Legenda Futian

Undangan Persik



Undangan Persik

1Suasana di Kota Qianye kembali tenang dan damai seperti biasanya setelah semua keributan yang terjadi sebelumnya.      0

Meskipun semua orang kini mengetahui bahwa Ye Futian telah memperoleh warisan milik Kaisar Kua, mereka tidak berani muncul dan mencoba mengambilnya secara paksa.     

Pertempuran pada hari pertama di Tahun 10025 dari Kalender Prefektur Ilahi melibatkan tujuh suku utama yang mengepung Kota Qianye. Beberapa sosok terkemuka ikut berpartisipasi dalam serangan tersebut. Meskipun begitu, mereka tidak berhasil mengambil alih Kota Qianye. Kota ini menjadi lebih kuat daripada sebelumnya, dan tidak ada seorang-pun yang berani menantang mereka.     

Kebangkitan Ye Futian mungkin tidak bisa dihentikan oleh siapa-pun.     

Banyak orang menyetujui bahwa di antara kota-kota selain Kota Naga Merah, Kota Kekaisaran Kuno adalah kota nomor satu sedangkan Kota Qianye City berada di posisi kedua.     

Di suatu area dimana Wakil Pemimpin Kota, Shen Tianzhan, menetap di sekitar Kantor Pemimpin Kota, Shen Jun sedang berlatih dengan giat. Selain berlatih untuk memperdalam pemahamannya, dia juga sering melakukan pertarungan persahabatan dengan orang-orang dari Kantor Pemimpin Kota. Setiap sesi pertarungan dia jalani hingga kelelahan, dan dia tidak akan berhenti sampai dia terluka.     

Pada saat itu, Shen Tianzhan sedang berdiri di bagian samping dari panggung utama, menyaksikan Shen Jun bertarung di sana.     

Dia menyaksikan secara langsung bagaimana Shen Jun dihajar sampai dia memuntahkan darah, namun dia memilih untuk terus bertarung. Pertarungan berhenti setelah beberapa saat sebelum dia berjalan menuju Shen Tianzhan, lalu membungkuk hormat dan memberi salam, "Ayah."     

"Sebaiknya latihan dilakukan secukupnya saja. Kau tidak perlu memaksakan diri untuk melampaui batasmu," ujar Shen Tianzhan.     

Tentu saja dia menyadari bahwa Shen Jun telah berubah.     

Pola pikir putranya kini telah berubah.     

Di masa lalu, Shen Jun selalu membatasi pola pikirnya hanya untuk menjadi seorang Pemimpin Kota, dia tidak ingin menjadi sosok lainnya, dan tujuannya semata-mata hanya untuk mewarisi Kota Qianye yang dipimpin oleh ayahnya kala itu.     

Namun, lingkungan di sekitar seseorang terbukti memiliki dampak besar pada pola pikir dan perkembangan seseorang.     

Kemunculan Ye Futian telah memperluas sudut pandang Shen Jun, yang membuatnya mengetahui maksud ketika seseorang mengatakan bahwa selalu ada sesuatu atau seseorang yang lebih kuat di luar sana.     

Shen Jun teringat kembali akan tindakannya di masa lalu dan mendapati bahwa dia telah bertindak sangat konyol. Dia hanya berambisi untuk menipu Ye Futian agar bersedia ikut berpartisipasi dalam Pertempuran Sleeping Dragon, yang memungkinkannya untuk memenangkan pertaruhan.     

Namun, Ye Futian bertindak dengan cara yang sangat berbeda ketika dia menjadi Pemimpin Kota Qianye.     

Perbedaan antara tindakannya dan apa yang dilakukan oleh Ye Futian benar-benar tidak dapat dibandingkan, dan hal itu meninggalkan dampak yang mendalam baginya.     

Setelah menjalani pertempuran kala itu secara langsung, dia benar-benar menyadari bahwa Saint Plane hanyalah awal dari perjalanan kultivasinya dan bukan tujuan akhirnya.     

"Aku mengerti, ayah. Tetapi menjalani pertempuran akan memungkinkanku untuk terus mengasah potensiku dan memanfaatkannya dengan baik." Shen Jun menjawab, "Aku akan kembali berlatih."     

"Baiklah." Shen Tianzhan mengangguk. Dia menyaksikan Shen Jun berbalik dan merasa bahwa dia telah mengambil pilihan yang tepat kala itu.     

Dia berpikir bahwa mungkin dia tidak perlu menyatakan persyaratannya pada Ye Futian.     

Mampu dikelilingi oleh orang-orang hebat adalah persyaratan terbaik yang bisa ditawarkan seseorang. Sosok yang mampu membuat Penasihat Kekaisaran bersedia mengampuni nyawanya dengan cara mengorbankan status dan kultivasinya telah menunjukkan melalui pencapaiannya bahwa dia telah ditakdikan untuk menjadi sosok legendaris.     

Nama Yu Sheng menjadi terkenal akibat kemenangannya dalam Pertempuran Sungai Merah, kemudian namanya tertera dalam Peringkat Raja Regional.     

Meskipun Ye Futian tidak memiliki sebuah panggung seperti Yu Sheng untuk menunjukkan kemampuannya, dia menjalani jalur kultivasinya sendiri dan mencapai pencapaian yang luar biasa.     

Kakak-kakak seniornya, begitu pula dengan Xia Qingyuan dan kultivator-kultivator di sekitarnya, akan menjadi sosok-sosok yang mengerikan di masa depan.     

Ada satu hal yang mengejutkan Shen Tianzhan lebih dari apa-pun.     

Itu adalah fakta bahwa Ye Futian adalah sosok utama dari kelompok tersebut. Seolah-olah semua kultivator kuat berkumpul karena dirinya.     

Murid pertama dari Penasihat Kekaisaran, Yan Yuan, yang telah membuat terobosan ke tingkat Nirvana Plane, kini telah bergabung dengan jajaran anggota dari Kota Qianye belum lama ini. Dia sedang berlatih seorang diri di Akademi Qianye.     

Shen Tianzhan menyadari bahwa dia mungkin sedang menyaksikan kebangkitan dari seorang legenda.     

…     

Dua sosok sedang berlatih di tempat latihan lainnya di dalam Kantor Pemimpin Kota.     

Salah satu dari mereka diselimuti oleh kobaran api yang tak berbatas dan sosoknya kini menjulang tinggi dan tampak mengintimidasi seolah-olah dia adalah seorang dewa perang yang berapi-api, dengan diselimuti oleh Kobaran Api Jalur Agung yang mengerikan.     

"Saya masih terhenti di bentuk keempat," ujar sosok itu. Dia tidak lain adalah Ye Futian. Setelah situasi di Kota Qianye kembali tenang, dia telah memfokuskan diri untuk berlatih dan mendalami warisan milik Kaisar Kua sejak dia terbangun. Dia menghabiskan hari-harinya untuk berlatih dengan tenang dan menstabilkan tingkat Plane miliknya.     

Pada saat pertempuran sebelumnya berlangsung, dia berada di tingkat Proving Holiness. Tingkat Plane-nya kini menjadi sangat stabil, dan auranya begitu pekat dan kokoh, tampak jauh lebih menakjubkan dan stabil daripada sebelumnya.     

Kultivasi di tingkat Saint Plane bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dengan terburu-buru.     

"Sosok Petarung Zhonglou memiliki 13 bentuk, dan setiap tingkatan Saint mampu mencapai tiga bentuk. Sekarang kau mampu mencapai bentuk keempat, itu adalah sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh para kultivator di tingkat True Self Plane," sosok yang berdiri di hadapannya memberikan penjelaskn. Sosok itu tidak lain adalah Wu Yong, pemimpin dari Klan Wu.     

Ye Futian juga telah memberikan warisan milik Kaisar Kua padanya, dan mereka berdua mempelajari warisan itu bersama-sama.     

Wu Yong sering berada di sana untuk membimbing Ye Futian dalam berkultivasi, tetapi Ye Futian juga mampu menggunakan warisan milik Kaisar Kua untuk membantu Wu Yong berlatih. Kedua pria itu saling membantu untuk menjadi semakin kuat.     

Xia Qingyuan memberitahunya bagaimana caranya berurusan dengan orang-orang yang berkhianat begitu dia kembali nanti. Dia bahkan tidak kembali ke Kota Kaisar Kua di wilayah barat dan telah menyuruh tiga kultivator tingkat Nirvana di kota itu untuk mengurus semuanya. Dia tidak ingin menghabiskan waktunya dengan urusan tersebut.     

Orang-orang yang berada pihaknya kala itu kini tinggal di Kota Qianye bersamanya.     

Wu Yong mengetahui bahwa Ye Futian berniat menjadikannya sebagai sosok nomor satu di antara Sembilan Suku, sehingga hal itu dapat membantunya memimpin Sembilan Suku yang ditinggalkan oleh Kaisar Kua di masa lalu. Karena itulah, satu-satunya tugas yang dia miliki saat ini adalah berlatih dengan Ye Futian dan meningkatkan kekuatannya.     

Dalam dunia kultivasi, kekuatan seseorang berperan sebagai fondasi dari segalanya.     

Jika kekuatannya tidak mampu mencapai puncak dan menjadi sosok terkuat di antara Sembilan Suku, maka anggota suku lainnya tidak akan mendengarkannya bahkan jika Ye Futian ingin menjadikannya sebagai sang pemimpin, karena dia tidak akan mendapatkan kepercayaan oleh anggotanya sendiri.     

"Yah, anda telah mengalami seperti apa rasanya mencapai bentuk kedua belas kala itu, Tetua," ujar Ye Futian sambil tersenyum. Kala itu dia telah meminjamkan kekuatannya pada Wu Yong, dan Wu Yong mampu mengeluarkan bentuk kedua belas dari Sosok Petarung Zhonglou dengan menggunakan bantuan dari warisan milik Kaisar Kua. Pada saat itu, kekuatannya sudah berada di puncak Nirvana Plane.     

Kekuatan itu akan setara dengan tingkat Renhuang pada saat bentuk ketiga belas diaktifkan.     

"Saya tidak mungkin bisa melakukan semua itu sendirian." Wu Yong tersenyum dan menambahkan kata-katanya, "Selain itu, anda tidak perlu lagi memanggil saya sebagai 'Tetua', Pemimpin Kota Ye. Anda cukup memanggil saya dengan nama saja."     

"Sudah menjadi kebiasaan." Ye Futian terkekeh dengan santai dan melanjutkan kata-katanya, "Anda harus terus memperdalam warisan milik Kaisar Kua, dan saya yakin anda akan bisa melakukan semua itu sendiri. Bahkan, anda mungkin bisa melangkah lebih jauh dari itu."     

"Aku akan berusaha semaksimal mungkin," ujar Wu Yong.     

"Silahkan lanjutkan latihan anda, Tetua. Saya akan berlatih sendiri untuk sementara waktu," ujar Ye Futian. Wu Yong mengangguk, lalu dia pamit undur diri dan pergi.     

Ye Futian sedang mengasingkan diri untuk berlatih. Semua orang di Kantor Pemimpin Kota juga sedang bekerja keras untuk meningkatkan tingkat Plane mereka.     

…     

Kota Naga Merah adalah wilayah pusat dari Dunia Naga Merah. Kota itu dikenal sebagai kota nomor satu di seluruh penjuru Dunia Naga Merah.     

Terdapat sebuah gunung suci di Kota Naga Merah—Gunung Merah.     

Gunung itu tampak memanjang dan berliku, membuatnya terlihat seperti seekor naga.     

Ada banyak istana yang berdiri di atas gunung tersebut, menutupi seluruh bagian dari gunung itu sendiri. Deretan istana membentang dari kaki gunung hingga ke puncak gunung, yang membuat gunung itu tampak seperti terhubung dengan matahari di atas langit.     

Terdapat banyak orang yang berdiri di kaki gunung suci itu setiap hari-nya, menatap istana-istana yang berada di atas sana.     

Tempat itu adalah istana kekaisaran dari Dunia Naga Merah, yaitu tempat Kaisar Naga Merah tinggal.     

Di luar istana kekaisaran, ada sebuah sungai yang mengalir di kaki gunung dan sungai itu bernama Ganyuan. Air sungai itu selalu mendidih. Seolah-olah matahari telah tenggelam di dalamnya.     

Pasukan Naga Merah berjaga di bagian tepi Ganyuan, mereka tampak menakjubkan dan mengesankan.     

Tiba-tiba terdengar suara pekikan panjang dari puncak gunung. Semua orang yang berada di bawah mendongak dan menyaksikan sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan di hadapan mereka.     

Kawanan Gagak Emas terlihat sedang menarik kereta matahari secara beriringan. Sepertinya seorang Pendeta Suci sedang duduk di dalam kereta tersebut.     

Mereka bukanlah satu-satunya kawanan Gagak Emas yang bermunculan. Jumlah burung-burung suci itu sangat banyak, dan mereka semua menarik kereta matahari. Sang Pendeta Suci mengendarai rangkaian kereta itu dan terbang melewati kerumunan orang yang berada di bawah, menuju ke tempat lainnya.     

"Apa yang sedang terjadi?" Pemandangan menakjubkan yang muncul di hadapan orang-orang dari Kota Naga Merah ini telah mengguncang pikiran mereka.     

Mereka bertanya-tanya apakah suatu peristiwa besar akan segera terjadi.     

Meskipun Kaisar Naga Merah dikenal sebagai penguasa mutlak dari Dunia Naga Merah, namun dia tidak pernah ikut campur dalam urusan-urusan yang ada di Dunia Naga Merah.     

Dunia Naga Merah sangat luas, dan tempat itu juga merupakan dunia utama dari Wilayah Naga Merah. Jika dia melibatkan diri dalam semua hal yang terjadi, maka dia akan kelelahan untuk mengatasi segalanya.     

Maka dari itu, terlepas dari kekacauan yang terjadi di Dunia Naga Merah, selama peristiwa seperti itu tidak akan mengancam keutuhan dari Dunia Naga Merah, maka sang Kaisar tidak akan ikut terlibat di dalamnya.     

Rangkaian kereta yang disaksikan oleh orang-orang saat ini bukan milik sang Kaisar.     

Namun, banyak orang bertanya-tanya siapa saja yang memiliki kekuatan sebesar itu untuk membawa rombongan yang begitu menakjubkan.     

Kawanan Gagak Emas adalah monster yang menarik kereta tersebut, dan para Pendeta Suci berada di dalamnya.     

Semua orang memandang rangkaian kereta yang berdatangan dari arah yang berbeda-beda. Tampaknya mereka telah melihat kelopak bunga berwarna emas yang menghiasi rangkaian kereta tersebut, dan tersebar ke segala arah saat mereka pergi ke kejauhan.     

Itu adalah bunga persik emas.     

"Itu simbol dari Yang Mulia."     

Semua orang mengetahui siapa yang telah mengirim kereta tersebut.     

Dengan adanya utusan yang dikirim seperti itu oleh Yang Mulia, pasti ada makna khusus dibaliknya.     

Dunia Naga Merah menjadi gempar. Banyak orang mulai bergerak dan pergi menuju rangkaian kereta tersebut, mereka ingin tahu siapa saja yang menerima Undangan Persik dari Yang Mulia.     

Di dalam wilayah salah satu pasukan besar yang ada di Kota Naga Merah, rangkaian kereta matahari itu terlihat bergerak memasuki wilayah tersebut. Kemudian sang Pendeta Suci yang berada di dalam kereta itu memandang orang-orang yang berada di bawah dan mengayunkan tangannya, lalu berkata, "Ada sebuah undangan dari Yang Mulia."     

Seorang pemuda yang tampak gagah dan menakjubkan berdiri di sebuah menara. Dia mengulurkan tangannya, dan sebuah undangan diserahkan padanya. Dia memandang bunga persik emas yang diukir di atasnya.     

Hal yang sama juga terjadi di banyak tempat di Kota Naga Merah.     

Pada saat itu, beberapa kereta matahari tiba di atas Sungai Merah. Mereka melintasi sungai itu pada saat yang bersamaan, pergi menuju Istana Regional, yang berada di tengah-tengah sungai tersebut. Tidak ada seorang-pun yang menghentikan mereka.     

Ada juga rangkaian kereta matahari di luar Kota Naga Merah, yang menimbulkan keributan besar di luar sana.     

Semua kereta itu menuju ke arah yang berbeda-beda.     

Tidak lama kemudian, burung-burung suci yang menarik rangkaian kereta matahari itu tiba di atas Kota Qianye. Banyak orang mendongak, dan sebuah berita yang mengejutkan menyebar dimana-mana, yang menyebabkan jantung mereka berdegup kencang. Kemudian mereka semua bergegas pergi ke Kantor Pemimpin Kota.     

Seperti yang mereka duga, rangkaian kereta matahari itu tampak berhenti di atas Kantor Pemimpin Kota. Sang Pendeta Suci mengayunkan tangannya dan berkata, "Ada sebuah undangan dari Yang Mulia. Penerimanya adalah Ye Futian, Pemimpin Kota Qianye."     

Para kultivator satu per satu tiba di Kantor Pemimpin Kota. Mereka semua memandang ke arah langit, dan hati mereka berdebar kencang.     

Ye Futian juga muncul di sana. Undangan Persik berwarna emas itu melayang ke bawah dan mendarat di telapak tangannya.     

Sebuah undangan dari Yang Mulia.     

Di Dunia Naga Merah, rombongan sebesar itu dan dikirimkan oleh sosok yang dikenal sebagai Yang Mulia, kemungkinan besar berasal dari istana kekaisaran di Kota Naga Merah.     

Jadi pertempuran itu telah menarik perhatian istana kekaisaran?     

Maka dari itu, saat ini Ye Futian sudah selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuannya.     

Ada juga kawanan Gagak Emas yang menarik rangkaian kereta matahari di beberapa tempat yang jauh saat Ye Futian menerima undangan tersebut. Mereka pergi menuju ke wilayah timur dan memasuki Istana Kaisar Dong, lalu menyerahkan Undangan Persik pada sang pangeran dari tempat itu— Duan Wuji.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.