Legenda Futian

Amukan Sang Putra Mahkota Iblis



Amukan Sang Putra Mahkota Iblis

3Ye Futian mendongak untuk memandang ke arah medan pertempuran; dia ingin menyaksikan pada tingkat seperti apa pertarungan antara kedua kultivator tingkat atas tersebut.      2

Zhu Yan, sang Putra Mahkota Iblis, sudah berdiri di puncak kekuatan di dunia ini, dan reputasi orang-orang dari Istana Surgawi Violet sudah tidak perlu diragukan lagi. Para kultivator terkuat dari Dunia Heavenly Mandate memiliki kekuatan yang tak terbayangkan.     

Di atas langit dari Arena Celestial Demon, Zhu Yan mengulurkan tangannya, dan tiba-tiba muncul sebuah tongkat api berwarna emas, kemudian dia mengayunkannya ke atas bahunya dan melanjutkan pergerakannya ke depan. Tatapan matanya tampak tajam, dan sebuah aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya, temperamen iblisnya mengeluarkan suara keras dengan keinginannya untuk bertarung tampak begitu kuat.     

Tan Zimo memandang ke arah lawannya. Delapan kilatan petir suci turun dari atas langit dan menyelimuti tubuhnya. Di sekelilingnya, sebuah medan energi petir yang dahsyat telah terbentuk, dan medan energi petir ini menarik Divine Thunder dari langit dan bumi, dengan menjadikan tubuhnya sebagai titik pusat, sebuah medan energi petir yang mengerikan telah terbentuk.     

Para kultivator dari Istana Surgawi Violet memandang ke arah medan pertempuran, dan sepertinya Tan Zimo juga sangat berhati-hati dalam menghadapi pertempuran ini, karena dia telah mengeluarkan Roh Kehidupannya secara langsung.     

Tan Zimo memiliki Roh Kehidupan yang unik; yaitu sebuah medan energi petir yang mampu melahap Divine Thunder dari langit dan bumi, kemudian dia dapat mengubah bentuknya sesuka hati. Pada saat ini, medan energi petir itu tidak memiliki bentuk tetap dan bersinar di antara langit dan bumi, tetapi begitu dia memberi perintah dalam pikirannya, Roh Kehidupannya akan berevolusi.     

Di Istana Surgawi Violet, tubuh dari Jalur Agung milik Tan Zimo terbentuk secara alami dengan mengandalkan bakatnya yang luar biasa, jadi selama ini dia telah mengkultivasi dan memahami delapan Hukum Petir dari Istana Surgawi Violet.     

Hanya segelintir orang di Dunia Heavenly Mandate yang lebih berbakat darinya. Mereka yang memiliki bakat tingkat tinggi merupakan para jenius dan ditakdirkan untuk bergabung dengan pasukan-pasukan besar.     

Tentu saja, mereka masih memiliki perbedaan kekuatan jika dibandingkan dengan para kultivator dari Istana Surgawi Violet. Bagaimanapun juga, hanya ada segelintir orang di Dunia Heavenly Mandate yang mampu memiliki tubuh dari Jalur Agung. Dia ditakdirkan untuk menjadi sosok yang melampui kultivator lainnya, simbol dari sebuah generasi, dan berdiri di puncak kekuatan.     

Namun, orang-orang menganggap bahwa bakat yang dimiliki oleh Tan Zimo sudah cukup kuat untuk menghadapi Zhu Yan.     

Divine Thunder bergerak di antara langit dan bumi, sementara medan energi petir itu semakin membesar, dan kekuatan petir sedang bergerak ke arah Zhu Yan, seolah-olah dia hendak melemparkan sebuah jaring petir raksasa.     

Di sisi lain, kobaran api emas yang mengerikan tampak membara di atas Zhu Yan, namun dia tidak menghindari serangan itu dan membiarkan untaian petir tersebut mendarat di tubuhnya seolah-olah kekuatan petir yang mengerikan itu tidak mampu mempengaruhinya.     

Akan tetapi, Tan Zimo tidak peduli. Dia menatap lurus ke depan, auranya menyelimuti langit dan bumi, dan delapan pilar dari Divine Thunder bersinar di sekitar tubuhnya dan menyebar ke area sekitarnya. Sinar-sinar petir itu terus bermunculan, seolah serangan itu bertujuan untuk mengubur dunia.     

"Yimu Righteous Thunder," ujar Tan Zimo. Saat suaranya terdengar, sinar-sinar petir turun dari atas langit, Jalur Agung bergejolak dan menerjang ke arah Zhu Yan.     

Kobaran api emas milik Zhu Yan bertabrakan dengan sinar-sinar petir di atas langit dan kedua serangan itu sama-sama kuat.     

"Guishui Shade Thunder, turun!" Tan Zimo kembali berbicara, dan petir yang menyambar memancarkan hawa dingin, dan kobaran api emas itu muncul kembali, mencoba untuk menangkis petir tersebut, tetapi Guishui Shade Thunder milik Tan Zimo berhasil menembus kobaran api suci itu dan melanjutkan serangannya.     

*Boom* Tiba-tiba terdengar suara gemuruh petir, dan kekuatan petir menghantam Zhu Yan, tetapi sekujur tubuhnya memancarkan kobaran api emas, seolah-olah tubuhnya diselimuti oleh baju zirah.     

Tan Zimo tetap tidak peduli. Gengjin Perilous Thunder, Wutu Infernal Thunder... delapan Hukum Petir utama turun dari atas langit secara berturut-turut, dan sinar-sinar petir menyelimuti tubuh Zhu Yan, menyinari baju zirahnya yang terbuat dari kobaran api suci.     

"Pertahanan yang luar biasa," semua orang berseru. Dia memang sang iblis agung, Zhu Yan. Mereka yang berkultivasi di tingkat Plane yang sama bahkan tidak akan sanggup menanggung satu Hukum Petir tersebut.     

Namun, dia mampu menahan kekuatan dari delapan Hukum Petir utama itu dengan tubuh fisiknya.     

Tan Zimo memandang lawannya dan bergumam dalam hati bahwa Zhu Yan benar-benar sosok yang sombong.     

Kedua tangannya kini membentuk sebuah segel. Kemudian tubuhnya tampaknya telah menghubungkan langit dengan bumi, dan awan-awan petir penghancur bermunculan di atas langit, yang menghasilkan sebuah pemandangan yang mengerikan, seolah-olah hari kiamat telah tiba.     

*Boom* Dia mengambil satu langkah, kemudian dia berubah menjadi kilatan petir, dan bergerak di ruang hampa sesuka hatinya, lalu sosoknya muncul di atas Zhu Yan. Pada saat yang bersamaan, Roh Kehidupan medan energi petir miliknya melesat menuju awan-awan petir tersebut, dan sebuah pusaran yang mengerikan muncul dalam sekejap. Divine Thunder kini telah berubah menjadi pilar-pilar cahaya yang turun dari atas langit, yang mencakup semua arah. Tan Zimo mengulurkan tangannya dan memandang ke atas langit dengan ekspresi serius di wajahnya.     

"Turun." Tan Zimo mengucapkan satu kata, dan dalam sekejap, sambaran petir turun dari atas langit. Ini adalah serangan petir tingkat tinggi dari Istana Surgawi Violet, Thunder of Catastrophe. Kekuatannya untuk melakukan pembantaian sangat brutal dan menyeluruh; serangan itu bahkan akan memusnahkan dewa dan iblis.     

Semua orang dikejutkan oleh kekuatan mengerikan dari Hukum Petir ini. Mustahil untuk menguasai sihir petir seperti ini kecuali kekuatan dari penggunanya memang sangat luar biasa.     

Pemandangan yang tampak seperti hari kiamat itu mirip dengan sebuah bencana besar.     

Tiga pangeran iblis yang berdiri di puncak tangga mengkhawatirkan nasib dari sang Putra Mahkota Iblis; kekuatan ini terlalu mengerikan.     

Thunder of Catastrophe turun dari atas langit dan dikerahkan menuju tubuh Zhu Yan. Tidak lama kemudian, tubuhnya berguncang, dan baju zirah api keemasan itu hancur berkeping-keping. Hukum Petir itu tampaknya terhubung dengan badai petir yang berada di atas langit, tidak dapat dihancurkan dan terus menyerang tubuhnya seolah-olah hendak membunuh Zhu Yan di tempatnya berdiri.     

Tubuh Zhu Yan tampak sedikit membungkuk, dan ekspresinya tampak mengerikan saat tubuhnya berguncang pelan.     

*Rawwwrr*     

Disertai dengan suara raungan yang bergema di atas langit, tubuhnya tiba-tiba mulai membesar. Meskipun dia masih dipaksa untuk membungkukkan tubuhnya, dia terus mengulurkan tangannya ke atas dan tubuhnya semakin membesar, seolah-olah dia hendak menahan serangan petir itu dengan tubuhnya sendiri.     

"Apakah ini kekuatanmu yang sesungguhnya?" Suara serak dan pelan terdengar dari sang Putra Mahkota Iblis, yang dipenuhi dengan amarah, dan iblis itu berputar ke atas dan meraung ke arah langit.     

Tubuhnya terus membesar. Lengannya terulur ke depan, dan tongkatnya juga terus memanjang.     

Dia mendongak, sambil menahan kekuatan petir itu secara langsung. Noda darah samar-samar muncul di tubuhnya, tapi dia sepertinya tidak merasakannya saat tongkat di tangannya diayunkan ke arah langit.     

Tubuh Tan Zimo melesat di udara dan berubah menjadi kilatan petir. Tubuhnya kini bahkan melayang di atas awan-awan petir. Kemudian dia mengulurkan kedua telapak tangannya ke bawah, dan Thunder of Catastrophe terus bergerak ke bawah saat kilatan petir yang tak terhitung jumlahnya juga menerjang ke bawah.     

*Whoosh* Zhu Yan, yang kini telah berubah menjadi seekor monster raksasa, mengayunkan tongkat di tangannya, dan dalam sekejap, bayangan tongkat yang tak ada habisnya muncul di atas langit. Bayangan-bayangan tongkat ini bertabrakan dengan sinar-sinar petir yang mendekat, dan di bawah serangan dari Thunder of Catastrophe, tubuh monster raksasa itu terbang ke atas langit. Tiba-tiba sepertinya ada banyak bayangan dari sosoknya yang muncul di antara langit dan bumi, dan pada saat yang bersamaan, dia menyerang dengan tongkatnya dan bertabrakan dengan Divine Thunder yang berada di atas langit.     

Pemandangan yang terjadi di atas langit itu benar-benar mengejutkan.     

Serangan yang dilancarkan oleh Zhu Yan langsung diarahkan menuju titik pusat dari awan petir yang mengerikan tersebut, dengan membawa kekuatan suci yang tak berbatas.     

Diikuti dengan suara yang keras, bahkan Divine Thunder sepertinya akan dihancurkan. Di sisi lain, satu sosok terus bergerak ke atas dan muncul di atas langit; sosok itu adalah Tan Zimo.     

*Boom* Zhu Yan melangkah ke atas langit dan bergerak menuju Tan Zimo yang berada jauh di atas langit. Meskipun dia tidak secepat Tan Zimo, namun bagi kultivator yang berada di tingkat True Self, perbedaan jarak ini dapat diatasi dalam waktu singkat.     

Saat teknik tongkat milik Zhu Yan diaktifkan, Tan Zimo membentuk sebuah bayangan petir dan kembali menghilang dalam sekejap, lalu sosoknya muncul di arah lainnya.     

Sang Putra Mahkota Iblis menggeram, dan sebuah aura iblis menyelimuti area tersebut. Dia berdiri tegak di tempatnya, kemudian tongkat suci emas di tangannya diayunkan ke arah langit, dan bayangan-bayangan dari tongkat itu menyelimuti langit dan mengerahkan kekuatannya pada Tan Zimo.     

Petir di sekitar Tan Zimo kini berubah menjadi sebuah pusaran petir yang mengerikan, melahap dan menghancurkan bayangan-bayangan tongkat yang menyerangnya. Dia berdiri di atas langit dan memandang Zhu Yan, lalu berkata, "Jika ini adalah pertempuran yang sesungguhnya, cepat atau lambat kau akan kalah."     

Dia memiliki keunggulan mutlak dalam aspek kecepatan, bahkan jika serangan lawannya sangat kuat, serangan itu tidak akan bisa melukainya.     

Mereka yang mendengar kata-kata Tan Zimo diam-diam menyetujui bahwa meskipun serangan dan pertahanan Zhu Yan memang sempurna, namun pergerakannya terlalu lambat. Sementara Tan Zimo bergerak bersama dengan petir, dan sang Putra Mahkota Iblis tidak dapat mengimbangi kecepatannya.     

Jika mereka bertarung di udara, maka kekuatan bertarung lawannya akan menjadi seimbang, dan dia tidak akan bisa menghancurkan lawannya.     

"Kau tidak berani bertarung secara langsung, namun kau punya nyali untuk berbicara sesombong itu?" Pangeran iblis dari Klan Dewa Petir memandang ke arah langit dengan tatapan dingin dan berkomentar.     

Tan Zimo memandang ke arahnya. Daya serang dan pertahanan Zhu Yan memang menakjubkan. Kekuatan dari Thunder of Catastrophe sangat mengerikan, namun serangan itu gagal menghancurkannya. Tubuh seperti ini jelas telah melampaui kekuatan manusia.     

"Sejak kapan ada batasan yang diberlakukan pada peraturan dalam sebuah pertempuran?" tanya Tan Zimo bertanya. "Kemampuan bertarung sang Putra Mahkota Iblis adalah yang terbaik di dunia ini, dan hanya ada segelintir orang yang mampu menandinginya. Tetapi jika ini adalah pertempuran antara hidup dan mati, maka aku tidak akan kalah."     

Tubuh raksasa Zhu Yan kini berubah menjadi ukuran manusia, dan cahaya suci berwarna emas menyinari tubuhnya. Dia memandang ke arah Tan Zimo dan berkata, "Darimana kau mendapatkan kepercayaan diri seperti itu?"     

Saat dia selesai berbicara, tubuhnya meledak menjadi kilatan petir berwarna emas.     

"Apa yang..."     

Semua orang tertegun dan menyaksikan petir terpancar dari tubuh Tan Zimo, tetapi kilatan petir keemasan itu membawa serangan petir itu ke depan secara paksa.     

Tidak jauh berbeda, tubuh Tan Zimo juga berubah menjadi petir, kemudian dia bergegas mundur, tetapi cahaya keemasan itu mengikutinya dari belakang, dan banyak bayangan bermunculan di sekitarnya. Aura yang mengerikan dan dahsyat kini telah menyelimuti area tersebut.     

Ketika Tan Zimo menghentikan pergerakannya, bayangan yang tak berbatas itu menggunakan teknik tongkat pada saat yang bersamaan. Namun Tan Zimo mengulurkan kedua telapak tangannya, dan area di sekitar tubuhnya berubah menjadi medan energi petir yang mengerikan dan menghentikan pergerakan semua bayangan tersebut.     

Suara raungan yang mengejutkan terdengar, dan tubuh raksasa Zhu Yan kini muncul di atasnya, sambil memandang ke bawah. Sebuah tongkat raksasa menyelimuti langit, berusaha menerobos belenggu dari medan energi petir yang tak berbatas dan diayunkan ke arah Tan Zimo.     

*Brak* Bayangan tongkat itu diayunkan ke bawah. Pemandangan yang bisa dilihat oleh orang-orang hanyalah satu sosok terjatuh dari atas langit sambil memuntahkan darah. Sosok itu adalah Tan Zimo.     

Dia menstabilkan tubuhnya dan menatap bayangan iblis raksasa di atas langit dengan ekspresi suram di wajahnya.     

"Bukankah itu adalah teknik Lightning Phantasm Movement dari kultivasi manusia?" Tan Zimo berkomentar; ini bukanlah teknik yang seharusnya dimiliki oleh Zhu Yan.     

Zhu Yan memandangnya, lalu kembali ke posisinya semula. Tubuhnya kembali ke bentuk awal dan dia memandang tokoh-tokoh penting dari Dunia Heavenly Mandate.     

Semua orang kini tampak gelisah. Tan Zimo dari Istana Surgawi Violet telah dikalahkan oleh Zhu Yan.     

Sang Putra Mahkota Iblis akhirnya mengarahkan kedua mata emasnya pada satu arah, dan orang yang berdiri di sana bukan berasal dari pasukan besar mana-pun. Dia adalah Ye Futian.     

"Mengapa kau memilih untuk menaklukkan matriks daripada bertarung denganku?" Nada bicara sang Putra Mahkota Iblis terdengar dingin dan acuh tak acuh; auranya tampak begitu mengerikan.     

"Karena saya hanya bertujuan untuk mendapatkan berita dari anda, jadi tentu saja saya tidak ingin merusak hubungan di antara kita," jawab Ye Futian.     

"Bagaimana jika aku ingin melihat kekuatanmu yang sesungguhnya?" Zhu Yan bertanya pada Ye Futian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.