Legenda Futian

Apakah Dia Benar-Benar Sial?



Apakah Dia Benar-Benar Sial?

2Sebuah pemandangan yang mengerikan telah muncul di medan pertempuran tempat Luo Yang dan Xia Qingyuan bertarung.      3

Bilah-bilah pedang bencana yang tak ada habisnya itu terus berjatuhan, merubah area itu menjadi porak poranda. Segala sesuatu yang ada di dalamnya sedang dihancurkan.     

Cahaya suci bersinar dari tubuh Xia Qingyuan. Dia diselimuti oleh tirai cahaya teratai saat bilah-bilah pedang bencana itu melesat di udara. Masing-masing bilah pedang itu dipenuhi dengan kekuatan yang tak terbatas, dan semua pedang itu adalah Swords of All Heavens.     

Namun, meskipun bilah-bilah pedang bencana itu sangat mengerikan, Luo Yang masih belum bergerak satu inci-pun. Dia masih berdiri di tempatnya, dan lingkaran api di sekelilingnya masih bersinar terang. Cahaya api suci yang dia keluarkan dipenuhi dengan kekuatan penghancur yang tak tertandingi.     

Semua aura api yang ada di area tersebut berkumpul di satu tempat. Luo Yang menyatukan kedua tangannya, dan tiba-tiba lingkaran api itu naik ke atas langit, melahap semua pedang bencana milik Xia Qingyuan dan membakarnya hingga tak bersisa. Tampaknya tidak ada kekuatan yang mampu mendekati kobaran api suci tersebut.     

Aura api itu menyelimuti tubuh Xia Qingyuan dan seluruh area tersebut sepertinya akan dibakar hingga tak bersisa oleh kobaran api milik Luo Yang.     

Xia Qingyuan menyaksikan pedang-pedang bencana miliknya dihancurkan dan lingkaran api itu bergerak ke arahnya. Sebuah tekad yang tak tergoyahkan muncul di kedua matanya yang indah.     

Jika dia kalah, maka Ye Futian harus menghadapi dua orang sekaligus. Ditambah lagi, Luo Yang dan Xing Kai sangat kuat. Mereka berdua berada di Peringkat Raja Regional, dan semua orang beranggapan bahwa suatu hari keduanya akan mencapai tingkat Renhuang.     

Terlebih lagi, mereka berdua berada di tingkat Plane yang lebih tinggi daripada Ye Futian.     

Hal ini dapat dilihat dari tekanan yang sedang dia hadapi sekarang. Meskipun Luo Yang telah membatasi kekuatan dari kobaran api miliknya, namun tetap saja dia adalah seorang Saint di tingkat True Self, dan pemahamannya tentang Seribu Kata Kuno jauh lebih kuat darinya. Karena itulah, kobaran api Luo Yang lebih kuat daripada kobaran api miliknya.     

Ditambah lagi, Luo Yang tampaknya memiliki tubuh yang sangat istimewa, dimana tubuhnya tidak kalah kuat dengan tubuh dari keturunan Renhuang.     

Dia tidak tahu apakah Luo Yang adalah keturunan Renhung atau tidak, tetapi selama beberapa generasi dan setelah bertahun-tahun lamanya, dia telah mewarisi bakat dari leluhurnya dan sekarang dia memiliki Kobaran Api Jalur Agung.     

Kobaran api tak berbatas itu terpancar keluar dari lingkaran api tersebut. Cahaya api itu sudah cukup kuat untuk menahan rentetan serangan dari pedang-pedang bencana milik Xia Qingyuan.     

Selain itu lingkaran api suci tersebut tidak dapat ditangkis.     

Tubuh Luo Yang kini bermandikan kobaran api yang tak berbatas. Dia mengendalikan kobaran api itu dengan mengarahkan jarinya. "Kau belum menyerah?" ujarnya.     

Jika Xia Qingyuan bersikeras melanjutkan pertarungan, serangan-serangan yang dilancarkan oleh Luo Yang mungkin akan benar-benar melukainya.     

Xia Qingyuan memandang ke bawah dengan ekspresi sedingin es di wajahnya. Cahaya suci terpancar dari tubuhnya, dengan membawa sedikit cahaya Renhuang di dalamnya. Sosoknya tampak sangat menyilaukan, seperti seorang dewi.     

Bilah-bilah pedang bencana itu hancur, kemudian terbentuk kembali, lalu berubah menjadi bunga-bunga teratai yang menyelimuti tubuhnya. Setiap kelopak bunga teratai itu dibentuk dari bilah-bilah pedang bencana, dan semua kelopak bunga itu terus berputar-putar di sekitarnya.     

Di dalam tubuhnya, ledakan energi kehidupan menyelimuti bunga teratai tersebut, membuat sosok Xia Qingyuan terlihat seperti telah menyatu dengan bunga-bunga teratai yang terbentuk di sekelilingnya. Mereka saling memberi energi dan meningkatkan kemampuan satu sama lain.     

Kemudian Xia Qingyuan membentuk sebuah segel dengan tangannya, dan dalam sekejap, banyak pedang bencana bergabung menjadi satu dan melesat ke depan, berubah menjadi barisan aura bencana. Semua aura itu melesat seperti sambaran petir, menembus udara di hadapannya.     

Sihir ini disebut sebagai Infinite Catastrophe. [1][1]     

Sosok Xia Qingyuan telah berubah menjadi sambaran petir dan melesat ke arah Luo Yang.     

Luo Yang mengerutkan keningnya saat dia menyaksikan bilah-bilah pedang bencana yang telah menyatu itu menabrak kobaran api suci miliknya. Serangan yang dilancarkan oleh Xia Qingyuan tidak lebih lemah dari serangannya. Area di sekitar mereka kini menjadi sebuah zona bencana karena setiap sudut telah diselimuti oleh bilah-bilah pedang bencana.     

Bahkan Ye Futian dan Xing Kai, yang sedang bertarung juga memandang ke arah medan pertempuran tersebut. Kedua pertarungan itu berlangsung di lokasi yang berdekatan satu sama lain. Langit di atas mereka tampaknya juga terperangkap dalam zona bencana tersebut, tetapi Xia Qingyuan adalah orang yang mengendalikan ruang lingkup dari serangannya.     

Dunia telah diselimuti oleh Infinite Catastrophe, dan segala sesuatu di dalamnya telah dihancurkan.     

*Brak, Brak, Brak* Bilah-bilah pedang bencana berjatuhan di sekitar Luo Yang, memenuhi udara di area tersebut. Luo Yang mengerutkan keningnya saat dia bisa merasakan bahwa dia benar-benar berada dalam bahaya. Jika dia adalah seorang Saint tingkat Proving Holiness, nyawanya bisa saja terancam oleh serangan ini.     

Semua orang yang berada di Gunung Suci juga sedang memusatkan perhatian mereka pada Xia Qingyuan. Itu benar-benar sebuah sihir yang sangat kuat!     

Bahkan para Tetua tingkat Nirvana di Gunung Suci tampak takjub.     

"Kehidupan dan kehancuran—dua aura yang luar biasa—telah muncul di dalam dirinya, dan terpancar pada saat yang bersamaan. Puteri dari Dunia Kaisar Xia ini sungguh luar biasa," seorang Tetua berbisik. Bilah-bilah pedang bencana itu mengandung kekuatan penghancur, dan bunga-bunga teratai itu mengandung kekuatan kehidupan.     

Ini adalah sihir Infinite Catastrophe. Aura penghancur yang tak berbatas akan muncul, dan bunga-bunga teratai itu terus menerus menciptakan pedang-pedang bencana.     

Dengan cara ini, baik kekuatan kehidupan dan kehancuran tidak akan ada habisnya.     

"Ya, Kota Qianye benar-benar sebuah tempat yang menarik. Sosok pertama di antara mereka yang dikenal oleh dunia adalah Yu Sheng, yang meraih ketenaran di Pertempuran Sungai Merah, melampaui ketenaran dari sang pemimpin kota dan sang Puteri dari Dunia Kaisar Xia. Baru pada saat pertarungan di Reruntuhan Kaisar Kua-lah semua orang menyadari bahwa Ye Futian juga memiliki bakat yang luar biasa. Akibatnya, sang Puteri dari Dunia Kaisar Xia menjadi semakin terlupakan," ujar seseorang sambil tersenyum. Sudah jelas, ketenaran Ye Futian dan Yu Sheng telah melampaui Xia Qingyuan, dan dia tidak memiliki kesempatan untuk menunjukkan kekuatannya.     

Tapi sekarang, dia berhadapan dengan Luo Yang dalam kompetisi ini.     

Ini adalah tujuan utama dari Perjamuan Persik: agar semua orang dapat melihat bakat dari orang-orang semacam ini.     

Sudah jelas, mereka telah menemukan bakat langka lainnya.     

Dia adalah sang Puteri dari Dunia Kaisar Xia.     

Di luar Perjamuan Persik, banyak sosok-sosok terkemuka juga datang ke sana, salah satunya adalah Xi Chan dari Klan Xi.     

Dia telah bertarung melawan Xia Qingyuan sebelumnya. Saat menyaksikan penampilannya sekarang, dia menyadari bahwa kala itu, Xia Qingyuan belum menggunakan kekuatannya yang sesungguhnya.     

Jika Xia Qingyuan menggunakan sihir Infinite Catastrophe dalam pertarungan kala itu, mungkin dia tidak akan bisa menghindari serangan tersebut.     

"Sepertinya pertarungan ini semakin memanas," semua orang berpikir dalam hati. Xia Qingyuan benar-benar serius dalam menjalani pertarungan ini.     

Tentu saja, lingkaran api milik Luo Yang juga menggunakan kekuatan Luo Yang sendiri. Mereka tidak lagi membatasi kekuatan mereka pada pemahaman mereka tentang Seribu Kata Kuno.     

Serangan-serangan yang mereka lancarkan begitu cepat sehingga saat orang-orang belum sempat bereaksi, Xia Qingyuan sudah melancarkan serangannya lagi.     

Infinite Catastrophe bertabrakan dengan kobaran api suci milik Luo Yang. Pemandangan yang mengerikan itu tampak sangat menakjubkan.     

Xia Qingyuan turun dari atas langit, mencoba menembus lingkaran api itu secara langsung.     

Semua orang menjadi gelisah saat menyaksikan tindakannya. Apakah dia sudah gila?     

Apakah dia ingin menembus lingkaran api tersebut?     

Kekuatan penghancur semacam itu benar-benar dapat mengancam nyawanya.     

Kelopak-kelopak bunga teratai itu terbuka dan berubah menjadi bilah-bilah pedang bencana tak berbatas yang dikerahkan menuju lingkaran api suci tersebut. Namun, bilah-bilah pedang itu langsung dibakar satu per satu.     

Tetapi pedang-pedang itu terus menerus dikeluarkan saat bilah-bilah pedang lainnya dihancurkan, seolah-olah pedang bencana itu tak ada habisnya.     

Suara gemeretak yang keras terdengar saat lingkaran api suci itu akhirnya ditembus oleh sihir Infinite Catastrophe yang menimpanya.     

Sosoknya melesat melintasi langit dalam sekejap, menuju tempat Luo Yang berada.     

Semua orang menyaksikan cahaya dari pedang bencana yang tak berbatas itu turun dan hendak menusuk tubuh Luo Yang. Xia Qingyuan menunjuk ke depan, dan sepertinya semua serangannya kini telah berkumpul di jarinya.     

Tepat pada saat Xia Qingyuan akan melancarkan serangannya, cahaya yang menyilaukan bersinar dari tubuh Luo Yang, menghalangi pandangan mata semua orang. Tubuhnya kini berubah menjadi Tubuh Hukum, dan bilah-bilah pedang bencana yang dikerahkan padanya itu dilebur hingga tak bersisa. Kemudian sebuah lingkaran api yang lebih kuat dari sebelumnya muncul di sekelilingnya, melahap dan melelehkan segalanya.     

Dia menunjuk ke arah Xia Qingyuan, dan dalam sekejap. kobaram api suci itu bergerak ke bawah, membakar segalanya. Bahkan kekuatan kehidupan milik Xia Qingyuan tidak memiliki kesempatan untuk bekerja.     

"Puteri, menyerahlah!" teriak Ye Futian. Xia Qingyuan tampaknya telah terkepung. Sepertinya dia akan dibakar hingga tak bersisa.     

Sambil menggigit bibirnya, Xia Qingyuan melesat seperti sambaran petir tepat ketika sebuah pilar api suci tiba di dekatnya, membuat tubuhnya terhempas ke belakang, hingga dia mencapai bagian tepi dari aula perjamuan.     

Apakah dia telah dikalahkan?     

Tatapan mata semua orang kini tertuju pada Luo Yang dan mereka bisa merasakan auranya. Meskipun itu adalah serangan pamungkasnya, dia masih mengendalikan kekuatannya dan belum menggunakan kekuatan Saint tingkat True Self. Namun meskipun demikian, dia tetap menghempaskan Xia Qingyuan ke belakang.     

Semua orang teringat kembali akan rumor tentang garis keturunan Luo Yang. Renhuang dari Klan Luo memiliki tubuh api suci yang tidak bisa didekati oleh siapa-pun. Semakin dekat seseorang mendekati tubuhnya, maka semakin kuat pula kobaran api tersebut. Seperti itulah kekuatan dari tubuh fisiknya.     

Karena itulah, ketika Xia Qingyuan mendekati Luo Yang, dia menjadi sasaran dari gelombang kejut yang sangat kuat.     

Jika Xia Qingyuan telah menjadi seorang Saint tingkat True Self, bagaimana efek dari serangan tersebut?     

Mungkinkah Xia Qingyuan akan menjadi ancaman bagi Luo Yang?     

Hal itu sangat mungkin terjadi.     

Semua orang ingin melihat pertarungan yang sesungguhnya antara mereka berdua.     

Luo Yang mengambil beberapa langkah ke depan dan memandang ke arah Xia Qingyuan. Terlihat sedikit rasa puas di dalam matanya. Alih-alih kemarahan, tatapan matanya tampak dipenuhi oleh kekaguman.     

Xia Qingyuan adalah seorang wanita, dan terlebih lagi, hanya seorang Saint tingkat Proving Holiness, namun dia mampu menyulitkannya seperti ini.     

Xia Qingyuan telah memberikan tekanan yang tidak kalah kuat daripada Yu Shifei.     

Dia adalah seorang wanita yang dapat dibandingkan dengan seorang wanita dari Klan Yu yang namanya tertera dalam Peringkat Raja Regional.     

Ada sedikit kekecewaan di mata Xia Qingyuan. Luo Yang menatapnya dan berkata, "Jika kau memiliki kesempatan di lain waktu, kau bisa datang ke Kota Naga Merah dan menantangku di sana."     

Semua orang tampak terkejut saat mereka mendengar hal ini. Pertarungan antara Luo Yang dan Xia Qingyuan ini tampaknya telah menciptakan perasaan saling menghargai di antara mereka. Bahkan Luo Yang meminta Xia Qingyuan untuk menantangnya di Klan Luo apabila dia memiliki kesempatan.     

Tapi perlu diingat bahwa Xia Qingyuan telah mengalahkan Shu Zi, yang telah berkultivasi di Istana Regional, dan pertarungannya melawan Luo Yang tidak kalah mengesankan dari Yu Shifei. Dia adalah seorang wanita yang dapat dibandingkan dengan Yu Shifei, dan dia memiliki status bangsawan. Meskipun dia tidak mengenakan pakaian wanita, semua orang masih bisa melihat pesonanya.     

Tidak heran Luo Yang mengakui kekuatan dari seorang wanita seperti ini. Hanya ada beberapa orang seperti dia di seluruh penjuru Dunia Naga Merah.     

Terdapat kilatan hawa dingin di mata Xia Qingyuan saat dia mendengarkan kata-kata Luo Yang. Dia tampak sangat tidak senang dengan hal tersebut. "Kau tidak berhak mengatakan hal itu," ujarnya.     

Kata-katanya mengejutkan semua orang. Dia benar-benar sosok yang tidak ramah!     

Tapi Luo Yang tidak peduli. Ada beberapa orang yang dia anggap sangat penting di Dunia Naga Merah, dan hanya ada beberapa wanita di antara mereka.     

Xia Qingyuan sangat menonjol dalam berbagai aspek. Tidak mengherankan bahwa dia memiliki sifat yang sombong dan tidak ramah.     

Pada saat itu, terdengar suara benturan yang berasal dari medan pertempuran antara Xing Kai dan Ye Futian. Keduanya tampak memisahkan diri satu sama lain. Mereka berhenti bertarung lalu memandang ke arah Luo Yang dan Xia Qingyuan, yang sudah ditentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah.     

"Apa anda baik baik saja, Puteri?" Ye Futian bertanya pada Xia Qingyuan.     

Xia Qingyuan menggelengkan kepalanya dengan pelan saat dia menatapnya. Dia tampak menyesal. Dia ingin membantunya bertarung, tetapi kini dia telah dikalahkan, jadi pada kenyataannya, dia telah menimbulkan masalah bagi Ye Futian.     

Saat Ye Futian menatap mata Xia Qingyuan, Ye Futian memahami apa yang sedang dia pikirkan. Kemudian dia tersenyum dan berkata, "Kemenangan dan kekalahan tidak penting. Serahkan pertarungan ini pada saya."     

"Mm." Xia Qingyuan mengangguk, lalu dia pergi meninggalkan medan pertempuran. Dia secara resmi mengakui kekalahannya.     

Semua orang tampak takjub saat menyaksikan pemandangan ini. Xia Qingyuan berasal dari keluarga bangsawan, apalagi dia adalah seorang puteri, dan karena itulah dia pasti memiliki status yang lebih tinggi dari Ye Futian di Dunia Kaisar Xia. Selain itu dia sangat kuat. Tapi Ye Futian telah diangkat menjadi Pemimpin Kota Qianye, dan sang Puteri tetap setia mendampinginya, bahkan dia tampak mematuhi perintahnya.     

Tapi saat memikirkan kembali lagu yang dimainkan oleh Ye Futian sebelumnya, semua orang merasa ada sesuatu yang aneh.     

Mungkinkah…     

Apakah keberuntungan Xia Qingyuan benar-benar seburuk itu?     

[1] Infinite Catastrophe: Bencana yang Tak Terbatas     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.