Legenda Futian

Dimana Tombak Menunjuk



Dimana Tombak Menunjuk

0Hanya ada dua orang yang tersisa di perjamuan tersebut.     2

Mereka adalah Xing Kai dan Ye Futian.     

Salah satu dari mereka telah terkenal selama bertahun-tahun dan dianggap sebagai salah satu sosok pahlawan di Dunia Naga Merah.     

Sementara satu sosok lainnya berasal dari Dunia Kaisar Xia dan dia telah mengalahkan semua sosok terkemuka yang berani menentangnya.     

Pria ini telah memaksa Pei Min untuk mundur, menyingkirkan Luo Yang, dan akhirnya berhasil berhadapan dengan peserta terakhir, Xing Kai.     

Pertempuran antara keduanya pasti akan berlangsung sangat sengit.     

Pada saat itu, Xing Kai adalah kultivator terakhir yang berdiri di hadapannya. Apakah Ye Futian dapat terus melangkah lebih jauh, mengalahkannya, dan mendapatkan Tablet Seribu Kata?     

Mungkin kenyataannya tidak akan semudah itu.     

*Boom*     

Saat semua orang memikirkan hal ini, Xing Kai melangkah ke depan, dan sebuah gelombang Spiritual Qi yang dahsyat menyebar dari tubuhnya.     

Aura petarung yang kuat menyebar ke segala arah dan sebuah lingkaran cahaya tampak berputar-putar di sekitar Xing Kai saat dia berubah bentuk menjadi Sosok Petarung dari Jalur Agung. Dia telah beresonansi dengan langit dan bumi. Aura petarung miliknya bergejolak. Dia berdiri di tempatnya seperti seorang dewa perang.     

Xing Kai dirumorkan adalah keturunan dari Kaisar Zhan. Ketika dia benar-benar mengeluarkan kekuatannya yang sesungguhnya, dia akan menjadi sosok yang sangat tangguh. Aura petarung miliknya yang mengerikan telah menyelimuti segalanya dan menekan tubuh Ye Futian.     

Tetapi dia masih mengendalikan tingkat kekuatannya, menjaganya pada tingkat Proving Holiness.     

Ketika Xing Kai mengeluarkan aura petarungnya, banyak segel di sekitarnya tampak serupa. Segel-segel itu mulai beresonansi dengan tubuhnya hingga mencapai batas tertentu, terutama segel pertempuran raksasa yang telah terbentuk dari aura spiritualnya. Semua segel itu sepertinya membentuk kata "pertempuran." Kekuatan segel-segel itu sungguh luar biasa.     

Pada saat yang bersamaan, Ye Futian juga mengeluarkan kekuatannya. Jalur Agung telah menyatu dengan tubuhnya, selain itu aura ruang dan waktu telah menyelimuti langit. Pemandangan itu tampak mengerikan. Ribuan huruf kuno kini telah membentuk kata "tombak," dan kekuatan mereka juga tidak kalah mengesankan.     

Mereka berdua saling berhadapan sambil memancarkan aura yang bergejolak di udara, sehingga memicu terbentuknya sebuah badai penghancur.     

"Mereka berdua sangat kuat!"     

Hati semua orang berdebar kencang.     

Sebagian besar kultivator yang berlatih di Istana Regional mengetahui beberapa hal tentang Xing Kai. Teknik yang dia kultivasi berada di tingkat Renhuang. Rumor mengatakan bahwa Aura Petarung Penghukum Langit telah diciptakan oleh seorang dewa perang kuno. Ketika aura petarung itu dikeluarkan, dan tubuhnya menyatu dengan Jalur Agung, maka jiwanya akan berubah, dan kekuatannya akan menekan segala sesuatu yang berada di sekitarnya. Ketika dia menggunakan metode serangan apa-pun, kekuatannya akan melampaui mereka yang memiliki tingkat Plane sama dengannya. Kekuatannya benar-benar tak tertandingi, dan dia mampu menyingkirkan semua lawan yang dia hadapi.     

Dengan teknik ini, dia tidak pernah dikalahkan selama bertahun-tahun. Dia telah menjadi sosok yang sangat dihormati. Ketika dia datang ke Istana Regional beberapa tahun yang lalu, dia telah mengalahkan semua lawannya. Dia tidak memiliki saingan di tingkat Plane yang sama dengannya.     

Melihat fakta ini, dia memiliki kemiripan seperti Yu Sheng, yang baru saja memasuki Istana Regional.     

Dengan bantuan Aura Petarung Penghukum Langit yang meningkatkan kekuatannya, aura Xing Kai menjadi sangat menakjubkan. Lingkaran cahaya di sekelilingnya bersinar terang saat cahaya suci dari seorang dewa perang terpancar dari tubuhnya, lalu masuk ke dalam segel-segel pertempuran itu dan meningkatkan kekuatan mereka sampai ke tingkat yang mengerikan.     

Xing Kai menyadari bahwa pemahaman Ye Futian mungkin lebih kuat darinya, tapi hal ini tidak cukup untuk membuatnya menyerah begitu saja.     

Kemenangan akan ditentukan oleh kekuatan.     

Tidak ada yang namanya pertarungan yang benar-benar adil.     

*Boom* Kata "pertempuran" tiba-tiba meledak dan melesat di udara saat kata itu menerjang ke arah Ye Futian.     

Setiap kata itu tampaknya telah menyatu ke dalam Aura Petarung Penghukum Langit miliknya. Terdengar suara siulan yang mengerikan saat semua kata itu bergerak ke arah Ye Futian.     

Aura Petarung Penghukum Langit adalah sebuah teknik tingkat Renhuang, sama seperti Deed of Thorough Comprehension.     

Sama seperti Aura Petarung Penghukum Langit yang cocok dengan Xing Kai, metode Deed of Thorough Comprehension juga sangat cocok untuk Ye Futian. Saat ini, huruf-huruf kuno mengelilinginya. Sementara tubuhnya berubah menjadi sebuah tungku dari Jalur Agung, melahap dan menempa semua aura yang berada di sekelilingnya. Dia mengubah semua aura itu menjadi aura ruang dan waktu, lalu menggabungkannya ke dalam huruf-huruf yang berputar-putar di sekitarnya.     

Dia melihat serangan yang dilancarkan oleh Xing Kai bergerak ke arahnya, dan dalam sekejap, kata-kata "tombak" menyebar di udara.     

Tatapan mata semua orang kini tertuju pada medan pertempuran. Orang-orang yang duduk di Gunung Suci bisa melihat semuanya dengan sangat jelas. Kata-kata "pertempuran" dan "tombak" mengalir melalui udara di atas mereka, hingga menutupi langit, lalu berubah menjadi sebuah mudra pertempuran yang mengerikan serta Tombak Ruang dan Waktu.     

Kemudian keduanya saling bertabrakan di udara.     

Dalam sekejap, rentetan gelombang kekuatan menyebar ke segala arah.     

Kata-kata yang mereka kerahkan sangat mirip satu sama lain. Keduanya adalah sihir-sihir yang sangat luar biasa.     

Serangan mereka tampaknya memiliki tingkat kekuatan yang sama saat kedua serangan itu bertabrakan di udara.     

Xing Kai melangkah ke depan, dan Aura Petarung Penghukum Langit mengeluarkan suara siulan di udara. Kemudian dia mengulurkan tangannya, dan dalam sekejap, aura petarung yang mengerikan terpancar dari segel pertempuran yang terbentuk di depannya. Segel itu semakin bertambah kuat.     

"Maju!"     

Xing Kai mengerahkan kepalan tinjunya ke depan, dan tiba-tiba segel pertempuran itu melesat ke depan, melintasi jarak di antara mereka dalam sekejap saat segel itu bergerak ke arah Ye Futian. Kata-kata "pertempuran" telah menyatu di dalamnya dan menekan Ye Futian dari atas langit.     

Kemudian terdengar suara ledakan yang keras, dan udara sepertinya akan runtuh. Kata-kata "tombak" melayang di atas langit, langsung menembus udara di depannya.     

Ketika semua orang menyaksikan serangan ini, mereka mengira langit akan runtuh. Apakah Ye Futian dapat menahan serangan ini?     

Pada saat itu, mereka melihat sebuah tombak surgawi terbentuk di dalam tungku yang merupakan tubuh Ye Futian. Tampaknya tombak itu telah ditempa dari aura yang dihisap oleh tungku tersebut. Tombak itu langsung menembus udara dan menghantam segel-segel pertempuran tersebut.     

Aura ruang dan waktu terpancar keluar dan mengoyak segalanya, mengubah semuanya menjadi ketiadaan.     

Sebuah suara yang keras bergema di telinga semua orang saat segel-segel pertempuran dan semua tombak itu saling menghancurkan satu sama lain.     

Serangan itu membuat jantung semua orang berdegup kencang.     

Serangan mereka cukup kuat untuk menakuti siapa-pun.     

Kemudian keduanya melangkah ke depan pada saat yang bersamaan. Kata-kata kuno mengalir di sekitar mereka, sambil menyebarkan rentetan gelombang tekanan ke segala arah.     

Aura mereka berdua sangat kuat. Mata mereka terlihat sangat tajam saat keduanya saling menatap satu sama lain. Kemudian aura mereka bertabrakan dengan keras di udara.     

*Brak*     

Mereka melangkah ke depan pada waktu yang hampir bersamaan. Saat Xing Kai melangkah ke depan, Aura Petarung Penghukum Langit miliknya menjadi semakin kuat. Seolah-olah bayangan dari seorang dewa perang menyebar di seluruh penjuru langit, yang membuat langit tampak seperti akan runtuh.     

Ketika Ye Futian melangkah ke depan, auranya bergejolak. Dia menggunakan Footwork Xuanyuan, dan aura spiritualnya terpancar keluar. Kekuatan dari auranya terus meningkat.     

*Brak*     

Tidak ada satu-pun dari mereka yang berhenti. Mereka terus bergerak ke depan.     

*Brak, Brak*     

Setiap langkah yang mereka ambil tampaknya mampu mengguncang hati semua orang. Jantung mereka kini berdegup kencang.     

Kekuatan dari Jalur Agung terus menerus mengalir di atas kepala mereka, dan sebuah badai penghancur bergejolak di udara. Kata-kata yang mereka kerahkan masih saling menghantam satu sama lain.     

Pakaian mereka berkibar akibat hembusan angin yang menerpa mereka. Itu benar-benar sebuah pemandangan yang mengerikan.     

Apakah ini akan menjadi pertempuran penentu?     

Kekuatan mereka telah mencapai batasnya, dan mereka berdua semakin mendekati satu sama lain. Mereka telah melintasi jarak yang sangat jauh dengan setiap langkah yang mereka ambil.     

Saat ini, mereka berhenti pada waktu yang bersamaan.     

Jubah mereka berkibar tertiup angin. Sosok dewa perang itu masih berada di belakang Xing Kai. Dia belum mengeluarkan Roh Kehidupannya; sosok itu hanya dibentuk dari aura petarungnya yang menakjubkan. Kemudian sosok itu menyebar melalui Jalur Agung. Kekuatan Xing Kai jelas tidak perlu diragukan lagi.     

Banyak kata kuno yang berputar-putar di sekitar Ye Futian, salah satunya adalah "Alam Semesta." Tiba-tiba hembusan angin yang kencang bertiup dari tungku di dalam dirinya, dan sebuah pola yang menakjubkan dari Jalur Agung terbentuk di sekitarnya dan melesat ke atas langit.     

Banyak pola dari Jalur Agung muncul pada saat yang bersamaan, membentuk sebuah lingkaran cahaya di sekelilingnya.     

Semua orang mendapati bahwa mereka telah berhenti bernapas saat mereka menatap ke arah dua sosok tersebut.     

Tidak perlu diragukan lagi bahwa Xing Kai sangat kuat.     

Dan ini adalah pertama kalinya Ye Futian benar-benar mengeluarkan kekuatannya sendiri.     

Dia terlalu kuat. Ye Futian hanya seorang Saint tingkat Proving Holiness, namun auranya seperti telah melampaui batasan dari tingkat Plane-nya.     

Banyak huruf kuno muncul di sekitar tubuh Xing Kai. Sosok dewa perang yang menjulang tinggi dan bertubuh kekar itu mengerahkan kepalan tinjunya ke depan. Dalam sekejap, segel-segel kuno melayang di atas langit, seolah-olah membentuk sebuah tubuh yang utuh. Semua segel itu menembus langit dan bergerak menuju Ye Futian.     

Aura petarung miliknya mampu menghancurkan apa-pun.     

"Segel dewa perang."     

Semua orang bisa merasakan hati mereka berdebar kencang. Xing Kai telah menggunakan Aura Petarung Penghukum Langit untuk menggabungkan sihir-sihir terkuatnya ke dalam segel-segel kuno tersebut. Semua orang bisa merasakan tekanan yang menyebar di atas langit.     

Ye Futian akan terperangkap di dalamnya.     

*Whoosh*     

Lingkaran cahaya dari Jalur Agung bergejolak di sekitar Ye Futian. Dengan adanya kekuatan dari Deed of Thorough Comprehension, sebuah tombak suci muncul dari tungku yang telah dibentuk dari tubuhnya melalui lingkaran cahaya tersebut. Cahaya penghancur terpancar dari tombak itu, dan langsung melesat ke atas langit.     

Kemudian sebuah segel kuno turun dari atas langit, tampaknya segel itu merupakan gabungan dari segel-segel lainnya.     

Tombak-tombak raksasa melesat di udara saat banyak segel "tombak" turun dan menabrak segel-segel kuno yang berjatuhan.     

Pada saat itu, terdapat sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan di udara.     

Sepertinya seluruh penjuru langit dikerahkan menuju Ye Futian. Cahaya penghancur itu tiba, berusaha memusnahkannya hingga tak bersisa.     

Namun pada saat itu, sebuah tombak yang sangat panjang dikerahkan ke depan, menabrak segel dewa perang itu dan mengguncang langit.     

Kekuatan Space-tearing yang mengerikan muncul di setiap tombak yang bermunculan.     

Terlebih lagi, serangan tersebut tidak berakhir sampai disitu saja. Tombak yang terbentuk dari tubuhnya terus menerus dikerahkan ke depan, dan kekuatannya terus meningkat.     

Pergerakan sosok dewa perang itu semakin melambat, dan banyak retakan muncul di tubuhnya.     

Retakan-retakan itu muncul saat tombak milik Ye Futian menusuknya, lalu membentang seperti jaring laba-laba dan semakin membesar. Kemudian seberkas cahaya keemasan yang menyilaukan muncul di celah-celah retakan tersebut. Segel dewa perang itu mulai bergetar.     

*Whoosh*     

Seberkas sinar cahaya yang dahsyat melesat keluar, menghalangi pandangan mata semua orang. Segel dewa perang itu hancur, dan aura yang mengandung kekuatan Space-tearing di dalamnya menyebar ke segala arah. Banyak orang yang relatif lemah di sana tidak berani memandangnya. Area yang dipenuhi oleh kehancuran itu sepertinya akan menusuk mata mereka masing-masing.     

Setelah beberapa saat, mata mereka terbuka secara perlahan-lahan, dan mereka kembali memandang ke arah medan pertempuran.     

Pada saat itu, tatapan mata semua orang tertuju kesana, menatap pemandangan yang mereka saksikan dengan tercengang.     

Ruang dan waktu sepertinya telah terhenti total. Kedua sosok itu masih berdiri di atas langit.     

Xing Kai berdiri di tempatnya dengan tenang. Dia tidak bergerak sedikit-pun. Posisinya masih sama seperti sebelumnya.     

Sementara Ye Futian muncul di depannya. Dia mengulurkan tangannya dan meraih salah satu tombak dan mengarahkannya pada Xing Kai, dan cahaya penghancur terpancar dari tombak tersebut.     

Sudah jelas bahwa Ye Futian baru saja menembus segel dewa perang milik Xing Kai, lalu menggunakan kekuatan Jalur Agung elemen ruang dan waktu, kemudian melesat melintasi langit hingga akhirnya tiba di hadapan Xing Kai dengan tombaknya.     

Tidak ada lagi kata-kata kuno di sekitar Xing Kai, dan Ye Futian masih memegang sebuah tombak di tangannya.     

Dalam pertempuran ini, mereka akhirnya tiba pada titik dimana mereka menggunakan sihir-sihir mereka yang sesungguhnya.     

Akhirnya, Ye Futian dari Kota Qianye, yang berasal dari Dunia Kaisar Xia dan telah menunjukkan bahwa dirinya adalah sosok yang luar biasa, kini telah mengalahkan Xing Kai dari Dunia Naga Merah, yang belum pernah dikalahkan sebelumnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.