Legenda Futian

Menaklukkan Matriks



Menaklukkan Matriks

1Orang-orang dari Istana Surgawi Violet memandang ke bawah, tepatnya ke arah Ye Futian, yang berada di udara.     3

Pada saat Ye Futian menolak undangan dari Kaisar Purple Underground dan Istana Surgawi Violet secara berturut-turut, semua orang mengira bahwa tindakan itu dilakukannya karena Gu Dongliu.     

Sekarang tampaknya ada alasan lain dibalik keputusan tersebut.     

Dia juga sangat percaya diri dengan bakatnya sendiri. Dia tidak berpikiran bahwa Sekte Purple Underworld dapat mengajarinya tentang sesuatu, jadi dia tidak tertarik untuk berkultivasi di bawah bimbingan dari Kaisar Purple Underground     

Di antara jenis aura yang ditunjukkan oleh Ye Futian dalam pertempuran, aura petir hanyalah salah satunya. Ada juga beberapa kekuatan dari Jalur Agung yang berbeda-beda; spesialisasinya tidak hanya sebatas kekuatan petir.     

Dia memasuki Gunung Suci Wutu dan memecahkan rekor Divine Thunder bertujuan untuk bertemu dengan Kaisar Purple Underground dan memohon pembebasan kakak seniornya, Gu Dongliu.     

Dia sama sekali tidak tertarik dalam mengkultivasi Hukum Petir.     

"Ketika Delapan Gunung Suci dibuka untuk umum, rekor dari dua gunung telah dipecahkan. Maka dari itu, mari kita berikan dua orang itu kesempatan untuk bertarung," ujar sang kultivator dari Istana Surgawi Violet. Bahkan pada situasi seperti ini, Istana Surgawi Violet masih menjunjung tinggi harga dirinya. Sebagai salah satu pasukan terkuat di Dunia Heavenly Mandate, bertarung melawan Ye Futian bukanlah suatu hal yang luar biasa bahkan jika mereka keluar sebagai pemenangnya.     

Bagaimanapun juga, mereka adalah murid-murid yang berkultivasi di Istana Surgawi Violet.     

Saat suara itu terdengar, banyak orang memandang ke arah Klan Pembantai-dewa sebelum pandangan mereka beralih pada Wang Chao, yang telah bergabung dengan Klan Pembantai-dewa.     

Pria ini sangat berbakat, dan kemampuan bertarungnya juga tidak kalah hebat dari Ye Futian.     

Apa yang akan terjadi jika kedua pemecah rekor ini bertarung?     

"Aku datang kemari hari ini untuk mendapatkan berita mengenai Gu Tianxing, dan aku yakin kalian semua juga datang kemari untuk tujuan yang sama. Sekarang, apa-apaan ini?" Suara lainnya terdengar saat sekelompok wanita cantik bergerak ke depan dengan jubah mereka yang berkibar di udara, penampilan mereka tampak menakjubkan.     

Wanita yang baru saja berbicara adalah seorang maiden [1][1] di bawah perintah sang Dewi Jiutian. Dia memandang ke arah Ye Futian dan berkata, "Aku tahu bahwa kau terlibat konflik dengan Delapan Sekte Ortodoksi Hukum Petir, tetapi mengapa kau repot-repot memancing konflik jika kau datang kemari karena alasan yang sama seperti orang lain? Bukankah akan lebih baik jika kau menaklukkan matriks atau pergi ke Arena Celestial Demon untuk mengajukan tantangan?"     

Maiden ini, yang berasal dari Brahma's Pure Sky, menyadari bahwa Ye Futian adalah seorang petarung yang luar biasa, dimana dia memiliki kekuatan yang mumpuni untuk mengalahkan para kultivator dari Delapan Sekte Ortodoksi yang kekuatannya setara dengan sang Putra Mahkota Iblis, Zhu Yan.     

Dia dan Wang Chao, dua orang yang telah memecahkan rekor dari Gunung Suci, mungkin akan mampu menaklukkan matriks iblis di Arena Celestial Demon jika mereka bekerja sama dengan para kultivator yang dikirimkan oleh pasukan-pasukan besar lainnya. Bahkan mereka mungkin bisa mengalahkan Zhu Yan.     

Ye Futian memandang maiden yang baru saja berbicara. Sama seperti Istana Surgawi, Brahma's Pure Sky merupakan salah satu pasukan terkuat di Dunia Heavenly Mandate. Anggota mereka memiliki temperamen yang tidak biasa, seolah-olah para maiden ini berasal dari dunia lain.     

Sampai hari ini, mereka masih bersikap sombong seperti Istana Surgawi Violet, yang tidak mau menodai reputasi mereka. Mungkin mereka berpikir bahwa, sebagai maiden dari pasukan terkuat di Dunia Heavenly Mandate, bertarung melawan monster-monster iblis dari Kota Celestial Demon merupakan sebuah tindakan yang tidak terhormat.     

Kesombongan itu sudah menjadi sifat bawaan mereka; hal itu juga sudah sering ditemui pada pasukan-pasukan terkuat di Dunia Heavenly Mandate.     

Meskipun dia telah mengalahkan beberapa murid dari Delapan Sekte Ortodoksi, baik Istana Surgawi Violet maupun Brahma's Pure Sky percaya bahwa dia jauh lebih cocok untuk menantang Arena Celestial Demon.     

"Meskipun aku berhasil menaklukkan matriks tersebut, apa untungnya bagimu?" ujar Ye Futian. Dari nada suara sang maiden, dia seolah-olah mengatakan bahwa menaklukkan matriks itu harus disaksikan oleh semua orang.     

"Terlebih lagi, kau mengatakan bahwa aku adalah orang yang memancing konflik ini?" Ye Futian balik bertanya.     

Maiden dari Brahma's Pure Sky itu mengerutkan keningnya, sambil memandang ke arah Ye Futian.     

Elang Angin Hitam berjalan ke depan, lalu dia menatap ke arah Ye Futian yang berada di udara, dan bertanya, "Bos, siapa identitas dari peri-peri ini, yang tampak begitu glamor dan mempesona seperti dewi-dewi dari langit?"     

Ye Futian menatapnya; apa yang sedang dipikirkan oleh elang ini?     

Semua orang memandangnya dengan tatapan mengejek. Hewan tunggangan ini menganggap bahwa dia adalah sosok yang luar biasa, tetapi pada kenyataannya dia hanya bisa merayu.     

"Mereka adalah para kultivator dari Brahma's Pure Sky," jawab Ye Futian.     

"Oh," Elang Angin Hitam menanggapi. "Brahma's Pure Sky pasti adalah pasukan yang sangat kuat, sesuai dengan status yang dimiliki oleh tuanku."     

Dia memandang para peri dari Brahma's Pure Sky dan berkata, "Akhir-akhir ini, tuanku membutuhkan beberapa pelayan. Apakah ada di antara kalian yang bersedia bekerja untuknya? Tuanku pasti akan memperlakukan kalian dengan baik."     

Semua orang memandang Elang Angin Hitam dengan terkejut, dan untuk sesaat, banyak orang tidak bisa bereaksi.     

Apakah dia pikir para peri dari Brahma's Pure Sky bersedia bekerja dengan Ye Futian sebagai pelayannya?     

Apakah b*jingan ini sudah gila?     

Tidak ada satu-pun kultivator di Dunia Heavenly Mandate yang berani mengajukan usulan pada peri-peri dari Brahma's Pure Sky untuk bekerja sebagai pelayan, terutama ketika ada maiden tingkat Saint di antara mereka.     

Kong Xuan juga memandang Elang Angin Hitam di depannya dengan tenang, situasi ini sudah tidak asing baginya.     

Di masa lalu, dia pernah mengamuk akibat b*jingan ini sehingga Ye Futian mengambil kesempatan untuk mengendalikan monster-monster iblis di sekitarnya. Karena hal tersebut, Ye Futian memperoleh kemampuan untuk mengatur jalannya Pertempuran Dunia Kosong.     

Sekarang, dia sangat ingin menghajar b*jingan itu.     

Para kultivator dari Dinasti Heavenly Mandate tertawa terbahak-bahak. Bahkan para bangsawan dari Dinasti Heavenly Mandate hanya bisa berfantasi tentang para maiden dari Brahma's Pure Sky yang bekerja sebagai pelayan mereka.     

Namun monster bodoh ini berani membicarakannya secara terang-terangan.     

Hal ini tampaknya menarik minat dari Zhu Yan. Ye Futian dan hewan tunggangannya ini sangat menarik.     

Benar-benar menarik...     

Ekspresi para maiden dari Brahma's Pure Sky berubah, tetapi beberapa dari mereka tetap terlihat tenang.     

Seorang maiden memandang ke arah Elang Angin Hitam dengan tenang dan tersenyum, "Bahkan jika kami bersedia menjadi pelayannya, sebaiknya kau bertanya pada tuanmu apakah itu adalah hal yang dia inginkan."     

"Jika kalian bersedia, maka aku akan mempertimbangkannya," ujar Ye Futian dengan tenang.     

Banyak orang kini memandang ke arah Ye Futian; pria ini pasti menginginkannya!     

"Oh ya?" Seorang maiden berkata sambil tersenyum, "Sepertinya kau tidak akan bisa memperkerjakan kami."     

Dengan mengatakan "Brahma's Pure Sky" saja sudah cukup untuk membuat sebagian besar kultivator di Dunia Heavenly Mandate merinding.     

Sementara saat ini dia meminta para maiden dari Brahma's Pure Sky untuk menjadi pelayannya? Dia sudah gila.     

"Entah aku bisa melakukannya atau tidak, kita akan mengetahuinya begitu aku mencobanya," jawab Ye Futian sebelum dia berbalik. Setelah perbincangan itu berakhir, dia berjalan menuju Arena Celestial Demon.     

Dia akan meraih apa yang tidak bisa dilakukan oleh Delapan Sekte Ortodoksi Hukum Petir.     

Ye Futian mendarat di atas Arena Celestial Demon dan menatap ke arah langit. Zhu Yan memandang Ye Futian dengan terkejut.     

Ketika Ye Futian menemuinya bersama Pemimpin Istana Verdant Gazelle sebelumnya, dia mengira bahwa Ye Futian hanya ingin mendapatkan informasi melalui hubungan di antara mereka. Namun pada saat ini, tampaknya Ye Futian bukanlah sosok yang dia bayangkan.     

Dia sudah berjanji pada Pemimpin Istana Verdant Gazelle bahwa setelah masalah ini terselesaikan, dia akan mempertimbangkan untuk memberinya informasi mengenai Gu Tianxing.     

Bahkan dalam situasi seperti saat ini, Ye Futian tetap memilih untuk melangkahkan kaki ke Arena Celestial Demon untuk menghadapi tantangan tersebut. Dia tidak peduli jika dia harus menggunakan cara seperti itu, karena dia hanya ingin mengandalkan kemampuannya sendiri.     

Dari bawah, Pemimpin Istana Verdant Gazelle memandang ke arah Ye Futian.     

"Hei banteng tua, selama ini kita telah salah menilai," ujar Pemimpin Istana Verdant Gazelle pada iblis banteng yang berada di sebelahnya.     

"Benar, kali ini kita tidak cermat dalam menilai," iblis banteng itu mengangguk.     

"Saya memilih untuk menaklukkan matriks."     

Ye Futian berbicara dengan lantang, sehingga mengejutkan semua orang; mengapa Ye Futian tidak langsung menantang Zhu Yan?     

Mungkinkah kemampuan bertarung dari sang Putra Mahkota Iblis yang begitu luar biasa membuatnya merasa ragu?     

Matriks iblis sebelumnya juga sama mengerikannya, jadi mungkin akan sangat sulit untuk menaklukkan matriks tersebut.     

"Baiklah," Zhu Yan mengangguk. Tiba-tiba, beberapa naga petir mendarat di atas Arena Celestial Demon, dimana masing-masing naga petir itu menggeram saat area tersebut berubah menjadi dunia petir dari Jalur Agung.     

Petir dan kilat turun dari atas langit, dan Ye Futian tampak sangat lemah di atas Arena Celestial Demon.     

Di tangan Ye Futian yang telah diulurkan ke depan, sebuah tongkat telah terbentuk dari cahaya yang bersinar di telapak tangannya.     

Zhu Yan memandang ke arahnya, dan tatapan aneh muncul di kedua mata emasnya.     

Apakah kultivator manusia ini benar-benar mengetahui teknik menggunakan tongkat?     

Tampaknya hal ini akan menjadi semakin menarik...     

"Apakah kalian sudah siap?" ujar Ye Futian.     

Para kultivator dari Klan Dewa Petir tampak terkejut; apakah dia baru saja bertanya pada mereka apakah mereka sudah siap?     

*Boom* Kekuatan petir yang mengerikan telah terkumpul dan terbentuk, yang kemudian berubah menjadi gulungan petir yang langsung dikerahkan menuju Ye Futian.     

*Brak*     

Ye Futian melangkah ke depan dan berubah menjadi sambaran petir, yang langsung menghilang dari tempatnya berdiri beberapa saat yang lalu.     

"Space-manipulation."     

Semua orang tampak takjub, tetapi para kultivator dari Klan Dewa Petir masih tampak tenang. Cakar-cakar mereka yang tajam diayunkan ke atas langit pada saat yang bersamaan. Dalam sekejap, sebuah tirai cahaya petir muncul di atas langit, dan kilatan petir yang tak berbatas turun ke bawah dengan tujuan untuk mengejar Ye Futian.     

Namun, semua orang melihat bahwa Ye Futian berkejaran dengan kilatan petir tersebut. Dia bergerak begitu cepat sehingga sosoknya nyaris tidak terlihat.     

Di atas langit, pancaran aura yang sangat kuat tiba-tiba berkumpul, yang mengandung tekanan dari Jalur Agung di dalamnya.     

Para kultivator dari Klan Dewa Petir bisa merasakan tekanan dari aura tersebut. Tubuh mereka kini membesar, dan petir suci terpancar dari mulut mereka. Sementara di atas kepala mereka, muncul sebuah drum raksasa.     

Petir suci terpancar dari mulut raksasa mereka, yang kemudian berkumpul dan menghantam drum perang tersebut.     

Dalam sekejap, area itu sepertinya mengeluarkan suara berderak. Cahaya yang mampu menerangi segalanya bersinar dan menyebar ke seluruh penjuru langit, tanpa meninggalkan tempat untuk bersembunyi bagi siapa-pun.     

Di antara cahaya petir yang menyinari langit, seberkas sambaran petir tampaknya melesat menembus cahaya petir dengan kecepatan tinggi.     

Meskipun begitu, cahaya petir itu masih mengenai sosok yang bergerak dengan cepat tersebut, dan seberkas cahaya yang menyilaukan meledak. Pergerakan dari sosok itu tidak melambat dan terus melesat di udara. Saat hembusan angin dan deretan awan mengeluarkan suara keras, kekuatan dari Jalur Agung menekan ke bawah dan menyelimuti para kultivator dari Klan Dewa Petir.     

Di atas langit, bayangan-bayangan tongkat menutupi langit, dimana setiap bayangan tongkat tampaknya mampu membelah permukaan tanah. Banyak bayangan tongkat diayunkan pada saat yang bersamaan, hingga menutupi semua kultivator dari Klan Dewa Petir.     

Zhu Yan memancarkan kobaran api emas di matanya, menatap dimana bayangan tongkat yang tak ada habisnya itu menutupi semua tempat.     

*Brak, Brak, Brak* Rentetan suara yang keras terdengar hampir bersamaan, dan matriks iblis itu langsung terbelah saat para kultivator dari Klan Dewa Petir berusaha menahan teknik tongkat tersebut.     

Di atas langit, Ye Futian muncul secara tiba-tiba dan kembali mengayunkan tongkatnya. Tongkat itu memanjang hingga mencapai seribu kilometer dan menjulang hingga ke atas langit untuk memusnahkan semua makhluk hidup.     

*Boom*     

Tubuh raksasa dari kawanan naga petir itu bergegas mundur. Mereka semua menggeram saat tubuh mereka dihempaskan dalam sekejap.     

"Ini…"     

Para kultivator dari Delapan Sekte Ortodoksi Hukum Petir tampak tercengan saat menyaksikan pemandangan ini. Mereka telah berusaha mati-matian untuk menaklukkan matriks tersebut secara bergantian, namun cara itu tetap tidak berhasil.     

Bagaimana caranya Ye Futian bisa melakukannya hanya dengan dua serangan?     

Bahkan tatapan mata orang-orang dari pasukan terkuat-pun menjadi tajam; Ye Futian pasti lebih kuat dari apa yang mereka bayangkan!     

---     

[1] Maiden adalah seorang gadis atau wanita muda, terutama yang belum menikah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.