Legenda Futian

Tanah Leluhur Menghilang



Tanah Leluhur Menghilang

2"Ini..." Semua orang menyaksikan pemandangan yang ada di hadapan mereka dengan terkejut. Bahkan para Saint tingkat Flawless Holiness di antara mereka tidak pernah melihat sesuatu yang mengejutkan seperti ini.      2

Matahari menggantung tinggi di atas Istana Matahari dan kini telah berubah menjadi sebuah lubang hitam yang melahap semua kekuatan api di Tanah Leluhur. Bahkan sepertinya aura api mereka sendiri juga akan ditarik keluar dan dihisap ke dalam lubang hitam tersebut.     

Wu Yong, yang selama ini sedang berkultivasi, membuka matanya dan menatap pemandangan yang sedang terjadi di kejauhan. Jubahnya berkibar tertiup angin saat tubuhnya diselimuti oleh kobaran api yang tak terbatas. Kedua matanya yang dipenuhi dengan aura api tampaknya tidak terganggu sedikit-pun akan hal tersebut.     

Apakah dia telah berhasil?     

Selama bertahun-tahun, banyak orang mampu memasuki Tanah Leluhur, namun tidak ada seorang-pun yang pernah mengungkap rahasia di dalamnya.     

Tetapi, mungkinkah kali ini Ye Futian dari Kota Qianye, yang telah mereka bawa kemari, mampu melakukannya?     

Angin matahari bertiup ke arahnya, yang terasa sangat panas. Banyak pemikiran berpacu di dalam benak Wu Yong.     

Perjalanan ke Tanah Leluhur ini dipenuhi dengan peristiwa tak terduga. Ye Futian, yang pada awalnya diabaikan oleh semua orang, kini telah menghancurkan delapan kultivator lainnya dan memasuki Tanah Leluhur, yang mengejutkan semua orang. Tetapi setelah itu, sang Tetua ingin mengambil warisan dari Kaisar Kua untuk dirinya sendiri, dan karena itulah dia mencoba untuk membunuh Ye Futian, namun justru dia yang tewas terbunuh.     

Kemudian, Wu Yong diangkat sebagai Tetua yang baru dan telah mendapatkan warisan tersebut.     

Sekarang, mereka akan mengungkap rahasia dibalik Tanah Leluhur.     

Rumor mengatakan bahwa Ye Futian berasal dari Dunia Kaisar Xia.     

Sembilan suku utama berada di pihak yang sama. Mereka pernah mengabdi pada Kaisar Kua. Dan meskipun Kaisar Kua telah binasa, mereka masih mendominasi kekuatan di wilayah barat dari Dunia Naga Merah.     

Tetapi ada begitu banyak sosok legendaris di dunia yang luas ini. Siapa yang menyangka bahwa Ye Futian dari Kota Qianye akan mengalahkan semua lawannya dan bahkan membunuh seorang kultivator tingkat Nirvana?     

Meskipun dia telah berkultivasi hingga tingkat Plane yang begitu tinggi, Wu Yong tetap merasa kagum pada Ye Futian. Jika dia berada di tengah-tengah hembusan angin matahari itu, pasti dia akan dilahap dengan mudah.     

Saat ini dunia menjadi lebih gelap dari biasanya. Lubang hitam itu tampaknya tak berdasar, terus menerus melahap matahari ke dalamnya.     

Ye Futian sedang duduk bersila di tempatnya. Tampaknya dia juga telah masuk ke dalam matahari tersebut. Itu adalah sebuah pemandangan yang mengejutkan.     

Pada saat itu, pikirannya terpusat pada sebuah roh bola api. Saat ini, dia sudah mengetahui apa sebenarnya bola tersebut, tetapi sekarang dia yakin bahwa bola itu mirip dengan sesuatu yang ada di dalam tubuh Feixue. Bola itu mengandung kekuatan yang sangat mengerikan.     

Terlebih lagi, Roh Kehidupannya beresonansi dengan bola tersebut. Dia tidak tahu siapa yang telah memberikan Roh Kehidupan satu ini.     

Dedaunan dan dahan pohon yang tak terbatas bermunculan dari tubuh Ye Futian saat dia duduk di dalam matahari itu, menyelimuti segalanya. Baik dedaunan maupun dahan-dahan pohon itu menyebar ke bagian inti dari matahari tersebut dan memasuki aura spiritualnya. Mereka terus menerus dihancurkan dan dilahirkan kembali, berusaha mencapai roh bola api itu dan tampaknya melahap kekuatan yang ada di dalamnya sedikit demi sedikit. Sepertinya dedaunan dan dahan pohon itu langsung menempa kekuatan yang mereka dapatkan.     

Namun pada saat yang bersamaan, sesuatu yang tampak seperti roh bola api itu sedang melahap semua kobaran api di area tersebut. Bahkan aura yang telah ditempa Ye Futian juga ikut terhisap. Dia tidak mampu menghentikannya.     

Dia hanya bisa merasakan dirinya sedang duduk di dalam matahari tersebut, tetapi Roh Kehidupan Pohon Dunia miliknya sedang menarik roh bola api itu ke arahnya secara perlahan-lahan. Jantung Ye Futian berdegup kencang. Rasanya seolah-olah semua aura api di dunia ini sedang dihisap olehnya. Tampaknya dia adalah lubang hitam yang sesungguhnya.     

Tapi Ye Futian memahami bahwa ini bukanlah sesuatu yang bisa dia lakukan dengan kekuatannya sendiri.     

Hal yang lebih mengerikan lagi adalah, dia mampu merasakan bayangan dari Kaisar Kua juga ikut dilahap oleh matahari tersebut.     

Pada saat itu, sosok tersebut menjadi terlihat sangat jelas. Seolah-olah sosok itu benar-benar terbentuk dari aura milik Kaisar Kua. Tetapi pada saat yang bersamaan, sosok itu dihisap oleh pusaran mengerikan tersebut sedikit demi sedikit.     

Di dunia luar, segala sesuatunya menjadi semakin gelap, hingga akhirnya nyaris tidak ada cahaya yang tersisa.     

Semua cahaya telah dilahap oleh lubang hitam tersebut.     

Para kultivator dari Klan Wu masih berdiri di tempat masing-masing, tidak bergerak sedikit-pun, membiarkan hembusan angin menimpa tubuh mereka dan membuat pakaian mereka berkibar, yang mengeluarkan suara gemerisik. Hembusan angin yang bertiup terasa sangat panas.     

"Wu Yong!" tiba-tiba terdengar suara dari dalam kegelapan. Kedua mata Wu Yong seperti kobaran api. Dia memandang ke dalam kegelapan. Rasanya dia sedang melihat sebuah gerhana.     

"Saya di sini," jawab Wu Yong. Tentu saja dia bisa menebak bahwa suara itu berasal dari Ye Futian yang berada di pusat badai.     

"Tangkap ini," suara Ye Futian kembali terdengar. Tidak lama kemudian, cahaya yang menyilaukan muncul di atas langit. Wu Yong samar-samar bisa melihat satu sosok sedang berdiri di sana. Sosok itu tampak seperti Kaisar Kua.     

Sosok itu menerjang ke dalam tubuhnya seperti seberkas cahaya.     

Kobaran Api Jalur Agung yang mengerikan membakar sekujur tubuhnya, seperti kobaran api para dewa, yang sangat menyilaukan sehingga dia harus memejamkan matanya. Dia membiarkan kobaran api itu membakar tubuhnya. Dia merasa bahwa tubuhnya akan terbakar habis.     

Auranya perlahan-lahan mulai melemah, seolah-olah kini dia diubah menjadi seorang manusia biasa. Tampaknya dia akan dibakar sampai mati oleh kobaran api dari Jalur Agung.     

Tetapi pada saat dia mencapai titik terlemahnya, sebuah kobaran api yang lebih kuat dari sebelumnya menyala, dan cahayanya melesat ke atas langit.     

Kobaran api yang menakjubkan melesat dari tubuh Wu Yong, menembus kegelapan hingga akhirnya mencapai deretan awan. Kedua matanya menjadi semakin menyilaukan saat sepasang mata itu berubah menjadi kobaran api.     

"Nirvana!" Di belakangnya, hati para kultivator dari Klan Wu berdebar kencang saat mereka menyaksikan pemandangan ini.     

Setelah sang Tetua dari Klan Wu tewas terbunuh, Wu Yong mengambil alih posisinya.     

Apakah Ye Futian baru saja membunuh seorang kultivator tingkat Nirvana dan memberikan kekuatan tingkat Nirvana pada orang lain?     

Tentu saja, hal ini tidak dilakukan semata-mata oleh kekuatan yang dimiliki Ye Futian. Sejak awal tingkat Plane Wu Yong sudah sangat dekat dengan Nirvana Plane, dan sekarang tekad dan pola pikirnya telah dimurnikan, yang memungkinkannya untuk menembus ke tingkat Plane berikutnya dan menjadi seorang Saint tingkat Nirvana, tahap terakhir pada Jalur Divine.     

"Terima kasih, Tuan Ye," ujar Wu Yong dengan suara keras. Aura Nirvana miliknya menyebar di udara, dan aura itu tidak lebih lemah dari aura sang Tetua yang telah tewas terbunuh.     

Dia memandang ke arah Ye Futian dan menyaksikan seberkas cahaya menyilaukan yang membutakan matanya. Tidak ada satu-pun dari mereka yang bisa melihat apa-pun. Pada saat berikutnya, dunia menjadi gelap, dan Istana Matahari telah menghilang.     

Namun, setelah peristiwa ini terjadi, terdapat seberkas cahaya lainnya yang melesat dari arah matahari tersebut.     

Semua orang membuka mata masing-masing dan memandang ke sekeliling mereka. Tampaknya mereka tidak bisa mempercayai apa yang sedang mereka lihat saat ini.     

Istana Matahari telah menghilang, dan matahari yang menggantung di atas langit bukan lagi matahari dari Istana Matahari, tetapi matahari dari Dunia Naga Merah.     

Hembusan angin bertiup menimpa tubuh mereka, memang masih terasa sedikit panas, tetapi tidak sepanas sebelumnya. Mereka mengetahui bahwa Istana Matahari telah menghilang.     

Dan bukan hanya Istana Matahari; semua bagian dari reruntuhan Tanah Leluhur telah menghilang seolah-olah tempat itu tidak pernah ada.     

Segala sesuatu yang baru saja terjadi terasa seperti mimpi.     

Jauh di depan sana, satu sosok sedang berjalan ke arah mereka. Para kultivator memandangnya, dan mereka tampak terkejut.     

Ye Futian tampaknya telah berubah, tetapi mereka tidak tahu apa perbedaannya. Semuanya tampak sama. Mustahil untuk membayangkan bahwa pria yang baru saja melahap sebuah matahari adalah sang pemuda berambut abu-abu yang berada di hadapan mereka.     

"Tuan Ye," Wu Yong memanggilnya. Dia dan para kultivator dari Klan Wu lainnya kini melihat Ye Futian sebagai sosok yang berbeda dari sebelumnya.     

Perjalanan ini telah membuat mereka berhak memasuki reruntuhan Kaisar Kua.     

"Saya ucapkan selamat atas pencapaian anda dalam menerobos ke tingkat Nirvana, Tetua," ujar Ye Futian sambil tersenyum.     

Wu Yong menggelengkan kepalanya dan hendak mengatakan sesuatu, tetapi dia seperti merasakan sesuatu, jadi pada akhirnya dia tidak mengatakan apa-pun. Dia justru berbalik dan melihat ke kejauhan, lalu sekelompok orang datang ke arah mereka dari atas langit. Mereka adalah para kultivator dari sembilan suku dan delapan kultivator yang telah dikalahkan oleh Ye Futian.     

Semua kultivator dari sembilan suku mengamati mereka dengan seksama. Tatapan mata mereka tertuju pada Ye Futian dan kultivator lainnya. Kultivator dari Klan Zhu adalah orang pertama yang berbicara. "Apa yang telah terjadi, Wu Yong?"     

Saat ini mereka semua tampak gelisah. Tanah Leluhur telah menghilang.     

Apa yang telah terjadi setelah mereka membuka gerbang?     

"Kami juga tidak bisa memastikan," jawab Wu Yong secara terang-terangan.     

"Kau tidak mengetahui alasannya?" Kultivator dari Suku Zhong mengerutkan keningnya. Wu Yong telah melangkahkan kaki ke dalam Tanah Leluhur, dan sekarang dia mengatakan bahwa dia tidak mengetahui apa yang telah terjadi di sana?     

Yin Tianjiao dan Duan Wuji menatap ke arah Ye Futian. Mungkinkah pria ini telah menemukan sesuatu yang ditinggalkan oleh Kaisar Kua di Tanah Leluhur?     

Dan mereka bukanlah satu-satunya orang yang memiliki pemikiran ini. Para kultivator lainnya juga sedang memandang ke arah Ye Futian, termasuk para kultivator dari delapan suku lainnya.     

Ye Futian adalah orang yang telah membuka gerbang menuju Tanah Leluhur. Jika bukan dia yang mendapatkannya, lalu siapa?     

Kultivator dari Klan Zhu itu sepertinya menyadari sesuatu, dan tiba-tiba dia bertanya, "Dimana Tetua kalian?" Kultivator lainnya juga menyadari hal tersebut. Satu anggota dari Klan Wu telah menghilang.     

Dan anggota itu adalah Tetua mereka. Sosoknya benar-benar telah menghilang dari kelompok tersebut.     

Di kejauhan, terdengar suara orang-orang yang terbang mendekat. Semakin banyak kultivator yang menghampiri mereka. Itu adalah orang-orang yang telah menunggu di luar selama beberapa bulan.     

Orang-orang dari delapan suku lainnya dan para kultivator dari pasukan-pasukan lainnya telah mendarat di sekitar mereka.     

Tentu saja Xia Qingyuan dan Shen Tianzhan juga berada di sana. Mereka terbang mendekat dan mendarat di samping Ye Futian.     

Mereka bisa merasakan bahwa suasana di tempat ini terasa sedikit misterius.     

Wu Yong menghadap ke arah kerumunan orang dan berkata, "Tetua kami telah bertindak gegabah. Dia berusaha merebut warisan dari Kaisar Kua di dalam reruntuhan, dan dia terjebak di dalamnya. Dia tewas akibat Kobaran Api Jalur Agung milik Kaisar Kua. Setelah itu, dunia berubah secara tiba-tiba, dan semuanya menghilang, sama seperti yang kalian lihat."     

Meskipun kesembilan suku sudah sering mengundang orang asing untuk membuka gerbang menuju Tanah Leluhur, mereka tidak pernah berpikiran untuk memberikan warisan milik Kaisar Kua pada orang asing. Jika Ye Futian memiliki kekuatan yang mumpuni, dia akan mampu mengalahkan siapa-pun, bahkan menjadi pemimpin dari sembilan suku utama.     

Tetapi pada saat itu, tingkat Plane Ye Futian tidak cukup tinggi. Jika sembilan suku mengetahui bahwa dia telah menerima warisan dari Kaisar Kua, mereka tidak akan membiarkannya pergi begitu saja. Mereka akan memaksanya menyerahkan warisan itu, atau merebutnya dengan cara apa- pun.     

Terlebih lagi, pada saat itu, tidak ada satu-pun dari mereka yang mengetahui apa yang telah terjadi di dalam sana secara detail.     

Sang kultivator dari Klan Zhu memandang ke arah Wu Yong dan berkata, "Wu Yong, apa kau pikir akan ada orang yang mempercayai kata-katamu?"     

Ye Futian dan Klan Wu bukanlah orang pertama yang membuka gerbang menuju Tanah Leluhur. Dia juga pernah berada di sana, dan dia mengetahui seperti apa rasanya berada di dalam sana.     

Sekarang Tanah Leluhur telah menghilang, seperti butiran abu dan gumpalan asap. Wu Yong memberitahunya bahwa tidak ada alasan khusus atas peristiwa ini; tempat itu menghilang begitu saja. Apakah hal seperti itu mungkin terjadi?     

"Wu Yong, lagipula kau belum berkultivasi ke tingkat yang cukup tinggi." Dia menatap ke arah Wu Yong, dan sebuah tekanan yang dahsyat terpancar dari tubuhnya.     

Tetapi Wu Yong sekarang berada di tingkat Nirvana.     

Semua orang tentu bisa merasakannya. Tatapan mata mereka tertuju pada Ye Futian.     

"Tuan Ye, apakah Tanah Leluhur menghilang karena perbuatanmu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.