Legenda Futian

Tak Termaafkan



Tak Termaafkan

0Kota Kekaisaran Kuno tampak menjulang tinggi dan kokoh.      1

Tempat ini adalah kota nomor satu dari semua kota yang ada di luar Kota Naga Merah. Alasannya sederhana—seorang kultivator tingkat Nirvana yang namanya tertera dalam Peringkat Raja Regional tinggal di dalam kota tersebut. Sosok itu tidak lain adalah Pelayan Kesembilan.     

Namun, pertempuran yang terjadi dua tahun sebelumnya telah mengancam status dari Kota Kekaisaran Kuno, artinya statusnya dapat direbut oleh kota-kota lainnya.     

Ditambah lagi, Pelayan Kesembilan kembali dari pertempuran di Kota Qianye dengan tubuh yang terluka parah. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berlatih seorang diri dan tidak melancarkan serangan lainnya ke Kota Qianye.     

Dapat terlihat dengan jelas bahwa Pelayan Kesembilan tidak yakin akan peluangnya untuk mengalahkan Kota Qianye.     

Orang-orang dari Kota Kekaisaran Kuno pasti ingin menyelidiki pergerakan dari Kota Qianye. Dia tahu bahwa para kultivator tingkat Nirvana tidak pernah pergi meninggalkan Kota Qianye sejak saat itu. Dia juga tahu bahwa mereka telah membentuk Matriks Pedang Nether. Jika dia menyerang mereka lagi, maka matriks pedang itu akan kembali diaktifkan. Dia tahu bahwa jika dia kembali menerima serangan yang begitu mengerikan dari matriks pedang tersebut, maka dia akan terluka parah.     

Dia tidak bisa memastikan apakah dia mampu mengatasi matriks-matriks tersebut.     

Di dalam aula kuno yang megah dari Kota Kekaisaran Kuno, Xing Qiu sedang berdiri di atas anak tangga dari aula tersebut. Dia baru saja menyelesaikan sesi latihannya, tetapi hasil yang dia dapatkan tidak begitu memuaskan.     

Pertempuran yang terjadi lebih dari dua tahun yang lalu itu sangat memengaruhi dirinya, terutama terkait kematian kakaknya.     

Dia membenci dirinya sendiri karena dia terlalu lemah, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa tentang hal tersebut. Itu adalah pertama kalinya Kota Kekaisaran Kuno merasa tak berdaya.     

Mereka bahkan tidak dapat mengalahkan kota kecil seperti Kota Qianye.     

Namun pada saat itu, seseorang yang memancarkan aura mengerikan telah tiba di sana dan menyebabkan cahaya ruang dan waktu yang menyilaukan muncul di udara. Satu sosok bertubuh tinggi dan mengesankan berdiri di udara. Sosok itu tidak lain adalah Gai Huang.     

Aura dari Jalur Agung elemen ruang waktu muncul di hadapannya, lalu berubah menjadi sebuah tirai cahaya ruang dan waktu yang menyelimuti area tersebut. Kemudian dia berteriak, "Tuan, terdapat sebilah pedang yang semakin mendekat."     

Namun, muncul aura mengerikan lainnya saat dia berbicara. Pelayan Kesembilan, yang mengenakan jubah berwarna abu-abu muncul secara tiba-tiba. Dia mengulurkan tangannya dan tatapan matanya tampak sedingin es.     

Dapat terlihat dengan jelas bahwa dia telah menumbuhkan kembali lengannya yang terputus dua tahun lalu. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa padanya.     

Dalam sekejap, sebuah tirai pedang muncul di atas langit dan sebuah matriks pedang yang dirancang untuk meruntuhkan langit telah menyelimuti area tersebut. Banyak orang di Kota Kekaisaran Kuno menatap ke arah langit. Tiba-tiba, beberapa badai pedang yang mengerikan terbentuk di sekitar mereka. Semua orang tampak sangat ketakutan saat mereka terjebak dalam situasi tersebut.     

Jika matriks pedang itu mengenai mereka, tidak perlu diragukan lagi bahwa matriks itu akan membunuh mereka semua dalam sekejap.     

Matriks pedang itu menyelimuti langit saat jutaan aura pedang menghujani mereka dari atas langit. Kilatan-kilatan pedang yang menyilaukan bersinar di tengah-tengah matriks pedang tersebut, mengoyak langit dan bergerak menuju permukaan tanah.     

*Boom*     

Pertahanan Gai Huang dihancurkan dalam sekejap. Sementara Pelayan Kesembilan naik ke udara dan berkata pada Gai Huang, "Mundurlah."     

Kekuatan dari Matriks Pedang Nether bukanlah sesuatu yang bisa dilawan oleh Gai Huang.     

Pelayan Kesembilan mengangkat tangannya dan menyelimuti langit dengan aura dari Jalur Agung. Kemudian sebuah jejak telapak tangan raksasa muncul di atas langit.     

Pelayan Kesembilan mengerahkan tangannya ke depan, sehingga menyebabkan jejak telapak tangan di atas langit itu mengguncang area tersebut. Jejak-jejak telapak tangan itu saling tumpang tindih hingga seolah-olah terdapat ribuan jejak telapak tangan di sana, sambil mengeluarkan suara gemuruh tinggi di udara. Langit sepertinya akan runtuh.     

Bilah-bilah pedang turun dari atas langit saat area itu dihancurkan seolah-olah hari kiamat telah tiba.     

Aura pedang yang tak terhitung jumlahnya menghujani mereka dan terdengar rentetan gemuruh yang memekakkan telinga. Kantor Pemimpin Kota dari Kota Kekaisaran Kuno dihancurkan hingga porak poranda. Akibat rentetan serangan dari aura pedang yang tak berbatas tersebut, tempat itu berubah menjadi puing-puing dalam waktu singkat.     

Aula kuno yang menjulang tinggi dan megah telah dihancurkan dalam sekejap mata.     

*Boom* Tidak lama kemudian terdengar suara gemuruh dan Pelayan Kesembilan terhempas ke belakang, hingga akhirnya dia terlihat berdiri di atas sebuah pilar yang telah hancur sambil mengerang kesakitan. Namun, matriks pedang itu sendiri sudah nyaris hancur. Kekuatan pedang itu perlahan-lahan menghilang.     

Orang-orang di Kota Kekaisaran Kuno yang menyaksikan puing-puing di depan mereka dari kejauhan bisa merasakan tubuh mereka merinding, pikiran mereka terguncang oleh apa yang baru saja mereka lihat.     

Itu adalah kekuatan dari Matriks Pedang Nether?     

Pemimpin Kota terluka akibat serangan seperti itu di masa lalu?     

Apa yang telah terjadi beberapa saat sebelumnya sangatlah mengerikan. Kekuatan dari serangan itu mampu menghancurkan sebuah kota, namun Pelayan Kesembilan telah berdiri di barisan terdepan dan melemahkan serangan itu dengan kekuatannya. Namun, Kantor Pemimpin Kota telah dihancurkan hingga menjadi puing-puing.     

Sepertinya matriks pedang itu tidak ditujukan untuk membunuh mereka.     

Matriks itu justru seperti sebuah peringatan.     

Pelayan Kesembilan telah menyerang Kota Qianye dua tahun lalu dan menghancurkan Kantor Pemimpin Kota mereka.     

Hari ini, Matriks Pedang Nether telah menembus langit dan membuktikan kekuatannya yang mengerikan sekaligus menghancurkan Kantor Pemimpin Kota dari Kota Kekaisaran Kuno.     

Serangan itu berfungsi untuk mengingatkan Pelayan Kesembilan bahwa Matriks Pedang Nether mampu membunuh orang-orang dari jarak jauh.     

Jika ada yang menyulut amarah dari seseorang yang memiliki kekuatan seperti itu, maka dia dapat menghancurkan kota mereka tanpa perlu hadir secara langsung.     

Apakah hal ini dapat dianggap sebagai sebuah ancaman?     

Semua orang bertanya-tanya mengapa orang-orang di Kota Qianye mengirimkan matriks pedang seperti itu ke Kota Kekaisaran Kuno, karena tindakan itu telah menyia-nyiakan sebuah matriks yang telah dibentuk dengan sangat baik. Ditambah lagi, dampak yang ditimbulkan tampaknya tidak sebanding dengan upaya tersebut. Dari sudut pandang tertentu, serangan itu sepertinya tidak berarti apa-apa.     

Sudah jelas bahwa langkah itu berakhir sia-sia.     

Banyak orang jadi bertanya-tanya sebenarnya apa yang sedang direncanakan oleh Kota Qianye.     

Pelayan Kesembilan mendongak dan menatap ke arah Kota Qianye. Tatapan matanya masih sedingin es.     

Ini adalah pertama kalinya dia diancam oleh orang lain.     

Gai Huang, Xing Qiu, dan beberapa kultivator lainnya muncul di belakang Pelayan Kesembilan. Mereka semua masih terkejut atas apa yang baru saja terjadi. Serangan yang mampu dilancarkan dari jarak jauh itu memang merupakan sebuah ancaman besar bagi mereka.     

Jika Pelayan Kesembilan menyerang Kota Qianye dan mereka melancarkan serangan balasan dengan mengerahkan matriks pedang seperti itu pada Kota Kekaisaran Kuno, maka segala sesuatunya akan berubah menjadi bencana dalam waktu singkat.     

Tidak lama kemudian, seseorang melesat ke arah mereka, sambil menyaksikan pemandangan itu dengan hati yang berdebar kencang. Kemudian sosok itu membungkuk hormat pada Pelayan Kesembilan dan berkata, "Semua orang di Kota Qianye telah pergi meninggalkan Kantor Pemimpin Kota mereka belum lama ini."     

"Semuanya?" Pelayan Kesembilan mengerutkan keningnya.     

"Benar. Ye Futian dan Xia Qingyuan juga pergi meninggalkan Istana Regional. Mereka semua pergi setelah keduanya kembali ke Kantor Pemimpin Kota dari Kota Qianye. Mereka mungkin kembali ke Dunia Kaisar Xia," sosok itu menjelaskan.     

Pelayan Kesembilan kini menyadari sesuatu. Jadi, mereka mengirimkan sebuah peringatan sebelum pergi meninggalkan Dunia Naga Merah?     

Ye Futian memang bocah yang kurang ajar.     

…     

Setelah apa yang terjadi bertahun-tahun yang lalu, hubungan antara Dunia Kaisar Xia dan Dunia Kaisar Li terus memburuk. Konflik sering terjadi di antara dua dunia Renhuang tersebut.     

Dunia Kaisar Li bertindak sangat agresif pada awal konflik, dimana mereka mengumpulkan pasukan mereka di wilayah perbatasan. Setelah Xia Qingyuan membawa beberapa kultivator tingkat Nirvana dari Dunia Kaisar Xia ke Dunia Naga Merah sebentar, tiga sosok terkemuka dibawa kembali ke Dunia Kaisar Xia untuk melayani dunia Renhuang tersebut.     

Setelah itu, situasi berbalik dengan cepat. Pasukan-pasukan besar di Dunia Kaisar Xia menjadi lebih kuat daripada Dunia Kaisar Li, yang telah kehilangan orang-orang dari Istana Penasihat Kekaisaran.     

Namun, Dinasti Dali berbentuk sebuah kekaisaran, yang menunjukkan bahwa mereka dapat mengumpulkan pasukan yang dapat ditemukan di seluruh penjuru dunia Renhuang mereka, dimana itu merupakan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh Dunia Kaisar Xia. Maka dari itu, meskipun situasi telah berbalik, kedua belah pihak sama-sama tidak melancarkan serangan secara langsung, hanya terjadi pertempuran-pertempuran kecil di beberapa tempat.     

Pada saat itu, wakil jenderal dari Pasukan Tian di Istana Kaisar Xia sekaligus sang pangeran pertama dari Dunia Kaisar Xia, Xia Rong, hendak menemui ayahnya.     

Dia mengenakan jubah kekaisaran dan tampak mengesankan. Kemudian dia berkata pada ayahnya, "Ayah, para kultivator tingkat Nirvana kita berada di posisi yang menguntungkan sekarang. Mengapa kita tidak memerintahkan pasukan-pasukan yang ada di seluruh penjuru Dunia Kaisar Xia untuk memimpin anggota mereka dan ikut bergabung dalam pertempuran melawan Dinasti Dali?"     

Tentu saja Kaisar Xia mengetahui bahwa putra sulungnya, yang dibesarkan dalam pasukan Kaisar Xia, adalah seorang maniak perang. Dari sudut pandangnya, langkah tegas yang dia ambil saat berada di Dunia Naga Merah telah membuat sang Kaisar menyadari ambisi dari putranya, namun hal itu juga membuatnya menjadi sosok yang dingin dan tidak berperasaan.     

"Dengan mengesampingkan pasukan-pasukan besar, kekuatan Dinasti Dali secara keseluruhan tetap lebih unggul daripada Dunia Kaisar Xia. Jika kita menyulut terjadinya perang antar dunia Renhuang sekarang, maka banyak kultivator yang akan binasa di medan perang jika kita tidak memiliki keunggulan mutlak atas lawan kita," ujar Kaisar Xia.     

"Itu adalah hal yang biasa terjadi pada peperangan. Dinasti Dali selalu mengawasi kita dan ingin menyerang kita. Jika bukan karena Penasihat Kekaisaran yang memiliki perbedaan pendapat dengan Raja Tiandao dalam pandangan politik, pasti mereka sudah lama mengirimkan pasukan mereka melintasi perbatasan kita. Ayah tidak perlu membuat pertimbangan seperti itu." Kemudian Xia Rong melanjutkan kata-katanya, "Perang akan membuat orang-orang berubah dan terus berkembang. Orang-orang dari Dunia Kaisar Xia yang telah berpartisipasi dalam perang harus menjadi semakin kuat untuk bertahan hidup. Jika terjadi peristiwa besar di masa depan, kita dari Dunia Kaisar Xia akan memiliki kekuatan yang mumpuni untuk menghadapinya."     

Kaisar Xia mengetahui apa yang dimaksud oleh Xia Rong.     

Namun, sang Kaisar sebisa mungkin tidak ingin melihat hal seperti itu terjadi lagi.     

Pada saat itu, Kaisar Xia mengangkat kepalanya dan memandang ke kejauhan. Sebuah senyuman hangat muncul di wajahnya, yang membuat Xia Rong tampak kebingungan.     

"Adikmu telah kembali," ujar Kaisar Xia.     

Xia Rong berbalik dan dia juga memandang ke kejauhan, sambil menambahkan, "Aku akan pergi menjemput Qingyuan." Kemudian dia berbalik dan langsung pergi keluar, menunggu di luar istana kekaisaran.     

Waktu terus berlalu dan sekelompok orang kini terlihat di atas langit, bergerak menuju istana kekaisaran.     

Kaisar Xia memiliki sebuah matriks teleportasi yang terhubung dengan Dunia Naga Merah. Ada juga matriks ruang dan waktu yang menghubungkan Dunia Kaisar Xia ke semua dunia Renhuang dari Wilayah Naga Merah. Namun, biayanya sangat mahal dan kebanyakan orang tidak akan bisa menggunakannya.     

Ketika Ye Futian dan yang lainnya kembali, mereka menurunkan banyak rekan mereka yang berasal dari pasukan-pasukan besar di sepanjang perjalanan. Mereka semua telah berlatih selama bertahun-tahun di dunia luar. Sekarang, sudah waktunya bagi mereka untuk memeriksa kondisi tempat asal mereka masing-masing.     

Rekan-rekannya yang lain jelas tidak hanya duduk diam sementara Ye Futian berlatih di Istana Regional. Mereka semua telah mengalami perkembangan dalam kultivasi mereka setelah berlatih di berbagai tempat yang ada di Dunia Naga Merah.     

Xia Rong berdiri di luar istana kekaisaran dan menatap ke arah Ye Futian, yang auranya kini menjadi semakin luar biasa. Xia Rong mendapati bahwa Ye Futian telah menjadi seorang Saint tingkat True Self.     

Hal yang lebih mengejutkannya adalah, beberapa orang yang berada di samping Ye Futian memancarkan aura yang tak terukur. Mereka semua lebih kuat darinya.     

Hal itu menunjukkan bahwa mereka semua berada di tingkat Nirvana.     

Mungkin mereka adalah para kultivator dari Sembilan Suku yang telah ditundukkan oleh Ye Futian di Dunia Naga Merah.     

Mereka adalah Zhu Kong dan anggota suku lainnya.     

Selain itu terdapat rombongan besar di belakang mereka, yang membuat pemandangan itu terlihat seolah-olah Ye Futian telah membawa sebuah pasukan bersamanya. Mereka semua adalah para kultivator dengan tingkat Plane lebih tinggi dari Saint tingkat True Self.     

Xia Rong mengalihkan pandangannya ke arah Xia Qingyuan. Kemudian dia tersenyum hangat dan memanggilnya, "Qingyuan."     

Xia Qingyuan memandangnya dan ekspresinya berubah menjadi dingin. Dia tidak dapat memaafkannya atas apa yang telah dilakukan kakaknya di masa lalu.     

Xia Rong merasa kesal setelah melihat ekspresi di wajah Xia Qingyuan. Adiknya masih memendam kebencian meskipun semua itu telah terjadi bertahun-tahun yang lalu.     

Seharusnya seorang kakak tidak bisa dibandingkan dengan kekasihnya.     

"Ye Futian..." Xia Rong kembali mengalihkan pandangannya pada Ye Futian. Xia Rong hendak mengatakan sesuatu sebelum dia melihat bahwa lawan bicaranya itu terus melanjutkan perjalanannya, dimana dia berjalan melewati sang pangeran dan pergi menuju istana kekaisaran, meninggalkan Xia Rong di tempatnya berdiri.     

Ekspresi Ye Futian tampak datar. Bahkan dia tidak repot-repot menatap ke arah Xia Rong.     

Terlepas dari sikap yang dipilih oleh Xia Rong selama ini, tidak peduli apakah itu adalah hal yang benar atau salah untuk dilakukan pada sang pangeran, itu adalah pendapat Xia Rong sendiri.     

Ye Futian tidak dapat memaafkan apa yang telah dia lakukan kala itu.     

Keputusan yang diambil oleh Xia Rong di Dunia Naga Merah kala itu telah menghancurkan Istana Penasihat Kekaisaran dan menyebabkan gurunya dihancurkan kultivasinya serta menjalani hukuman penjara.     

Jika Penasihat Kekaisaran tidak memilih untuk menerima semua konsekuensi dari apa yang telah terjadi kala itu seorang diri, Ye Futian tidak mungkin bisa berada di posisinya saat ini.     

Xia Rong mengetahui apa akibat yang ditimbulkan dari tindakannya, namun sang pangeran sama sekali tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Kepribadiannya yang sangat tegas dan brutal telah melemahkan kekuatan dari Dinasti Dali.     

Tetapi pada saat yang bersamaan, tindakannya itu benar-benar menyinggung Ye Futian. Xia Rong mungkin tidak begitu peduli padanya kala itu.     

Karena itulah, Ye Futian juga tidak perlu mempedulikan Xia Rong.     

Mereka berdua berasal dari latar belakang yang sama karena mereka semua melayani Kaisar Xia. Ye Futian sangat menghormati dan berterima kasih pada Kaisar Xia atas apa yang telah dilakukan sang Kaisar untuknya, tapi semua itu tidak ada hubungannya dengan Xia Rong.     

Xia Rong berdiri mematung di tempatnya. Dia tidak berbalik untuk memandang ke arah Ye Futian. Tidak ada ekspresi yang terlihat di kedua matanya yang dalam.     

Tampaknya tidak ada peluang bagi mereka berdua untuk berdamai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.