Legenda Futian

Di Atas Sungai Merah



Di Atas Sungai Merah

2Pelayan Kesembilan tidak menanggapi kata-kata Ye Futian, tapi sudah jelas bahwa dia mengkhawatirkan tentang tingkat Plane Ye Futian. Jika Ye Futian memang telah menjadi seorang Saint tingkat True Self, maka Xing Kai akan berada dalam masalah besar. Dia pasti tidak akan membiarkan Xing Kai bertarung. Keyakinan yang terpengaruh bisa diperbaiki, tetapi jika dia mati dalam pertempuran, maka semuanya akan berakhir.     
2

Ditambah lagi, tempat yang dipilih oleh Ye Futian untuk menjalani pertarungan itu memang sangat brutal. Mereka akan bertarung di atas Sungai Merah, di luar Istana Regional.     

Dia tidak berniat untuk menunjukkan belas kasihan sedikit-pun. Bahkan seseorang sekuat Pelayan Kesembilan tidak akan bisa ikut campur dalam pertempuran yang terjadi di luar Istana Regional. Jika Xing Kai menerima tantangan itu, maka dia tidak akan bisa mundur.     

Karena itulah, Pelayan Kesembilan harus memeriksa tingkat Plane Ye Futian secara langsung.     

Wajah raksasa itu perlahan-lahan mulai menghilang bersama dengan aura mengerikan yang berasal dari atas langit itu. Shen Tianzhan, Wu Yong, dan kultivator lainnya juga menarik kembali aura mereka, lalu mereka menghampiri Ye Futian. Kemudian Shen Tianzhan berkata, "Dia telah pergi."     

Pelayan Kesembilan memang hanya muncul untuk mengecek situasi. Namun, karena Pelayan Kesembilan telah datang ke Kota Qianye secara langsung, Xing Kai tidak akan bisa mundur dari pertempuran tersebut. Dia tidak memiliki alasan untuk mundur.     

Jika Xing Kai menolak untuk bertarung, maka dia akan kehilangan semua reputasinya dan tidak akan bisa meraih ketenaran di Dunia Naga Merah. Bahkan dia tidak dapat kembali ke Istana Regional.     

Semua itu akan memiliki dampak besar pada Xing Kai. Mungkin saja keyakinannya akan hancur seutuhnya, sehingga mustahil baginya untuk mengembangkan kultivasinya. Jika dia tidak mampu mengatasi traumanya itu, dia tidak akan pernah bisa menjadi seorang Saint tingkat Flawless Holiness seumur hidupnya.     

Keributan besar terjadi di Kota Qianye tepat setelah Pelayan Kesembilan pergi meninggalkan kota tersebut. Akhir-akhir ini, konflik antara Kota Kekaisaran Kuno dan Kota Qianye telah menarik perhatian semua orang. Banyak orang mengira bahwa konflik itu telah terselesaikan semenjak Ye Futian setuju untuk bergabung dengan Istana Regional.     

Namun, mereka kini mendapatkan informasi bahwa Ye Futian telah mengajukan sebuah tantangan untuk bertarung sampai mati. Pertarungan itu akan terjadi tujuh hari lagi di luar Istana Regional, tepatnya di atas Sungai Merah. Hanya sang pemenang yang bisa memasuki Istana Regional.     

Ye Futian tidak ingin berkultivasi di satu tempat yang sama dengan Xing Kai. Hanya ada satu dari mereka yang akan keluar hidup-hidup. Itu adalah sebuah kepercayaan diri yang luar biasa, karena dia telah menantang Xing Kai, yang merupakan seorang Saint tingkat True Self, sementara dia adalah seorang Saint tingkat Proving Holiness. Semua orang bertanya-tanya dari mana Ye Futian mendapatkan kepercayaan diri seperti itu.     

Meskipun dia dan Ye Sheng telah bekerja sama dan berhasil mengalahkan Xing Kai dalam pertempuran sebelumnya, namun bertarung satu lawan satu melawannya jelas akan berbeda. Ditambah lagi, itu adalah pertarungan sampai mati, dan Xing Kai pasti akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya.     

Ye Futian bahkan tidak repot-repot memberinya jalan keluar. Semua orang menganggap bahwa Pemimpin Kota Qianye itu memang sangat kejam. Dia tidak hanya kejam terhadap lawannya, tapi dia juga kejam pada dirinya sendiri.     

Banyak orang bertanya-tanya apa konsekuensi yang akan diterima oleh masing-masing pihak jika kalah dalam pertempuran tersebut. Saat ini, Pelayan Kesembilan telah kembali dan segala sesuatunya terjadi seperti prediksi orang-orang. Xing Kai menerima tantangan tersebut. Dia akan muncul tujuh hari lagi di atas Sungai Merah dengan satu tujuan, yaitu untuk membunuh Ye Futian.     

Berita yang sangat mengejutkan itu menyebar ke semua kota dengan cepat. Banyak orang merasa terguncang saat mendengar berita tersebut. Pertarungan ini akan dianggap sebagai pertempuran antar kultivator terbaik.     

Xing Kai mengalami kekalahan tidak lama setelah dia meraih ketenaran, apalagi dia kalah di tangan Ye Futian dan Yu Sheng. Ye Futian, pemimpin dari Kota Qianye itu mendapatkan ketenaran dalam waktu singkat setelah namanya dikenal di seluruh penjuru dunia. Setiap tindakannya benar-benar mengejutkan Dunia Naga Merah.     

Saat ini, tidak ada seorang-pun yang tidak mengetahui nama Ye Futian. Dua sosok terkemuka itu akan bertarung di atas Sungai Merah, dan orang-orang bisa membayangkan betapa mengejutkannya pertarungan itu nantinya. Banyak orang hanya sekedar mendengar informasi tentang pertempuran yang terjadi di Kota Naga Merah, jadi mereka menganggap pertempuran berikutnya sebagai sesuatu yang tidak boleh dilewatkan.     

Waktu terus berlalu dan Ye Futian tetap berlatih seorang diri di Kota Qianye.     

Xing Kai dari Kota Kekaisaran Kuno juga melakukan hal yang sama. Bahkan Pelayan Kesembilan mengawasi sesi latihannya secara pribadi. Seorang Saint tingkat True Self seperti Xing Kai tidak akan mendapat banyak manfaat dari bimbingan secara lisan, namun tetap saja dia bisa menyiapkan beberapa trik yang dapat digunakan dalam pertempuran.     

Ye Futian berlatih teknik menggunakan tongkat dan tombak secara bergantian saat dia masih berada di Kota Qianye. Dia terus meningkatkan tekniknya untuk membuat serangan-serangannya menjadi semakin kuat. Dia baru berhenti berlatih saat dia melihat seseorang berjalan mendekatinya. Itu adalah Xia Qingyuan.     

"Apakah kau merasa yakin akan memenangkan pertempuran ini?" tanya Xia Qingyuan. Lawan Ye Futian bukanlah seorang Saint biasa. Lawannya adalah Xing Kai, yang namanya telah dikenal di seluruh penjuru Dunia Naga Merah. Ditambah lagi, Ye Futian akan bertarung melawan seseorang yang berada satu tingkat Plane di atasnya.     

Dia tahu bahwa Ye Futian pasti telah mempelajari sesuatu dari pertempuran di Kota Naga Merah yang telah membuatnya cukup berani untuk menantang Xing Kai dengan cara seperti ini.     

"Saya tidak begitu yakin," ujar Ye Futian sambil tersenyum.     

Xia Qingyuan tampak tercengang. Dia membelalakkan matanya pada Ye Futian.     

Apakah dia baru saja mengatakan padanya bahwa dia tidak yakin dia bisa menang melawan Xing Kai?     

"Tetapi saya mungkin juga bisa menang." Ye Futian melihat ekspresi Xia Qingyuan dan tersenyum.     

Mungkin?     

Xia Qingyuan terus menatapnya. Sepertinya Ye Futian tidak memberikan jawaban yang dia inginkan.     

"Jika saya sangat percaya diri pada kemampuan saya untuk menang, Xing Kai tidak akan menyetujui tantangan tersebut. Bahkan, saya berspekulasi bahwa Pelayan Kesembilan tidak akan menyetujuinya sejak awal." Ye Futian melanjutkan kata-katanya, melihat bagaimana Xia Qingyuan tidak akan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja. "Tapi, kesempatan saya untuk menang lebih besar daripada Xing Kai."     

"Memiliki kesempatan lebih besar untuk menang membuatmu berani mengajukan tantangan bertarung sampai mati padanya?" Tiba-tiba terdengar sebuah suara dengan sinis di suatu tempat. Ye Futian berbalik dan melihat dua pria sedang berjalan ke arahnya—Wu Yong dan seorang Tetua.     

Dia tampak terkejut saat melihat kehadiran Tetua itu, karena sang Tetua tidak lain adalah Saint Star Plucking, yang telah muncul dan membantunya beberapa kali di masa lalu. Tetua itu bahkan memberi Ye Futian Kobaran Api Jalur Agung pertama yang dia curi sebelum menghilang tanpa jejak. Kemudian dia muncul pada pertempuran terakhir di Kota Qianye untuk menghentikan Gai Huang.     

Kemudian dia menghilang lagi setelah pertempuran itu berakhir. Dia datang dan pergi sesuka hatinya dan tidak ada seorang-pun yang bisa menahannya. Tetua itu tampaknya benar-benar memiliki kemampuan yang sesuai dengan reputasinya.     

Sekarang, dia muncul lagi di hadapannya.     

"Saya pernah mendengar informasi bahwa anda pernah pergi ke Kota Kekaisaran Kuno, senior," ujar Ye Futian, sambil menatap ke arah Saint Star Plucking.     

Tetua itu menatapnya dan menjawab, "Aku tidak ingin membahas cerita lama."     

 "Sepertinya rumor-rumor itu memang benar adanya. Tetapi mengapa anda pergi ke Kota Kekaisaran Kuno, meskipun anda mengetahui bahwa tidak akan bisa menang melawan Pelayan Kesembilan?" tanya Ye Futian.     

Tatapan mata Tetua itu menjadi semakin tajam. Pemuda ini benar-benar mahir dalam meninggalkan kesan buruk bagi orang lain.     

Kemudian Ye Futian terlihat menyesal setelah melihat ekspresi sang Tetua. Dia membungkuk pada Tetua itu dengan hormat dan berkata, "Anda telah membantu saya beberapa kali, senior, dan saya berterima kasih atas semua bantuan anda. Tapi saya benar-benar ingin tahu, mengapa anda membantu saya?"     

"Kau mengetahui bahwa aku pernah pergi ke Kota Kekaisaran Kuno, jadi seharusnya kau mengetahui konflik di antara kami. Pelayan Kesembilan dari Kota Kekaisaran Kuno dikenal sebagai sosok nomor satu di luar Kota Naga Merah. Dia juga dikenal karena kemampuan bertarungnya yang tak tertandingi. Aku telah dikalahkan olehnya dan aku takut akan terus menjadi seorang pecundang. Kebetulan aku menyaksikan pertempuranmu melawan Dunia Kaisar Li sebelumnya. Aku melihat bahwa kau memiliki banyak potensi tersembunyi dalam dirimu, jadi aku memberimu kobaran api tersebut. Terlebih lagi, kau bahkan mampu mendapatkan warisan milik Kaisar Kua. Aku benar-benar merasa terhormat dan lega, karena sekarang aku bisa melihatmu bertarung melawan Kota Kekaisaran Kuno."     

"Hanya itu saja?" Ye Futian bertanya dengan ekspresi aneh di wajahnya.     

"Apakah kau pikir aku masih menyembunyikan sesuatu?" Tetua itu menatap Ye Futian dengan tajam.     

"Baiklah kalau begitu." Ye Futian menerima jawaban itu apa adanya. Dia bisa melihat bahwa Tetua itu sangat licik. Saint Star Plucking adalah seseorang yang hanya akan berbicara seperlunya. Ye Futian tidak akan bisa mendapatkan apa-pun darinya jika dia menolak untuk berbicara. Karena itulah, dia tidak melanjutkan pertanyaannya.     

"Jadi, mengapa anda datang kemari, senior?" tanya Ye Futian.     

"Aku mendengar informasi bahwa kau memilih jalur kuno yang memiliki Tablet Bintang di dalamnya saat kau berada di Jalur Divine Martial dari Perjamuan Persik. Spesialisasiku adalah kekuatan bintang, jadi aku datang kemari untuk mengajarimu apa yang kuketahui. Pelajaran yang akan kau terima tidak akan sebaik metode yang ada di istana kekaisaran, tetapi aku akan membiarkanmu memutuskan sendiri apakah apa yang kuajarkan akan bermanfaat bagimu atau tidak. Mungkin apa yang kuajarkan dapat membantumu membunuh pria dari Kota Kekaisaran Kuno itu tanpa belas kasihan," Tetua itu menjelaskan.     

Ye Futian tampak tercengang. Tetua ini benar-benar bertindak sesuka hatinya!     

Tapi kembali lagi, Tetua itu dikenal sebagai Saint Star Plucking, jadi dia pasti sangat mahir dalam kekuatan bintang.     

"Kalau begitu, terima kasih banyak, senior," ujar Ye Futian, sambil menangkupkan tangannya. Seseorang telah menghampirinya secara langsung untuk mengembangkan kultivasinya. Akan sangat bodoh jika dia menolak penawaran tersebut.     

Lagipula, sudah jelas bahwa Tetua itu tidak berniat buruk padanya. "Fokuskan mata, telinga, dan semuanya." Kedua mata dari Tetua itu tiba-tiba menjadi sangat dalam. Dia perlahan-lahan berjalan ke arah Ye Futian dan dalam sekejap, mata Ye Futian sepertinya telah tenggelam di dalamnya. Dia tidak memberikan perlawanan dan membiarkan auranya memasuki sepasang mata itu. Terdapat sebuah dunia bintang yang dapat ditemukan di dalamnya.     

Tidak lama kemudian, Ye Futian benar-benar tenggelam di dalam sepasang mata tersebut.     

Dia tetap memfokuskan diri untuk berlatih dan tidak akan tersadar untuk waktu yang cukup lama, bahkan setelah Tetua itu pergi.     

…     

Tujuh hari berlalu dalam sekejap mata. Rentang waktu itu terlalu singkat di Dunia Naga Merah. Sesi latihannya juga baru saja berakhir. Hari itu telah tiba, yaitu hari dimana Ye Futian dan Xing Kai akan bertarung satu sama lain.     

Kerumunan orang dalam jumlah besar telah berkumpul di tepi Sungai Merah. Para kultivator yang tak terhitung jumlahnya telah tiba di sana, termasuk beberapa tokoh penting dari pasukan-pasukan besar, serta para jenius tingkat atas dari seluruh penjuru dunia.     

Perhatian mereka tertuju pada sungai yang mendidih itu. Pertempuran Sungai Merah diadakan di sana setiap tahun, dimana pertempuran itu adalah sebuah acara yang dijamin akan menarik perhatian banyak orang.     

Namun, pertempuran yang akan diadakan pada hari ini jauh lebih menarik perhatian orang-orang daripada Pertempuran Sungai Merah di masa lalu.     

Pada awalnya Pertempuran Sungai Merah bertujuan untuk menjadi sebuah wadah pertempuran antar sosok-sosok terkuat, dimana sang pemenang utama akan diterima ke Istana Regional.     

Namun, pertarungan yang akan datang itu mempertemukan dua kultivator kuat yang namanya tertera dalam Peringkat Raja Regional. Ditambah lagi, itu adalah pertarungan sampai mati.     

Dua kultivator jenius yang berdiri di puncak kekuatan dari Dunia Naga Merah hendak bertarung di atas Sungai Merah.     

Selain orang-orang asing, bahkan orang-orang dari Istana Regional juga datang untuk berdiri di luar Istana Regional. Tatapan mata mereka tertuju pada sungai yang mendidih di hadapan mereka.     

Pei Min, Yin Tianjiao, Shu Zi, Xie Qingshan, dan banyak jenius terkemuka lainnya juga hadir di sana. Sementara di bagian tepi Sungai Merah lainnya, Luo Yang, Jiang Tai'e, dan para kultivator yang hadir di Perjamuan Persik juga berada di sana. Semua orang di Dunia Naga Merah memusatkan perhatian mereka pada pertarungan ini.     

"Menurutmu siapa yang akan memenangkan pertarungan ini?" Xie Qingshan bertanya dengan antusias.     

"Aku pernah mendengar informasi bahwa Pelayan Kesembilan datang ke Kota Qianye untuk memeriksa perkembangan kultivasi Ye Futian. Sepertinya Ye Futian belum membuat terobosan. Meskipun Yu Sheng dan Ye Futian telah mengalahkan Xing Kai dalam pertempuran sebelumnya, tetapi jika mereka berdua akan bertarung satu lawan satu, sepertinya Xing Kai akan memiliki peluang lebih besar untuk menang." Yin Tianjiao berkata, "Tentu saja, itu hanya penilaianku secara teori. Ye Futian adalah orang yang mengajukan tantangan, dan sudah jelas bahwa dia tidak melakukan pertarungan ini karena dia ingin menjemput ajalnya sendiri. Maka dari itu, kita akan melihatnya membuktikan seperti apa kemampuannya. Hasi akhirnya kini sulit untuk diprediksi."     

 "Yu Sheng mampu membuat Xing Kai kewalahan dalam pertempuran sebelumnya. Dia juga yang berinisiatif untuk menyerang dan selalu tampil mendominasi, mencegah Xing Kai berurusan dengan Ye Futian hingga akhirnya dia dikalahkan oleh peralatan ritual Saint tersebut. Menurutku pertempuran itu telah membuat Ye Futian menjadi terlalu percaya diri." Shu Zi tidak setuju dengan Yin Tianjiao. Kemudian dia melanjutkan kata-katanya dengan nada dingin, "Hasil akhir dari pertarungan ini sudah bisa ditebak."     

Sudah jelas dia beranggapan bahwa Xing Kai akan keluar sebagai pemenangnya.     

"Menurutku Ye Futian memiliki peluang yang lebih besar untuk menang," ujar Pei Min dengan nada datar, suaranya terdengar santai dan acuh tak acuh.     

Tidak ada alasan khusus di balik pendapatnya itu. Analisis apa-pun terkait kekuatan mereka tidak akan bisa membuat sebuah kesimpulan yang pasti. Dia hanya mengungkapkan pendapatnya.     

Mereka bukan satu-satunya orang yang berspekulasi. Orang-orang dari seluruh penjuru Dunia Naga Merah saling berspekulasi tentang siapa yang akan menang dalam pertarungan ini.     

Tiba-tiba, kekuatan mengerikan dari Jalur Agung turun dari atas langit. Sungai Merah tampak bergejolak dan mengeluarkan suara. Satu sosok muncul di udara, lalu dia berjalan ke depan, langsung menuju ke arah Sungai Merah.     

"Xing Kai telah tiba."     

Tatapan mata semua orang tertuju padanya. Aura petarung menjalar di sekujur tubuhnya dan menyebar ke area sekitarnya.     

Pertempuran belum dimulai, namun aura petarungnya sudah begitu mengerikan. Aura itu menyelimuti sekujur tubuhnya, memenuhi area yang berada tepat di atas Sungai Merah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.