Legenda Futian

Mendengarkan



Mendengarkan

0Pei Min berjalan menuju Zither Magis, dengan dikelilingi oleh aura pedang yang mengerikan saat dia bergerak ke depan.     
1

Aura pedang dan kekuatan iblis bertabrakan dalam sekejap.     

Dia mengulurkan tangannya, dan aura pedang di sekitarnya meraung. Kemudian sesuatu muncul di tangan Pei Min—sebilah pedang mengerikan yang terbentuk dari aura pedang.     

Telapak tangannya gemetar, dan dia menunjuk dengan jarinya. Pedang itu mengoyak ruang hampa dan menerobos rentetan arus dari aura iblis yang mengerikan itu, langsung bergerak menuju alat musik tersebut. Dia tidak mencoba untuk memetik senarnya. Sebaliknya, dia mencoba menusuk Zither Magis itu dengan pedangnya.     

*Klang*     

Pedang itu mendarat pada senar-senar dari Zither Magis, namun secara mengejutkan pedang itu tidak mampu menembusnya. Sementara itu, nada-nada musik yang membawa aura iblis mengerikan berputar-putar di area tersebut, kemudian menerjang ke arah Pei Min.     

Pei Min melangkah ke depan dan menembus ruang hampa. Aura pedang kembali menyatu tepat di hadapannya. Dia mengayunkan pergelangan tangannya, dan dalam sekejap, sebilah pedang lainnya melesat di udara. Pedang itu lebih tajam dari pedang sebelumnya, menghasilkan sebuah ledakan gelombang suara saat pedang itu bergerak.     

Pedang itu menghantam senar kedua dan menimbulkan suara berdering. Baik pedang maupun senar itu bergetar. Kemudian terdapat dua bilah pedang yang berada di senar-senar tersebut.     

Senar-senar itu terus bergetar, dan kekuatan iblis yang mengerikan terpancar keluar disertai dengan suara raungan. Bilah-bilah pedang yang berada pada senar-senar itu terus bergetar dan berdering, namun aura pedang yang dahsyat terus menerus berjatuhan dan menyatu dengan bilah-bilah pedang tersebut, memungkinkan pedang-pedang itu untuk tetap berada pada senar-senar dari Zither Magis tanpa bisa dihancurkan.     

Kemudian pedang ketiga ditembakkan.     

Lalu diikuti oleh pedang keempat dan kelima.     

Setiap bilah pedang lebih kuat dari bilah pedang yang ditembakkan sebelumnya.     

Area itu tampaknya telah diselimuti oleh aura iblis, dan Pei Min sepertinya telah terjebak di dalamnya. Namun, dia tetap berdiri tegak seperti sebilah pedang yang tidak bisa dihancurkan.     

Bayangan-bayangan iblis yang mengerikan bermunculan dan meraung, mempengaruhi bilah-bilah pedang milik Pei Min dan membuat warnanya berubah menjadi hitam pekat.     

Namun, Pei Min terus menembakkan pedang keenam, yang melekat pada senar dari Zither Magis itu tanpa tergoyahkan sedikit-pun.     

Nada-nada musik yang mengerikan terus menari-nari di udara, dan keenam pedang yang menempel pada senar-senar itu bergetar dengan kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya.     

Aura Pei Min sangat kuat, kemudian dia menembakkan pedang ketujuh.     

Seekor naga pedang tampaknya telah muncul di tubuhnya saat pedang itu terbentuk, yang mencabik-cabik segala sesuatu di jalannya saat pedang itu menempel pada senar ketujuh.     

Ketujuh senar pada Zither Magis bergetar hebat. Nada-nada musik yang tak berbatas dikeluarkan seolah-olah seorang iblis sedang meraung.     

Tujuh pedang itu berdering dan memancarkan cahaya yang mengerikan, menyelimuti alat musik tersebut, mencoba mendorong kembali aura iblis itu ke dalam Zither Magis.     

Pei Min melangkah ke depan dan menembakkan pedang kedelapan—yaitu dirinya sendiri.     

Area di sekitarnya meraung dan melolong saat segala sesuatunya menjadi gelap gulita dan mengerikan. Bunga-bunga persik di dalam hutan layu dengan cepat, dan semuanya tampak tak bernyawa.     

Pei Min tampaknya telah melihat satu sosok yang mengintimidasi sedang memainkan alat musik tersebut. Ketujuh senarnya berdentang saat sosok itu meletakkan satu jarinya ke bawah.     

Sebuah suara yang keras terdengar saat ketujuh pedang itu hancur pada saat yang bersamaan. Aura iblis yang dahsyat dipancarkan dalam sekejap, meledak dengan membawa kekuatan yang mengerikan di dalamnya dan menghantam tubuh Pei Min, yang sedang bergerak ke depan.     

*Boom*     

Pei Min mengerang saat suara gemuruh terdengar. Rentetan suara berdering yang tajam terdengar saat dia terlempar ke belakang seperti sebilah pedang yang terbang lurus di udara, meninggalkan jejak yang dalam di permukaan tanah.     

*Uhuk*     

Pei Min memuntahkan darah, namun tatapan mata orang-orang yang menyaksikan penampilannya menunjukkan rasa hormat di dalamnya.     

Meskipun pada akhirnya dia hanya membunyikan tujuh senar, upaya itu tetap sangat luar biasa.     

Dia ingin melampaui batas maksimal dari tantangan ini, yaitu tujuh senar, yang mendorongnya untuk menekan alunan musik iblis itu dengan bilah-bilah pedang miliknya. Tampaknya itu adalah sebuah pencapaian yang luar biasa.     

Pei Min bermaksud untuk menekan lagu dari kaisar iblis itu dengan pedangnya.     

Meskipun dia telah gagal, namun tekadnya dapat terlihat dengan jelas oleh semua orang.     

Sama seperti apa yang dia katakan pada Xie Qingshan. Meskipun dia bisa saja gagal, setidaknya dia telah mencobanya.     

Satu sosok langsung menghampiri Zither Magis bahkan sebelum orang-orang sempat bereaksi setelah Pei Min terlempar ke belakang.     

Sosok itu bergerak dengan kecepatan tinggi. Seolah-olah dia telah menembus ruang hampa dan muncul tepat di depan Zither Magis. Kemudian dia mengulurkan lengannya, dan dalam sekejap, aura dari Jalur Agung elemen ruang dan waktu terpancar ke depan. Dia mengayunkan tangannya, dan Zither Magis itu langsung berbunyi.     

"Jiang Tai'e." Semua orang yang melihat kehadirannya kembali mengalihkan pandangan mereka ke depan dengan ekspresi serius di wajah masing-masing.     

Jiang Tai'e dari Klan Jiang di Kota Naga Merah dikenal karena memiliki tubuh yang cocok untuk berlatih teknik kultivasi dari Jalur Agung. Dia mahir dalam kemampuan elemen ruang dan waktu, selain itu dirumorkan bahwa Klan Jiang merupakan keturunan dari seorang Renhuang.     

Jiang Tai'e sangat terkenal di Kota Naga Merah. Dia dan Luo Yang sama-sama dikenal sebagai dua kultivator jenius dari kota tersebut, dan keduanya berada di dalam Peringkat Raja Regional.     

Aura dari Jalur Agung elemen ruang dan waktu terpancar di sekelilingnya. Sementara cincin-cincin ruang dan waktu bersinar di sekitarnya. Kekuatan iblis yang mengerikan tampaknya telah menembus tubuhnya.     

Dia mengulurkan tangannya, kemudian dia memetik senar pada alat musik itu dari kejauhan. Suara dari Zither Magis itu kembali terdengar.     

Keberhasilannya dalam memanipulasi Zither Magis itu dari jarak jauh menunjukkan betapa hebatnya kekuatan ruang dan waktu yang dimiliki oleh Jiang Tai'e. Itu adalah sebuah pencapaian yang tidak kalah mengerikan.     

Jika Zither Magis itu digantikan oleh kultivator, maka dia akan mampu menyerang lawannya secara langsung dari jarak jauh tanpa mempedulikan jarak di antara mereka.     

Cincin-cincin dari Jalur Agung elemen ruang dan waktu masih mengitari tubuhnya. Dia terus memetik senar-senar pada Zither Magis tersebut, dimana tubuhnya menjadi semakin dekat dengan Zither Magis itu setiap kali dia berusaha memetik senar-senarnya.     

Tampaknya ada sebuah bayangan dari Jalur Agung elemen ruang dan waktu tepat di hadapannya saat dia melangkah ke depan. Aura iblis membombardirnya, namun semua aura itu dilahap dan dihancurkan oleh bayangan tersebut. Kekuatan-kekuatan itu memungkinkan semua orang untuk merasakan sejauh mana kekuatan yang dimiliki oleh Jiang Tai'e.     

Namun, terlepas dari sebesar apa-pun kekuatan Jiang Tai'e, kekuatan iblis yang muncul saat dia memetik senar ketujuh langsung menghancurkan bayangan tersebut.     

Jiang Tai'e juga gagal.     

Setelah giliran Jiang Tai'er berakhir, Luo Yang, Yu Shifei, dan Xie Qingshan juga mencoba memainkan Zither Magis tersebut.     

Namun, meskipun semua kultivator dari Peringkat Raja Regional itu telah berhasil membuat Zither Magis menghasilkan tujuh nada musik, namun tidak ada satu-pun dari mereka yang mampu melangkah lebih jauh.     

Seolah-olah tujuh nada musik itu adalah batas maksimal dari alat musik itu sendiri, dan batasan itu adalah sesuatu yang tidak bisa dilampaui.     

Xing Kai juga ikut mencobanya. Aura di sekitar tubuhnya dikerahkan dengan membawa kekuatan yang dahsyat di dalamua. Dia tampak seperti seorang dewa perang saat dia berjalan dengan sikap yang mengintimidasi menuju ke arah Zither Magis.     

Dia menyerang zither itu tanpa ragu-ragu. Cincin-cincin dari Jalur Agung membombardir Zither Magis, yang membuatnya mengeluarkan nada-nada musik sambil bergetar hebat pada saat yang bersamaan.     

Namun, Xing Kai sama sekali tidak peduli pada Zither Magis yang bergetar hebat, dia terus melancarkan serangan dengan membawa kekuatan yang dahsyat di dalamnya.     

Namun, dia juga terlempar ke belakang setelah memetik senar ketujuh, dan dia benar-benar telah menunjukkan kemampuan yang luar biasa dan tak kenal ampun.     

"Jadi Zither Magis masih belum bisa ditaklukkan dalam Perjamuan Persik tahun ini," gumam banyak orang pada diri mereka sendiri.     

Saat ini, setiap orang yang telah menerima Undangan Persik telah mencoba memainkan Zither Magis itu, kecuali Ye Futian.     

Bahkan jika Ye Futian mencobanya, semua orang beranggapan bahwa hasil akhirnya pasti akan sama dengan semua percobaan sebelumnya.     

Zither Magis itu dianggap sebagai sesuatu yang mustahil untuk dikendalikan.     

Semua orang justru bertanya-tanya pusaka seperti apa yang akan dipersiapkan dalam perjamuan tersebut.     

Banyak orang mengalihkan pandangan mereka ke arah Ye Futian, yang sedang duduk di tempatnya, dan tampaknya dia tidak berniat untuk berdiri.     

"Jadi dia bahkan tidak ingin mencobanya terlebih dahulu, huh?" beberapa orang berpikir dalam hati.     

Meskipun mereka yang telah mencoba hanya sekedar memetik senar-senar pada alat musik tersebut, namun upaya mereka tetap membuat para penonton mengetahui beberapa hal.     

Misalnya, mereka yang berada di Peringkat Raja Regional tampaknya lebih hebat daripada kultivator pada umumnya.     

Karena itulah, banyak orang ingin melihat berapa kali Ye Futian dapat memetik senar dari Zither Magis, mereka bertanya-tanya apakah dia juga akan mampu mencapai senar ketujuh.     

"Kau ingin mencobanya, Pemimpin Kota Ye?" Chi Shang bertanya.     

"Yang Mulia, apa yang dikatakan oleh Xie Qingshan memang masuk akal. Jika seseorang hanya sekedar memetik senarnya, maka tujuh nada musik akan menjadi batas maksimalnya. Meskipun setiap tamu yang hadir di sini adalah seorang jenius yang luar biasa, namun tetap saja mustahil bagi mereka untuk melawan aura dari sang kaisar iblis dengan menggunakan aura Saint," ujar Ye Futian.     

Chi Shang juga memikirkan hal yang sama. Bagaimanapun juga, Zither Magis tetap menjadi sebuah teka-teki yang tak terpecahkan selama bertahun-tahun.     

"Jadi kau mengatakan bahwa untuk bisa menguasai Zither Magis, kita harus berada di tingkat Renhuang Plane, Pemimpin Kota Ye?" Chi Shang bertanya. Tampaknya itu adalah satu-satunya cara yang dapat digunakan untuk mengalahkan aura dari sang kaisar iblis.     

"Jika seseorang hendak menggunakan Zither Magis untuk memainkan lagu, sepertinya hal itu akan sangat sulit dilakukan bagi siapa-pun yang bukan seorang Renhuang." Kemudian Ye Futian melanjutkan kata-katanya, "Tentu saja saya juga tidak akan bisa melakukannya. Paling tidak, saya hanya dapat memainkan beberapa nada musik. Menguasai alat musik itu tampaknya mustahil untuk dilakukan."     

"Kata-katamu memang benar adanya. Sebuah zither yang ditinggalkan oleh seorang kaisar iblis mengandung aura sang Kaisar di dalamnya. Memang sulit untuk menguasainya." Kemudian Chi Shang menambahkan kata-katanya, "Namun, bahkan jika seseorang tidak mampu menguasai Zither Magis, tetapi dapat memainkan sebuah lagu, meskipun hanya beberapa nada musik, mereka dapat dianggap telah memecahkan teka-teki dibalik Zither Magis. Jika kau mampu melakukan hal tersebut, maka kau berhak memiliki alat musik tersebut."     

"Saya akan mencobanya," ujar Ye Futian. Kemudian dia berjalan menuju Zither Magis tersebut.     

Tatapan mata semua orang kini tertuju pada Ye Futian.     

Semua orang telah mencoba melakukannya, dan mereka menganggap bahwa Ye Futian adalah sosok yang hanya ingin mencari perhatian.     

"Apakah dia mengatakan bahwa cara yang dia gunakan akan berbeda dari yang lain?" mereka bertanya-tanya dalam hati.     

Ye Futian berjalan menuju Zither Magis. Aura iblis yang dahsyat menyelimuti tubuhnya dan menggerogoti auranya sedikit demi sedikit.     

Tampaknya dia telah terhisap ke dalam dunia iblis dan tiba di dunia lain.     

Sebuah zither iblis raksasa terlihat melayang di atas langit. Ye Futian mendekati zither itu dengan auranya, yang kemudian diserang oleh aura iblis tersebut.     

Dia mengulurkan tangannya, bermaksud untuk menyentuh senar-senar dari Zither Magis tersebut.     

Semua orang memusatkan perhatiannya pada Ye Futian, dan melihatnya bergerak, dimana dia meletakkan tangannya pada Zither Magis. Namun, sepertinya dia tidak berniat untuk memetik senar-senar tersebut. Dia hanya meletakkan tangannya pada zither tersebut.     

"Apa yang sedang dia lakukan?" Ekspresi semua orang tampak aneh.     

Mereka tidak dapat memahami apa yang ingin dia lakukan.     

Ye Futian jelas mengetahui bahwa karena alat musik itu memiliki aura milik sang kaisar iblis di dalamnya, maka mustahil bagi mereka untuk menaklukkannya dengan kekuatan aura mereka. Efek yang ditimbulkan tentu akan sangat mengerikan.     

Karena itulah, bahkan sosok-sosok terkuat di antara mereka yang mencoba memainkannya hanya mampu memetik senarnya sebanyak tujuh kali, dan itu adalah batas maksimalnya.     

Kecuali orang yang memetik senar-senar itu adalah seorang Renhuang.     

Jika dia mengulangi apa yang telah dilakukan oleh orang-orang sebelumnya, maka hasilnya tidak akan berubah, meskipun upaya tersebut akan berguna untuk menempa aura spiritualnya ke tingkat tertentu.     

Hasil akhirnya akan sama.     

Alunan musik adalah sesuatu yang mengandung emosi dari orang yang memainkan alat musik. Setiap nada musik memiliki ekspresi tersendiri, yaitu menggambarkan perasaan dari orang yang memainkannya.     

Hal itu tidak ada hubungannya dengan status seseorang, termasuk faktor apakah seseorang mengkultivasi seni iblis atau tidak.     

Zither Magis memiliki roh tersendiri, dan menguasai alat musik itu memerlukan seseorang yang mampu memahami aura dari alat musik itu sendiri.     

Ye Futian tidak melawan kekuatan dari aura iblis yang mengalir di dalam Zither Magis tersebut. Aura spiritualnya dengan cepat diserang oleh aura iblis tersebut, karena aura iblis itu telah menyelimuti sekujur tubuhnya.     

Tampaknya dia telah diserang oleh kekuatan iblis saat itu juga.     

Cahaya iblis kegelapan berkilauan di wajahnya.     

Aura iblis mengalir dan menyelimuti sekujur tubuhnya.     

Chi Shang tertegun saat menyaksikan pemandangan tersebut. Dia dan Yu Shifei, yang berada di sampingnya, saling memandang satu sama lain. Keduanya bisa melihat keterkejutan di dalam mata satu sama lain.     

Keduanya mahir dalam seni guqin, sehingga mereka bisa mengetahui apa yang ingin dilakukan oleh Ye Futian.     

Ye Futian tidak memetik senar-senar itu secara langsung. Dia malah mendengarkan dengan seksama.     

Dia mendengarkan aura dari Zither Magis itu sendiri.     

Tidak ada seorang-pun yang pernah mencoba melakukan hal seperti itu di masa lalu.     

Namun, pada saat ini, baik Chi Shang maupun Yu Shifei telah menyadari sesuatu. Seolah-olah keduanya menyadari bahwa mereka seharusnya melakukan hal ini sejak lama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.