merah.     

"Kobaran api itu milik Klan Xi. Kalian semua mungkin berasal dari dunia Renhuang lain, tetapi kalian tetap tidak boleh mengambil kobaran api milik kami." Xi Chan menatap ke arah Xia Qingyuan dan penampilannya tampak sangat kuat.     

Meskipun pasukan-pasukan dari dunia Renhuang asing sangatlah kuat, namun sebagian besar dari pasukan mereka tidak berada di Dunia Naga Merah. Jika Klan Xi bersikeras untuk menangkap orang-orang ini, mereka tidak akan bisa pergi begitu saja.     

Mustahil bagi mereka untuk pergi begitu saja dengan membawa kobaran api tersebut.     

Bahkan jika orang-orang dari Klan Xi masih menahan diri untuk mengambil kobaran api itu secara paksa, Ye Futian dan kelompoknya tetap tidak akan bisa memanggil bala bantuan dari Dunia Kaisar Xia.     

Jika tindakan seperti itu dapat terjadi, maka mulai sekarang konflik seperti ini akan terselesaikan dengan cara seperti itu.     

Jumlah kultivator yang telah mencapai tingkat Nirvana dari berbagai macam dunia Renhuang jauh lebih sedikit daripada para kultivator yang berada di Dunia Naga Merah. Membawa para Saint itu kemari jauh lebih sulit daripada yang dibayangkan oleh orang-orang.     

Ditambah lagi, bahkan jika para Saint itu dapat dipanggil kemari, pasukan-pasukan dari dunia Renhuang asing tidak bisa begitu saja bertarung melawan pasukan yang berasal dari Dunia Naga Merah tanpa ada alasan yang jelas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.