Legenda Futian

Keinginan Membunuh



Keinginan Membunuh

0Kedua mata Xing Kai menjadi sangat dalam dan mengerikan. Terdapat pula keterkejutan di dalamnya.      3

Pria yang berada di hadapan Xing Kai itu bukanlah sosok terkemuka yang berada di tingkat Plane yang sangat tinggi; dia hanyalah seorang Saint di tingkat Proving Holiness.     

Namun, pria seperti itu berhasil memicu jejak aura dari Pelayan Kesembilan yang tersisa di tubuh Xing Kai.     

Sebelumnya, Xing Qiu nyaris tewas terbunuh, dan hal itu memicu jejak aura di dalam tubuhnya. Xing Kai secara tak terduga adalah orang berikutnya yang mengalami hal tersebut.     

Dua bersaudara itu mengalami kekalahan secara bergantian. Ditambah lagi, pria yang telah mengalahkan Xing Qiu juga hadir di medan perang tersebut. Xing Kai berniat untuk membalaskan dendam adiknya, namun secara mengejutkan, rupanya dia juga mengalami kekalahan.     

Pria yang berada dibalik sepasang mata itu telah menyaksikan Xing bersaudara tumbuh besar dan dia mengetahui seperti apa kemampuan mereka.     

Namun, keduanya telah dikalahkan secara bergantian oleh dua orang yang sedang berdiri di hadapan Xing Kai.     

Setelah pertempuran sebelumnya berakhir, dia mendengar informasi bahwa Ye Futian, sang pemimpin dari Kota Qianye, telah membuka reruntuhan Kaisar Kua. Kemudian pemuda itu melanjutkan aksinya dengan menaklukkan Sembilan Suku di wilayah barat, sehingga kembali menempatkan Sembilan Suku di bawah satu pemimpin yang sama.     

Pelayan Kesembilan menyadari bahwa Xing Kai dan Xing Qiu memang telah bertemu dengan lawan yang sepadan bagi mereka.     

Namun, Pelayan Kesembilan tidak terlalu terkejut akan semua ini. Seumur hidupnya, dia telah menyaksikan banyak pertempuran besar antar Renhuang dan tentu saja dia mengetahui betapa banyaknya sosok legendaris yang tersebar di seluruh tiga ribu dunia Renhuang. Terlepas dari bakat Xing Kai yang begitu luar biasa, dalam jalur kultivasinya, dia pasti akan bertemu dengan beberapa sosok legendaris.     

Ditambah lagi, acara yang diadakan belum lama ini adalah Perjamuan Persik yang sangat terkenal di Dunia Naga Merah.     

Perjamuan Persik jelas menarik perhatian sosok-sosok terhebat di seluruh penjuru Dunia Naga Merah, jadi wajar saja apabila Xing Kai bertemu dengan lawan yang sepadan baginya.     

Namun, melihat situasi saat ini, Xing Kai tampak kesal, dan dia bersikeras menyingkirkan ancaman tersebut.     

Pelayan Kesembilan percaya bahwa orang-orang dari Kota Qianye tidak berani berbuat macam-macam pada Xing Qiu, jadi kali ini situasinya juga tidak akan jauh berbeda. Ditambah lagi, mengingat bahwa Gai Huang juga berada di sini, Xing Kai telah menjadi orang yang berinisiatif untuk melancarkan serangan, namun pada akhirnya dia justru dikalahkan.     

Sebuah tekanan yang sangat dahsyat menyelimuti tubuh Ye Futian. Aura milik Pelayan Kesembilan sangat kuat. Sebagai seseorang yang berada di puncak Nirvana Plane sekaligus sebagai pemimpin kota nomor satu selain Kota Naga Merah, pancaran auranya mampu membuat Ye Futian merasa seolah-olah dia sedang menahan tekanan sebesar pegunungan. Tombak Ruang dan Waktu milik Ye Futian sama sekali tidak bisa digerakkan.     

Semua orang mengalihkan pandangan mereka pada Ye Futian, dan mereka semua bisa merasakan aura yang berasal dari tubuh Xing Kai. Tentu saja mereka semua mengetahui bahwa itu adalah aura dari Pelayan Kesembilan. Pria yang sedang berdiri di hadapan Ye Futian bukan lagi Xing Kai.     

Pertempuran antara Xing Kai melawan Ye Futian dan Yu Sheng telah berakhir, dimana Xing Kai telah menderita kekalahan yang menyedihkan.     

Situasinya begitu mengerikan sehingga nyawanya dalam bahaya, sehingga memicu jejak aura milik Pelayan Kesembilan yang tersisa di dalam tubuhnya. Pelayan Kesembilan terlatih dalam metode khusus yang disebut sebagai Segel Dewa Perang.     

Rumor mengatakan bahwa fenomena itu juga terjadi saat Yu Sheng hendak membunuh Xing Qiu.     

Para penonton tidak kesulitan untuk menemukan hubungan di antara dua peristiwa tersebut. Jika Xing Qiu memiliki jejak aura seperti itu, maka wajar saja jika Xing Kai juga memilikinya.     

Namun, tidak ada seorang-pun yang menyangka bahwa kekalahan yang dialami oleh Xing Kai akan memicu jejak aura tersebut.     

Banyak orang bertanya-tanya apakah pola pikir Xing Kai mampu menerima hasil akhir seperti itu.     

Pikirannya pasti terpengaruh setelah mengalami kekalahan dalam pertempuran sebelumnya. Efeknya kini pasti semakin parah.     

Ditambah lagi, dia harus mengandalkan kekuatan dari Pelayan Kesembilan untuk tetap hidup. Bagi seseorang yang menjunjung tinggi harga diri seperti Xing Kai, hal itu merupakan sebuah penghinaan yang luar biasa.     

Terutama karena dia berniat untuk membunuh Ye Futian untuk membuktikan tekadnya. Namun, upayanya itu tampaknya justru memberikan pengaruh yang lebih besar pada dirinya, sehingga membuatnya semakin sulit untuk mengatasi trauma yang dia rasakan.     

Tekanan yang dirasakan oleh Ye Futian semakin menguat. Seolah-olah dia akan dihancurkan oleh kekuatan yang dahsyat itu.     

"Tetua." Pada saat itu, terdengar sebuah suara. Xing Kai mengalihkan pandangannya ke arah orang yang baru saja berbicara. Orang itu tidak lain adalah Duan Wuji dari Istana Kaisar Dong, yang sebenarnya telah pergi meninggalkan gunung suci, namun dia memutuskan untuk kembali.     

Dia memandang ke arah Xing Kai dan tersenyum, lalu berkata, "Saya berasumsi bahwa anda adalah pemimpin dari Kota Kekaisaran Kuno. Xing Kai adalah orang yang memulai pertarungan ini. Menurut saya tidak pantas bagi anda untuk membuat keributan setelah Xing Kai kalah dalam pertempuran. Bukan begitu?"     

Pelayan Kesembilan dikenal sebagai pemimpin kota nomor satu di Dunia Naga Merah. Selain sang Renhuang dari Dunia Naga Merah, satu-satunya orang yang mampu menghadapinya tidak lain adalah beberapa kultivator dalam jajaran atas dari Peringkat Raja Regional. Ditambah lagi, mereka semua tampaknya berasal dari Kota Naga Merah.     

Bahkan di antaranya terdapat sosok-sosok mengerikan dari istana kekaisaran itu sendiri.     

Maka dari itu, Pelayan Kesembilan dikenal sebagai sosok yang nyaris tak terkalahkan di luar Kota Naga Merah. Hanya segelintir orang yang mampu menyamainya dalam aspek kekuatan.     

Tetapi kembali lagi, beberapa orang tidak peduli akan hal tersebut. Beberapa di antara mereka berlatih di Istana Regional, lalu ada juga Duan Wuji, yang berlatih di Istana Kaisar Dong. Bagaimanapun juga, dia adalah keturunan Renhuang yang berasal dari Dunia Naga Merah.     

Tidak peduli sekuat apa-pun Pelayan Kesembilan, dia tidak bisa mengalahkan seorang Renhuang. Ditambah lagi, Renhuang itu bukanlah seseorang yang berasal dari dunia asing, tetapi seseorang yang berasal dari Dunia Naga Merah itu sendiri.     

Pelayan Kesembilan memandang ke arah Duan Wuji dari Istana Kaisar Dong dan berkata, "Konflik antara Kota Kekaisaran Kuno dan Kota Qianye tidak ada hubungannya dengan Istana Kaisar Dong."     

"Hal itu memang tidak ada hubungannya dengan Istana Kaisar Dong; namun, tempat ini berada dalam wilayah Kota Naga Merah. Tidak masalah bagi Xing Kai untuk meminta pertandingan ulang setelah kalah dari Ye Futian di Perjamuan Persik. Tetapi kembali lagi, saya berasumsi bahwa anda, sebagai pemimpin dari Kota Kekaisaran Kuno, tidak akan membunuh Ye Futian di dalam wilayah dari Kota Naga Merah, bukan?" Duan Wuji tersenyum dan menambahkan kata-katanya, "Bukankah hal itu akan membuat anda kesulitan dalam memberikan penjelasan pada istana kekaisaran?"     

Pelayan Kesembilan mengerutkan keningnya.     

"Tetua, pertempuran ini memang dimulai oleh Xing Kai. Bahkan jika istana kekaisaran mengabaikan tindakan anda dalam menindas seorang kultivator muda, pemimpin dari Kota Qianye tetaplah seseorang yang berasal dari Dunia Kaisar Xia. Jika Kaisar Xia turun tangan secara pribadi, saya yakin istana kekaisaran akan semakin enggan untuk terlibat dalam masalah ini." Namun, pada saat ini, terdengar suara lainnya. Orang yang baru saja berbicara adalah Pei Min, yang berlatih di Istana Regional seperti Xing Kai.     

Meskipun dia juga berlatih di Istana Regional seperti Xing Kai, Yu Sheng, dan kultivator lainnya, Pei Min tidak pernah bertarung melawan mereka dan tidak terlalu akrab dengan mereka. Dia juga tidak terlibat konflik dengan mereka.     

Karena itulah, dia tidak punya alasan untuk angkat bicara tentang masalah tersebut.     

Namun, dia masih bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.     

Ye Futian dan Yu Sheng tampil mengagumkan dan tak tertandingi di Perjamuan Persik, dimana mereka telah mengalahkan Xing Kai. Kemudian Xing Kai meminta untuk 'berlatih' sehingga dia bisa membunuh Ye Futian. Sudah jelas itu menyangkut masalah pribadinya.     

Namun, karena dia telah bertindak, maka dia harus menerima apa-pun hasilnya.     

Bagaimanapun juga, kemunculan Tetuanya tepat setelah dia kalah dari lawannya akan sangat memalukan baginya.     

Jika Xing Kai benar-benar merencanakan semua itu, maka Pei Min akan memandang rendah sosok yang disebut sebagai sang jenius "terkemuka" di Istana Regional. Dia tidak akan peduli jika Xing Kai tidak setuju dengan pendapatnya.     

Xia Qingyuan menatap pemandangan itu dari atas langit. Tatapan matanya tampak sedingin es. Ini adalah kedua kalinya Pelayan Kesembilan muncul di hadapan mereka.     

Sosok nomor satu di luar Kota Naga Merah itu adalah seseorang yang tidak bisa diancam oleh siapa-pun.     

Mungkin kehadiran Pelayan Kesembilan adalah alasan mengapa Xing Kai dan Xing Qiu dapat bertindak begitu kurang ajar.     

Terlepas dari sebesar apa-pun kejeniusan seseorang atau betapa sombongnya mereka, seseorang yang tidak memiliki dukungan yang kuat namun memiliki sikap seperti itu pasti telah mati berkali-kali.     

Kemudian Pelayan Kesembilan mengalihkan pandangannya ke arah Pei Min. Dia tidak menyangka bahwa kekalahan ini akan menempatkan Xing Kai dalam posisi yang tidak menguntungkan.     

Semua ini akan berpengaruh besar bagi Xing Kai.     

Tatapan matanya menjadi lebih rileks saat dia memandang ke arah Ye Futian dan Yu Sheng. Dia bisa memahami mengapa Xing Kai memilih untuk bertindak seperti itu. Dua pria dari Kota Qianye itu mungkin akan menjadi iblis di dalam hati Xing Kai, sehingga dia ingin menyingkirkan mereka. Jika Xing Kai membiarkan mereka pergi, maka jalur kultivasinya mulai saat ini mungkin akan dibayangi oleh dua orang tersebut.     

Dia menganggap perubahan situasi seperti itu tidak dapat diterima dan memilih untuk menyingkirkan mereka sesegera mungkin. Meskipun Xing Kai merasa bahwa tindakannya salah, namun seiring berjalannya waktu dia akan mampu mengatasinya.     

Dia harus bersikap tegas ketika kesempatan itu tiba. Jika dia tidak sanggup melakukannya, maka dia yang akan mengalami masalah.     

Saat memikirkan hal itu, kedua mata Pelayan Kesembilan dipenuhi dengan keinginan membunuh, yang kemudian dimasukkan ke dalam auranya. Dia terus menerus mengerahkan auranya pada Ye Futian.     

Ye Futian bisa merasakan keinginan membunuh di dalam aura tersebut.     

"Kembali."     

Keinginan membunuh itu hanya muncul selama sepersekian detik. Tidak ada orang lain selain Ye Futian yang bisa merasakannya.     

Ditambah lagi, Pelayan Kesembilan tampaknya telah mempertimbangkan kata-kata Duan Wuji dan Pei Min, dan kini bersiap-siap untuk kembali. Dia tidak berniat untuk bertarung melawan Ye Futian lebih lama lagi.     

Sepersekian detik sebelumnya itu membuat Ye Futian menyadari bahwa Pelayan Kesembilan tidak berniat untuk membiarkan masalah ini berlalu begitu saja.     

Sudah jelas bahwa dia tidak ingin membuat keributan di Kota Naga Merah, dengan tujuan untuk menghindari kesan buruk dari Kaisar Naga Merah dan menyinggung istana kekaisaran.     

Sebaliknya, dia tidak akan bisa dihentikan saat berada di luar Kota Naga Merah.     

"Pertarungan belum berakhir, dan anda berniat untuk kembali?"     

Tiba-tiba terdengar suara bernada pelan, dan semua orang tertegun saat mereka mendengar kata-kata tersebut. Semua orang berbalik untuk menyadari bahwa orang yang baru saja berbicara tidak lain adalah Ye Futian.     

Saat ini, cahaya dari Deed of Thorough Comprehension terpancar hingga tingkat maksimal pada tubuh Ye Futian. Selain itu aura yang mengerikan terpancar dari dalam tubuhnya, dan menyelimuti sekujur tubuhnya.     

'Kembali!?' Ye Futian berpikir dalam hati, seolah tak percaya dengan apa yang didengarnya.     

Pelayan Kesembilan sedang bersiap-siap untuk pergi, namun Ye Futian tidak berniat untuk mengakhiri masalah ini begitu saja.     

'Menurutmu kau bisa mengancam untuk membunuhku dan pergi begitu saja saat kau tidak mampu melakukannya?'     

'Apakah kau berpikir bahwa kau dapat menyergapku setelah kami semua pergi meninggalkan Kota Naga Merah?'     

"Apa yang..." Banyak orang mengalihkan pandangan mereka pada Ye Futian dan bertanya-tanya apa yang sedang dia rencanakan saat ini.     

Mereka bertanya-tanya apakah dia berniat untuk membunuh Xing Kai saat ini juga. Jika dia benar-benar ingin melakukan hal tersebut, maka Pelayan Kesembilan tidak akan tinggal diam.     

Semua orang di Dunia Naga Merah mengetahui bahwa melindungi Xing bersaudara adalah misi utama dalam hidup Pelayan Kesembilan. Dia tidak akan membiarkan siapa-pun menyakiti Xing Kai, apalagi membunuhnya.     

Kobaran api suci membara saat cahaya dari Deed of Thorough Comprehension terpancar keluar. Cuaca berubah dalam sekejap, dan kedua mata Ye Futian sepertinya dipenuhi oleh kobaran api. Seolah-olah sebuah aura yang mengerikan melesat dari matanya.     

Tubuhnya dipenuhi oleh kekuatan yang bukan berasal darinya.     

"Dia masih mampu menggunakan kekuatan milik Kaisar Kua?" Hati banyak orang berdebar kencang. Mereka semua berpikiran bahwa Ye Futian telah menerima konsekuensi yang mengerikan dalam pertempuran kala itu.     

Banyak orang mengira bahwa dia tidak mungkin bisa terus menerus bertarung dengan cara seperti itu. Dampaknya akan sangat mengerikan, dan hal itu mungkin akan merenggut nyawanya.     

Banyak orang berspekulasi bahwa dia mungkin akan tewas akibat dampak yang diterimanya dalam pertempuran beberapa waktu yang lalu. Namun, kini dia kembali berdiri di hadapan semua orang.     

Tetapi kembali lagi, pertempuran itu baru saja terjadi. Apakah dia ingin mencoba kembali apa yang dia lakukan sebelumnya? Mereka bertanya-tanya dalam hati.     

Tubuh Ye Futian mengeluarkan suara gemuruh, dan Kobaran Api Jalur Agung di tubuhnya menjadi sangat panas. Roh Bola Api yang berada di dalam Istana Kehidupannya itu mengeluarkan kekuatannya, yang membuat langit berubah warna menjadi merah dalam sekejap, sehingga membuat tempat itu terlihat seperti sebuah dunia api.     

Namun pada kenyataannya, Ye Futian berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikannya. Dampak yang dia terima bukanlah sesuatu yang bisa dia hadapi dengan mudah, jadi dia berusaha semaksimal mungkin untuk membatasi penggunaan kekuatan sebesar itu.     

Meskipun itu adalah aura dan kekuatan dari Pelayan Kesembilan, namun itu hanyalah efek dari Segel Dewa Perang yang ada di dalam tubuh Xing Kai. Bukan berarti Pelayan Kesembilan muncul secara langsung di sana.     

Dia bertanya-tanya seberapa kuat jejak aura itu akan memungkinkan Pelayan Kesembilan mengerahkan kekuatannya.     

Kemudian dia langsung mengerahkan Tombak Ruang dan Waktu menuju Xing Kai. Tombak itu diselimuti dengan cahaya api yang mengerikan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.