Legenda Futian

Menaklukkan Petir



Menaklukkan Petir

3Ye Futian ikut mendengarkan perbincangan orang-orang dan kini dia memiliki gambaran tentang siapa identitas dari pemuda itu.     
0

'Jadi, pemuda itu telah menaklukkan sembilan ratus Divine Thunder di puncak Gunung Suci Wutu?' pikirnya dalam hati.     

Ye Futian benar-benar tertarik untuk melihat seberapa kuat sekte ortodoksi Hukum Petir dari Istana Surgawi Violet yang sesungguhnya.     

Kesempatan seperti itu sangat langka bagi para kultivator yang mengkultivasi Hukum Petir, itulah sebabnya upacara pembukaan dari delapan gunung suci selalu dianggap sebagai sebuah acara besar di Dunia Heavenly Mandate dan menarik perhatian banyak kultivator kuat untuk menghadirinya.     

"Dan saya ingin mengingatkan satu hal lagi: kalian bertanggung jawab atas keselamatan kalian masing-masing di Gunung Suci Wutu. Divine Thunder di gunung ini sangat berbahaya, dan Wutu Infernal Thunder bisa mengancam nyawa kalian. Semakin tinggi tingkat Plane kalian, maka semakin banyak pula serangan yang akan kalian hadapi," lanjut pemuda itu. Orang-orang bisa memahami maksud dari kata-katanya.     

Semakin kuat kemampuan kultivasi seseorang, maka semakin kuat pula Hukum Petir yang terkandung dalam sambaran petir dari Jalur Agung tersebut. Rumor mengatakan bahwa tidak ada seorang-pun kultivator tingkat Nirvana Plane yang mampu memasuki delapan gunung suci selama bertahun-tahun.     

Namun, hal itu tidak begitu berpengaruh pada para kultivator. Semua kultivator akan memilih untuk memasuki gunung suci ketika mereka berada di dua tingkat awal pada Saint Plane sehingga mereka bisa mendapatkan lebih banyak peluang yang menguntungkan mereka. Jika mereka mengalami kegagalan dalam dua tingkat ini, maka tidak ada gunanya bagi mereka untuk masuk ke gunung suci saat berada di tingkat Flawless Holiness dan Nirvana.     

Pada saat ini, di belakang pemuda itu, terdengar suara gemuruh petir yang pelan. Seolah-olah ada sesuatu yang sedang dibentuk di sana.     

Langit yang berada di kejauhan kini berubah warna seolah-olah Kekuatan Petir penghancur sedang menyatu di atas langit.     

Pemuda itu menoleh dan memandang ke arah tersebut. Tidak lama kemudian, dia mengayunkan tangannya dan memberi jalan bagi para peserta, lalu berkata, "Tidak lama lagi, Divine Thunder akan menghujani gunung suci. Silahkan bersiap-siap untuk memasuki gunung."     

Setelah dia selesai berbicara, tiba-tiba semua kultivator mulai melesat menuju Gunung Suci Wutu.     

"Ayo kita pergi," ujar Ye Futian. Kali ini, semua kultivator muda dalam kelompoknya akan memasuki gunung suci, dan para Tetua tingkat Nirvana Plane akan menunggu di luar.     

Meskipun Sword Saint, Wuchen, dan rekan-rekannya yang lain tidak berkultivasi dalam Hukum Petir, namun tetap saja mereka terpesona oleh kehebatan dari Divine Thunder of Purple Heaven, jadi mereka juga ingin menggunakan kekuatan petir itu untuk menyucikan tubuh mereka dan memurnikan Hukum milik mereka sendiri.     

Hal itu sangat bermanfaat bagi para kultivator. Bukan hanya mereka yang berpikiran seperti ini. Banyak kultivator tingkat Saint Plane dari Dunia Heavenly Mandate juga memilih untuk memasuki gunung suci pada pembukaan yang dilaksanakan hari ini.     

Sementara itu di dalam Istana Kekaisaran dari Kota Purple Nether, banyak tokoh penting sedang memandang ke arah Gunung Suci Wutu. Mereka semua mengetahui bahwa delapan gunung ilahi saat ini telah dibuka untuk umum. Beberapa kultivator yang memasuki gunung suci itu akan menjadi penerus baru dari Hukum Petir di Dunia Heavenly Mandate.     

Beberapa dari mereka akan bergabung dengan Delapan Sekte Ortodoksi dari Hukum Petir di masa depan, contohnya adalah Sekte Purple Underworld.     

Beberapa kultivator yang lebih menonjol bahkan mungkin memiliki kesempatan untuk memasuki Istana Surgawi Violet dan menjadi murid mereka.     

Saat ini Ye Futian baru saja melangkahkan kaki ke dalam wilayah dari Gunung Suci Wutu. Sambaran petir berwarna putih dan ungu berderak di setiap sudut dari tempat tersebut. Pancaran kekuatan yang menyesakkan juga menyebar dari atas langit.     

Di atas kepala mereka, rentetan suara gemuruh petir terdengar dari atas langit. Sebuah badai petir yang tak berbatas sedang terbentuk. Sementara langit dan bumi kini diselimuti dalam kegelapan, tetapi pada saat yang bersamaan, dihiasi oleh kilatan-kilatan petir.     

Petir surgawi berbentuk cawan telah menyelimuti seluruh penjuru langit dan berputar-putar di udara. Titik pusat dari badai itu memiliki kekuatan paling dahsyat, dan Gunung Suci Wutu berada tepat di bawahnya.     

Saat berdiri di puncak gunung suci tersebut, siapa-pun bisa merasakan badai petir itu berada di atas kepalanya. Sementara jika dilihat dari kejauhan, pemandangan itu tampak sangat mengerikan. Bahkan membayangkan untuk berdiri di puncak gunung itu saja sudah membuat banyak orang merinding.     

"Berhati-hatilah," Ye Futian mengingatkan. Kemudian mereka berjalan di antara langit dan bumi. Seberkas cahaya bersinar dari permukaan tanah menuju tubuh mereka dan menyelimuti tubuh mereka.     

Kekuatan petir itu tidak menyerang mereka, tetapi ketika cahaya itu berputar-putar di sekitar tubuhnya, Ye Futian bisa merasakan dengan jelas bahwa ada resonansi antara dirinya dan Divine Thunder yang berada di atas langit.     

Ye Futian memandang kultivator lainnya dan melihat banyak kultivator mencoba untuk menggabungkan kekuatan petir itu ke dalam tubuh mereka. Dia memahami maksud dari tindakan tersebut. Kemudian dia memfokuskan pikirannya, dan tiba-tiba, seberkas cahaya yang menyilaukan mulai mengalir di sekujur tubuhnya dan membuat kekuatan petir itu menjadi miliknya sendiri. Dalam sekejap, aliran petir itu menjadi semakin cepat.     

Resonansi antara tubuhnya dan Hukum Petir yang berasal dari langit menjadi semakin kuat. Seolah-olah mereka saling menguntungkan satu sama lain.     

Beberapa kultivator dengan bakat yang luar biasa tampak sangat percaya diri. Mereka bergerak menuju wilayah pusat dari Gunung Suci Wutu dengan kecepatan tinggi sambil mengubah sambaran petir di sekitar mereka pada saat yang bersamaan.     

Hanya mereka yang mampu berdiri tegak di gunung tersebut yang memenuhi syarat untuk mewarisi Wutu Infernal Thunder dan memiliki kesempatan untuk berkultivasi di Sekte Purple Underworld.     

Ye Futian juga bergerak menuju gunung suci tersebut. Bukan hanya dia saja, tetapi semua orang juga melakukan hal yang sama. Mereka terus menempa petir di sekitar mereka sambil berjalan dan menggabungkan kekuatan petir itu ke dalam tubuh mereka.     

*Brak* Di kejauhan, kultivator tercepat telah mulai mendaki Gunung Suci Wutu.     

Dia mengangkat kedua tangannya ke udara, dan tiba-tiba, muncul sebilah pedang. Kekuatan petir yang tak berbatas mengelilingi pedang tersebut.     

"Menyatulah dengan pedangku!" ujarnya. Tiba-tiba suara gemuruh terdengar dari atas langit seperti suara dentuman drum.     

Sinar-sinar cahaya yang menyilaukan terpancar dari pedang tersebut. Ketika Divine Thunder turun dari atas langit, suara gemuruh kembali terdengar. Cahaya petir dari atas langit, dan cahaya pedang itu bertabrakan satu sama lain. Divine Thunder yang tak ada habisnya menyambar ke arah pedang itu dan memasuki tubuh kultivator tersebut, hingga menyatu dengan daging dan tulang-tulangnya.     

"Dia adalah keturunan dari Kaisar Streaking Cloud Sword," ujar seseorang yang mengenali identitas dari pendekar pedang tersebut.     

Keturunan dari Kaisar Streaking Cloud Sword, Lu Yu, dianggap sebagai salah satu kultivator yang paling menjanjikan untuk mencapai puncak Gunung Suci Wutu dan menaklukkan Divine Thunder.     

Hanya beberapa peserta yang mampu bersaing dengannya.     

*Boom* Pada saat ini, pedangnya menarik Divine Thunder dari atas langit, dan sambaran petir itu terus menerus mengalir ke dalam tubuhnya melalui pedangnya. Seolah-olah petir itu akan menyatu ke dalam tubuhnya.     

Lu Yu terus melesat ke depan; dia ingin mencapai puncak Gunung Suci Wutu secepat mungkin.     

Tidak jauh dari Lu Yu, satu sosok yang diselimuti oleh petir juga melesat ke depan. Kekuatan Petir yang tak berbatas terpancar dari tubuhnya. Dia menerjang ke depan seperti seekor monster legendaris yang mengerikan.     

Dia bukan seorang kultivator manusia; dia adalah keturunan dari Kaisar Iblis yang mahir dalam Hukum Petir.     

Tubuh asli dari sosok itu adalah seekor monster legendaris, yaitu Burung Petir yang sangat kuat. Meskipun saat ini dia berada dalam wujud manusia, namun mulutnya tampak seperti paruh, dan ketika dia melesat menuju puncak gunung suci tersebut, dia langsung membuka mulutnya. Tubuhnya diselimuti oleh Kekuatan Petir yang mengerikan.     

*Boom* Sambaran petir turun dari atas langit dan nyaris mengenainya, tetapi dia sepertinya sama sekali tidak peduli akan hal tersebut. Dia mengeluarkan suara pekikan, dan tiba-tiba, tubuh manusianya kini berubah menjadi seekor monster. Paruhnya yang tajam terbuka lebar, dan setiap bulu di tubuhnya tampak seperti mengandung kilatan petir.     

Ketika dia membuka paruhnya, kilatan petir langsung turun dari atas langit dan masuk ke dalam mulutnya. Dia menelan petir tersebut seperti vitamin.     

Namun meskipun begitu, tubuhnya bergetar hebat, dan pergerakannya ke atas langit melambat.     

Namun, hal itu hanya terjadi untuk beberapa saat; setelah dia melahap petir tersebut, dia terus melesat ke atas.     

Spesies Burung Petir terlahir sebagai Monster Legendaris Elemen Petir. Mereka mampu melahap Hukum Petir secara langsung dan mereka terlahir dengan kekuatan petir.     

Sama seperti beberapa kultivator manusia yang memiliki bakat bawaan untuk mengkultivasi teknik tertentu.     

Selain Lu Yu dan Burung Petir tersebut, beberapa kultivator lainnya juga telah memasuki wilayah Gunung Suci Wutu. Di antara mereka, ada seorang wanita anggun yang pergerakannya sangat cepat dan elegan; dia juga sangat mahir dalam mengerahkan kekuatan petir.     

Orang-orang terus-menerus memasuki Gunung Suci Wutu. Beberapa kultivator dihancurkan dan berjatuhan dari Gunung Suci Wutu, darah mengalir dari mulut mereka. Mereka terlihat sangat menyedihkan.     

Pertempuran-pertempuran lainnya juga terjadi antara beberapa kultivator.     

Cahaya suci yang menyilaukan menyelimuti Ye Futian. Tubuhnya kini berubah menjadi tungku dari Jalur Agung yang mampu membakar semua makhluk hidup di muka bumi. Kekuatan Petir yang mengelilingi sekujur tubuhnya juga ditempa olehnya.     

Pada saat ini, dia juga telah melangkahkan kaki ke Gunung Suci Wutu. Hanya dalam waktu singkat, Divine Thunder berbentuk cawan yang berada di atas langit itu tampaknya telah merasakan sesuatu.     

Tiba-tiba, Divine Thunder itu turun dan langsung melesat ke arahnya.     

Karena banyak orang telah melangkahkan kaki ke Gunung Suci Wutu, Ye Futian bisa melihat Divine Thunder yang tak ada habisnya menghujani para kultivator seolah-olah hari kiamat telah tiba; pemandangan itu tampak sangat mengerikan.     

*Boom* Setelah terdengar sebuah suara yang keras, Hukum Petir yang dahsyat langsung turun dari atas langit. Ye Futian kini bisa merasakan kekuatan dari Jalur Agung yang mengerikan berusaha menghancurkan tubuhnya, dan dia harus menahan semua tekanan ini. Kekuatan penghancur yang mengintimidasi itu hendak menghancurkan tubuhnya menjadi berkeping-keping, dan kekuatan itu masih menyebar di setiap bagian tubuhnya.     

Metode Deed of Thorough Comprehension yang menakjubkan telah dikerahkan hingga tingkat maksimal. Ye Futian mengubah kekuatan petir di dalam tubuhnya sebagai energinya sendiri dan perlahan-lahan menjadi terbiasa dengan kekuatan tersebut.     

Selain Ye Futian, Yu Sheng dan yang lainnya juga berusaha menahan serangan petir tersebut. Ketika suara ledakan terdengar di suatu tempat, mereka semua bisa merasakan guncangan yang mengerikan dan berusaha mempertahankan Kekuatan Petir mereka dengan tubuh kokoh dan kekuatan mereka masing-masing.     

Ketika para kultivator secara bertahap melangkahkan kaki ke Gunung Suci Wutu, kilatan petir yang tak berbatas turun dari badai petir berbentuk cawan yang berada di atas langit. Saat ini semua orang bisa merasakan arti sebenarnya dari kehancuran. Seolah-olah seluruh dunia akan runtuh.     

*Boom* Kekuatan itu turun dari atas langit. Sementara Divine Thunder telah menghasilkan semacam resonansi dengan kekuatan yang mengerikan. Banyak orang merasa pikiran mereka terguncang seolah-olah otak mereka akan meledak. Mereka semua kewalahan oleh kekuatan yang tak tertandingi itu dan merasa bahwa sosok mereka sangatlah lemah.     

Lu Yu, yang berada di posisi tertinggi, mengulurkan kedua tangannya; tiba-tiba, puluhan ribu bilah pedang berdentangan di udara. Semua bilah pedang itu beresonansi dengan Divine Thunder, yang dikerahkan menuju tubuhnya. Pemandangan itu tampak sangat menakjubkan.     

Divine Thunder terus menerus berderak di atas langit dan melahap semua kekuatan petir yang berada di udara.     

Namun, kultivator lainnya kini sedang berpikir bagaimana cara mereka menghindari serangan semengerikan itu. Karena ada begitu banyak kultivator yang berkumpul di Gunung Suci Wutu, mereka bisa saja mati bersama-sama. Satu-satunya solusi yang bisa mereka lakukan adalah menyingkirkan sebagian besar dari mereka dari Gunung Suci Wutu dan melemahkan Kekuatan Petir tersebut.     

Ketika kilatan petir yang tak berbatas itu turun dari atas langit, seorang kultivator di sebelah Ye Futian mengangkat kedua tangannya untuk beresonansi dengan Divine Thunder dan menggabungkan petir itu di telapak tangannya. Namun Divine Thunder itu menghujani mereka tanpa henti. Dia berteriak dan menggerakkan telapak tangannya, kemudian mengerahkan serangan itu pada Ye Futian dan rekan-rekannya.     

Petir di telapak tangannya meledak, mengguncangkan langit dan bumi. Kemudian sambaran petir yang mengerikan itu melesat ke arah Ye Futian dan Xia Qingyuan, serangan itu tiba di hadapan mereka dalam sekejap.     

*Boom* Xia Qingyuan sedang menangkis sambaran petir dari atas langit, dan tidak menyangka akan dihantam oleh petir dari telapak tangan kultivator tersebut, tetapi karena dia sedang menahan Divine Thunder yang turun dari atas langit dan dia memiliki pertahanan di sekeliling tubuhnya, dia tidak terluka parah. Namun meskipun begitu, dia mengerang kesakitan dan tubuhnya gemetar, lalu dia memuntahkan darah.     

Tidak hanya Xia Qingyuan saja, tetapi rekan-rekannya yang lain juga diserang.     

Di atas medan pertempuran, ada banyak kultivator yang berusaha beresonansi dengan Divine Thunder untuk menyerang kultivator lainnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.