Legenda Futian

Wilayah Barat dari Dunia Heavenly Mandate



Wilayah Barat dari Dunia Heavenly Mandate

3Saat ini banyak orang menatap ke arah Ye Futian, yang berdiri di tempatnya sambil memunggungi mereka; suasana di tempat ini menjadi sedikit suram.      0

Nama yang baru saja dia sebutkan pasti adalah sosok penting baginya.     

Tetapi mengapa dia berpikir bahwa sosok itu akan berkultivasi di Brahma's Pure Sky?     

Tiba-tiba, Ye Futian menertawakan dirinya sendiri dengan cara yang menyedihkan. Mungkin secercah harapan itu hanyalah ilusi yang dia ciptakan sendiri.     

Apakah mungkin bagi Jieyu untuk selamat dari perang suci yang terjadi di Istana Holy Zhi kala itu?     

Jika Xia Qingyuan tidak memberitahu informasi ini padanya, mungkin dia benar-benar telah kehilangan harapan.     

Dengan berpegang teguh pada harapan itu, dia datang jauh-jauh ke Dunia Heavenly Mandate. Namun, sekarang tampaknya itu hanyalah ilusinya belaka.     

Bahkan jika roh Jieyu belum menghilang, mengapa pemimpin dari Brahma's Pure Sky di Dunia Heavenly Mandat harus repot-repot membantunya?     

Baginya, orang-orang di Dunia Bawah tidak lebih dari kawanan semut yang tidak penting.     

Ye Futian berbalik dan berjalan ke posisinya semula. Xia Qingyuan menatap wajahnya dan mengikutinya dari belakang tanpa mengatakan sepatah kata-pun.     

Meskipun dia berusaha menghibur Ye Futian, dia juga beranggapan bahwa Hua Jieyu telah meninggal dunia setelah mendengar jawaban sang Dewi dari Brahma's Pure Sky. Harapan yang dipegang teguh oleh Ye Futian selama beberapa tahun terakhir kini telah hancur; sehingga dia pasti merasa sangat sedih.     

Hatinya kini dipenuhi dengan keputusasaan, tanpa ada ruang untuk kebahagiaan.     

Yu Sheng, Ye Wuchen dan rekan-rekannya yang lain memandang ke arah Ye Futian. Mereka mengetahui seperti apa hubungan antara Ye Futian dan Hua Jieyu. Mereka selalu bersama sejak mereka datang dari Kota Qingzhou hingga Hua Jieyu kehilangan nyawanya dalam perang suci di Istana Holy Zhi. Semua harapan yang mereka miliki kini telah hancur; mereka semua bisa memahami bagaimana perasaan Ye Futian saat ini.     

"Ayo kita pergi," ujar Ye Futian dengan suara pelan. Tidak lama kemudian, dia berjalan menjauh.     

Rekan-rekannya mengangguk dan mengikutinya tanpa mengucapkan sepatah kata-pun.     

Hanya waktu yang bisa menyembuhkan luka di hati mereka.     

Kerumunan orang tanpa sadar memberi jalan pada mereka. Setelah melampaui batasan dari Gunung Suci Wutu, Ye Futian kini mendapatkan rasa hormat dari para kultivator yang datang untuk menghadiri acara hari ini.     

Sangat disayangkan bahwa dia telah melewatkan kesempatan langka untuk bergabung dengan Sekte Purple Underworld, bahkan dia juga menolak undangan dari Istana Surgawi Violet, mungkin dia mengambil keputusan itu karena masalah yang menimpa kakak seniornya, Gu Dongliu.     

Meskipun Ye Futian memiliki bakat yang luar biasa dalam Hukum Petir, namun sekarang dia sudah tidak bisa menggunakannya. Dia mengatakan bahwa Hukum Petir bukanlah spesialisasinya, dan orang-orang dari Istana Surgawi Violet mengatakan bahwa mereka tidak ingin melihatnya menggunakan Hukum Petir di masa depan. Dia telah mewarisi Hukum Petir dari mereka tetapi dia dilarang menggunakannya.     

Masa depan Ye Futian dalam teknik petir mungkin telah hancur, dan dia mungkin nyaris tidak mendapatkan apa-pun dari Istana Surgawi Violet semenjak dia menyinggung pasukan besar tersebut.     

Orang-orang tidak akan mengasihani Ye Futian jika dia hanya memiliki kemampuan yang biasa-biasa saja. Mereka mengasihaninya karena dia telah memecahkan rekor dan memiliki kesempatan untuk bergabung dengan pasukan besar, tetapi dia melewatkan kesempatan tersebut.     

Dia melewatkan kesempatan untuk bergabung dengan Istana Surgawi Violet karena hubungan antara tempat itu dengan Gu Dongliu. Karena masalah terkait Gu Dongliu masih belum terselesaikan, maka pasukan besar lainnya juga tidak akan merekrutnya sebagai murid.     

Maka dari itu, Ye Futian hanya bisa berkultivasi dengan mengandalkan kemampuannya sendiri.     

Setelah Ye Futian pergi, kerumunan orang juga membubarkan diri secara bertahap.     

Hari ini, Gunung Suci Wutu bukanlah satu-satunya tempat dimana Divine Thunder turun dari atas langit. Masing-masing gunung dari Delapan Gunung Suci di wilayah Istana Surgawi Violet dari Dunia Heavenly Mandate juga menyelenggarakan acara yang sama. Banyak kultivator berbakat yang tampil dengan sangat baik di Delapan Gunung Suci. Di antara mereka, terdapat kultivator selain Ye Futian yang telah memecahkan rekor dari sebuah gunung suci dan menjadi murid dari seorang Renhuang. Banyak peluang terhampar di hadapannya.     

Jika dibandingkan dengannya, Ye Futian dari Gunung Suci Wutu terlihat semakin menyedihkan.     

Namun, kemunculan Gu Tianxing telah mencuri perhatian semua orang yang berpartisipasi dalam proses seleksi Hukum Petir di Delapan Gunung Suci. Saat ini topik pembicaraan di Dunia Heavenly Mandate didominasi oleh Gu Dongliu dan Gu Tianxing.     

Apakah sosok yang muncul pada hari itu benar-benar Gu Tianxing?     

Apakah dia masih hidup, atau sosok itu hanyalah sisa-sisa rohnya yang masih tertinggal di dunia ini?     

Kemunculan Gu Tianxing langsung mengintimidasi para Renhuang dari pasukan-pasukan besar di Dunia Heavenly Mandate; auranya yang tak tertandingi dikagumi oleh banyak orang.     

Banyak orang berharap dia masih hidup sehingga mereka dapat memiliki kesempatan untuk menyaksikan sosok seperti apa Gu Tianxing sebenarnya.     

Gu Dongliu juga menjadi topik pembicaraan oleh orang-orang. Dia disebut-sebut sebagai keturunan terakhir dari Klan Gu dan dia telah dikirim ke Dunia Bawah untuk berkultivasi sejak usia dini. Bahkan Roh Kehidupannya disegel oleh sebuah kekuatan yang dahsyat, sehingga menghambat potensi yang dia miliki. Dia tidak mengetahui asal usulnya sampai dia ditangkap oleh orang-orang dari Sekte Purple Underworld.     

Sekarang, ada beberapa orang di Dunia Heavenly Mandate yang berspekulasi bahwa Gu Dongliu adalah cucu dari Gu Tianxing, atau lebih tepatnya putra dari Gu Jiangnan.     

Jika memang benar demikian, maka banyak orang akan merasa gelisah, terutama dua pasukan ini, yaitu Dinasti Heavenly Mandate dan Istana Surgawi Violet. Kala itu, mereka memiliki peran besar dalam melenyapkan Klan Gu.     

Dinasti Heavenly Mandate dan Klan Gu adalah musuh bebuyutan. Kala itu, mereka membunuh Gu Jiangnan serta istrinya dan menerobos Celestial Gate of Vast Heaven untuk membunuh Gu Tianxing, tetapi sosok itu telah membunuh mantan kaisar dan putra mahkota dari Dinasti Heavenly Mandate. Ayah dan putra kesayangan sang Kaisar dari Dinasti Heavenly Mandate tewas terbunuh di tangan Gu Tianxing; tidak ada yang bisa menyelesaikan konflik di antara mereka selain pertumpahan darah lainnya.     

Tidak lama kemudian, sebuah pesan tersebar di Dunia Heavenly Mandate. Pada hari itu, Gu Tianxing telah muncul dan membawa Gu Dongliu pergi. Orang-orang dari Istana Surgawi Violet dan Dinasti Heavenly Mandate mengikuti mereka dan mendapati bahwa Gu Tianxing dan Gu Dongliu pergi ke wilayah barat dari perbatasan Dunia Heavenly Mandate.     

Berita itu menyebabkan kegemparan lainnya di Dunia Heavenly Mandate.     

Di sebelah barat perbatasan dari Dunia Heavenly Mandate, wilayah itu bukan menjadi milik salah satu dari lima pasukan terkuat.     

Beberapa tahun yang lalu, perang terus menerus terjadi di Dunia Heavenly Mandate, terutama perang antar ras yang saling membunuh satu sama lain secara brutal.     

Kala itu, mayat berserakan dimana-mana selama pertempuran antara Kaisar Iblis dari Dunia Iblis dan sang Kaisar dari Dunia Heavenly Mandate berlangsung. Banyak mayat yang dibiarkan begitu saja di Dunia Heavenly Mandate hingga akhirnya dunia dipersatukan dan Kaisar Qing mendapat gelar sebagai Kaisar Iblis dan disembah oleh para iblis. Sejak saat itu, situasinya entah bagaimana cukup membaik bagi umat manusia dan ras iblis untuk hidup berdampingan di dunia ini.     

Meskipun begitu, perselisihan antar ras masih terjadi dimana-mana.     

Dunia Heavenly Mandate juga memiliki wilayah perbatasan dari area lainnya, dimana wilayah perbatasan ditetapkan oleh sebuah batu pembatas. Wilayah barat dari batu pembatas merupakan markas dari pasukan utama di Dunia Iblis. Manusia juga bisa pergi kesana untuk berkultivasi, tetapi para bangsawan dari ras manusia tidak diizinkan masuk, karena para iblis tidak akan bertanggung jawab atas kematian maupun luka-luka yang mereka alami.     

Demikian pula, sisi lainnya adalah wilayah dari ras manusia.     

Selama bertahun-tahun, kedua belah pihak telah saling menyusup ke wilayah satu sama lain hingga batasan tertentu, tetapi masing-masing pihak tidak akan ikut campur dalam keputusan yang dibuat oleh pihak yang berlawanan. Para kultivator iblis berkultivasi di sisi timur, sementara banyak kultivator manusia memasuki wilayah barat. Namun, kultivator tingkat Renhuang biasanya tidak berani memasuki wilayah dari ras lain karena tindakan itu sangat berisiko.     

Terutama setelah Kaisar Ye Qing meninggal dunia.     

Para kultivator tingkat Renhuang harus sangat berhati-hati saat membuat keputusan untuk memasuki wilayah barat karena mereka mungkin tidak dapat keluar dari wilayah tersebut.     

Para kultivator manusia menyebut wilayah di sebelah barat batu pembatas dari Dunia Heavenly Mandate sebagai sebuah tempat yang penuh kekacauan; wilayah itu berupa dataran tandus dimana berbagai macam iblis, hantu, monster, dan makhluk spiritual berada di sana.     

Ditambah lagi, tempat itu adalah medan perang utama dari perang yang terjadi kala itu. Dengan adanya banyak reruntuhan kuno dan kuburan massal, tempat itu menyimpan lebih banyak misteri daripada wilayah dimana ras manusia berada.     

Karena hal inilah, meskipun ada lebih banyak kekacauan di sana, para kultivator yang tak terhitung jumlahnya masih pergi ke sana untuk berkultivasi dan berusaha melewati rintangan meskipun ada begitu banyak kekacauan yang terus menerus terjadi. Suasana kultivasi yang begitu kompleks bisa membuat mereka menjadi semakin kuat.     

Saat ini, Gu Dongliu telah menghilang di wilayah barat dari batu pembatas Dunia Heavenly Mandate, yang membuatnya sulit untuk dikejar dan bisa saja membunuh para Renhuang dari Dinasti Heavenly Mandate dan Istana Surgawi Violet.     

Begitu berita ini tersebar, rumor mengatakan bahwa pasukan-pasukan besar mulai mengirimkan generasi muda mereka ke sana untuk menyelidiki tentang Gu Tianxing dan Gu Dongliu; Dinasti Heavenly Mandate, Istana Surgawi Violet, dan Celestial Gate of Vast Heaven menaruh perhatian yang luar biasa terhadap masalah ini.     

Baik itu nasib Gu Tianxing maupun masa depan Gu Dongliu akan sangat memengaruhi situasi di Dunia Heavenly Mandate secara keseluruhan.     

Selama konflik yang terjadi di masa lalu antara ras manusia dan ras iblis berlangsung, kedua belah pihak telah melakukan genjatan senjata. Para kultivator tingkat Renhuang biasanya tidak bisa berurusan dengan kultivator-kultivator di tingkat Plane yang relatif rendah. Karena itulah, hanya para kultivator yang tingkat Plane-nya di bawah Renhuang yang akan dikerahkan kali ini.     

Ketika berita itu menyebar, para kultivator dari semua pasukan di Dunia Heavenly Mandate mulai mengambil tindakan. Beberapa orang mulai bergerak menuju wilayah barat dari batu pembatas Dunia Heavenly Mandate, yang merupakan wilayah dari Dunia Iblis.     

Ye Futian juga mendengar tentang berita tersebut. Tampaknya Kakak Ketiga telah pergi dengan selamat, tetapi Dinasti Heavenly Mandate dan Istana Surgawi Violet masih tidak rela membiarkannya pergi begitu saja. Jika mereka mengetahui dimana Kakak Ketiga berada, mereka mungkin telah mengerahkan sosok-sosok terkuat yang mereka miliki.     

Akhir-akhir ini, dia juga telah mengumpulkan informasi tentang wilayah iblis dari Dunia Heavenly Mandate. Meskipun ras manusia dan ras iblis kini bisa berkultivasi bersama-sama, namun akan selalu ada perselisihan di antara mereka. Dunia Kaisar Merak Iblis adalah sebuah kasus yang sangat istimewa di Wilayah Naga Merah.     

…     

Saat ini, mereka berada di suatu tempat yang jauh dari Dunia Heavenly Mandate: Dunia Kaisar Merak Iblis.     

Di dalam sebuah istana kekaisaran iblis yang agung, seorang wanita yang tak tertandingi berdiri di sana. Di depannya terdapat seekor monster iblis yang tampak sangat mengintimidasi dengan bulu-bulu berwarna hitam dan emas. Tatapan matanya terlihat tajam, dan tubuhnya diselimuti oleh aura iblis.     

"Ayahku mengatakan bahwa zona iblis di Dunia Heavenly Mandate adalah salah satu tempat berkumpulnya iblis di antara Tiga Ribu Dunia dari Jalur Agung. Jika dibandingkan dengan Dunia Naga Merah, sosok-sosok terkemuka dari klan iblis lebih bersedia untuk pergi kesana ketika mereka memiliki kekuatan yang mumpuni," ujar Kong Xuan, tatapan matanya tertuju pada monster iblis yang berada di depannya. "Apakah kau ingin pergi ke Dunia Heavenly Mandate?"     

"Saya telah berkultivasi di sini selama bertahun-tahun. Saat ini saya benar-benar merindukan tuanku. Yang Mulia, apakah anda bersedia menyampaikan permintaan saya pada sang Kaisar? Akan lebih baik jika Yang Mulia juga bisa pergi bersama saya. Tuanku pasti juga sangat merindukan anda," ujar Elang Angin Hitam sambil memohon. Kong Xuan memandangnya dengan tatapan datar. Dia masih ingat apa yang telah dilakukan pria itu padanya kala itu. Dia berharap bisa membunuhnya di Dunia Kosong.     

Namun, dia memang ingin pergi ke suatu tempat seperti Dunia Heavenly Mandate. Bagaimana rasanya bisa melihat begitu banyak klan iblis berkumpul di satu tempat yang sama?     

Ye Futian pergi kesana bersama Chi Shang, pangeran dari Dunia Naga Merah. Sementara dia tidak berkultivasi di Istana Regional maupun terdaftar dalam Peringkat Raja Regional, jadi dia tidak diundang untuk bepergian bersama mereka.     

Sekarang, dia benar-benar ingin pergi kesana dan menjelajah.     

Saat memikirkan Ye Futian, dia berpikir dalam hati, "Apakah kemampuan pria itu telah begitu jauh melampauinya?"     

Jika dia memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya lagi di masa depan, dia tidak ingin diejek dan dihina olehnya.     

Dengan berpegang teguh pada tekad ini, Kong Xuan berkata, "Aku akan bertanya pada ayahku."     

"Saya bisa melihat bahwa Yang Mulia juga merindukan tuanku," ujar Elang Angin Hitam. Cara bicaranya sama sekali tidak berubah; dia selalu memancing orang lain untuk memberinya pelajaran.     

Pancaran aura mulai mengalir di sekitar tubuh Kong Xuan saat dia menatap ke arah Elang Angin Hitam.     

"Tidak, justru tuanku-lah yang membutuhkan bantuan dari Yang Mulia. Karena bagaimanapun juga, saat ini dia berada di wilayah dari klan iblis," ujar Elang Angin Hitam, yang langsung mengubah nada bicaranya. Kong Xuan telah terbiasa dengan ketidaksopanan burung br*ngsek ini; dia memilih untuk mengabaikannya dan berbalik, lalu berjalan menuju aula istana.     

Karena dia ingin pergi ke suatu tempat yang jauh seperti Dunia Heavenly Mandate, maka hal yang bisa dia lakukan adalah meminta bantuan dari ayahnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.