Legenda Futian

Membakar Kultivator Tingkat Nirvana



Membakar Kultivator Tingkat Nirvana

3Kobaran api bergejolak di sekitar tubuh Ye Futian dan kekuatannya dapat dirasakan di sekelilingnya. Para kultivator yang mengejarnya langsung menghentikan langkah mereka.      1

Mereka semua menatap sosok yang diselimuti oleh kobaran api suci di hadapan mereka; mereka semua bisa merasakan sebuah aura mengerikan yang terpancar dari tubuhnya.     

Ye Futian perlahan-lahan naik ke udara, melayang di atas langit seolah-olah dia adalah sebuah bunga teratai yang tercabut dari akarnya, sama sekali tidak memiliki berat tubuh. Kobaran api membara di matanya saat darahnya bergejolak di dalam tubuhnya.     

Roh Bola Api yang berputar-putar di dalam Istana Kehidupannya memancarkan cahaya yang sangat menyilaukan seolah-olah hendak membakar semua Roh Kehidupan miliknya.     

*Boom*     

Sebuah aura api yang dahsyat terpancar dari tubuh Ye Futian, menyelimuti seluruh penjuru langit dan terus menyebar ke kejauhan.     

Pada saat itu, langit di atas Kota Qianye telah ditutupi dengan aurora api. Semua orang bisa merasakan jantung mereka berdegup kencang saat mereka memandang ke arah Ye Futian.     

Rasanya seolah-olah waktu telah terhenti total.     

Ye Futian tampaknya mampu melakukan sesuatu lebih dari sekedar meminjamkan kekuatannya pada Wu Yong.     

Sepertinya dia bisa memanfaatkan kekuatan tersebut, yaitu kekuatan milik Kaisar Kua.     

Ye Futian, yang melayang di udara, mendongak secara perlahan-lahan dan menatap para kultivator tingkat Nirvana yang berada di sana untuk membunuhnya. Dia menghela napas dalam-dalam dan berkata, "Apa hubungannya warisan milik Kaisar Kua dengan kalian semua? Mengapa kalian justru tidak memberikan solusi untuk kita semua?"     

Kedua matanya membara saat dia berbicara. Setelah itu, tubuhnya juga terbakar oleh kobaran api.     

Area di sekitarnya berubah warna menjadi semerah darah. Matahari di atas langit menyinari tubuhnya. Aura api yang tak berbatas mengalir ke dalam tubuhnya dari cakupan wilayah mencapai ribuan mil jauhnya.     

Tubuh Ye Futian tampaknya telah berubah menjadi sebuah pusaran yang sangat mengerikan, seolah-olah dia telah menjadi sebuah matahari lubang hitam, yang berusaha untuk melahap segalanya.     

Tubuhnya tampak terbakar.     

Semua orang yang berada di sekitarnya menyaksikan ekspresi aneh di wajah Ye Futian. Dia tampak seperti sedang mengalami siksaan yang menyakitkan oleh kobaran api neraka. Dia bisa merasakan semua organ tubuhnya sedang menahan sensasi terbakar yang mengerikan dari kobaran api tersebut.     

Suara erangan terdengar dari mulut Ye Futian. Kobaran api yang mengerikan melesat dari kedua matanya saat dia menatap ke arah langit yang tak berbatas.     

"Saya ingin memanggil Kaisar Kua."     

Sebuah suara raungan terdengar saat tubuh Ye Futian diselimuti oleh kobaran api yang menjulang tinggi tersebut. Kobaran Api Jalur Agung yang tak berbatas itu telah memadat. Sosok menakjubkan yang menggantikan posisi Ye Futian adalah seorang Renhuang yang legendaris.     

Hati banyak orang yang hadir di sana berdebar kencang, terutama mereka yang berasal dari Sembilan Suku.     

Zhu Kong menatap sosok yang baru saja muncul itu dengan takjub. Tubuh raksasa yang menjulang tinggi itu adalah tubuh milik Kaisar Kua yang muncul kembali ke dunia ini.     

Kaisar Kua telah turun ke dunia ini dengan menggunakan tubuh Ye Futian.     

"Ini tidak mungkin..." Zhu Kong tampak sangat terkejut. Apa yang dilihatnya saat ini sungguh sulit untuk dipercaya.     

Dia tidak sendirian. Hati semua orang dari Sembilan Suku berdebar kencang. Bahkan para kultivator tingkat Nirvana juga mengalami hal yang sama.     

Kaisar Kua telah binasa bertahun-tahun yang lalu. Dia tidak akan bisa kembali ke dunia ini lagi.     

Namun, apa yang sedang terjadi di depan mata mereka ini tidak dapat disangkal.     

Ye Futian telah memanggil Kaisar Kua.     

Dia telah membentuk sosok Kaisar Kua dengan menggunakan Kobaran Api Jalur Agung yang tak berbatas.     

"Ini benar-benar gila…"     

Orang-orang yang menyaksikan pertempuran itu dari kejauhan bisa merasakan jantung mereka berdegup kencang ketika mereka bertanya-tanya apa yang sebenarnya mereka lihat saat ini.     

Para kultivator dari seluruh penjuru Dunia Naga Merah telah berkumpul di medan pertempuran tersebut, termasuk anggota dari pasukan-pasukan besar dan sosok-sosok di tingkat Nirvana.     

Mereka semua terperangkap di dalam badai setelah menjalani pertarungan yang sengit.     

Dan badai itu menjadi semakin mengerikan.     

Saat ini Kaisar Kua berdiri tepat di hadapan mereka.     

Suasana di atas medan pertempuran tiba-tiba menjadi sunyi. Semua kultivator tingkat Nirvana yang sedang bertarung berhenti untuk memandang sosok tersebut.     

Kobaran api terus bergejolak saat tubuh sang Kaisar berada di atas langit. Dia seperti semacam lubang yang tak berdasar.     

Ye Futian berada di suatu tempat di dalam sosok yang menjulang tinggi dan tangguh itu. Sekujur tubuhnya diselimuti oleh kobaran api.     

Roh Kehidupan Pohon Dunia miliknya menyebar melalui untaian benang yang menyelimuti sekujur tubuhnya, meresap ke dalam nadinya saat aura kaisar terpancar keluar. Darah di dalam nadinya terus menerus bergejolak.     

Dia langsung mengetahui bahwa dia akan dapat menggunakan kekuatan yang dipinjamkan oleh Kaisar Kua begitu dia mendapatkan warisan yang ada di dalam reruntuhan Kaisar Kua. Namun, dia terlalu lemah untuk melakukannya secara efektif karena tingkat Plane miliknya saat ini.     

Karena itulah, dia sengaja meminjamkan kekuatannya pada Wu Yong saat pertempuran terjadi untuk membiarkan Wu Yong yang bertarung menggantikannya. Meskipun Ye Futian tidak dapat meminjamkan semua kekuatannya pada Wu Yong, karena kekuatan tingkat Nirvana dari lelaki tua itu, namun dia mampu meningkatkan kekuatan Wu Yong hingga mencapai puncak Nirvana Plane.     

Ye Futian sama sekali tidak menyangka bahwa Saint Gai akan turun tangan dan memutuskan koneksi antara mereka berdua.     

Dia tidak punya pilihan lain dan terpaksa memanggil Kaisar Kua, dengan menggunakan kekuatan dari Jalur Agung di sekitarnya. Tingkat Plane-nya saat ini menunjukkan bahwa meminjam kekuatan semengerikan itu akan sangat merugikannya jika dia tidak hati-hati. Dia bisa mati tanpa mengetahui penyebab kematiannya.     

Dia tidak akan bertindak sejauh itu kecuali dia memang sudah terdesak.     

"Ini bukan Kaisar Kua. Ini hanyalah sebuah aura yang tertinggal di dalam reruntuhan Kaisar Kua," ujar Zhu Kong dengan suara keras. Semua orang dikejutkan oleh pemandangan yang ada di hadapan mereka. Namun, sang Kaisar memang telah meninggal dunia dan dia tidak mungkin bisa dibangkitkan kembali.     

Semua orang tersadar dari keterkejutan mereka setelah mendengar kata-kata Zhu Kong. Mereka tahu bahwa ucapan Zhu Kong memang masuk akal. Jika Kaisar Kua benar-benar hidup kembali, maka dia dapat mencabik-cabik mereka hanya dengan satu tangan.     

"Ditambah lagi, dia hanya memiliki kekuatan pada tingkat Proving Holiness. Dia bisa saja menderita akibat gelombang kejut yang dihasilkan pada saat-saat tertentu. Tidak ada yang menyangka bahwa sesuatu yang dia peroleh akan memungkinkannya untuk memanggil sang Kaisar," ujar Zhu Kong sambil berjalan. Keserakahan di dalam tatapan matanya kini terlihat semakin jelas.     

Dia harus mendapatkan warisan tersebut.     

Dia menganggap bahwa sangat disayangkan untuk menyerahkan warisan yang sangat berharga itu pada Ye Futian. Jika dia mewarisi kekuatan tersebut, dia akan bisa memanfaatkannya dalam pertempuran.     

Jika hal itu benar-benar terjadi, maka tidak ada seorang-pun di Dunia Naga Merah di bawah Renhuang Plane yang mampu melawannya.     

Jika Zhu Kong memiliki pemikiran seperti itu, tidak mengherankan apabila orang lain juga memiliki pemikiran yang sama.     

Kesempatan untuk menjadi sosok yang tak terkalahkan di antara para Saint kini berada di hadapan mereka.     

Selama mereka bisa mendapatkan segala sesuatu yang diperoleh Ye Futian, maka mereka akan bisa berdiri di puncak Saint Plane.     

Selain itu, warisan itu juga akan memberi mereka kesempatan untuk memanfaatkan aura Renhuang, memungkinkan mereka untuk mencapai tingkat Plane itu di masa depan.     

Itu adalah sebuah godaan yang tidak ada duanya.     

Mereka yang berada di tingkat Nirvana, terutama mereka yang mahir dalam kekuatan api, tentu saja sangat menginginkannya.     

Para kultivator merasa sudah tidak sabar untuk mendapatkan warisan tersebut     

Di suatu tempat yang jauh, Xia Qingyuan dan yang lainnya tampak khawatir. Mereka pasti mengetahui bahwa Ye Futian telah meminjam kekuatan dari warisan milik Kaisar Kua.     

Jika situasi menjadi tak terkendali, maka konsekuensinya akan mengerikan.     

Tatapan mata Xia Qingyuan tampak sedingin es saat dia memandang mereka yang hendak mengambil tindakan.     

Situasi ini sangat menyebalkan baginya. Meskipun dia telah menjadi seorang Saint, tingkat pertempuran yang sedang terjadi saat ini hanya mampu diikuti oleh para kultivator tingkat Nirvana. Dia tidak akan bisa ikut campur.     

Gelombang kejut yang dihasilkan dari pertempuran antar kultivator tingkat Nirvana itu saja sudah cukup untuk menghancurkan para Saint di tingkat bawah.     

Bahkan mereka tidak akan bisa mendekati medan pertempuran, apalagi bertarung di dalamnya.     

Matahari bersinar terik di atas langit. Zhu Kong mengumpulkan kobaran api dari Jalur Agung di sekelilingnya. Jauh di atas langit dan di bawah matahari, muncul sebilah Pedang Suci Matahari yang berukuran sangat besar.     

Dia berteriak saat memandang ke bawah. Pedang Suci Matahari itu turun dari atas langit, langsung bergerak menuju sosok raksasa dari Kaisar Kua tersebut.     

Sosok yang menjulang tinggi dan tampak mengesankan itu mengangkat lengannya dan mengulurkannya ke arah langit. Dalam sekejap, lengannya berubah menjadi sebuah pusaran mengerikan yang mulai mencabik-cabik segala sesuatu di sekitarnya hingga hancur berkeping-keping.     

Bahkan sosok itu tidak repot-repot menangkis pedang yang melesat di atasnya. Sebaliknya, dia terus menerus melahap kobaran api yang menyelimuti pedang tersebut.     

Pedang itu mengincar lengannya, berusaha untuk memotongnya saat bilah pedang itu diayunkan ke arah tubuh sang Kaisar yang berukuran sangat besar tersebut. Namun, Kobaran Api Jalur Agung yang berkilauan dikeluarkan untuk melelehkan pedang tersebut. Pedang itu perlahan-lahan dilahap oleh sosok raksasa tersebut.     

Serangan mendadak yang dilancarkan oleh Zhu Kong langsung dilahap oleh sosok tersebut, yang membuatnya tampak murung. Sosok yang merupakan perwujudan dari Kaisar Kua itu telah mengembangkan kekuatan api, sehingga membuat serangan elemen api tidak efektif untuk melawannya.     

Meskipun sosok itu bukanlah Kaisar Kua yang sesungguhnya, namun tetap saja sosok itu terbentuk dari Kobaran Api Jalur Agung.     

*Boom*     

Pada saat itu, sosok yang menjulang tinggi dan mengesankan itu tiba-tiba turun ke permukaan tanah.     

Kepala dari sosok raksasa itu mencapai langit sementara kakinya menyentuh permukaan tanah.     

Satu langkah yang diambil oleh sosok itu menyebabkan permukaan tanah langsung terbakar, menyelimuti seluruh penjuru kota dengan kobaran api.     

Kobaran api juga melesat ke atas langit, berusaha untuk menyelimuti seluruh medan pertempuran dalam kobaran api.     

Sebidang tanah diangkat dan dilemparkan ke udara. Serangan itu diperkuat dengan Kobaran Api Jalur Agung yang tak berbatas, mampu melelehkan segalanya. Sementara kobaran api di telapak tangannya sepanas matahari.     

Kultivator tingkat Nirvana yang berada paling dekat dengan Ye Futian bukanlah mereka yang berasal dari enam suku utama, tetapi dua kultivator dari Kota Jianmu. Mereka adalah Saint Jiuyang dari Klan Xi dan pemimpin dari Klan Chang.     

Maka dari itu, serangan yang mengerikan itu dikerahkan menuju dua kultivator tingkat Nirvana tersebut.     

Tubuh Saint Jiuyang dikelilingi oleh sembilan matahari, dimana semua matahari itu memancarkan cahaya yang tak berbatas. Kemudian kesembilan matahari itu bergerak ke depan dan terus menerus membelah diri, berubah menjadi jutaan matahari dan langsung bergerak menuju serangan telapak tangan raksasa tersebut. Dia ingin melihat seberapa kuat sosok yang menyerupai Kaisar Kua itu.     

*Boom*     

Semua matahari itu dihancurkan saat serangan telapak tangan tersebut melahap kobaran api dan terus bergerak ke depan.     

Ekspresi Saint Jiuyang berubah menjadi suram, dia bertanya-tanya apakah kobaran api benar-benar tidak berguna untuk melawan makhluk itu.     

Tombak-tombak matahari yang tak ada habisnya muncul di belakang Pemimpin Klan Chang, berusaha untuk menusuk telapak tangan raksasa itu. Namun, hasilnya tetap sama. Semua tombak itu dilahap dalam sekejap, dibuat tidak berguna di hadapan sosok tersebut.     

Semua kobaran api dilahap olehnya, terlepas seperti apa-pun jenisnya.     

Kedua kultivator itu naik ke udara dan bergegas mundur.     

Pada saat itu, serangan telapak tangan raksasa itu dengan cepat melahap segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Sebuah pusaran pelahap kini telah muncul di tengah-tengah telapak tangan tersebut.     

*Boom*     

Kobaran api yang dikeluarkan oleh kedua kultivator itu bergerak ke arah pusaran yang berada di telapak tangan tersebut. Keduanya merasa seolah-olah mereka akan dilahap oleh telapak tangan itu.     

Ekspresi kedua pria itu menjadi muram dan mempercepat langkah mereka.     

Telapak tangan itu terus bergerak ke depan, menutup langit saat kobaran api di tubuh mereka berdua meraung. Mereka terhisap ke dalam pusaran tersebut. Seolah-olah pusaran itu berusaha menghisap kobaran api mereka hingga habis.     

Situasi yang sedang mereka hadapi saat ini sangat buruk sehingga Roh Kehidupan Matahari di sekitar Saint Jiuyang juga akan dilahap.     

"Meleburlah," terdengar suara bernada dingin dari sosok Kaisar Kua. Telapak tangannya yang berukuran besar bergetar saat Kobaran Api Jalur Agung yang tak berbatas melesat dari dalam pusaran pelahap tersebut, menutupi area itu dan menyelimuti dua kultivator tingkat Nirvana itu dalam Kobaran Api Jalur Agung yang tak berbatas.     

Telapak tangan raksasa itu sepertinya mengeluarkan kobaran api dari tubuh Kaisar Kua. Tubuh Saint Jiuyang dan Pemimpin Klan Chang diselimuti oleh kobaran api tersebut.     

"Menyatulah!" Saint Jiuyang berteriak saat dia mengaktifkan Divine Body of Nine Suns miliknya. Dalam sekejap, sebuah matahari yang menyilaukan melesat dari dalam kobaran api dan terbang ke atas langit.     

Namun, hatinya masih berdebar kencang. Bahkan kedua lengannya gemetar.     

Divine Body of Nine Suns miliknya hampir dilahap oleh sosok tersebut.     

Sayangnya, Pemimpin Klan Chang tidak seberuntung itu. Dia menjerit kesakitan saat tubuhnya diselimuti oleh kobaran api. Dia ingin menerjang keluar, tetapi telapak tangan itu terus mengeluarkan Kobaran Api Jalur Agung, yang membakar tubuh dan jiwanya.     

"Aku menyerah," Pemimpin Klan Chang berterikan. Tubuhnya mulai hancur. Dia bisa menghilang kapan saja.     

"Sudah terlambat." Suara yang merespon kata-kata Pemimpin Klan Chang terdengar sedingin es. Suara itu terdengar seperti suara kematian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.