Legenda Futian

Lu Yu



Lu Yu

3Ye Futian terus bergerak ke atas selangkah demi selangkah, dan benih petir yang berada di dalam tubuhnya menjadi semakin kuat. Sambaran petir di seluruh penjuru Gunung Suci Wutu kini menyelimuti area yang luas di sekitarnya, dengan menjadikan dirinya sebagai titik pusat.      0

Setiap sambaran petir yang turun dari atas langit tampaknya mampu menghancurkan bumi dan setiap bagian tubuhnya telah ditempa oleh petir. Bahkan pohon kuno di dalam dirinya dikelilingi oleh sambaran petir yang tak terbatas, tetapi pada saat yang bersamaan, pohon itu juga melahap kekuatan petir tersebut.     

"Apakah kekuatan ini berasal dari Jalur Agung?" Ye Futian bertanya pada dirinya sendiri dan bergumam. Tubuhnya berubah menjadi sebuah tungku ketika metode Deed of Thorough Comprehension diaktifkan, yang kemudian menempa Divine Thunder di sekitarnya dan menyatukan sambaran petir itu dengan aura petir di dalam Roh Kehidupannya.     

Itulah makna dari keberadaan Delapan Gunung Suci, yaitu untuk mewariskan ajaran melalui sambaran petir itu sendiri, sehingga memungkinkan orang-orang yang menghadapi sambaran petir itu untuk mengembangkan aura dari Wutu Infernal Thunder di dalam diri mereka masing-masing, yang nantinya akan memungkinkan mereka untuk mengembangkan bakat dalam elemen itu dan membuka jalan bagi mereka untuk berlatih di bawah bimbingan Kaisar Purple Underground.     

Mengembangkan aura melalui sambaran petir adalah sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh pasukan-pasukan besar di Dunia Jalur Supremasi.     

Hal seperti itu adalah sesuatu yang nyaris mustahil terjadi di Dunia Bawah.     

Tubuh Ye Futian memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa. Dengan adanya bantuan dari Roh Kehidupan Pohon Dunia dan metode Deed of Thorough Comprehension, kombinasi keduanya memungkinkan dirinya untuk menyatu dengan sambaran petir di sekitarnya dalam waktu singkat, sehingga menyebabkan semua aura petir di dalam tubuhnya secara perlahan-lahan berubah menjadi aura dari Wutu Infernal Thunder.     

Dengan begitu, dia mampu menahan kekuatan petir yang lebih dahsyat karena dia sudah beradaptasi dengan sambaran petir tersebut.     

Kalau tidak, maka tidak akan ada seorang-pun yang mampu menahan serangan dari kurang lebih 100 sambaran petir.     

Ye Futian terus bergerak ke atas dan menyusul banyak kultivator, dan pada akhirnya, hanya ada tiga orang yang tersisa di depannya.     

Lu Yu, keturunan dari Kaisar Streaking Cloud Sword, lalu sang burung petir, keturunan dari seorang kaisar iblis, dan Zhu Qi, putri dari Kaisar Bambu.     

Burung petir itu terus menerus melahap sambaran petir di sekitarnya. Cahaya petir yang terpancar dari tubuhnya menyelimuti langit dan menyinari area yang luas tersebut. Tatapan matanya tampak sangat tajam dan tertuju pada Lu Yu, yang berada di titik tertinggi, meninggalkannya dan Zhu Qi di bagian belakang.     

Saat ini, bahkan burung petir itu sedang menahan tekanan yang sangat dahsyat.     

Hal yang sama juga dialami oleh Zhu Qi. Tubuhnya bergerak dengan sangat cepat, seperti sebuah ilusi. Tetapi ketika sambaran-sambaran petir itu turun dari atas langit, pergerakannya menjadi terhambat.     

Sementara itu, Ye Futian perlahan-lahan menyusul mereka dari belakang. Langkahnya tampak stabil saat dia mengikuti mereka menuju puncak dari Gunung Suci Wutu.     

Awan petir yang terlihat seperti cawan di atas langit itu bergejolak, sehingga membuat orang-orang yang menyaksikan pemandangan itu merasa seolah-olah hari kiamat telah tiba.     

*Boom* Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari atas langit. Para kultivator yang berada di Gunung Suci Wutu mendongak dan menyaksikan satu sosok mendaki ke puncak gunung, selangkah demi selangkah, sambil membawa sebilah pedang di tangannya. Sosok itu tidak lain adalah Lu Yu.     

"Pergerakannya memang sangat cepat."     

Banyak orang merinding saat menyadari bahwa Lu Yu akan mencapai puncak gunung.     

Sama seperti spekulasi yang dibuat oleh banyak orang—Lu Yu memang menjadi orang pertama yang mencapai puncak Gunung Suci Wutu. Keturunan dari Kaisar Streaking Cloud Sword, yang mampu memanggil petir dengan pedangnya dan sangat mahir dalam teknik petir, memang sosok yang lebih menonjol dari kultivator lainnya.     

Dia tampak seperti seorang dewa pedang. Punggungnya menghadap orang-orang yang berada di bawahnya saat dia berhasil mencapai puncak gunung selangkah demi selangkah.     

*Boom* Namun kilatan petir lainnya menyambar dari atas langit. Pedangnya melayang di atasnya, dan petir itu langsung menghantam pedangnya, yang kemudian ditempa oleh pedang itu sebelum akhirnya mengalir ke dalam tubuhnya.     

Dia mendongak ke atas langit dan mengangkat kakinya, lalu terus bergerak ke atas. Aura pedangnya tampak mengerikan, dan kilatan petir yang tak berbatas berkilauan di pedangnya, sehingga membuat penampilannya tampak gagah seperti satu sosok legendaris.     

"Dia memang sosok nomor satu di antara keturunan dari Kaisar Streaking Cloud Sword. Lu Yu mungkin akan mendapatkan kesempatan untuk belajar di bawah bimbingan Kaisar Purple Underground," beberapa orang bergumam dalam hati. Banyak orang mendapati bahwa mereka sangat lemah saat mereka menyaksikan sosok legendaris yang berada di bawah awan petir tersebut.     

Bukan karena orang-orang itu memandang rendah diri mereka sendiri, tetapi itu adalah sebuah fakta yang telah dibuktikan oleh kekuatan dari orang yang mereka bandingkan dengan diri mereka sendiri.     

Orang-orang yang mampu melawannya mungkin hanya segelintir orang yang berada di bawahnya.     

"Dia sudah berada di puncak gunung"     

Saat ini, Lu Yu mempercepat langkahnya dan mencapai puncak gunung.     

Burung petir itu berkilauan saat bergerak di bawahnya dan tubuhnya dikelilingi oleh kilatan petir yang mengerikan. Sementara Zhu Qi berubah bentuk menjadi ilusi dan terus bergerak ke atas. Banyak tubuh gandanya yang terbuat dari petir kini telah bergabung menjadi satu kesatuan saat dia bergerak sambil menginjak sambaran petir, sehingga membuat penampilannya tampak sangat cantik seperti seorang dewi.     

Ye Futian terus bergerak dengan stabil di belakang mereka, dan dia sudah semakin dekat dengan puncak gunung.     

Sambaran petir kembali turun dari atas langit, tetapi petir itu tidak mampu mengguncang Lu Yu sedikit-pun. Dia menempa semua sambaran petir itu saat dia memandang ke atas langit.     

Pernah ada seseorang yang mampu menahan 900 sambaran petir dan menjadi murid pribadi dari Kaisar Purple Underground, sosoknya dihormati oleh banyak orang dan disebut-sebut sebagai pewaris dari Wutu Infernal Thunder. Orang itu akan menjadi salah satu sosok yang akan mewarisi salah satu dari sembilan petir di Istana Surgawi Violet.     

Namun, Lu Yu tidak berpikiran seperti itu.     

'Siapa yang pertama kali melakukannya' tidak memiliki pengaruh ketika berbicara tentang kultivasi. Apa yang bisa dilakukan oleh orang itu di masa lalu, dia juga bisa melakukannya sekarang.     

Tidak ada seorang-pun yang mampu melawannya.     

Dia percaya bahwa tidak ada satu-pun kultivator yang berada di bawahnya akan mampu menjadi tantangan baginya.     

Empat sambaran petir melesat dari bagian tengah awan petir yang terlihat seperti cawan tersebut. Kemudian Lu Yu mengayunkan tangan kanannya dengan cara yang menakjubkan. Dalam sekejap, pedang yang melayang di atasnya berubah menjadi empat bilah pedang, yang muncul di empat sudut dan menghentikan sambaran petir yang diarahkan padanya.     

*Boom* Sambaran-sambaran petir itu menghantam pedang tersebut, yang pada akhirnya juga menghantam tubuh Lu Yu. Pakaiannya berkibar di udara, dan kilatan petir melesat dengan menakjubkan.     

Kekuatan petir pada empat pedang itu mengalir menuju tubuhnya. Auranya saat ini seperti aura milik sosok legendaris.     

"Lu Yu mampu menghentikan semua sambaran petir itu dan melahap kekuatan petir milik orang lain." Banyak orang tampak terkejut saat menyaksikan apa yang dilakukan oleh Lu Yu. Itu adalah bukti dari kepercayaan diri yang dia miliki terhadap kemampuannya. Seolah-olah dia mampu menghadapi semua Divine Thunder itu seorang diri. Dia adalah sosok yang istimewa, dan tidak ada seorang-pun yang bisa dibandingkan dengannya.     

"Kalian semua bisa berhenti sekarang." Lu Yu memandang ke bawah dan melanjutkan kata-katanya, "Gunung Suci Wutu telah dibuka hari ini, dan aku berniat untuk memecahkan rekor yang dibuat di masa lalu. Aku akan menahan 1.000 sambaran petir, dan kalian semua bisa berlatih dimana-pun tempat kalian berada saat ini. Seharusnya tidak menjadi masalah bagi kalian untuk bergabung dan berlatih di Sekte Purple Underworld."     

Dia tahu bahwa semua orang ingin mencapai puncak dan berdiri di puncak Gunung Suci Wutu, lalu menghadapi sambaran petir di atas sana, yang memungkinkan mereka untuk menjadi sosok yang dihormati oleh semua orang.     

Tetapi dia menganggap bahwa puncak Gunung Suci Wutu hanya bisa ditempati oleh satu orang, jika tidak, maka posisi itu akan terlihat kurang sempurna.     

Dia tidak punya niat untuk menganggap siapa-pun yang datang ke Gunung Suci Wutu sebagai saingannya. Saingannya adalah orang-orang yang berada di luar sana. Namun, dia bersaing dengan mereka melintasi ruang dan waktu karena mereka bukan dari generasi yang sama.     

"Sombong sekali." Burung petir itu berbicara dengan suara manusia, "Aku juga ingin mencapai puncak gunung dan mencoba menghadapi 1.000 sambaran petir. Bagaimana kalau kau saja yang mundur?"     

Burung itu terus bergerak ke atas begitu dia selesai berbicara. Burung petir raksasa itu memancarkan sinar-sinar petir yang mengerikan dari tubuhnya yang berukuran sangat besar.     

Lu Yu memandangnya dengan tatapan datar dan tidak berkomentar apa-apa. Kemudian dia menunjuk ke arah pedang yang melayang di udara.     

Pedang itu berdentang dengan keras di bawah sambaran petir.     

*Boom, Boom, Boom* Sambaran petir kembali turun dari atas langit seolah-olah pedang itu menuntun pergerakan mereka. Seolah-olah Lu Yu mengendalikan sambaran petir itu dengan pedangnya. Pada saat itu aura petir di area yang luas dari Gunung Suci Wutu terus menerus menerjang ke arah pedang tersebut. Seberkas kilatan pedang yang mengerikan berkilauan di sekelilingnya. Pemandangan itu tampak sangat mengerikan.     

"Satu bilah pedang akan mengendalikan awan petir tersebut," Lu Yu—keturunan dari Kaisar Streaking Cloud Sword—bergumam. Suaranya yang terdengar sangat mengintimidasi dan tajam itu bergema di udara.     

Namun, awan-awan petir itu memang bergerak saat pedang itu terhunus.     

Kemudian sebilah pedang turun dari atas langit. Deretan awan ikut bergerak saat pedang itu melesat melintasi area di sekelilingnya, menembus langit dan tiba tepat di hadapan tubuh dari burung petir tersebut.     

Burung petir itu memekik dengan keras, dan kini dia telah kembali ke wujud aslinya; tubuhnya berukuran sangat besar. Tubuh raksasa itu telah mengumpulkan aura petir yang tak berbatas, dan dia mengeluarkan sambaran petir dari paruhnya. Aura petir tak berbatas yang telah dia lahap sebelumnya kini telah berubah menjadi 81 sinar petir dalam waktu singkat dan mengoyak ruang hampa dengan cara yang mengerikan.     

Dua serangan itu bertabrakan di puncak Gunung Suci Wutu. Kilatan cahaya yang dihasilkan tampak begitu menyilaukan sehingga banyak orang merasa kesulitan untuk tetap membuka mata mereka.     

81 sinar petir itu tampaknya telah berubah menjadi 81 burung petir, dan mengeluarkan pekikan yang menggema di seluruh langit. Namun, lawannya masih menggunakan sebilah pedang untuk melancarkan serangan balasan.     

Pedang yang mampu mengendalikan awan petir itu mengoyak serangan-serangan yang diarahkan padanya, kemudian terus bergerak menuju tubuh burung petir tersebut.     

Burung petir itu mengeluarkan suara pekikan yang keras, dan tubuhnya yang berukuran besar menerjang ke depan. Sementara sayap raksasanya memancarkan kilatan petir yang mengerikan, dimana kilatan petir itu lebih tajam daripada bilah pedang saat dikerahkan menuju sosok yang berada di puncak gunung.     

Lu Yu mendengus dan mengarahkan jarinya ke arah langit. Sembilan pedang muncul dalam sekejap, dan tampaknya kekuatan mereka sembilan kali lebih besar dari sebelumnya.     

Sembilan sinar cahaya suci melesat ke bawah dan mengoyak serangan-serangan yang dilancarkan oleh lawannya, hingga menembus langit dan langsung bergerak menuju burung petir tersebut.     

*Boom* Tidak lama kemudian terdengar suara gemuruh yang keras, dan aura pedang itu menembus tubuhnya yang berukuran besar. Darah mengalir dari tubuhnya, dan buruk petir itu terhempas hingga menabrak dinding gunung. Kedua matanya yang berukuran besar menatap tajam ke arah bilah-bilah pedang yang berada di atas langit. Sembilan pedang itu tetap melayang di udara dan tidak menghujani targetnya. Kalau tidak, maka burung petir itu mungkin akan mengalami nasib yang lebih buruk.     

"Terima kasih," ujar burung petir itu dengan suara manusia. Meskipun lawannya telah melukainya, namun dia tetap berterima kasih pada lawannya karena telah menunjukkan belas kasihan. Dia harus menerima kenyataan bahwa dia telah dikalahkan.     

Nama Lu Yu telah dikenal di seluruh penjuru wilayah tersebut, dan kemampuannya memang sesuai dengan reputasinya, sehingga membuktikan bahwa kekuatannya memang tak ada duanya.     

"Bagaimana dengan kalian?" Lu Yu memandang mereka yang terus bergerak ke atas. Orang-orang yang sudah mendekati puncak gunung adalah Zhu Qi—putri dari Kaisar Bambu—dan Ye Futian. Maka dari itu, orang-orang dapat berasumsi bahwa dia sedang berbicara dengan mereka berdua.     

Tatapan mata Zhu Qi tertuju pada Lu Yu, yang berada di atas langit. Meskipun dia memang sangat percaya diri dengan kekuatannya, namun kekuatan pedang yang ditampilkan oleh Lu Yu sebelumnya membuatnya sadar bahwa dia tetap tidak bisa mengalahkannya. Jika Lu Yu mengerahkan pedang-pedangnya, dia tidak tahu bagaimana caranya menahan serangan tersebut.     

Bahkan jika dia berhasil menghentikan bilah-bilah pedang tersebut, dia tetap akan terluka.     

Lu Yu mampu mengendalikan petir dengan pedangnya, dan kemampuan itu akan menjadikannya sebagai sosok terkuat di tempat tersebut.     

"Kita akan melihat berapa banyak sambaran petir yang bisa kau terima," ujar Zhu Qi. Sudah jelas dia memilih untuk menyerah. Dia tetap berada di tempatnya dan berlatih.     

Lu Yu mengangguk pelan padanya. Seluruh penjuru dunia akan segera menyaksikannya menghadapi sambaran petir, dan dia akan memecahkan rekor sebelumnya.     

Tujuan utamanya adalah untuk menaklukkan 1.000 sambaran petir.     

"Kekuatannya memang sangat luar biasa."     

"Tampaknya dia adalah sosok yang tak terkalahkan."     

Banyak orang yang mendaki gunung itu tampak kagum. Burung petir itu telah dikalahkan, dan Zhu Qi memilih untuk menyerah. Mereka semua memiliki reputasi yang sama sebelumnya, dan mereka semua sangat terkenal. Namun, pada saat ini, dapat terlihat dengan jelas siapa di antara mereka yang terbukti lebih unggul.     

Lu Yu adalah sosok yang melampaui kemampuan semua orang, dan tidak ada seorang-pun yang mampu menggoyahkannya.     

Saat ini semua orang hanya perlu duduk di tempat masing-masing dan menyaksikan berapa banyak sambaran petir yang bisa dia terima untuk melihat apakah dia mampu memecahkan rekor yang dibuat oleh kultivator jenius itu.     

Ekspresi Lu Yu tampak tenang dan fokus, bersiap-siap untuk menerima sambaran petir dari Jalur Agung. Namun, tepat ketika dia hendak memalingkan muka, dia mendapati satu sosok yang terus bergerak ke atas, sehingga membuat dia mengerutkan keningnya.     

Dia telah membuat pernyataan dan telah menunjukkan belas kasihan, namun tampaknya masih ada seseorang yang menolak kebaikannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.