Legenda Futian

Pelayan Kesembilan yang Mengerikan



Pelayan Kesembilan yang Mengerikan

1Itu adalah kota nomor satu di Dunia Naga Merah, Kota Kekaisaran Kuno.     1

Pelayan Kesembilan berdiri dengan kedua tangannya berada di belakang punggungnya di istana agung yang menjulang tinggi di dalam Kantor Pemimpin Kota dari Kota Kekaisaran Kuno. Kedua matanya yang tajam dan mengintimidasi sedang menatap ke depan. Tampaknya auranya telah menembus area yang begitu luas di hadapannya dan mencapai Kota Qianye, yang terpancar melalui kedua mata Xing Qiu.     

Pelayan Kesembilan disebut-sebut sebagai Pemimpin Kota nomor satu di Dunia Naga Merah selain Kota Naga Merah, bahkan dia dikenal sebagai sosok nomor satu di bawah Renhuang Plane, dan dia sudah hampir menjadi seorang Renhuang. Itu adalah sebuah tingkat Plane yang tidak ada duanya.     

Namun, bagi Pelayan Kesembilan, dia hanyalah seseorang yang sama seperti namanya—seorang pelayan.     

Xing Kai dan Xing Qiu adalah tuan muda yang dia layani.     

Keinginan terbesar dari Pelayan Kesembilan dalam hidupnya adalah untuk melihat kedua tuan mudanya berhasil mencapai Renhuang Plane.     

Dia benar-benar memprioritaskan keselamatan Xing Kai dan Xing Qiu, jauh melebihi para Renhuang lainnya dalam memperlakukan keturunan mereka.     

Dia akan mencegah siapa-pun untuk mengancam nyawa dari Xing Kai dan Xing Qiu, itulah sebabnya dia menjadi orang nomor satu di luar Kota Naga Merah dan namanya telah dikenal di seluruh penjuru Dunia Naga Merah.     

Sebuah aura yang kuat terpancar dari tubuh Pelayan Kesembilan dan melesat ke atas langit. Auranya sepertinya telah menyatu dengan aura milik Xing Qiu.     

Di Kota Qianye, Xing Qiu mengambil satu langkah ke depan, dan auranya yang sangat mengerikan itu membuat Yu Sheng terhempas ke udara, dan kekuatan iblis di sekitar Yu Sheng menjadi goyah.     

Pemandangan itu membuat banyak orang mengalihkan pandangan mereka ke arah Yu Sheng dan Xing Qiu. Mereka semua bisa merasakan sebuah aura yang mengerikan terpancar dari tubuh Xing Qiu. Seolah-olah aura itu milik orang lain.     

"Mark of God of War."     

Semua orang teringat akan sebuah rumor yang pernah beredar, dan ekspresi mereka langsung berubah. Aura yang mengerikan melesat ke atas langit dari tubuh Xing Qiu. Tekanan yang dahsyat menyebar ke segala arah dalam rentetan gelombang yang ganas.     

Pemandangan ini membuat banyak orang teringat akan rumor mengenai latar belakang Xing Qiu, yang berhubungan dengan kemampuan khusus yang dimiliki oleh Pelayan Kesembilan.     

Aura itu mungkin bukan berasal dari Xing Qiu, melainkan dari sang Pemimpin Kota nomor satu itu.     

"Berkacalah pada statusmu."     

Sebuah suara bernada dingin terdengar dari bibir Pelayan Kesembilan. Kemudian Xing Qiu mengangkat lengannya dan melancarkan serangan. Mark of God of War tampaknya telah menyebar dalam sekejap, menyelimuti area di sekitar mereka saat dia menerjang ke depan Yu Sheng.     

Yu Sheng berteriak, dan kekuatan iblis miliknya muncul disertai dengan suara raungan yang keras. Kepalan tinjunya mengoyak ruang hampa di depannya dan terus bergerak ke depan. Namun, teknik Mark of God of War tampaknya telah menekan segalanya. Jalur Agung dunia di sekitar mereka bergemuruh, seolah-olah langit akan runtuh.     

*Boom* Baju zirah iblis yang menutupi tubuh Yu Sheng sepertinya akan hancur saat dia terjepit di permukaan tanah, dan dia juga memuntahkan darah dari mulutnya.     

Keinginan membunuh terlihat di mata Xing Qiu.     

*Boom* Kemudian terdengar sebuah suara gemuruh yang keras dari atas langit. Gai Huang dan Saint Star Plucking telah memisahkan diri. Gai Huang turun dari atas langit, dan mendarat di samping Xing Qiu. Kemudian dia menundukkan kepalanya dan berkata, "Pelayan Kesembilan."     

Tatapan matanya seperti menunjukkan rasa bersalah di dalamnya. Dia berniat untuk membantu Xing Qiu mendapatkan warisan dari seorang Renhuang pada hari ini, tetapi Xing Qiu malah terjebak dalam bahaya dan nyaris tewas terbunuh.     

"Pelayan Kesembilan, apa kau benar-benar tidak tahu malu?" tiba-tiba terdengar sebuah suara dari atas langit. Saint Star Plucking memandang ke arah Yu Sheng yang terluka.     

Kemudian pancaran aura lainnya kembali menerjang area tersebut dari arah yang berbeda. Itu adalah sang Cave Master dari Istana Regional yang turun dari atas langit. Aura yang sangat mengerikan menyelimuti sekujur tubuh Xing Qiu.     

Tatapan mata Xing Qiu kini tertuju pada Saint Star Plucking dan sang Cave Master. Kemudian dia memandang sekelilingnya dan menyebarkan auranya. Dia tidak akan bisa bertarung melawan semua kultivator tingkat Nirvana di sekitarnya.     

Pelayan Kesembilan hanya ingin melihat siapa saja yang berani bertarung melawan Xing Qiu.     

"Jadi kau adalah Yu Sheng, pemuda yang saat ini sedang berlatih di Istana Regional?" ujar Pelayan Kesembilan dengan nada dingin sambil memandang ke arah Yu Sheng, yang perlahan-lahan berdiri dari permukaan tanah.     

Kekuatan iblis terus bergejolak di sekitar Yu Sheng, dan matanya masih tertuju pada Xing Qiu.     

"Jika kau berani melukai Xing Qiu lagi, maka aku akan membunuhmu, bahkan jika kau adalah murid dari Istana Regional," ujar Pelayan Kesembilan. Nada bicaranya terdengar begitu mengintimidasi. Sikapnya juga tidak kalah mengintimidasi, meskipun sang Cave Master dari Istana Regional berdiri tepat di hadapannya.     

Semua orang yang berada di sekitar mereka merinding. Seperti itulah kekuatan Pelayan Kesembilan dari Kota Kekaisaran Kuno, sang Pemimpin Kota nomor satu di Dunia Naga Merah selain Kota Naga Merah.     

Rumor mengatakan bahwa dia sudah sangat dekat dengan Renhuang Plane.     

Namanya juga tertera dalam Peringkat Raja Regional.     

Para kultivator tingkat Nirvana yang berada di dalam Peringkat Raja Regional tampaknya jauh lebih unggul daripada para Saint lainnya. Hanya segelintir orang di seluruh penjuru Dunia Naga Merah yang mampu bertarung melawan mereka.     

"Pelayan Kesembilan, kau sudah keterlaluan." Cave Master itu melangkah ke depan dan mengerahkan auranya menuju Xing Qiu.     

Yu Sheng berkultivasi di bawah bimbingannya, sehingga dapat dikatakan bahwa pemuda itu adalah muridnya.     

Pelayan Kesembilan menatap ke arah sang Cave Master dan berkata, "Aku tidak keberatan untuk bertarung melawanmu, tetapi apakah kau tidak akan menghentikan muridmu itu bahkan jika dia hendak membunuh Xing Qiu? Istana Regional dikenal sebagai tempat suci untuk berkultivasi nomor satu di seluruh penjuru Dunia Naga Merah. Aku bertanya-tanya apakah aku dapat berkunjung ke tempatmu? Jika Kaisar Naga Merah mengizinkannya, maka aku akan datang berkunjung."     

"Yah, kau bisa mencobanya sendiri," jawab sang Cave Master sambil menatap ke arah Pelayan Kesembilan.     

Tatapan mata Pelayan Kesembilan tampak sedingin es, dan ekspresinya terlihat datar. Namun, dia masih terlihat mengintimidasi.     

Semua orang mengetahui bahwa Istana Regional adalah sebuah tempat suci, namun tempat itu hanya bisa dikunjungi oleh orang-orang dengan tingkat Plane dan kekuatan tertentu.     

Namun, di mata Pelayan Kesembilan, Istana Regional tidak ada bedanya dengan tempat-tempat lainnya, asalkan tidak ada seorang Renhuang di dalamnya.     

Siapa-pun yang berani menyakiti kedua tuan mudanya, maka mereka harus berhadapan dengan Pelayan Kesembilan.     

"Gai Huang, bawalah Xing Qiu kembali ke Kota Kekaisaran Kuno," ujar Pelayan Kesembilan pada Saint Gai yang berada di samping Xing Qiu.     

"Baik, tuan." Gai Huang mengangguk.     

*Boom* Yu Sheng melangkah ke depan, dan kekuatan iblisnya bergejolak dengan ganas. Apa kau pikir kau bisa pergi begitu saja?     

Xing Qiu memandang ke arah Yu Sheng, tapi Yu Sheng mengetahui bahwa itu bukanlah mata Xing Qiu; itu adalah mata dari Pelayan Kesembilan.     

"Kau pikir kau bisa berbuat seenaknya sendiri tanpa mempertimbangkan konsekuensi yang akan kau terima, hanya karena namamu tertera dalam Peringkat Raja Regional? Jika terjadi sesuatu pada Xing Qiu, menurutmu berapa banyak orang di Kota Qianye yang akan bertahan hidup bahkan jika Istana Regional mampu melindungimu?" Tatapan mata Pelayan Kesembilan tampaknya akan menembus mata Yu Sheng, menekan kekuatan iblis miliknya.     

Keduanya saling berhadapan satu sama lain. Aura mengerikan yang ada di dalam mata Xing Qiu menghilang secara perlahan-lahan. Kemudian dia berkata, "Gai Huang."     

Gai Huang menghampirinya dan menopang tubuh Xing Qiu, bersiap-siap untuk pergi.     

Saint Star Plucking dan banyak kultivator lainnya berusaha menghentikannya. Yu Sheng mengepalkan tangannya saat kekuatan iblis miliknya meledak dengan ganas. Dia menatap ke arah Gai Huang dan Xing Qiu, tanpa mengatakan sepatah kata-pun sejak awal pertempuran berlangsung.     

Ye Futian menatap ke depan. Kemudian para kultivator menyaksikan Gai Huang membawa Xing Qiu pergi meninggalkan Kota Qianye.     

Banyak orang memusatkan perhatian mereka pada medan pertempuran dan hati mereka berdebar kencang.     

Jadi itu adalah Pelayan Kesembilan, Pemimpin dari Kota Kekaisaran Kuno.     

Satu sosok terkemuka sudah lebih dari cukup untuk membuat kultivator-kultivator di sekitarnya tercengang.     

Sang Cave Master dari Istana Regional menghampiri Yu Sheng, melihat kekuatan iblis di sekitar Yu Sheng masih belum menghilang, menunjukkan bahwa dia merasa sangat frustrasi. Namun, Yu Sheng tidak bergerak dari tempatnya dan hanya menyaksikan kedua sosok itu pergi.     

"Akan ada hari dimana kau akan melangkahkan kaki ke dalam Kota Kekaisaran Kuno, tetapi dalam perjalananmu untuk sampai kesana, kau masih harus menghadapi Xing Kai, yang juga sedang berlatih di Istana Regional," ujar sang Cave Master pada Yu Sheng. Dia memiliki harapan besar untuk masa depan Yu Sheng.     

Meskipun Xing Kai juga berada di Peringkat Raja Regional, dia berada di bawah bimbingan Cave Master lainnya. Sementara Cave Master yang berada di hadapan Yu Sheng ini percaya pada kekuatan Yu Sheng saat dia melihatnya untuk pertama kali.     

Pencapaian Yu Sheng di masa depan akan melampaui orang-orang seperti Xing Kai.     

Setelah Pelayan Kesembilan membawa Xing Qiu pergi, dia berharap akan ada hari dimana Yu Sheng bisa melangkahkan kaki ke dalam kota nomor satu di Dunia Naga Merah itu dengan kemampuannya sendiri.     

Kota Kekaisaran Kuno, yang belum pernah diusik oleh orang asing.     

Saat Gai Huang pergi, pertempuran itu akhirnya berakhir. Zhu Kong dan pasukannya berada di tingkat Nirvana. Tidak ada yang bisa menghentikan mereka jika mereka bersikeras untuk pergi. Namun, para kultivator dari masing-masing tetap berada di sana.     

"Pemimpin Kota Ye, apakah kami boleh kembali ke suku masing-masing dan menyelesaikan beberapa urusan terlebih dahulu?" ujar beberapa pemimpin suku pada Ye Futian.     

"Baiklah." Ye Futian mengangguk. Saat ini Sembilan Suku berada dalam situasi yang kacau, dan anggota dari setiap suku harus menyelesaikan kekacauan ini.     

Semua orang melesat dan pergi meninggalkan Kota Qianye. Sementara para kultivator dari Klan Zhu diawasi dengan ketat untuk mencegah Zhu Kong dan pasukannya kembali ke wilayah barat dan mengganggu suku-suku lainnya.     

Kekacauan itu harus diselesaikan.     

Sudah ada dua pemimpin suku dari Sembilan Suku yang tewas dalam pertempuran. Nasib dari suku-suku yang tersisa bergantung pada bagaimana perkembangan situasi nantinya.     

Para kultivator pergi meninggalkan Kota Qianye satu per satu sementara langit masih berwarna merah seperti sedang terbakar.     

Area yang luas itu telah habis terbakar. Seolah-olah sebuah badai api telah menyerang Kota Qianye.     

Seluruh area tersebut dipenuhi dengan aura api.     

Pertempuran yang mengguncang bumi itu telah berakhir.     

Sudah lama sekali sejak sebuah kota, atau bahkan seluruh penjuru Dunia Naga Merah menyaksikan pertempuran dengan skala sebesar itu.     

Lebih dari puluhan kultivator tingkat Nirvana berpartisipasi dalam pertempuran tersebut, dimana setiap kultivator satu per satu menampilkan kemampuan terbaik mereka.     

Semua itu terjadi karena warisan yang ditinggalkan oleh Kaisar Kua.     

Kota Qianye selamat dari krisis yang menimpa mereka. Ye Futian tidak hanya berhasil bertahan hidup, tetapi dia juga mampu mempertahankan warisan milik Kaisar Kua tetap di tangannya. Empat kultivator tingkat Nirvana telah tewas dalam pertempuran hari ini.     

Banyak orang meyakini bahwa mungkin tidak ada seorang-pun yang berani bertarung melawannya tanpa berpikir dua kali terlebih dahulu.     

Ditambah lagi, hal itu juga disebabkan oleh hadirnya para kultivator dari Dunia Kaisar Xia yang ikut terlibat. Kekuatan dari Kota Qianye sendiri-lah yang mampu mengusir musuh-musuh yang sangat kuat itu.     

Pertempuran besar-besaran yang terjadi di Kota Qianye telah mengubah tempat tersebut. Beberapa pemimpin dari Sembilan Suku memilih untuk tunduk pada Ye Futian. Kekuatan dari Kota Qianye kini telah mencapai tingkat yang benar-benar berbeda dari sebelumnya.     

Pada saat itu, kobaran api di sekitar mereka menghilang secara bersamaan, mengalir ke suatu tempat lainnya. Kemudian semua orang memandang ke arah Ye Futian. Sosok Kaisar Kua yang berukuran besar dan tampak mengintimidasi itu menyusut dan menghilang dalam waktu singkat.     

Sementara kobaran api yang tak berbatas tampaknya telah dilahap oleh sebuah pusaran yang mengerikan. Fenomena itu terus terjadi sampai sosok Ye Futian kembali terlihat, melahap semua api kobaran api yang tersisa ke dalam tubuhnya sendiri.     

Tubuh Ye Futian masih diselimuti oleh kobaran api yang tak berbatas. Para kultivator satu per satu menghampirinya.     

Yan Yuan tidak pergi meninggalkan Kota Qianye. Dia juga ikut menghampiri Ye Futian.     

"Segera lakukan pembangunan kembali dari Kantor Pemimpin Kota," Shen Tianzhan memberi perintah. Orang-orang dari Kantor Pemimpin Kota baru saja datang dan langsung melanjutkan tugas mereka untuk membersihkan puing-puing di sekitar Kantor Pemimpin Kota.     

"Apakah kalian semua akan tetap berada di sini?" Dia berbalik dan memandang para kultivator yang datang ke Kota Qianye hanya untuk menyaksikan pertempuran. Ada cukup banyak orang di sana, tetapi tidak ada satu-pun dari mereka yang berpartisipasi dalam pertempuran. Tidak ada seorang-pun yang mengetahui apa yang sedang mereka pikirkan.     

"Kami pamit undur diri terlebih dahulu." Pemimpin dari Kota Penjara Api menangkupkan tangannya lalu pergi meninggalkan Kota Qianye. Setelah itu banyak sosok terkemuka membawa pasukan mereka dan ikut pamit undur diri.     

Banyak orang bergegas pergi untuk mencegah kesalahpahaman yang tidak diinginkan. Tidak ada satu-pun dari mereka yang tetap tinggal di sana.     

Sebagian besar orang-orang yang berdiri di kejauhan adalah orang-orang dari Kota Qianye.     

Xia Qingyuan, Yu Sheng, dan yang lainnya bergegas menghampiri Ye Futian, mengalihkan perhatian mereka padanya.     

Ye Futian tidak mengatakan sepatah kata-pun. Ketegangan dan kekhawatiran terlihat di mata Xia Qingyuan.     

Menggunakan kekuatan sebesar itu pasti akan menimbulkan efek samping yang mengerikan.     

"Bagaimana kondisimu sekarang?" tanya Xia Qingyuan dengan suara pelan.     

Kobaran api pada tubuh Ye Futian perlahan-lahan menghilang. Kemudian dia memandang ke arah Xia Qingyuan. Darah menetes dari sudut mulutnya, dan sekujur tubuhnya terasa panas. Semua organ dalamnya seperti sedang terbakar.     

*Uhuk* Darah yang panas mengalir dari mulutnya, sebelum dia jatuh ke permukaan tanah.     

Ada darah yang terciprat ke tubuh Xia Qingyuan. Darah itu terasa sangat panas sehingga dia bahkan bisa merasakan sensasi panasnya. Kemudian dia mengulurkan tangannya untuk menopang tubuh Ye Futian, yang jatuh di dekapannya. Darah Ye Futian telah menodai wajahnya.     

Dia bisa merasakan suhu tubuh Ye Futian dan kondisi organ dalamnya. Dalam sekejap, kedua mata Xia Qingyuan juga menjadi memerah, tampaknya dipenuhi dengan keinginan membunuh yang mengerikan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.