Legenda Futian

Meminjam Warisan



Meminjam Warisan

2"Kekuatan ini..." Banyak orang memandang ke arah medan pertempuran tempat Yu Sheng berada setelah melihat serangan yang dia lancarkan.     
0

Lagipula, dia adalah sosok baru di dalam Peringkat Raja Regional, dan dengan adanya sang Cave Master dari Istana Regional yang mendampinginya, maka tidak mengherankan apabila dia menjadi pusat perhatian. Orang-orang ingin melihat sekuat apa kemampuan bertarung yang dimilikinya.     

Serangan ini membuat semua orang bisa merasakan kekuatan yang meledak-ledak dan ganas di dalam tubuhnya yang kokoh. Lawannya adalah seorang Saint dari Sembilan Suku, yang serangannya tampaknya tidak berpengaruh apa-apa saat menghantam tubuh Yu Sheng. Tetapi ketika dia menerima serangan dari Yu Sheng, kepalan tinju itu langsung menghancurkan tubuhnya, dan dia terjatuh dari atas langit.     

Tanpa memberi mereka kesempatan untuk berpikir, Yu Sheng terus berjalan dan mengguncang udara. Dia mengulurkan kedua telapak tangannya, yang langsung berubah menjadi telapak tangan dari seorang dewa iblis, dikerahkan menuju seseorang yang berada di tingkat Saint Plane.     

Kultivator tingkat Saint Plane itu merespon dengan mengayunkan kedua tangannya. Dalam sekejap, kobaran api suci yang tak terbatas menyelimuti tubuhnya. Kemudian kobaran api itu langsung meledak, bergerak ke arah Yu Sheng.     

*Boom* Sebuah kekuatan iblis yang mengejutkan telah menyebar di udara, dan semua orang menyaksikan bayangan seorang iblis yang menjulang tinggi muncul di balik jejak telapak iblis tersebut. Jejak telapak tangan ini sepertinya dikerahkan dari tangan iblis ini dan ukurannya semakin membesar. Jalur Agung di antara langit dan bumi beresonansi satu sama lain dan menekan medan pertempuran, kultivator tingkat Saint Plane itu merasa bahwa tubuhnya kini sulit untuk digerakkan.     

Kobaran api suci yang menakjubkan itu dihancurkan oleh jejak telapak tangan tersebut, dan dia bergegas mundur.     

Namun tepat di depan matanya, bayangan iblis itu terus membesar. Semakin dia berusaha melarikan diri, semakin dia menyadari bahwa dia tidak bisa menghindari jejak telapak tangan iblis tersebut.     

Rasanya dia tidak bisa melarikan diri kemana-pun.     

*Boom* Terdengar suara benturan yang keras, dan sebuah jejak telapak tangan raksasa menimpa tubuhnya, menghempaskannya dari atas langit hingga ke permukaan tanah. Disertai dengan suara ledakan yang keras, sebuah jejak telapak tangan raksasa terbentuk dengan jelas di permukaan tanah, dengan dikelilingi oleh banyak retakan di sekitarnya.     

Hati banyak orang berdebar kencang. Kekuatan sedahsyat itu jelas membuat lawannya putus asa.     

Peringkat Raja Regional, yang ditetapkan oleh Istana Regional, tidak memiliki aspek penilaian khusus. Tanpa terkecuali, siapa-pun yang berada di dalam peringkat itu nyaris tak terkalahkan di tingkat Plane-nya dan telah melampaui rekan-rekan mereka. Kecuali terjadi konflik dengan kultivator lainnya yang juga berada di dalam peringkat itu, sulit bagi orang-orang untuk mencapai posisi tersebut.     

Sebelum Yu Sheng masuk ke dalam peringkat itu, masih ada orang-orang yang meragukan kekuatannya. Sekarang, banyak orang telah menyaksikan betapa mengerikannya mereka yang berada di Peringkat Raja Regional.     

Xing Qiu menatap medan pertempuran tempat Yu Sheng berada. Sekarang setelah dia memasuki Istana Regional, dia sudah menjadi jauh lebih kuat daripada ketika dia pertama kali memasuki Saint Plane.     

Tubuhnya diselimuti oleh aura, dan dia sepertinya ingin bertarung lagi.     

Saint Gai yang berada di sebelahnya tampaknya telah merasakan keinginan bertempur dari Xing Qiu, lalu dia berkata, "Apakah kau ingin bertarung?"     

Xing Qiu tidak menanggapi pertanyaan dari Saint Gai, tapi dia memang ingin bertarung lagi.     

Namun, situasi kali ini tidak sama dengan pertempuran di Sungai Merah. Dalam pertempuran kala itu, dia mengira bahwa dia akan keluar sebagai pemenangnya.     

Tapi sekarang, dia sama sekali tidak memiliki kepercayaan diri.     

"Kau tidak percaya diri untuk bertarung melawannya?" Saint Gai melanjutkan kata-katanya, "Mengetahui bahwa suatu tindakan seharusnya tidak dilakukan tetapi pada akhirnya tetap dilakukan, itu sama saja seperti upaya untuk menempa pikiran. Selama kau tidak mempedulikan hasil akhirnya—memperlakukan tindakan yang ingin kau lakukan sebagai ujian— maka kemenangan atau kekalahan menjadi tidak begitu penting."     

Dia bisa melihat bahwa pertempuran sebelumnya telah menghantui Xing Qiu, yang baru saja memasuki Saint Plane.     

Ini tidak seperti sosok Xing Qiu di masa lalu, yang sangat percaya diri, dan memiliki keyakinan untuk terus berkembang seolah-olah kemampuannya telah melampaui para kultivator terbaik mana-pun.     

Kala itu, dia dan Xing Kai sangat mirip satu sama lain.     

Dua bersaudara itu sangat berbakat. Para kultivator dari generasi muda sangat mengagumi Xing Qiu, dan pencapaiannya tidak akan kalah dari kakaknya di masa depan.     

Karena itulah, Saint Gai ingin membantu Xing Qiu mengatasi hambatan psikis ini.     

Xing Qiu mengangguk, kemudian dia benar-benar mulai berjalan menuju medan pertempuran.     

Di tubuhnya, seberkas cahaya yang mengerikan bersinar, dan aura dari Jalur Agung terpancar di antara langit dan bumi. Tubuhnya tampak beresonansi dengan Jalur Agung, dan dalam sekejap satu sosok dewa perang raksasa muncul di belakangnya. Pada saat ini, Xing Qiu telah berubah menjadi seorang dewa perang.     

Dia mengangkat tangannya dan melancarkan serangan ke arah seorang kultivator tingkat Saint Plane dari Kota Qianye. Targetnya adalah Situ Yan.     

Situ Yan bisa merasakan sebuah kekuatan yang mengerikan mendekatinya. Ekspresinya berubah saat dia bergegas membentuk pertahanan. Tetapi serangan yang dilancarkan Xing Qiu sangat ganas dan tak berbatas. Serangan jejak telapak tangan milik Xing Qiu itu telah menyatu dengan Jalur Agung, yang mampu menghancurkan segalanya.     

Diikuti dengan suara yang keras, tubuh Situ Yan terlempar ke belakang, dan darah mengalir dari mulutnya. Tubuhnya gemetar hebat, dan darahnya bergejolak.     

"Xing Qiu telah bergerak."     

Dalam sekejap, tatapan mata semua orang tertuju pada Xing Qiu, dan banyak orang masih teringat akan hasil akhir dari pertempuran di Sungai Merah kala itu.     

Ye Futian mengerutkan keningnya dan menatap ke arah medan pertempuran.     

Apakah Xing Qiu memanfaatkan medan pertempuran ini sebagai tempat untuk menguji dirinya sendiri?     

Yu Sheng kembali menghancurkan kultivator lainnya dan menghempaskannya ke kejauhan. Kemudian dia langsung pergi menuju ke tempat Xing Qiu berada.     

Xing Qiu juga menghampirinya. Setelah Pertempuran Sungai Merah berakhir, kini keduanya bertemu lagi.     

Kekuatan iblis itu terus bergejolak, dan Xing Qiu berkonsentrasi untuk membentuk segel, berusaha beresonansi dengan Jalur Agung. Sebuah tekanan yang dahsyat meledak dari tubuhnya, dan samar-samar cahaya Renhuang mengalir di atasnya.     

Melihat Yu Sheng semakin mendekat, tubuh Xing Qiu dan Roh Kehidupannya bergabung menjadi satu kesatuan, dan suara gemuruh terdengar darinya. Xing Qiu telah menyatu dengan Jalur Agung dan berubah wujud menjadi seorang Dewa Perang yang sesungguhnya.     

Aliran cahaya menyelimuti tubuhnya, beresonansi dengan langit dan bumi. Dengan menjadikan tubuhnya sebagai titik pusat, terdapat pancaran tekanan yang luar biasa.     

"Kuat sekali," banyak kultivator di tingkat Saint Plane bergumam dalam hati saat mereka merasakan tekanan yang terpancar dari tubuh Xing Qiu. Setelah nama Yu Sheng masuk ke dalam Peringkat Raja Regional, semua orang mengetahui bahwa kekalahan Xing Qiu bukan karena dia lemah, tetapi karena lawannya memang lebih mengerikan darinya.     

Sekarang mereka yang menyaksikan aura di sekitar Xing Qiu akan setuju bahwa itu memang mengerikan.     

Terlebih lagi, setelah Xing Qiu memasuki Saint Plane, pasti dia sudah bisa menggunakan metode unik yang diwariskan dari Kaisar Zhan—Aura Taixuan.     

Teknik ini memungkinkan tubuh penggunanya untuk beresonansi dengan langit dan bumi. Penggunanya diharuskan untuk berlatih seni bela diri sejak usia dini. Tubuhnya juga harus dapat diberkati hingga aura spiritual dan tubuhnya dapat beresonansi satu sama lain untuk beresonansi dengan langit dan bumi sehingga tubuh penggunanya dapat menghasilkan kekuatan yang jauh melampaui batas kemampuannya.     

Teknik ini memiliki persyaratan yang sangat tinggi, baik itu untuk aspek aura spiritual maupun tubuh fisik penggunanya. Suatu ketika, Kaisar Zhan mengandalkan metode ini untuk menghancurkan rekan-rekan dari generasinya. Dia bertempur di berbagai tempat dengan kekuatan yang sangat dahsyat sehingga dia disebut sebagai "Kaisar Zhan" saat dia memasuki Renhuang Plane.     

Dengan berpusat pada tubuh Xing Qiu, sebuah badai mengerikan tampaknya telah terbentuk dan bergerak menuju Yu Sheng.     

Yu Sheng melangkah di udara, dan kekuatan iblis telah memenuhi langit. Di belakangnya, muncul bayangan seorang dewa iblis dengan tatapan mata sedingin es, dan kedua matanya yang tampak mengintimidasi sepertinya ingin membuat Xing Qiu tunduk dan berlutut di hadapannya.     

Metode yang digunakan oleh Yu Sheng mungkin tidak kalah kuat dari Aura Taixuan.     

Kekuatannya sangat mengerikan.     

Bahkan sebelum mereka berdua melancarkan serangan, aura keduanya telah bergejolak dan bertabrakan satu sama lain.     

*Boom* Diikuti oleh suara ledakan yang keras, jejak-jejak telapak tangan dewa iblis dikerahkan dari atas langit.     

Xing Qiu berteriak, dan tubuhnya melesat ke atas langit. Aura dari Jalur Agung di sekujur tubuhnya telah beresonansi dengan langit dan bumi, kemudian banyak bayangan dari dewa perang bermunculan. Dia mengangkat tangannya untuk mengaktifkan metode kultivasinya dan terus melesat ke arah langit.     

Pemandangan itu tampak seperti pengulangan dari Pertempuran Sungai Merah di masa lalu.     

*Boom* Telapak tangan yang mampu menghancurkan segalanya itu membombardir area tersebut. Banyak kepalan tinju dewa perang hancur berkeping-keping. Lengan yang merupakan perwujudan dari Xing Qiu dikerahkan ke depan, dan dalam sekejap, ribuan kepalan tinju memenuhi area tersebut saat dia berusaha untuk mengangkat langit dengan tangannya.     

*Brak* Yu Sheng mengambil langkah dan melintasi langit, langsung bergerak ke bawah. Saat dia memandang area di bawahnya dari atas langit, lengannya terangkat ke udara, dan sosok raja iblis itu mengerahkan kepalan tinjunya ke arah Xing Qiu, yang berada di bawahnya.     

Terdengar suara ledakan keras lainnya dan tubuh Xing Qiu terjatuh dari atas langit. Dia mengerang kesakitan dan kembali memuntahkan darah.     

"Bantu dia," ujar Zhu Kong. Tiba-tiba, para kultivator tingkat Saint Plane melesat ke depan dan melancarkan serangan ke arah Yu Sheng.     

Mereka ingin mengeroyok Yu Sheng.     

Mulut Xing Qiu masih berlumuran darah saat dia memandang ke atas langit. Keinginannya untuk bertempur tetap tak tergoyahkan saat dia kembali melesat ke udara.     

Saint Gai memandang ke arah medan pertempuran, tepatnya pada sosok Yu Sheng.     

Tampaknya kali ini, Xing Kai dan Xing Qiu telah menemukan lawan yang sepadan bagi mereka.     

Itu adalah sebuah tantangan, tetapi bisa juga menjadi motivasi untuk keduanya.     

Zhu Kong melangkah ke depan, dan sebuah kekuatan suci yang sangat menakjubkan terpancar dari tubuhnya. Seolah-olah sebilah pedang matahari telah dikerahkan menuju Ye Futian.     

Wu Yong masih berdiri di depan Ye Futian. Telapak tangannya dikerahkan ke atas langit saat pedang itu melesat ke bawah, menghilang sedikit demi sedikit akibat kobaran api di telapak tangan Wu Yong.     

Sosok-sosok terkemuka dari ketujuh suku melangkah ke depan. Kemudian Zhu Kong berkata, "Bagi kalian yang tidak ada hubungannya dengan masalah ini, silahkan pergi, jangan sampai orang-orang yang tidak bersalah ikut terluka."     

Pemandangan yang mengerikan akan terjadi saat para kultivator tingkat Nirvana Plane terlibat dalam pertempuran ini.     

Banyak kultivator di bawah Saint Plane bergegas mundur ke kejauhan, khawatir bahwa mereka juga akan dihancurkan akibat gelombang kejut yang dihasilkan.     

Para kultivator dari berbagai suku maju ke depan. Akhirnya Zhu Kong keluar dari kereta matahari miliknya, sambil memandang Ye Futian yang berada di dekat Kantor Pemimpin Kota. "Jika kami melancarkan serangan, mungkin efeknya akan berakibat pada seluruh penjuru Kota Qianye. Apakah kau benar-benar ingin kami turun tangan secara langsung?"     

Sampai saat ini, dia tidak tahu dari mana Ye Futian mendapatkan kepercayaan dirinya itu.     

Bahkan dia sempat mengancamnya.     

Dengan adanya tujuh suku hadir di sini, dengan membawa banyak sosok-sosok terkemuka, menyebabkan seluruh penjuru kota telah diselimuti oleh tekanan yang dahsyat.     

"Sebaiknya kau tidak melukai orang-orang yang tidak bersalah; jika tidak, suku-mu yang akan bertanggung jawab." Ye Futian menatap sosok yang berada di udara itu dan berkata, "Tetua Wu Yong, bersiaplah menerima warisan milik Kaisar Kua."     

Wu Yong mengerutkan alisnya dan tampak bingung, namun dia tetap mengangguk dan berkata, "Baiklah."     

Zhu Kong dan para kultivator dari suku lainnya juga tampak bingung. Apa arti dibalik kata-kata Ye Futian barusan?     

Di dalam Istana Kehidupan milik Ye Futian, dedaunan dan cabang-cabang dari Pohon Dunia mengelilingi Roh Bola Api yang menyilaukan saat jejak aura api yang mengerikan menyebar di area tersebut. Roh Bola Api ini melayang ke arah Roh Kehidupan matahari yang juga berada di dalam Istana Kehidupan. Tiba-tiba, Roh Kehidupan matahari itu bersinar semakin terang.     

Dalam sekejap, kobaran api yang mengerikan menyelimuti sekujur tubuh Ye Futian. Di atas langit, deretan awan telah berubah warna, dan tampaknya dunia telah berubah menjadi sebuah dunia api.     

Cahaya matahari menyinari tubuh Ye Futian, dan kobaran api yang tak terbatas bergerak ke arahnya. Kobaran api di antara langit dan bumi juga mengalir tanpa henti menuju tubuh Ye Futian.     

*Boom* Ye Futian sepertinya telah berubah menjadi sebuah matahari, dengan bermandikan kobaran api matahari, yang menyelimuti semua orang di dalamnya.     

"Jangan melawan," ujar Ye Futian. Dalam sekejap, cahaya dari kobaran api yang tak tertandingi mengalir ke dalam tubuh Wu Yong. Hal yang lebih mengerikan lagi adalah, selain kobaran api, aura yang mengerikan juga terus menerus mengalir ke dalam aura milik Wu Yong.     

Pada saat ini, Wu Yong tampaknya melihat satu sosok Renhuang, yang terlihat seperti seorang dewa perang yang tak tertandingi.     

"Warisan milik Kaisar Kua," gumam Wu Yong. Jantungnya berdegup kencang. Apakah matahari yang dilahap oleh Ye Futian mengandung aura yang ditinggalkan oleh Kaisar Kua?     

"Gunakan Sosok Petarung Zhonglou," ujar Ye Futian. Wu Yong mengangguk, dan diikuti dengan sebuah suara yang keras, tubuhnya menjadi semakin tinggi. Dia berniat untuk menjadi seorang dewa perang!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.