Legenda Futian

Wilayah Renhuang



Wilayah Renhuang

3Aura pedang itu telah menghilang dan seorang kultivator dari Klan Pedang Surgawi Li tewas terbunuh di tempat. Orang-orang dari ketiga pasukan itu tampak tercengang saat menyaksikan pemandangan tersebut.     
2

Dari sudut pandang mereka, sudah jelas pria itu bukanlah seseorang dari pasukan besar karena dia melakukan kesalahan dalam proses teleportasi. Hanya kultivator pengembara yang akan membuat kesalahan seperti itu, karena matriks ruang dan waktu milik pasukan besar pasti akan stabil, dan tidak mungkin kesalahan seperti itu bisa terjadi pada matriks mereka.     

Mereka tentu saja tidak berpikiran bahwa pria yang baru saja muncul secara tiba-tiba di hadapan mereka ini ternyata telah melewati perjalanan lintas wilayah, dan secara kebetulan ada sosok tingkat Renhuang yang mengganggu perjalanan mereka.     

Ditambah lagi, persaingan antar kultivator di Dunia Heavenly Mandate sangatlah sengit. Pertempuran itu jauh lebih brutal daripada pertempuran yang terjadi di Dunia Naga Merah. Dunia Jalur Supremasi itu bahkan lebih luas dan jumlah kultivatornya jauh lebih banyak dari Dunia Naga Merah. Bahkan dapat dikatakan bahwa jumlah kultivator di dunia ini tak terbatas dan hanya ada beberapa peraturan yang mengikat mereka. Selain itu mereka perlu memperebutkan sumber daya kultivator yang bisa mereka temukan, apalagi terkait benda-benda yang ditinggalkan oleh para Renhuang.     

Ye Futian telah menghancurkan salah satunya dan hal itu telah mengacaukan semua rencana mereka, itulah sebabnya orang-orang dari Klan Pedang Surgawi Li dan Klan Pembunuh Iblis ingin membunuh Ye Futian dan mengambil apa-pun yang dimilikinya.     

Namun, serangan satu jari darinya jelas menunjukkan bahwa dia bukanlah sosok yang lemah. Dia baru saja membunuh seorang kultivator dari Klan Pedang Surgawi Li yang memiliki tingkat Plane setara dengannya, dan hal itu menunjukkan bahwa serangannya itu sangat mengerikan.     

Ekspresi Li Ruoshuang tetap sedingin es, namun tetap saja dia merasa terkejut. Dia beranggapan bahwa menerima aura pedang seperti itu secara langsung akan langsung membunuh pria tersebut.     

Sudah jelas bahwa dia telah meremehkan kekuatan Ye Futian.     

Beberapa pendekar pedang naik ke atas langit dan aura-aura pedang kini berputar-putar di atas kepala Ye Futian, seolah-olah semua aura pedang itu dapat menghujani tubuhnya kapan saja. Pada saat itu, terdapat seorang Tetua di tingkat Flawless Holiness maju ke depan dan auranya tampak mengerikan.     

Ye Futian mengerutkan keningnya. Jika lawannya adalah seorang Saint tingkat Flawless Holiness, maka pertarungan ke depannya akan sulit untuk diselesaikan.     

Tidak mengejutkan bahwa sang Tetua berniat untuk melenyapkannya saat itu juga, tetapi dia juga tidak mungkin hanya duduk diam dan menunggu untuk dihabisi. Jika pada akhirnya dia berhasil dipojokkan, dia harus menggunakan aura milik Kaisar Kua.     

Namun, dia tetaplah seorang pendatang baru di dunia ini dan dia tidak ingin melakukan hal tersebut begitu dia tiba di sini. Lagipula, efek sampingnya juga cukup mengerikan baginya.     

Tombak Ruang dan Waktu muncul di tangannya dan aura dari Jalur Agung menyelimuti tombak tersebut, dimana terdapat aura ruang dan waktu yang dahsyat di dalamnya. Mata orang-orang yang berada di sekitarnya berkilat saat menyaksikan pemandangan tersebut.     

Peralatan ritual itu tampaknya sangat kuat, dan sepertinya dia masih memiliki beberapa senjata rahasia lainnya.     

*Boom* Kilatan pedang dari Jalur Agung turun dari atas langit dalam satu garis lurus, yang ditargetkan menuju tubuh Ye Futian. Sementara sosok Ye Futian telah menghilang dari tempatnya berdiri dalam sekejap. Dua pendekar pedang menerjang pada saat yang bersamaan dengan membawa pedang mereka yang telah terhunus dan mereka bergerak dengan kecepatan tinggi menuju targetnya.     

Aura-aura pedang itu menerjang ke arah Ye Futian seperti sambaran petir. Namun pada saat yang bersamaan, aura dari Jalur Agung terpancar dari tangan Ye Futian dan menerjang ke arah aura pedang yang tak berbatas itu dalam satu garis lurus, sekaligus bergerak menuju seorang kultivator.     

Tombak Ruang dan Waktu dikerahkan ke depan. Dalam sekejap, gelombang aura pedang yang datang dari segala arah itu terbelah menjadi dua bagian saat mereka terus menerus dihancurkan.     

Pendekar pedang itu menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh dan berniat untuk mundur, tetapi dia bisa merasakan aura dari Jalur Agung miliknya telah terhalang oleh sesuatu.     

*Syuutt*     

Tiba-tiba terdengar suara pelan dan Ye Futian, yang berdiri di kejauhan beberapa saat yang lalu, kini telah menerobos gelombang aura pedang itu secara langsung dengan tombaknya dan berusaha menusuk alisnya dengan kecepatan tinggi.     

Namun, Tetua di tingkat Flawless Holiness itu bergerak dan menerjang ke arahnya. Kilatan pedang yang mengerikan turun dari atas langit saat dia bergerak, disertai dengan badai-badai pedang yang telah muncul di atas langit.     

Bilah-bilah pedang menghujani Ye Futian satu per satu.     

Pergerakan setiap bilah pedang itu sangatlah cepat.     

Ye Futian segera mengangkat tangannya dan mengerahkan sebuah jejak telapak tangan ke udara. Tidak lama kemudian terdengar rentetan suara ledakan. Jejak telapak tangan itu terus menerus dihancurkan saat tubuhnya terdorong ke bawah.     

Sungai pedang itu menerjang ke arahnya, seolah-olah mengancam akan mengubur sekujur tubuhnya dengan bilah-bilah pedang.     

Pada saat itu, terdengar suara mendengus di suatu tempat. Sang Tetua dari Klan Yun melesat dan tiba tepat di atas Ye Futian, sambil mengeluarkan sebuah badai petir yang mengerikan.     

Kemudian dia mengangkat lengannya dan sepertinya terdapat seorang dewa petir muncul di belakangnya, yang sedang mengulurkan tangannya. Jejak telapak tangan dari dewa petir itu berhasil menangkis serangan-serangan yang mendekat dan memancarkan sambaran petir yang tak berbatas dalam sekejap, yang dikerahkan pada gelombang aura pedang yang menghujani mereka. Langit langsung menjadi terang dan semua kekuatan mengerikan itu telah dihancurkan di atas langit.     

Namun, aura pedang yang tak terhitung jumlahnya di atas langit kini telah menyatu menjadi sebilah pedang raksasa dan menunjuk ke arah permukaan tanah di bawahnya.     

Badai-badai pedang berputar-putar di sekitar pedang tersebut, disertai dengan aura pedang yang tak berbatas mengalir ke dalamnya.     

Tetua di tingkat Flawless Holiness itu berdiri di samping pedang tersebut dan menunjuk ke bawah, sambil berkata, "Bunuh dia."     

Setelah dia mengatakan hal itu, area di sekitar mereka mengeluarkan suara yang keras. Pedang raksasa yang diselimuti oleh badai itu menghilang dalam sekejap dan diayunkan ke bawah dalam satu garis lurus.     

Tetua dari Klan Yun itu mendongak dan kekuatan petir yang mengerikan itu telah menyatu menjadi seberkas sambaran petir dalam sekejap, yang kemudian melesat menembus langit seperti sebilah pedang. Sambaran petir yang mengerikan itu sepertinya dikerahkan untuk mengoyak langit.     

Cahaya penghancur itu menyelimuti langit di sekitar mereka dan para kultivator bergegas mundur satu per satu. Sambaran petir yang mengerikan itu menghancurkan pegunungan di sekitar mereka. Kemudian aura pedang yang berada di atas langit serta sambaran petir itu menghilang secara bersamaan.     

Sang Tetua dari Klan Yun dan Ye Futian kini telah mundur ke tempat dimana para kultivator dari Klan Yun berada.     

"Li Ku, kau juga seorang Tetua dan menurutku menindas seseorang yang jauh lebih muda darimu bukanlah hal yang pantas untuk dilakukan," ujar sang Tetua dari Klan Yun sambil menatap ke arah kultivator dari Klan Pedang Surgawi Li tersebut.     

Ekspresi di wajah Li Ku tampak sedingin es dan aura pedang dapat terlihat di dalam matanya. Kemudian dia bergerak ke depan dengan diselimuti oleh keinginan membunuh yang luar biasa.     

Ye Futian telah membunuh dua Saint mereka dan sudah jelas dia bukanlah sosok yang lemah. Bahkan dapat dikatakan bahwa dia sangat kuat, yang menunjukkan bahwa dia perlu ditangani sesegera mungkin. Dia tidak berniat membiarkan Ye Futian pergi hidup-hidup.     

Namun, Tetua dari Klan Yun itu kini melindungi Ye Futian, sehingga menempatkan para kultivator dari Klan Pedang Surgawi Li Clan dalam situasi yang menyulitkan.     

Tapi kembali lagi, ketiga pasukan itu selalu bersaing satu sama lain. Mereka memiliki hubungan yang tidak harmonis, jadi tidak mengejutkan saat menyaksikan Tetua itu mengambil tindakan.     

"Jadi orang-orang dari Klan Pembunuh Iblis hanya akan duduk diam dan menyaksikan semua ini terjadi?" ujar Li Ruoshuang dengan nada dingin sambil memandang para kultivator dari Klan Pembunuh Iblis.     

"Kalau dipikir-pikir, ucapan Yun Teng memang benar adanya. Benda itu telah hancur dan tidak ada gunanya membunuh bocah itu. Kami akan melupakan masalah ini dan tidak berniat untuk mempermasalahkannya lagi. Kami pamit undur diri terlebih dahulu." Para kultivator dari Klan Pembunuh Iblis langsung mengambil keputusan dan bergegas pergi begitu kultivator tersebut selesai berbicara, tanpa ada niatan untuk tetap tinggal lebih lama.     

Pemuda berambut abu-abu yang muncul entah darimana itu sangat kuat, sehingga menyebabkan mereka mengevaluasi kembali kemampuan lawan mereka sekaligus untuk menimbang keuntungan dan kerugian apabila mereka bertarung melawannya.     

Ditambah lagi, Klan Yun kini membelanya, jadi mereka memutuskan untuk menyerah.     

Lagipula, mereka tidak memiliki masalah apa-pun dengan Ye Futian, jadi lebih baik mereka pergi dan berpura-pura tidak ada apa-pun yang terjadi di sana.     

"B*jingan." Ekspresi Li Ruoshuang masih sedingin es. Aura pedang berputar-putar di sekelilingnya saat dia memandang para kultivator dari Klan Yun. Kemudian dia berkata, "Yun Teng, dia telah membunuh dua anggota kami. Apakah kau yakin akan keputusanmu untuk melindunginya?"     

"Ya."     

Yun Teng menjawab dengan nada dingin. Li Ruoshuang sangatlah berbakat dan dia merupakan salah satu kultivator terbaik di wilayah tersebut. Karena itulah, dia sama sekali tidak menunjukkan rasa takut atau rasa hormat terhadap Tetua itu.     

Namun, situasinya akan jadi menyulitkan jika dia tetap bersikeras ingin menangkap Ye Futian.     

Aura pedang bergejolak di langit di sekitar mereka, sehingga membuat area itu terasa sangat menyesakkan.     

Li Ruoshuang menatap sosok yang berdiri di seberangnya. Namun pada akhirnya dia mengayunkan lengan jubahnya, lalu dia berbalik dan berkata, "Ayo kita pergi."     

Setelah dia selesai berbicara, kelompoknya berbalik dan pergi. Akan sulit untuk membunuh Ye Futian dalam situasi seperti itu.     

Ye Futian juga memiliki kekuatan yang luar biasa, yang menunjukkan bahwa akan sulit untuk bertarung melawannya.     

Satu-satunya pilihan bagi mereka untuk saat ini adalah menyerah.     

Setelah para kultivator dari Klan Pedang Surgawi Li pergi, Ye Futian menangkupkan tangannya dan berkata pada Yun Teng, "Terima kasih telah menyelamatkan saya, senior."     

"Tidak masalah. Namaku Yun Teng dari Klan Yun di Kota Luo," ujar Tetua itu sambil tersenyum. Sebenarnya, dia melihat Ye Futian bergumam saat pemuda itu baru saja datang dengan ekspresi bingung di wajahnya, namun sudah jelas bahwa Ye Futian adalah sosok yang tangguh. Semua itu menarik minat dari sang Tetua.     

"Nama saya Ye Futian." Ye Futian menjawab, "Tetua Yun, apakah tempat ini adalah Dunia Heavenly Mandate?"     

Kedua mata Yun Teng bersinar dan dia tampak bingung. Kemudian dia memandang Ye Futian dengan tatapan penasaran.     

Bocah itu bertanya apakah tempat ini adalah Dunia Heavenly Mandate?     

Kemudian sang Tetua melanjutkan kata-katanya setelah memikirkan hal tersebut, "Ya, tempat ini memang Dunia Heavenly Mandate. Apakah kau datang kemari dari dunia asing? Apakah matriks ruang dan waktu milikmu mengalami masalah?"     

Ye Futian merasa lega saat mendengar kata-kata dari sang Tetua.     

Sepertinya dia tidak mendarat di tempat yang salah. Dia merasa khawatir bahwa dia tersesat di dunia lainnya.     

Mereka mungkin sedang berada di bagian tepi dari Dunia Heavenly Mandate saat satu sosok tingkat Renhuang menyadari kehadiran mereka dan berniat untuk menghadang mereka, dan sosok itu gagal sehingga menyebabkan semua ini terjadi.     

"Benar. Saya datang dari Dunia Naga Merah yang berada di sekitar wilayah ini," jawab Ye Futian sambil mengangguk, meskipun matriks ruang dan waktu itu memang telah terganggu, namun rekan-rekannya yang lain seharusnya juga telah tiba di Dunia Heavenly Mandate, dan lokasi mereka tidak mungkin terlalu jauh dari posisinya sekarang.     

Dia hanya berharap bahwa mereka berada dalam situasi yang lebih beruntung darinya.     

Untunglah dia hanya membawa para Saint bersamanya dalam perjalanan kali ini. Meskipun berada di tingkat Saint Plane bukan berarti seseorang akan dianggap kuat di Dunia Heavenly Mandate, namun setidaknya hal itu menunjukkan bahwa mereka mampu melindungi diri mereka sendiri. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan selama mereka tidak mengalami masalah yang serius.     

"Menurut sepengetahuanku, cukup sulit bagi dunia asing dari wilayah lainnya untuk datang ke Dunia Heavenly Mandate, yang merupakan salah satu dari Dunia Jalur Supremasi. Aku bisa melihat bahwa kau memiliki kekuatan yang cukup hebat. Jadi seperti itu kisah yang kau miliki. Aku berasumsi bahwa kau adalah keturunan dari seorang Renhuang di Dunia Naga Merah, bukan begitu?" ujar Yun Teng sambil tersenyum. Ye Futian tampak sangat kacau saat dia tiba di sini, dimana rambut dan pakaiannya terlihat sangat berantakan.     

Namun, setelah dia menenangkan diri dan menampilkan kemampuannya, tidak sulit untuk melihat bahwa dia memiliki aura yang luar biasa.     

"Saya bukan keturunan dari seorang Renhuang." Ye Futian menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kami sedang melakukan perjalanan ke Dunia Heavenly Mandate bersama sang pangeran dari Dunia Naga Merah. Namun, telah terjadi sesuatu pada proses teleportasi dan kami semua terpencar ke berbagai tempat."     

Tetua itu mengangguk dan berkata, "Jadi seperti itulah yang terjadi."     

"Kau baru saja tiba di sini dan terpisah dari teman-temanmu. Bagaimana kalau kita pergi ke Klan Yun di Kota Luo sebentar. Aku akan meminta bantuan seseorang untuk membantumu menemukan teman-temanmu dan melihat apakah mereka berada di sekitar wilayah ini. Bagaimana menurutmu?" ujar Yun Teng. Orang-orang yang mampu melintasi wilayah dunia Renhuang bersama sang pangeran pasti sangatlah berbakat, meskipun mereka bukanlah keturunan dari Kaisar Naga Merah. Jika tidak, mereka tidak akan bisa memiliki kesempatan untuk melakukan perjalanan seperti itu.     

Dunia Heavenly Mandate adalah salah satu dari Dunia Jalur Supremasi dan kultivator kuat berada dimana-mana, tetapi itu bukan berarti bahwa mereka semua adalah sosok yang tidak ramah dan sombong. Klan Yun dari Kota Luo selalu bermimpi untuk menjadi sebuah pasukan tingkat Renhuang. Orang-orang yang datang dari pasukan tingkat Renhuang dari dunia asing pasti memiliki kemampuan yang sangat luar biasa, bahkan jika dibandingkan dengan mereka yang berasal dari Dunia Heavenly Mandate. Hanya saja mereka jelas tidak dapat dibandingkan dengan sosok-sosok yang berada di puncak kekuatan di dunia ini.     

Ye Futian terdiam untuk beberapa saat sebelum dia mengangguk dan berkata, "Baiklah, saya minta maaf karena telah merepotkan anda, senior."     

Dia baru saja tiba di Dunia Heavenly Mandate dan dia tidak tahu apa-apa. Dia juga ingin mengetahui lebih banyak hal tentang dunia ini, serta wilayah tempat dirinya berada saat ini.     

Yun Teng memilih untuk membiarkannya pergi saat dia muncul di hadapan semua orang, jadi dia berasumsi bahwa sang Tetua tidak memiliki motif tersembunyi dan tidak akan mencelakainya.     

Saat ini dia sedang bersiap-siap untuk mencari Yu Sheng, Xia Qingyuan, gurunya, kakak-kakak seniornya dan rekan-rekannya yang lain.     

"Kalau begitu ayo kita pergi." Yun Teng mengangguk dan semua orang bergerak. Ye Futian berjalan di samping Yun Teng dan bertanya, "Senior, sebenarnya apa arti dari lukisan dinding yang baru saja saya hancurkan?"     

"Mungkin di dalamnya berisi sesuatu yang ditulis oleh seorang Renhuang saat mereka berhenti di wilayah ini untuk berlatih. Ada banyak Renhuang yang dapat ditemukan di Dunia Heavenly Mandate, tetapi bagi kami yang bukan pasukan tingkat Renhuang, apa-pun yang ditinggalkan oleh Renhuang akan menjadi sangat berharga, jadi kami datang kemari untuk memperebutkan lukisan dinding itu, yang secara kebetulan telah kau hancurkan."     

Kemduian Yun Teng menjelaskan lebih lanjut, "Wilayah tempat kita berada sekarang adalah tempat dimana Kota Luo, serta Klan Pedang Surgawi Li dan Klan Pembunuh Iblis yang baru saja kau lihat berada. Kami semua merupakan bagian dari wilayah Kaisar Qi. Menurut sepengetahuanku, Li Ruoshuang berniat untuk membawa benda itu ke Istana Kaisar Qi sebagai hadiah, sehingga dia bisa mendapatkan ajaran dari sang Kaisar. Kedatanganmu telah mengacaukan rencananya, dan itulah sebabnya dia ingin membunuhmu."     

Ye Futian mengangguk, kini dia menyadari bahwa para Renhuang juga memiliki wilayah mereka sendiri di Dunia Heavenly Mandate.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.