Legenda Futian

Bantuan dari Kaisar Qi



Bantuan dari Kaisar Qi

3Tetua Yun memandang ke arah panggung pertempuran dan menyaksikan Kaisar Qi menyatakan bahwa dia akan mengizinkan Yun Qianyue untuk berlatih di bawah bimbingannya. Perjanjian itu memiliki makna yang sangat penting, lebih dari sekedar lolos Ujian Istana dan diizinkan untuk berlatih di bawah bimbingan sang Kaisar.      2

Apa yang telah terjadi pada hari ini membuat status Yun Qianyue meroket, sehingga memungkinkannya untuk berinteraksi dengan keluarga kekaisaran.     

Ini adalah sesuatu yang selalu ingin dilakukan oleh Klan Yun, karena mereka ingin mengirimkan generasi muda dari klan mereka untuk berlatih di bawah bimbingan sang Kaisar.     

Keinginan itu akhirnya terwujud, namun itu bukanlah sesuatu yang terjadi karena upaya yang mereka lakukan.     

Sebaliknya, mereka telah mengusir Qianyue dengan kejam dan mengirimnya ke Klan Zhong sebagai tumbal sehingga mereka memiliki kesempatan untuk mencapai hal tersebut.     

Yun Qianyue mungkin akan membenci keluarganya sendiri.     

Kemudian mereka memandang ke arah Yun Mo, yang kultivasinya telah dihancurkan secara permanen. Sudah jelas itu merupakan balas dendam Ye Futian atas perlakuan yang diterima oleh Qianyue. Jika Ye Futian benar-benar berniat untuk menyelesaikan masalah ini dengan mereka, mereka mungkin tidak akan bisa keluar dari tempat ini tanpa terluka.     

Sekelompok kultivator itu telah melampaui kekuatan dari Klan Zuoqiu dan Klan Zhong, bahkan mereka membuat sang Kaisar muncul secara pribadi. Semua itu menunjukkan betapa mengerikannya orang-orang tersebut. Bala bantuan yang mereka miliki begitu kuat, bahkan Kaisar Qi, seorang pemimpin dari sebuah wilayah di Dunia Heavenly Mandate, harus menunjukkan rasa hormat pada mereka.     

Ekspresi Yun Chong kini tampak muram, dan dia merasa putus asa, sambil bertanya-tanya mengapa situasinya bisa menjadi seperti ini.     

Pada saat itu dua sosok berjalan ke arahnya—Yun Teng dan Yun Ni.     

Yun Teng masih tampak marah, yang bisa dilihat dari bagaimana cara mereka berdua memandang para kultivator dari Klan Yun. Kemudian dia berkata dengan nada dingin, "Ayah Qianyue telah mengorbankan dirinya demi Klan Yun, dan sekarang kalian telah mengirimkan Qianyue ke Klan Zhong untuk menjadi seorang gadis pelayan demi kepentingan Klan Yun. Tiba-tiba aku tersadar bahwa selama ini kita telah berusaha menjalin koneksi dengan Klan Zhong. Klan Yun mungkin telah merencanakan hal ini sejak lama dan menunggu waktu yang tepat saat Ujian Istana berlangsung."     

Yun Teng tampak berbicara dengan nada menyindir saat dia melanjutkan kata-katanya, "Ini memang ironis... Orang yang dibuang oleh klannya justru diselamatkan oleh orang asing. Jika Ye Futian tidak mengambil tindakan, aku yakin kalian semua akan tersenyum dengan gembira dan tidak merasakan sedikit-pun penyesalan atau kesedihan, tetapi hanya merasakan kegembiraan karena melihat tujuan kalian telah tercapai. Mulai hari ini dan seterusnya, keluargaku akan memutuskan semua ikatan dengan Klan Yun dari Kota Luo. Aku berharap Klan Yun akan meraih kesuksesan dan kemakmuran di masa depan."     

Baik Yun Teng maupun Yun Ni berbalik dan langsung pergi, tanpa ada sedikit-pun keraguan.     

Sudah jelas Yun Ni adalah sosok yang sangat membenci mereka atas apa yang telah mereka lakukan.     

Suaminya telah tewas demi Klan Yun, dan putrinya telah mengubah nama keluarganya, dan pada akhirnya dia justru dibuang oleh Klan Yun sebagai tumbal. Sikap mereka memang sangat menyedihkan.     

Beruntung sekali mereka memiliki Tuan Ye di pihak mereka.     

Yun Ni menatap pria berambut abu-abu yang berada di atas panggung pertempuran itu. Kedua matanya dipenuhi dengan rasa terima kasih.     

Dia juga mengetahui bahwa Klan Yun telah merencanakan hal ini sejak lama. Apa yang telah terjadi tidak ada hubungannya dengan Ye Futian yang diancam oleh Klan Pedang Surgawi Li. Peristiwa itu hanyalah sebuah alasan yang bisa mereka manfaatkan dalam rencana yang mereka buat.     

Bahkan tanpa adanya keterlibatan Li Ruoshuang, Klan Yun tetap akan mengirimkan Qianyue ke Klan Zhong, hanya untuk memastikan bahwa Yun Mo dapat memiliki masa depan yang cerah.     

Di tempat lainnya, orang-orang dari Klan Pedang Surgawi Li juga merasa frustasi.     

Kaisar Qi telah memerintahkan agar Klan Zuoqiu menjalani penyelidikan. Sehingga sudah jelas bahwa aliansi di antara mereka kini sudah tidak berlaku lagi. Saat ini kedua klan tidak ingin memiliki hubungan satu sama lain. Dapat terlihat dengan jelas bahwa mereka berniat untuk memutuskan hubungan satu sama lain hanya untuk menghindari hukuman dari sang Kaisar karena telah bersekongkol satu sama lain.     

Selain itu, Ye Futian pernah mengingatkan mereka bahwa Li Ruoshuang dari Klan Pedang Surgawi Li ingin membunuhnya kala itu, bahkan dia mengunjungi Klan Yun untuk membawanya pergi dan memberitahu Klan Yun untuk menyadari status yang mereka miliki.     

Li Ruoshuang adalah sosok paling luar biasa dari generasinya di klan mereka, dan semua orang bertanya-tanya bagaimana klannya akan berurusan dengannya.     

Jika mereka mengabaikan perintah Ye Futian, maka kelompok yang datang bersamanya sudah lebih dari cukup untuk menaklukkan mereka semudah menginjak semut sampai mati. Ditambah lagi, tidak akan ada yang berani berkomentar tentang hal tersebut.     

Jika mereka salah langkah, maka tamatlah riwayat mereka.     

Li Ruoshuang berjalan menghampiri tempat dimana klannya berada dan menyaksikan bahwa tatapan mata semua orang di klannya kini tertuju padanya.     

Dia bisa merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Semua tatapan mata itu tidak seperti biasanya.     

Kemudian dia mengerutkan keningnya, dan kini dia menyadari semuanya dalam sekejap. Dia tahu bahwa tatapan mata yang ditujukan padanya itu ada hubungannya dengan Ye Futian.     

Dia pernah menjadi sosok kebanggaan dari klannya, namun pada saat ini, klannya mungkin merasa takut akan terseret ke dalam kekacauan yang dia buat, dan mereka sedang memikirkan apa yang harus mereka lakukan pada dirinya.     

Dia bisa merasakan hawa dingin yang menusuk tulang di dalam benaknya. Dia harus melakukan pengorbanan kecil untuk melindungi kepentingan klan?     

Saat ini statusnya telah diturunkan menjadi sebuah tumbal bagi klannya.     

Langkah Li Ruoshuang terhenti dan dia memandang semua orang yang berada di depannya, dimana dia merasa seolah-olah mereka semua adalah orang asing.     

"Apa yang telah terjadi dengan lukisan dinding Renhuang di gunung itu adalah kesalahan saya sendiri, dan saya akan memikul tanggung jawab seorang diri. Mulai hari ini, saya, Li Ruoshuang, tidak akan lagi menjadi anggota dari Klan Pedang Surgawi Li. Semua tindakan yang telah saya lakukan tidak ada hubungannya dengan Klan Pedang Surgawi Li," ujar Li Ruoshuang, dimana dia telah mengambil keputusan saat itu juga.     

Akan sangat berbahaya baginya untuk kembali ke klannya, karena sangat mungkin bagi klannya untuk menjadikannya sebagai tumbal untuk mencegah klan mereka tidak ikut terseret dalam kekacauan tersebut.     

Karena itulah, dia membuat keputusan untuk memutuskan hubungan dengan klannya.     

Kemudian dia berbalik setelah mengatakan semua itu dan mulai berjalan pergi, dimana dia berniat untuk pergi seorang diri.     

"Menurutmu kau bisa pergi begitu saja?" tiba-tiba terdengar suara bernada dingin. Ye Futian kini mengalihkan pandangannya pada Li Ruoshuang.     

Ye Futian pernah mendengar informasi bahwa Li Ruoshuang adalah orang yang tegas, dimana dia mampu membuat keputusan dengan cepat dan berani menanggung konsekuensinya. Dia juga sosok yang brutal dan sama sekali tidak menunjukkan belas kasihan ketika dia berniat untuk membunuhnya kala itu. Dia berkunjung ke Kediaman Klan Yun hanya untuk membawanya pergi, kemudian dia berusaha menjebak Klan Yun hanya untuk menyinggung Klan Zuoqiu. Semua tindakannya menunjukkan bahwa dia tidak memiliki belas kasihan saat menyelesaikan masalah.     

Saat ini, dia telah memutuskan hubungan dengan klannya, dimana dia berniat untuk melarikan diri dalam keadaan selamat.     

Langkah Li Ruoshuang terhenti dan dia berbalik untuk memandang ke arah Ye Futian, lalu berkata, "Kau memang orang yang telah menghancurkan lukisan dinding Renhuang tersebut, dan tidak ada yang aneh jika aku menyalahkanmu saat aku dikuasai oleh amarah. Maka dari itu, aku bersedia memotong rambutku sebagai tanda permintaan maaf."     

Kemudian dia meletakkan tangannya di belakang kepalanya dan memegang rambutnya. Sebilah pedang muncul di tangannya yang lain, dan dia langsung memotong rambut panjangnya. Kini rambutnya yang berwarna hitam berkibar di udara.     

Setelah Li Ruoshuang memotong rambutnya, rambutnya yang kini sebatas bahu dibiarkan tergerai dan membuat dirinya terlihat seperti seorang wanita yang anggun namun tampak menyedihkan dan tertindas, sehingga mencegah orang lain untuk mencelakainya.     

Namun, ekspresi Ye Futian tetap tidak berubah.     

Pola pikir seseorang akan menjadi sangat kokoh saat mereka telah berlatih hingga mencapai Saint Plane. Setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang Saint pasti berasal dari kehendak mereka sendiri, dan tidak ada seorang-pun yang akan mengira bahwa mereka telah melakukan kesalahan dalam setiap tindakan mereka. Tindakan yang dilakukan oleh Li Ruoshuang dengan memotong rambutnya hanyalah sebuah taktik untuk mengulur waktu. Penampilannya yang menyedihkan hanyalah alat untuk memungkinkannya agar tetap bertahan hidup.     

Li Ruoshuang memang adalah sosok yang sangat brutal.     

Namun, ekspresi Ye Futian tetap terlihat seperti biasanya, tanpa ada sedikit-pun perubahan. Seolah-olah dia sedang berkata, "Kau pikir cara ini akan membuatku tergerak?"     

Li Ruoshuang sama sekali tidak terlihat seperti itu ketika dia memberi perintah untuk membunuhnya.     

"Apakah sejak awal lukisan dinding itu adalah milikmu, Li Ruoshuang?" tanya Ye Futian.     

Wanita itu tampak terkejut dan tidak bisa berkata-kata.     

"Benda itu bukan milik siapa-pun, namun kau bertingkah seolah-olah benda itu adalah milikmu. Sungguh sebuah tindakan yang wajar, huh?" Ye Futian menyindirnya dan melanjutkan kata-katanya, "Sekarang aku ingin memberimu kesempatan. Jika kau dapat menerima satu serangan dari pedangku dan mampu bertahan hidup, maka aku akan membiarkanmu pergi."     

Satu serangan dari pedangnya.     

Ekspresi Li Ruoshuang menjadi serius. Sebagai seorang kultivator dari Klan Pedang Surgawi Li, tentu saja dia terlatih dalam ilmu pedang, namun Ye Futian bersiap-siap untuk menghadapinya dengan menggunakan pedang.     

"Baiklah." Li Ruoshuang mengangguk. Aura pedang berputar-putar dan berkumpul di belakangnya begitu dia selesai berbicara. Kemudian Roh Kehidupannya muncul, dan aura pedang di sekelilingnya memadat menjadi sebuah tirai pedang yang mengerikan, dengan diselimuti oleh cahaya pedang yang mengerikan saat bilah-bilah pedang itu bergerak. Semua bilah pedang itu bukanlah pedang yang bertujuan untuk membentuk pertahanan. Itu adalah bilah-bilah pedang yang bertujuan untuk membunuh.     

Sebagai seorang pendekar pedang, dia tahu betul bahwa pertahanan terkuat yang dimiliki oleh pendekar pedang tidak lain adalah serangan-serangan mereka.     

Bilah-bilah pedangnya melesat dalam sekejap tanpa menunggu Ye Futian mengambil tindakan apa-pun. Dia langsung menerjang ke arah Ye Futian tanpa ragu-ragu.     

Ye Futian hanya bisa melancarkan satu serangan dengan pedangnya.     

Banyak orang di sekitar mereka memuji Li Ruoshuang dalam hati saat melihat bagaimana dia bergerak. Terlepas dari kepribadiannya, fakta bahwa dia sangat berbakat tetaplah tidak berubah. Dia memang seseorang yang dilahirkan untuk menjadi seorang kultivator.     

Ye Futian tetap tidak terpengaruh saat dia menyaksikan Li Ruoshuang melancarkan serangannya. Dia mengambil satu langkah ke depan, dan dalam sekejap Pedang Kasyapa muncul di sekelilingnya dan melayang di udara. Bilah-bilah pedang itu menembus sungai pedang milik Li Ruoshuang satu per satu dan bergerak ke depan dalam formasi khusus, lalu menerjang ke arah Li Ruoshuang seperti badai musim gugur.     

Bayangan dari Pedang Kasyapa yang terpantul di mata Li Ruoshuang semakin membesar. Dia benar-benar ketakutan dan mundur dengan tergesa-gesa.     

Namun, pergerakan Pedang Kasyapa itu sangat cepat, dan bilah-bilah pedang itu tiba di hadapannya dalam sekejap, lalu menusuk aura pedang di sekelilingnya saat pedang-pedang tersebut menembus tubuhnya.     

Tubuhnya bergetar hebat dalam sekejap. Darahnya menodai pakaiannya, dan penampilannya tampak menyedihkan.     

Aura di sekujur tubuhnya telah menghilang, dan kini dia menjadi semakin lemah. Banyak kerutan mulai muncul di wajahnya. Saat ini dia telah kehilangan penampilan masa mudanya, seolah-olah usianya telah bertambah sepuluh tahun dalam sekejap. Kekuatan kehidupan di dalam tubuhnya telah dihancurkan oleh bilah-bilah pedang tersebut.     

Wajahnya tampak sangat pucat saat dia mengulurkan tangannya untuk merasakan aura yang masih tersisa di dalam tubuhnya. Bahkan saat ini dia tidak mampu berdiri tegak di tempatnya.     

Sementara itu, aura pedang di sekitarnya telah menghilang, dan Ye Futian terus menatap ke arah Li Ruoshuang. Nyaris tidak ada belas kasihan di dalam matanya.     

Li Ruoshuang menatapnya dengan ekspresi mengerikan di wajahnya. Kemudian dia berdiri dan berjalan dengan langkah pincang tanpa mengatakan sepatah kata-pun.     

Meskipun dia terluka parah dan kultivasinya telah dihancurkan, dia masih memiliki harapan bahwa dia akan dapat berkultivasi lagi.     

Kemudian Ye Futian berbalik dan tidak menatapnya lagi.     

"Berapa banyak kemampuan yang anda kuasai, tuan?" tanya Yun Qianyue yang berada di sampingnya. Selama ini dia hanya meminta Ye Futian untuk membimbingnya dalam teknik petir.     

Namun teknik yang digunakan oleh Ye Futian saat mengalahkan Zhong Qiu adalah kekuatan Entropi serta Tombak Ruang dan Waktu.     

Sementara pada saat ini, dia juga telah menunjukkan kemampuannya dalam ilmu pedang.     

Ye Futian tidak mengomentari cara Qianyue memanggilnya, dimana dia berpikir bahwa mungkin gadis itu sudah terbiasa dengan panggilan tersebut.     

"Aku mahir dalam menggunakan berbagai macam kekuatan," ujar Ye Futian sambil tersenyum.     

Kemudian dia memandang ke arah Kaisar Qi, membungkuk hormat dan berkata, "Yang Mulia, saya benar-benar minta maaf karena telah melibatkan anda dalam peristiwa yang terjadi hari ini, dan saya ingin meminta maaf pada anda."     

"Kalian memang telah membuat reputasiku sebagai seorang kaisar ternodai. Tapi kembali lagi, apa yang terjadi hari ini dapat mendisiplinkan mereka untuk sementara waktu." Kemudian Kaisar Qi melanjutkan kata-katanya, "Karena kau telah datang jauh-jauh dari Dunia Naga Merah dan ada masalah yang terjadi dengan matriks teleportasi kalian, aku yakin masih ada rekan-rekan kalian yang berada di luar sana. Bagaimana kalau kau berlatih di istana kekaisaran untuk sementara waktu? Apa yang baru saja terjadi di sini akan menyebar dalam waktu singkat. Selain itu, aku akan meminta bawahanku untuk mempercepat penyebaran berita. Cara ini akan memungkinkan teman-temanmu yang tidak muncul hari ini untuk menemukan tempat ini dalam waktu singkat."     

"Memang sebaiknya kami menerima bantuan dari anda, Yang Mulia," ujar Ye Futian. Saat ini mereka berada di Wilayah Kaisar Qi, dan jika sang Kaisar bersedia membantu, orang-orang yang tidak muncul hari ini akan segera datang menemui mereka.     

"Aku tidak melakukan hal ini secara gratis. Silahkan luangkan waktumu untuk bertarung melawan para kultivator di istana kekaisaran selama kau berlatih di sini. Biarkan mereka merasakan seperti apa kemampuan sang jenius terkuat dari Dunia Bawah, hanya untuk mencegah mereka memiliki sikap sombong dan beranggapan bahwa mereka adalah sosok-sosok yang tak tertandingi."     

Kaisar Qi tersenyum saat dia memberikan penjelasan. Banyak kultivator belajar di bawah bimbingannya, dan memang ada beberapa kultivator yang memiliki bakat luar biasa di antara mereka, yang kemudian dia rekrut sebagai murid pribadinya. Selain itu, sang Kaisar juga memiliki keturunan.     

Sangat menguntungkan untuk mengetahui bahwa Ye Futian dan orang-orang di sekitarnya adalah para jenius terkuat yang ada di Dunia Naga Merah, sehingga memungkinkan mereka untuk berlatih bersama orang-orang dari Wilayah Kaisar Qi pada usia yang sepantaran. Sesi latihan semacam itu akan memungkinkan mereka untuk memiliki pemikiran yang lebih baik tentang siapa yang lebih kuat, dan hal itu akan menguntungkan kultivasi mereka agar bisa terus berkembang.     

"Baiklah." Ye Futian mengangguk. Dia merasa tidak ada salahnya untuk menerima permintaan sesederhana itu.     

"Ayo kita pergi," ujar Kaisar Qi, kemudian para kultivator melesat satu per satu. Sementara kerumunan orang di tempat yang luas itu merasa masih belum puas. Meskipun jalannya Ujian Istana telah terganggu, namun semua peristiwa yang terjadi setelah proses ujian berakhir justru jauh lebih menarik.     

Mereka tahu bahwa mulai saat ini, Klan Zuoqiu dan Klan Zhong, yang selama ini berada di puncak kekuatan Wilayah Kaisar Qi, cepat atau lambat akan mengalami kemunduran, dan Klan Zhong akan semakin menderita.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.