Legenda Futian

Reruntuhan Kaisar Kua



Reruntuhan Kaisar Kua

0Kelompok Ye Futian kembali ke kantor pemimpin kota di Kota Qianye.     
0

Ye Futian memikirkan niat dari Saint Star Plucking selama dia menempuh perjalanan kembali ke Kota Qianye. Dia masih merasa bingung mengapa Saint itu melakukan hal tersebut.     

Berdasarkan penjelasan yang disampaikan oleh Shen Jun pada Ye Futian, Saint Star Plucking cukup kuat untuk mengambil Kobaran Api Jalur Agung itu dan Saint Jiuyang tidak akan bisa berbuat apa-apa tentang hal tersebut. Kemampuan Saint Star Plucking dalam perubahan wujud benar-benar tak tertandingi. Tidak ada yang mengetahui apakah ada seseorang di Dunia Naga Merah yang berada di bawah tingkat Renhuang akan mampu menangkapnya hidup-hidup.     

Bagaimanapun juga, Kobaran Api Jalur Agung tingkat Renhuang itu kini menjadi milik mereka. Namun, bantuan dari Dunia Kaisar Xia-lah yang memungkinkannya untuk bertindak seperti ini. Kalau tidak, nyaris mustahil baginya untuk membawa kembali kobaran api itu bersamanya.     

Klan Xi akan menjadi pihak pertama yang akan menghalangi jalannya.     

Setelah dia kembali ke kantor pemimpin kota, Ye Futian menemui Shen Tianzhan untuk berbicara dengannya tentang hal tersebut. Dia bertanya, "Tetua, apakah anda mengetahui apa yang sebenarnya direncanakan oleh Saint Star Plucking?"     

Shen Tianzhan berada pada tingkat Plane yang sama dengan Saint Star Plucking. Dia mungkin bisa berbagi beberapa informasi tentang Saint yang misterius itu.     

Namun, Shen Tianzhan hanya menggelengkan kepalanya dan berkata, "Saint Star Plucking selalu menyendiri. Tidak ada seorang-pun yang mengetahui apa yang sedang dia rencanakan. Tetapi kembali lagi, aku pernah mendengar informasi bahwa dia pernah pergi ke Kota Kekaisaran Kuno untuk mencuri sesuatu, tetapi dia gagal. Selain itu, rumor mengatakan bahwa kemungkinan besar dia telah terluka dalam pertarungannya melawan Pelayan Kesembilan. Adapun kobaran api yang kau bicarakan, apakah aku boleh melihatnya?" ujar Shen Tianzhan.     

Ye Futian mengangguk dan mengeluarkan Kobaran Api Jalur Agung itu. Hawa panas yang mengerikan terpancar dari kobaran api itu dan langsung menyebar ke seluruh area tersebut. Cahaya dari kobaran api itu melesat ke atas langit.     

Shen Tianzhan tertegun sejenak saat dia merasakan aura dari Jalur Agung di dalam kobaran api tersebut. Kemudian dia berkata, "Kau bisa menyimpannya kembali."     

Kemudian Ye Futian menyimpan kembali kobaran api tersebut. Shen Tianzhan melanjutkan kata-katanya, "Kobaran api itu adalah peninggalan dari Kaisar Kua. Jika kau dapat menguasai kobaran api itu, kau akan dapat pergi menuju Sembilan Suku Kua dan memiliki kesempatan untuk memasuki wilayah dari Kaisar Kua."     

Ye Futian merasa bingung setelah mendengar penjelasan dari Shen Tianzhan. Dia bertanya, "Jadi anda mengatakan bahwa ada kegunaan lain dari kobaran api tersebut? Yaitu sebagai kunci sehingga pemiliknya dapat memasuki wilayah dari seorang Renhuang?"     

Dia teringat kembali momen setelah dia memperoleh kobaran api itu ketika Zhuo Xu dari Klan Api Hitam bertanya apakah dia boleh melihat kobaran api tersebut.     

Zhuo Xu adalah keturunan Renhuang. Klan Api Hitam adalah salah satu pasukan tingkat atas. Hal ini menunjukkan bahwa Zhuo Xu telah mengetahui beberapa informasi tentang kobaran api tersebut, sehingga mendorongnya untuk membuat permintaan yang tampak bodoh seperti itu.     

Kala itu Ye Futian tidak mempedulikannya.     

"Tepat sekali." Shen Tianzhan mengangguk dan berkata pada Ye Futian, "Kobaran Api Jalur Agung dari Kaisar Kua muncul setiap beberapa tahun sekali. Jarang sekali terdapat lebih dari satu kobaran api yang dapat ditemukan pada suatu periode waktu. Namun, banyak kobaran api yang akan muncul pada saat yang bersamaan di Dunia Naga Merah. Semua pasukan besar di seluruh dunia berlomba untuk mendapatkannya secara diam-diam. Beberapa pasukan berhasil mendapatkannya, namun telah direbut sebelum mereka sempat melakukan apa-pun. Beberapa pasukan menjualnya untuk mendapat keuntungan yang luar biasa. Pada akhirnya, beberapa kobaran api diambil untuk berkultivasi, sementara sisanya digunakan untuk mendapatkan akses menuju Sembilan Suku Kua."     

"Dan saya kebetulan mendapatkan kobaran api ini secara gratis?" tanya Ye Futian.     

Shen Tianzhan tampak bingung dengan pertanyaan itu. Ye Futian memang beruntung dalam cara yang misterius dan mengerikan. Dia bertanya-tanya apakah Saint Star Plucking memang merencanakan agar situasinya menjadi seperti ini.     

"Saint Jiuyang mungkin memutuskan untuk tidak memusuhimu karena identitas dan latar belakang yang kau miliki. Tetapi setelah kehilangan kobaran api itu darimu, Klan Xi akan mencoba untuk mendapatkan kobaran api itu di tempat lainnya," ujar Shen Tianzhan. Bagaimanapun juga, Ye Futian bukanlah satu-satunya orang yang memiliki kobaran api tersebut, yang merupakan peninggalan dari Kaisar Kua.     

Di masa lalu, kobaran api itu telah muncul dimana-mana.     

"Dimana sembilan suku itu berada?" tanya Ye Futian.     

"Mereka berada di wilayah barat dari Dunia Naga Merah. Tempat itu dulunya adalah wilayah dari Kaisar Kua. Sembilan suku saat ini adalah sembilan pasukan besar di Dunia Naga Merah. Mereka semua sangat kuat. Mereka tidak jauh berbeda seperti Kota Qianye," Shen Tianzhan menjelaskan.     

Ye Futian mengangguk. Pasukan-pasukan yang pernah bertugas secara langsung di bawah wilayah Renhuang pasti akan sangat tangguh.     

"Sepertinya akan terjadi lagi pertempuran-pertempuran tersembunyi untuk memperebutkan kobaran api itu di Dunia Naga Merah. Sebaiknya kita berhati-hati jika bepergian di luar Kota Qianye," ujar Shen Tianzhan. Terlepas dari apa yang dia katakan, orang-orang dari Dunia Naga Merah akan ragu-ragu untuk mengambil tindakan pada mereka. Namun, akan lebih baik jika mereka tetap berhati-hati.     

Banyak orang akan menduga bahwa Ye Futian telah mendapatkan Kobaran Api Jalur Agung milik Kaisar Kua. Bahkan Zhuo Xu sudah mulai curiga padanya.     

"Baiklah." Ye Futian mengangguk. Dia juga belum berniat untuk pergi meninggalkan Kota Qianye.     

"Periksalah apakah kau dapat melakukan sesuatu dengan kobaran api tersebut. Aku pernah mendengar informasi bahwa kobaran api itu memilih tuan mereka masing-masing," ujar Shen Tian Zhan.     

"Baik." Ye Futian mengangguk dan pergi.     

Ye Futian pergi ke sebuah tempat latihan dan untuk sementara menyegel tempat itu. Kemudian dia mengeluarkan kobaran api tersebut, yang mulai menghangatkan seluruh area dengan hawa panas yang dipancarkan olehnya hanya dalam waktu singkat. Sebuah aura api yang kuat telah menyebar di udara.     

Ye Futian memejamkan matanya dan mengerahkan aura Saint miliknya ke dalam kobaran api itu, bergabung menjadi satu kesatuan. Auranya mengitari kobaran api itu dan dia dapat merasakan kekuatan yang ada di dalamnya. Kemudian dia mulai masuk ke dalam kobaran api tersebut, sedikit demi sedikit.     

Ye Futian bisa merasakan aura penghancur yang mengerikan dari kobaran api itu dalam sepersekian detik. Dia merasa seolah-olah auranya akan dibakar menjadi abu.     

Pada kenyataannya, Kobaran Api Jalur Agung adalah sesuatu yang terbentuk dari aura Jalur Agung. Kobaran api itu telah dibentuk tanpa adanya aura agresif di dalamnya. Namun tetap saja, dia merasa seolah-olah auranya akan dihancurkan hingga tak bersisa hanya dengan mendekati kobaran api tersebut.     

Ye Futian tidak melanjutkan upayanya. Saat ini, cahaya suci bersinar di bagian tengah alisnya. Kemudian tubuhnya diselimuti oleh cahaya suci dan tampak sangat menakjubkan.     

Aura kaisar terpancar keluar dan memasuki kobaran api tersebut, merasakan kekuatan kobaran api itu dari dalam.     

Dalam sekejap, Ye Futian bisa mendeteksi adanya sebuah bayangan yang sangat elegan dan luar biasa.     

Satu sosok seperti dewa berdiri tegak di samping matahari yang menggantung di atas langit. Sosok itu sepertinya sedang melahap kobaran api matahari. Sosok yang melayang di atas langit itu diselimuti dengan kobaran api sejati, menyatu dengan tubuh seorang dewa perang. Kedua mata dari dewa perang itu berubah menjadi lebih terang daripada matahari. Seolah-olah satu tatapan mata darinya mampu membuat dunia terbakar.     

Sebagai perbandingan, Ye Futian kini menyadari betapa lemahnya Roh Kehidupan matahari miliknya. Tidak heran jika para kultivator lainnya memperoleh kemampuan untuk berkomunikasi dan memanipulasi dunia di sekitar mereka saat mereka mencapai Saint Plane atau bahkan Renhuang Plane. Mereka telah menempa jalur dan metode kultivasi masing-masing ke dalam Roh Kehidupan mereka, yang kemudian dapat diwariskan ke generasi berikutnya. Ketika seseorang mencapai tingkat Plane seperti itu, mereka telah melampaui batasan manusia biasa. Kemampuan untuk menyerap kobaran api matahari begitu luar biasa dan sangat tangguh.     

Kemampuan yang dimiliki oleh Klan Xi memiliki kemiripan dengan kemampuan ini. Tidak heran jika mereka sangat menginginkan kobaran api itu kembali. Pasti terasa sangat menyakitkan bagi mereka untuk berpisah dengan kobaran api tersebut.     

Saat dia merasakan semua ini, aura dari Jalur Agung di dalam kobaran api itu melesat ke dalam aura Ye Futian dan menjadi satu kesatuan. Pada saat itu juga, cahaya suci Renhuang menyinari tubuh Ye Futian. Seolah-olah dia telah mendapatkan persetujuan dari kobaran api tersebut.     

Kobaran api itu mulai berhenti menyakiti Ye Futian secara langsung. Dia mulai mencoba untuk menggabungkan Kobaran Api Jalur Agung itu ke dalam dirinya sendiri, sambil merasakan dan menyerap kekuatan yang ada di dalamnya.     

Orang lain tidak mampu mempelajari teknik latihan sekuat itu. Mereka hanya bisa berkomunikasi dan menggunakan kobaran api itu secara perlahan-lahan. Tidak ada orang lain yang mampu menyatu dengan kobaran api itu seperti dirinya.     

Setelah itu, dia menghabiskan waktu cukup lama untuk berkultivasi seorang diri, berusaha menggabungkan diri dengan kobaran api itu dan menempa kobaran api miliknya sendiri.     

Bukannya dia tidak ingin berlatih dengan kobaran api yang sedang dia kultivasi. Namun, bergantung pada tingkat pemahamannya, dia akan dapat membuat sebuah kobaran api baru yang hanya menjadi miliknya seorang.     

Semua orang mampu memahami pengalaman dari pendahulu mereka, namun tetap saja kultivasi setiap individu harus memiliki keunikan tersendiri.     

Beberapa orang telah tiba di kantor pemimpin kota dari Kota Qianye ketika Ye Futian sedang berlatih, mereka mengatakan bahwa mereka ingin membeli kobaran api tersebut. Tidak ada satu-pun dari mereka yang berpikiran bahwa Ye Futian akan berlatih dengan kekuatan dari kobaran api itu, jadi mereka mengira bahwa kobaran api itu tidak akan berguna baginya. Mereka berharap bisa mendapatkan kobaran api itu dengan harga tinggi, tetapi penawaran mereka langsung ditolak.     

Selain pertikaian dan konflik yang terjadi berulang kali di antara pasukan-pasukan besar di Kota Naga Merah, nyaris tidak ada pertempuran yang terjadi. Seolah-olah pertarungan untuk memperebutkan kobaran api milik Kaisar Kua berlangsung secara diam-diam. Tetapi kembali lagi, semua itu tidak ada hubungannya dengan Ye Futian.     

Suatu hari, Shen Tianzhan datang menemui Ye Futian dan menyampaikan sebuah berita padanya. Banyak pasukan besar di Kota Naga Merah dan kota-kota di sekitarnya telah berangkat.     

Ye Futian juga memutuskan untuk segera berangkat dan melakukan perjalanan bersama Shen Tianzhan.     

Wilayah dari Kaisar Kua terdiri dari reruntuhan yang ditinggalkan oleh Kaisar Kua. Sudah jelas dia tidak akan melewatkan kesempatan untuk melihatnya secara langsung.     

...     

Sebuah kota yang dikenal sebagai Kota Kaisar Kua terletak di wilayah barat dari Dunia Naga Merah. Kota tua itu dulunya adalah kediaman dari Kaisar Kua.     

Sembilan suku yang mengabdi pada Kaisar Kua ditugaskan untuk berjaga di sekitar kota tersebut.     

Akhir-akhir ini, suasana di Kota Kaisar Kua menjadi sangat ramai. Orang-orang dari pasukan-pasukan besar di seluruh penjuru Kota Naga Merah pergi kesana. Penduduk di Kota Kaisar Kua dapat menebak alasan mengapa mereka berada di sana.     

Kota Kaisar Kua memiliki nuansa pedesaan di setiap sudutnya. Istana Kaisar Kua berdiri di dalam kota tersebut. Terdapat sebuah patung pencakar langit dari sosok Kaisar Kua yang diselimuti oleh kobaran api tak berbatas tepat di depan istana tersebut. Patung itu berdiri tegak di tempatnya, terlihat sangat nyata.     

Para kultivator dari Klan Xi, yang belum lama ini bertarung melawan Ye Futian untuk memperebutkan kobaran api, adalah salah satu pasukan yang telah tiba di sana. Xi Chan juga ada di antara mereka.     

Setelah kobaran api itu diambil oleh Ye Futian, Klan Xi harus membayar harga yang mahal untuk mendapatkan kobaran api dari Kaisar Kua lainnya sebelum datang ke kota ini.     

Xi Chan berdiri di hadapan patung Kaisar Kua dan memancarkan aura Renhuang di sekitar tubuhnya. Ada banyak orang di sekitarnya yang memberikan undangan padanya. Mereka semua adalah anggota dari sembilan suku yang pernah mengabdi pada Kaisar Kua.     

Ye Futian dan Shen Tianzhan juga berada di sana. Shen Tianzhan telah mempelajari banyak hal tentang masalah ini dan menjelaskan beberapa informasi tentang reruntuhan Kaisar Kua pada Ye Futian dalam perjalanan menuju Kota Kaisar Kua.     

Selain Ye Futian, ada pula banyak orang dari pasukan-pasukan lainnya di sana. Klan Chang dari Kota Jianmu juga ikut hadir.     

Begitu pula dengan para kultivator dari Kota Penjara Api dan Kota Awan Merah.      

Ye Futian jadi bertanya-tanya berapa banyak Kobaran Api Jalur Agung yang dibentuk oleh Kaisar Kua.     

"Pergilah. Masuk ke dalam reruntuhan membutuhkan bantuan dari sembilan suku, dan kekuatan mereka saling melengkapi satu sama lain. Kesembilan suku itu tidak memiliki tingkatan yang sama. Mereka sering bersaing satu sama lain. Aku telah memperkenalkan suku-suku itu padamu sebelumnya. Akan lebih baik jika kau bekerja sama dengan suku terkuat," Shen Tianzhan memberitahu Ye Futian secara telepati. Ye Futian mengangguk dan berjalan menghampiri patung dari Kaisar Kua. Dalam sekejap, cahaya suci menyelimuti tubuhnya. Dia tampak seperti bermandikan cahaya suci yang berapi-api.     

"Siapa kau?" Banyak orang mengalihkan pandangan mereka ke arah Ye Futian.     

"Ye Futian, Pemimpin dari Kota Qianye," jawab Ye Futian.     

Orang-orang mengangguk secara bersamaan. Mereka yang berasal dari sembilan suku menatapnya, tampaknya mereka mengawasinya sambil mempertimbangkan pilihan mereka. Mereka bertanya-tanya apakah Ye Futian adalah seseorang yang layak menerima undangan mereka.     

Tentu saja mereka mengetahui berita-berita yang tersebar dari Kota Naga Merah. Ye Futian dari Kota Qianye adalah sosok yang berasal dari Dunia Kaisar Xia, tetapi mereka tidak begitu mengetahui seperti apa kekuatannya. Mereka hanya mengetahui bahwa dia telah mengalahkan Shen Jun, putra dari Shen Tianzhan. Dia juga telah membunuh tuan muda pemimpin istana dari Istana Bliss. Namun, semua pencapaian itu sepertinya tidak layak untuk disebutkan.     

Mereka berspekulasi bahwa dia tidak bisa dibandingkan dengan Yu Sheng, yang telah berpartisipasi dalam Pertempuran Sungai Merah. Itulah alasan mengapa anggota suku-suku itu bertanya-tanya apakah Ye Futian adalah seseorang yang layak untuk menerima undangan dari mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.