Legenda Futian

Satu Serangan



Satu Serangan

3Satu serangan saja sudah cukup.     
2

Saat ini semua orang terdiam. Jika Ye Futian mengatakan hal tersebut pada sosok lainnya, mungkin kata-katanya itu tidak akan mengejutkan orang-orang.     

Namun, sosok yang dia hadapi adalah Zhong Qiu, Saint terkuat di Wilayah Kaisar Qi. Dia juga merupakan sosok terkemuka bagi masa depan Klan Zhong.     

Zhong Qiu telah menunjukkan kemampuan bertarung yang sangat mengerikan saat Ujian Istana berlangsung. Setiap orang yang berada di tingkat Plane-nya telah dibuat kewalahan saat mereka bertarung melawannya.     

Di wilayah Kaisar Qi, baik Zuoqiu Yan maupun Zhong Qiu sama seperti gunung yang nyaris tidak mampu untuk ditaklukkan.     

Namun, pria yang baru saja datang itu berkata pada Zhong Qiu untuk maju melawannya dengan sikap yang sangat kasar.     

Dalam sekejap, aura yang mengerikan perlahan-lahan dapat dirasakan mengalir menuju Ye Futian. Sementara orang-orang dari Klan Zhong menunjukkan ekspresi sedingin es. Nyaris tidak ada ekspresi yang terlihat di wajah pucat Zhong Qiu, tetapi matanya seperti memancarkan hawa dingin yang menusuk tulang bagi siapa-pun yang memandangnya.     

Bertarung melawannya?     

Satu serangan saja sudah cukup untuk mengalahkannya?     

Tidak ada seorang-pun yang berani mengatakan hal seperti itu padanya sebelumnya.     

Memangnya dia pikir dia itu siapa?     

Tiba-tiba terdengar suara orang terkekeh. Tampaknya ada sedikit nada mengejek di dalam suara tersebut, tetapi orang itu tidak mengatakan apa-apa. Banyak orang menyadari bahwa orang yang baru saja terkekeh itu tidak lain adalah Zuoqiu Yan.     

Meskipun memang benar bahwa Zhong Qiu adalah saingannya, namun tetap saja pria itu sama tenarnya dengan dirinya. Terlepas dari persaingan di antara mereka, dia mengakui kemampuan yang dimiliki oleh Zhong Qiu.     

Ye Futian telah menghina dirinya dan Zhong Qiu secara berurutan, dan hal itu tidak bisa lagi digambarkan sebagai tindakan kurang ajar biasa.     

Ye Futian menatapnya, dan Zuoqiu Yan menanggapinya dengan tatapan datar.     

"Jika kau juga tertarik untuk bertarung melawanku, silakan maju." Kata-kata Ye Futian itu menyebabkan senyuman di bibir Zuoqiu Yan menghilang secara perlahan-lahan.     

"Kau memang sangat sombong. Apa yang akan terjadi jika kau tidak mampu membuktikan semua ucapanmu? " Ekspresi Zuoqiu Yan kini berubah menjadi muram. Pangeran Qi You tidak melerai mereka. Dapat terlihat dengan jelas bahwa sang Pangeran juga berniat untuk menyaksikan seperti apa kemampuan mereka. Jika mereka tidak mampu mengalahkan Ye Futian, maka sang Pangeran juga akan menyadari keburukan mereka dan beranggapan bahwa mereka tidak kompeten.     

Namun, baik Klan Zuoqiu maupun Klan Zhong adalah pasukan tingkat atas di wilayah Kaisar Qi, dan hari ini adalah hari diadakannya Ujian Istana. Ye Futian sama saja seperti mencuri ketenaran mereka dengan berperilaku tidak sopan.     

Jika dia tidak mampu membuktikan ucapannya, maka...     

"Tentu saja kematian," ujar seorang kultivator dari Klan Zuoqiu. Sosok yang baru saja berbicara itu tidak lain adalah kultivator yang mendampingi Li Ruoshuang kala itu. Nada bicaranya dingin, mengerikan, dan dipenuhi dengan keinginan membunuh.     

"Kau hanya memiliki satu kesempatan untuk melakukan hal ini," ujar Zhong Qiu pada saat yang bersamaan. Dia berdiri dari tempatnya secara perlahan-lahan dan berjalan ke arah Ye Futian.     

Dia tidak akan keberatan bertarung melawan Ye Futian hanya untuk melihat apa yang membuat pria itu berani bersikap kurang ajar.     

Namun, Ye Futian telah memprovokasinya untuk bertarung dengan cara yang tidak sopan.     

Jika Ye Futian berani bersikap sesombong itu, maka dia hanya akan memberi pria itu satu kesempatan.     

"Satu serangan. Jika kau tidak mampu mengalahkanku, maka kau akan mati." Zhong Qiu kini mulai berjalan menuju Ye Futian. Setiap langkah yang diambilnya membuat area di sekitarnya menjadi semakin dingin. Hawa dingin yang mengerikan itu tampaknya telah memperlambat panca indra dari semua orang yang berada di sekitarnya.     

Aura dari Jalur Agung kini menjalar ke dalam tubuh Ye Futian dan memengaruhi aliran darahnya. Bahkan aura itu mulai memperlambat panca indranya, seolah-olah Jalur Agung di sekelilingnya kini sudah mulai melambat.     

Aura dari Jalur Agung itu juga memengaruhi panca indra orang lain, sehingga membuat Zhong Qiu tampak seperti satu-satunya orang yang tersisa di area tersebut.     

"Tuan Ye." Wajah Yun Qianyue menjadi pucat. Ye Futian berusaha mencari keadilan untuknya, dan dia tentu saja merasa berterima kasih dan tersentuh karena tindakan tersebut.     

Namun, dia tahu betul sekuat apa Zuoqiu Yan dan Zhong Qiu. Dia telah menyaksikan pertempuran yang dijalani oleh Zhong Qiu belum lama ini.     

Meskipun dia mempercayai kekuatan yang dimiliki oleh Ye Futian, namun dia tidak dapat memahami apakah mungkin Ye Futian hanya membutuhkan satu serangan dan mengakhiri segalanya.     

Ada terlalu banyak variabel yang berpengaruh dalam satu serangan tersebut. Kecuali perbedaan kekuatan di antara mereka sangat besar, maka mengakhiri pertempuran hanya dengan satu serangan mustahil untuk dilakukan.     

Ditambah lagi, berdasarkan sikap yang ditunjukkan oleh Klan Zuoqiu dan Klan Zhong, mereka tidak berniat untuk bertarung melawan Ye Futian dengan adil. Jika satu serangan itu gagal, maka mereka akan benar-benar membunuh Ye Futian dan tidak menunjukkan belas kasihan sedikit-pun.     

Jika Ye Futian benar-benar tidak mampu membuktikan kata-katanya dan Klan Zuoqiu serta Klan Zhong berniat untuk membunuhnya, maka sang Pangeran mungkin tetap tidak bisa ikut campur di dalamnya.     

Salah satu kultivator dari Klan Zhong memandang Yun Qianyue dengan tatapan dingin. Kedua matanya tampaknya memancarkan hawa dingin dan menyebabkan sekujur tubuh Qianyue merinding.     

Dia bisa merasakan keinginan membunuh di dalam mata kultivator dari Klan Zhong tersebut. Orang-orang itu benar-benar berniat untuk membunuh Ye Futian atas semua perbuatannya.     

Ye Futian benar-benar telah menyinggung dua pasukan terkuat di wilayah Kaisar Qi.     

Dia memandang ke arah Ye Futian, yang tampak tidak terpengaruh meskipun berada di bawah tekanan mengerikan dari dua pasukan besar tersebut. Tatapan matanya masih terlihat sama, dan tubuhnya berdiri tegak di tempatnya, seolah-olah mengatakan bahwa dia sudah siap untuk menghadapi perubahan apa-pun yang akan terjadi.     

Kemudian aura dari Jalur Agung elemen Entropi dikeluarkan. Dalam sekejap, hawa dingin yang tak berbentuk dan mengerikan itu hancur.     

Pertempuran antar Saint dilakukan dengan menggunakan kekuatan dari Jalur Agung.     

Aura Entropi itu sangat mengerikan. Meskipun rentetan serangan yang dikeluarkan oleh Zhong Qiu sangat dahsyat dan hawa dingin itu berada dimana-mana, namun semua itu tetap tidak mampu melukai tubuh Ye Futian.     

Ye Futian mengulurkan tangannya, dan dalam sekejap bintang-bintang bermunculan di seluruh tempat, sehingga membuat tempat itu seolah-olah telah berubah menjadi sebuah dunia bintang. Banyak rasi bintang yang tiba-tiba bermunculan di atas langit.     

Cahaya rasi bintang itu berputar-putar dengan menjadikan Ye Futian sebagai titik pusatnya, dimana cahaya itu tampaknya bergerak dengan pola mistis, dan sebuah kekuatan yang dahsyat telah menyelimuti tempat tersebut.     

Sebuah tombak dari Jalur Agung muncul di telapak tangan Ye Futian. Cahaya tak berbatas dari bintang-bintang itu menyebar, dan dalam sekejap, tombak itu dipenuhi dengan kekuatan mengerikan, yang tampaknya mampu menghancurkan segala sesuatu yang disentuhnya.     

Hanya dengan melihat cahaya yang menyelimuti tombak itu saja telah membuat Zhong Qiu merasakan tekanan yang luar biasa.     

Tatapan matanya berubah menjadi serius, dan sekujur tubuhnya kini memancarkan hawa dingin, yang kemudian berubah menjadi sebuah badai hawa dingin. Aliran hawa dingin yang mengerikan itu menyebar ke arah tubuh Ye Futian. Metode kultivasi yang dikuasai oleh Zhong Qiu lebih mengarah pada sisi Yin dari elemen Yin dan Yang, dimana metode itu mampu membunuh lawannya secara diam-diam.     

*Boom* Tepat pada saat itu juga, bintang-bintang yang berada di atas langit itu tampaknya telah meledak menjadi kobaran api. Tombak penghancur dari Jalur Agung itu kini diselimuti dengan kobaran api matahari yang sesungguhnya, disertai dengan aura kuat dari Jalur Agung yang terpancar keluar, seolah-olah aura itu dikeluarkan untuk mengatasi hawa dingin yang mengerikan milik Zhong Qiu.     

Jika Zhong Qiu menguasai elemen 'Yin' dan hawa dingin, maka Ye Futian akan membalasnya dengan mengerahkan kekuatan dari elemen 'Yang' dan hawa panas.     

*Boom* Roh Kehidupan milik Zhong Qiu kini telah muncul, yang merupakan seekor binatang suci, yaitu Penyu Hitam. Saat ini, aura mengerikan dari Jalur Agung itu menyatu menjadi aliran aura yang dahsyat dengan menjadikan tubuhnya sebagai titik pusat dan berputar-putar di sekelilingnya, selain itu setiap aliran aura itu menyebabkan tempat mana-pun yang mereka lewati menjadi tidak memiliki tanda-tanda kehidupan.     

Ketika semua aliran aura itu mengalir pada saat yang bersamaan, pemandangan yang dihasilkan sangatlah mengerikan.     

Pada saat itu, Ye Futian melangkah ke depan, dan area di sekitar mereka bergetar hebat.     

Hati Zhong Qiu tampaknya berdebar kencang akibat langkah-langkah yang diambil oleh Ye Futian.     

"Bahkan satu serangan akan terlalu berlebihan untuk menghadapi orang sepertimu." Ye Futian berjalan menuju Zhong Qiu, lalu dia melintasi ruang dan waktu dalam sekejap.     

Tekanan yang dikerahkan oleh Xing Kai padanya kala itu lebih kuat dari tekanan yang mampu dikerahkan oleh Zhong Qiu saat ini. Pada saat itu, Ye Futian masih menjadi seorang Saint tingkat Proving Holiness, dan sekarang dia sudah menjadi seorang Saint tingkat True Self.     

Zhong Qiu tidak mungkin bisa menang melawannya.     

Bintang-bintang yang berada di atas langit berputar pada saat Ye Futian berjalan. Pada saat yang bersamaan, cahaya rasi bintang dari Jalur Agung turun dari atas langit dan menghancurkan segala sesuatu yang berada di sekitarnya, kemudian dia menerjang ke bawah, sehingga membuatnya tampak seperti cahaya dari simbol-simbol kuno yang menghujani Zhong Qiu.     

Pada saat itu, Zhong Qiu merasa seolah-olah dia sedang terjebak di dalam dunia bintang. Setiap sinar cahaya dari Jalur Agung itu ditembakkan ke arahnya, seolah-olah sebuah bintang akan menimpa tubuhnya.     

Bintang-bintang yang tak terhitung jumlahnya menghujani Zhong Qiu. Semua bintang itu diselimuti oleh kobaran api matahari yang sesungguhnya, sehingga membuat bintang-bintang tersebut mampu menghancurkan segala sesuatu yang mereka sentuh.     

Ekspresi Zhong Qiu akhirnya berubah. Ketika Ye Futian benar-benar mengerahkan kekuatannya, Zhong Qiu akhirnya menyadari betapa mengerikannya hal tersebut. Wajahnya kini menjadi semakin pucat. Dalam sekejap, aliran aura yang tak terhitung jumlahnya menerjang ke arah Ye Futian, namun semua aliran aura itu tampaknya tidak berarti apa-apa di hadapan serangan Ye Futian.     

Zhong Qiu berteriak, dan seekor Penyu Hitam raksasa muncul, lalu penyu tersebut membekukan seluruh tempat itu sementara dia berlindung di dalam Roh Kehidupannya, mengubah serangannya menjadi pertahanan.     

*Boom, Boom, Boom* Area di sekitar mereka terus menerus bergetar, dan ribuan tabrakan tampaknya telah terjadi secara bersamaan. Tubuh Penyu Hitam itu mulai retak, dan sebuah tombak suci menembus tubuh binatang suci itu tepat di bagian tengah tubuhnya dan menghancurkan segala sesuatu yang ada di dalamnya.     

"Tidak..." Zhong Qiu menjadi ketakutan. Dia bergegas mengerahkan kekuatannya hingga tingkat maksimal, dimana dia bermaksud untuk membekukan area tersebut, namun Penyu Hitam itu terus menerus dihancurkan oleh lawannya. Tombak itu tampaknya tidak dapat dihentikan. Tidak lama kemudian, disertai dengan suara gemuruh yang keras, Roh Kehidupan itu hancur hingga tak bersisa, dan tombak milik Ye Futian langsung mengincar tubuh Zhong Qiu.     

Zhong Qiu tampak sangat ketakutan. Kemudian dia menatap ke arah Ye Futian dan melihat Ye Futian mendorong tangannya ke depan dengan pelan. Dalam sekejap, sebuah kekuatan yang dahsyat meledak dan mengoyak segala sesuatu yang ada di dalam tubuh Zhong Qiu.     

Zhong Qiu hendak membunuhnya jika dia tidak mampu membuktikan kata-katanya,huh?     

Bagaimana kalau dia benar-benar mampu membuktikan ucapannya?     

*Boom* Satu sosok terhempas ke udara dan jatuh tak berdaya ke permukaan tanah. Saat ini wajah Zhong Qiu dipenuhi oleh ketakutan. Dia bisa merasakan bahwa segala sesuatu yang ada di dalam tubuhnya telah hancur—bahkan Roh Kehidupannya telah dihancurkan oleh serangan Ye Futian.     

Ye Futian telah melumpuhkan sekujur tubuhnya.     

"Kau tidak layak untuk berkultivasi," ujar Ye Futian.     

Semua orang menyaksikan pemandangan itu dengan tercengang, dan hati mereka berdebar kencang.     

Satu serangan.     

Ye Futian benar-benar hanya menggunakan satu serangan, dan serangan itu telah melumpuhkan lawannya.     

Apakah sosok itu benar-benar Zhong Qiu?     

Zhong Qiu dari Klan Zhong tampak sangat lemah di sana.     

Dia bahkan tidak mampu menerima satu serangan dari Ye Futian.     

Zuoqiu Yan juga menyaksikan pemandangan tersebut, dimana dia merasa seolah-olah pikirannya telah terguncang. Ekspresinya kini terlihat sangat buruk. Dia tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi jika dia adalah orang yang bertarung melawan Ye Futian beberapa saat yang lalu.     

"Tuan Ye..." Yun Qianyue menyaksikan pemandangan itu dengan terkejut, dimana dia mendapati bahwa Ye Futian ternyata sangat kuat.     

Meskipun dia sudah sering meminta bimbingan dari Ye Futian sebelumnya, namun dia belum pernah melihat kemampuan Ye Futian yang sesungguhnya, dan pada saat ini, akhirnya dia bisa melihatnya secara langsung.     

Bahkan seseorang sekuat Zhong Qiu tidak mampu menahan satu serangan-pun dari Ye Futian.     

Para kultivator dari Klan Zhong di sampingnya bergegas menghampiri Zhong Qiu untuk memeriksa separah apa luka-luka yang diderita oleh Zhong Qiu. Dalam sekejap, ekspresi mereka berubah menjadi dingin, dan keinginan membunuh terpancar keluar dari tubuh mereka.     

Keinginan membunuh mereka dapat dirasakan dengan jelas setelah mereka mengetahui bahwa Zhong Qiu telah menjadi lumpuh secara permanen. Kemudian salah satu kultivator dari Klan Zhong berjalan ke arah Ye Futian dan berkata dengan nada dingin, "Kau telah berperilaku tidak sopan di tengah penyelenggaraan Ujian Istana. Apakah kau tidak punya rasa hormat terhadap sang Pangeran maupun orang lain di sekitarmu?"     

Keinginan membunuh yang dipancarkan oleh pria itu sangat mengerikan, seolah-olah dia berniat untuk membunuh Ye Futian tepat di tempat dia berdiri sekarang.     

Banyak orang mengkhawatirkan nasib Ye Futian setelah mereka merasakan kekuatan mengerikan dari seorang kultivator tingkat Nirvana menyebar di udara. Saat ini mereka semua bertanya-tanya apakah sosok yang telah melumpuhkan Zhong Qiu dengan satu serangan itu akan mampu keluar hidup-hidup dari panggung pertempuran tersebut.     

"Cobalah bertarung melawan muridku jika kau berani melakukannya."     

Sebuah aura yang mengerikan kini telah menyelimuti seluruh tempat dan menekan kultivator tingkat Nirvana tersebut. Dalam sekejap, semua orang bisa merasakan tekanan yang mengerikan tersebut.     

Kultivator tingkat Nirvana dari Klan Zhong itu berbalik untuk melihat orang yang baru saja berbicara. Dia tidak sendirian, karena semua orang juga mengalihkan perhatian mereka ke arah sumber suara.     

Satu sosok muncul di samping sang Pangeran dan perlahan-lahan berjalan ke depan. Sosok itu tidak lain adalah Qin Xuangang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.