Legenda Futian

Pelelangan



Pelelangan

0Hu Yao'er memandang ke arah Xia Qingyuan. Orang-orang dari Klan Rubah Surgawi memiliki kecerdasan yang luar biasa; tentu saja dia memahami maksud dari kata-katanya.      2

Xia Qingyuan menatapnya dan memperhatikan sepasang mata yang tampak licik itu, sambil bergumam dalam hati bahwa tidak heran dia adalah seekor roh rubah.     

Meskipun Hu Yao'er adalah seorang wanita, Xia Qingyuan masih bisa merasakan betapa kuatnya pesona dari mata Hu Yao'er.     

"Yang Mulia dan Tuan Ye adalah tamu-tamu terhormat bagi kami. Silahkan masuk dan duduk di tempat yang tersedia," Hu Yao'er memalingkan muka dan berbicara sambil tersenyum. Ketika para kultivator iblis biasa datang berkunjung, Klan Rubah Surgawi tidak akan mengirimkan murid utama mereka untuk menyambut para tamu.     

Kaisar Iblis Zhu Yan yang menguasai Kota Celestial Demon bukanlah monster iblis biasa, dan dia sangat kuat.     

Zhu Zhao mengangguk. Kemudian Hu Yao'er mengantarkan mereka melewati kerumunan orang di area luar istana. Jumlah monster iblis dan kultivator manusia menjadi semakin banyak saat mereka memasuki istana. Di depan mereka, terdapat sebuah area independen, yang dikelilingi oleh pagar. Monster iblis biasa tidak diizinkan masuk kesana; hanya monster iblis atau kultivator manusia dengan identitas khusus yang berhak untuk datang kemari.     

Ye Futian memandang ke arah kerumunan orang dan menunjukkan ekspresi aneh di wajahnya. Dia melihat beberapa wajah yang tidak asing baginya; para kultivator dari Istana Surgawi Violet juga hadir di sini.     

Tampaknya mereka juga sedang bersiap-siap untuk memasuki Pegunungan Origin, dan mereka ingin meminta bantuan para kultivator dari Klan Rubah Surgawi.     

Orang-orang dari Istana Surgawi Violet juga melihat kehadiran Ye Futian, tetapi mereka tampak acuh tak acuh. Ye Futian dan rekan-rekannya telah menantang Istana Surgawi Violet di Kota Celestial Demon; mereka tidak akan melupakan penghinaan yang mereka alami.     

Terlebih lagi, Ye Futian kini tampaknya telah menjalin koneksi dengan sang Putra Mahkota Iblis Zhu Yan.     

Tampaknya mereka telah bepergian bersama sejak pertempuran mereka di Kota Celestial Demon berakhir.     

Para kultivator dari klan iblis lainnya juga memandang ke arah Zhu Zhao dan Ye Futian, tetapi mereka tidak terlalu mempedulikan kelompok Ye Futian. Orang-orang yang berhak datang kemari bukanlah sosok-sosok biasa. Meskipun mereka mengetahui identitas Zhu Zhao, mereka tidak terlalu peduli akan hal tersebut.     

"Hari ini kami memiliki beberapa benda yang menarik di Istana Rubah Surgawi. Semua benda itu berasal dari Pegunungan Origin. Yang Mulia dan Tuan Ye, silahkan melihat-lihat apabila kalian tertarik," ujar Hu Yao'er dengan suara yang sangat lembut disertai dengan pesona yang unik.     

Suaranya terdengar begitu merdu di telinga Ye Futian dan kultivator lainnya; hanya Xia Qingyuan yang menunjukkan ekspresi sedingin es dan sesekali menatap ke arah Hu Yao'er.     

Hu Yao'er tidak sendirian di sini; terdapat seorang wanita dari Istana Rubah Surgawi yang sangat cantik di samping setiap kelompok monster iblis dan kultivator manusia. Para wanita dari kultivator manusia akan iri dengan kecantikan alami mereka.     

"Apakah ini adalah suatu kebetulan?" Ye Futian bertanya-tanya. Saat ini, banyak sosok terkemuka membutuhkan bantuan dari Klan Rubah Surgawi untuk memasuki Pegunungan Origin, tetapi Klan Rubah Surgawi malah mengeluarkan harta karun dari Pegunungan Origin untuk dijual.     

Ini memang waktu terbaik untuk mempromosikan nilai dari benda-benda tersebut.     

Pada saat ini, seseorang yang berada di bagian depan berjalan menghampirinya. Dia adalah seorang Tetua dari Klan Rubah Surgawi. Beberapa wanita tampak membawa Pohon Qiankun di belakangnya, dan benda-benda aneh tergantung di cabang-cabang pohon tersebut.     

Para kultivator dari Klan Rubah Surgawi meletakkan pohon itu di depan kerumunan orang. Tetua dengan rambut dan janggut berwarna putih itu memandang kerumunan orang di hadapannya dan berkata, "Semua benda yang ada di Pohon Qiankun ini berasal dari Pegunungan Origin, tetapi kegunaan dan fungsi spesifik mereka masih belum diketahui. Semua benda ini dapat kalian beli di sini. "     

Tatapan mata monster-monster iblis dan kultivator manusia kini tertuju pada harta karun yang berada di Pohon Qiankun. Kemudian Hu Yao'er berkata, "Katakan saja jika kalian ingin melihat lebih dekat, saya bisa membawa benda-benda itu kemari untuk kalian lihat."     

Orang-orang yang datang kemari berhak untuk melihat benda-benda berharga ini dari jarak dekat dan menilai harganya.     

"Tapi saya harus mengingatkan kalian bahwa beberapa harta karun ini mungkin jauh lebih berharga daripada harga jualnya, tetapi ada pula harta karun yang tidak berharga sama sekali," ujar Hu Yao'er dengan suara pelan.     

"Cara bertransaksi di Istana Rubah Surgawi sangat unik!" ujar Ye Futian sambil tersenyum. Di tempat dimana manusia berdagang, para pemilik toko biasanya akan menentukan nilai dari harta karun itu terlebih dahulu, kemudian menetapkan harga awal.     

Tampaknya sistemnya berbeda di sini.     

"Benar," Hu Yao'er mengangguk pelan dan berkata, "Semua benda ini berasal dari Pegunungan Origin; sebagian besar dari benda-benda ini adalah harta karun yang sangat berharga, tetapi ada juga benda-benda biasa. Kami mengambilnya dan membawanya kemari; para pembeli perlu menentukan nilainya dan kemudian menawar harga, selain itu perlu diketahui bahwa pihak Istana Rubah Surgawi tidak pernah menyentuh semua benda tersebut."     

"Aku mengerti," ujar Ye Futian sebelum dia mengangguk sambil tersenyum. Istana Rubah Surgawi mungkin tidak akan menyelenggarakan pelelangan yang dapat menyebabkan kerugian, jadi sangat mungkin bahwa mereka telah melakukan evaluasi terlebih dahulu sebelumnya.     

Ye Futian memandang harta karun yang tergantung di Pohon Qiankun itu, yang semuanya entah bagaimana terlihat aneh. Misalnya, terdapat sebuah telur monster berukuran besar dengan dihiasi oleh segel di permukaannya yang tidak bisa dilihat bahkan dengan Meditasi Kebebasan. Sulit untuk menebak apa yang ada di dalamnya.     

Ada juga sebilah pisau berkarat yang dihiasi dengan retakan, tetapi orang-orang masih bisa melihat bahwa penampilan asli dari pisau itu pasti tampak berbahaya. Terlebih lagi, pada bilah pisau yang berkarat itu, masih ada Aura Pisau yang samar, seolah-olah aura itu tidak akan menghilang bahkan setelah bertahun-tahun lamanya; orang-orang bisa membayangkan betapa kuatnya Aura Pisau itu di masa lalu.     

Di sebelah pisau ini terdapat sebilah pedang dengan sarung berkarat. Tampaknya ada sebuah celah di antara pedang dan sarungnya. Dari celah ini, seberkas cahaya yang kuat bisa terlihat dengan samar, tetapi tidak ada aura yang bisa dirasakan dari pedang tersebut. Sulit untuk menebak pada tingkat apa pedang tersebut.     

Di samping kedua benda itu, terdapat sebuah tulang yang sama sekali tidak memancarkan aura; tidak ada seorang-pun yang mengetahui mengapa tulang itu digantungkan di sana.     

"Kalian bisa memilih benda yang kalian suka," ujar Tetua berambut putih itu pada mereka sebelum dia pergi meninggalkan tempat berdiri dan bersembunyi dibalik Pohon Qiankun.     

"Apakah aku bisa melihat pedang itu lebih dekat?" ujar Ye Futian sambil menunjuk ke arah pedang dengan sarung berkarat itu.     

"Tentu saja," ujar Yao'er sambil mengangguk. Kemudian dia pergi untuk mengambil pedang itu dan kembali menghampiri Ye Futian sambil memegang pedang itu di tangannya.     

Kedua mata Ye Futian bersinar dengan cahaya yang aneh; auranya berusaha menerobos masuk ke dalam pedang itu, tetapi dia dihalangi oleh Aura Pedang yang tak terlihat. Tetua dari Klan Rubah Surgawi menyaksikan pemandangan itu dengan tenang. Bagaimana mungkin Ye Futian bisa melihat bagian dalam dari pedang tersebut?     

Setelah beberapa saat, Ye Futian mendongak dan berkata pada sang Tetua dari Istana Rubah Surgawi, "Berapa harganya?"     

"Pihak Istana Rubah Surgawi tidak pernah menyentuh pedang itu sejak kami mendapatkannya dari Pegunungan Origin. Ini juga merupakan peraturan yang berlaku bagi semua benda yang diperdagangkan di Istana Rubah Surgawi: kami menjaga kualitas dari barang yang diperdagangkan dengan baik. Pihak Istana Rubah Surgawi tidak mengetahui seperti apa tingkat dari pedang itu, tetapi kami menduga bahwa pedang ini mungkin pernah digunakan oleh seorang Kaisar Manusia," ujar Tetua itu.     

"Atau mungkin ini hanya sebilah pedang berkarat?" Ye Futian bertanya.     

Jika apa yang dikatakan oleh Tetua itu memang benar adanya, maka Ye Futian bersedia untuk percaya bahwa Istana Rubah Surgawi belum pernah menyentuh pedang ini sebelumnya. Namun, setidaknya para kultivator dari Istana Rubah Surgawi memiliki perkiraan tersendiri, dan mereka tidak akan menjualnya untuk mendapatkan kerugian. Di antara semua benda yang diperdagangkan, pasti ada banyak benda yang tidak berharga, dan ada pula satu atau dua harta karun yang tersembunyi.     

"Tepat sekali," ujar Tetua itu sambil tersenyum, "Jadi, harga pedang ini telah dievaluasi dengan harga awal sesuai dengan batasan harga dari barang-barang milik Renhuang, dan orang yang menawar dengan harga tertinggi akan mendapatkannya. Jika kau bersedia, kau dapat langsung mengirimkan suaramu padaku secara telepeati dan menyebutkan harga yang kau tawarkan; hanya ada satu kesempatan, dan siapa-pun yang bersedia membayar dengan harga tertinggi akan mendapatkannya."     

Hanya ada satu kesempatan untuk mengajukan harga, yang merupakan peraturan dari Istana Rubah Surgawi dan berfungsi untuk menciptakan ketegangan di antara para pembeli. Banyak benda yang didapatkan dari Pegunungan Origin memiliki nilai yang tinggi dan didambakan oleh banyak orang.     

Namun, orang-orang tampaknya tidak tertarik pada pedang tersebut.     

"Baiklah," Ye Futian mengangguk dan tidak lama kemudian mengajukan harga pada sang Tetua. Kedua mata Tetua itu bersinar dan seperti sedang mendengarkan sesuatu, namun pada kenyataannya, orang-orang hanya memandangnya dan tidak mengajukan harga.     

Untuk pedang ini, hanya beberapa orang yang menunjukkan minat untuk membelinya.     

"Adakah orang lain yang ingin mengajukan harga untuk pedang ini?" Tetua itu bertanya dan memandang orang-orang yang hadir di sana. Tidak ada seorang-pun yang merespon pertanyaannya, jadi dia tersenyum dan mengumumkan, "Maka dari itu, pedang ini menjadi milik Tuan Ye sekarang."     

"Selamat, Tuan Ye," ujar Hu Yao'er sambil tersenyum. Ye Futian mengeluarkan sebuah cincin penyimpanan dan memberikannya pada Hu Yao'er, dan dia menyerahkan cincin itu pada sang Tetua.     

Setelah memeriksa cincin tersebut, Tetua itu tersenyum dan berkata, "Apakah kau ingin mencoba pedang yang baru saja kau beli? Aku juga penasaran tentang tingkat kultivasi dari pedang itu."     

"Wuchen, kau harus mencobanya," Ye Futian memberikan pedang itu pada Ye Wuchen yang berada di sampingnya.     

Ye Wuchen mengambil pedang itu dengan tangan kanannya, lalu dia mencengkeram sarung pedangnya dengan tangan kiri, kemudian menarik pedang itu dengan tangan kanannya.     

Setelah beberapa saat, cahaya pedang yang menyilaukan bersinar, dan sebuah aura yang kuat menyebar di area sekitarnya; seluruh bagian dari pedang itu bersinar terang, sambil memancarkan aura tingkat Renhuang dan membawa kekuatan yang sangat mengerikan di dalamnya.     

Di dalam cahaya menyilaukan itu, wajah Ye Wuchen juga tampak bersinar. Dia menatap pedang itu dan tidak bisa berkata-kata. Itu memang sebilah pedang yang digunakan oleh seorang Renhuang, dimana pedang tersebut mengandung Aura Renhuang di dalamnya.     

Suara-suara mulai terdengar dari kerumunan yang berada di belakang; tempat itu menjadi gempar. Tidak ada seorang-pun yang mengetahui berapa banyak biaya yang dikeluarkan oleh Ye Futian, tetapi karena itu adalah sebilah pedang yang digunakan oleh Renhuang, maka transaksi itu sangat menguntungkan bagi Ye Futian.     

Dia cukup tegas dalam mengambil keputusan.     

Namun, masih ada banyak harta karun dan peluang lainnya.     

"Aku ingin melihat benda itu lebih dekat!" banyak orang menunjuk pada benda yang sama dan berbicara pada waktu yang hampir bersamaan. Mereka menunjuk ke sebuah batu raksasa yang tergeletak di Pohon Qiankun. Batu itu tampaknya telah mengalami proses pelapukan selama bertahun-tahun, dan di permukaan batu itu, tampaknya ada sebuah ukiran.     

Ukiran itu tampaknya ditulis dengan tangan; bahkan setiap hurufnya mengandung aura dan memancarkan cahaya yang samar, menerangi seluruh bagian dari batu raksasa tersebut.     

Terlebih lagi, tulisan tangan yang mereka lihat hanyalah sebagian kecil dari ukiran itu secara keseluruhan; hanya beberapa tulisan di bagian atas yang bisa dilihat oleh mereka.     

Harta karun seperti tablet batu sering digunakan untuk mencatat metode kultivasi dan sihir, atau ditinggalkan oleh para kultivator kuat selama mereka berkultivasi, sehingga banyak orang beranggapan bahwa batu raksasa ini kemungkinan besar adalah sesuatu yang sangat berharga.     

Banyak orang ingin bertaruh untuk mendapatkan batu itu dan melihat seperti apa ukiran di dalam batu tersebut secara keseluruhan.     

"Semuanya, mohon bersabar," ujar Tetua itu. Seorang wanita dari Klan Rubah Surgawi mengambil tablet batu itu dan berjalan menuju mereka yang menginginkannya.     

Ye Futian tidak ikut bersaing dengan mereka; dia tidak tahu benda apa ini. Namun, untuk harta karun pertama, Klan Rubah Surgawi telah mengalami kerugian, apakah mereka akan kehilangan uang untuk harta karun lainnya?     

Karena Klan Rubah Surgawi dikenal karena kecerdasannya yang luar biasa, tentu saja tidak mudah untuk mengecoh mereka.     

Namun, pada saat ini, perhatian Ye Futian tertuju pada benda lain yang tampak tidak begitu menarik; tidak ada seorang-pun yang menaruh minat pada benda tersebut.     

"Apakah kau tidak tertarik dengan batu itu? Banyak orang tampaknya berlomba-lomba memperebutkan batu tersebut. Jika batu itu adalah sesuatu yang ditinggalkan oleh satu sosok penting di masa lalu, maka nilainya mungkin sangat tinggi," Hu Yao'er berbisik pada Ye Futian.     

"Aku tidak lebih kaya dari mereka," Ye Futian mengangkat bahunya dan tersenyum. Harta karun dari Pegunungan Origin ini semuanya sangat mahal, beberapa di antaranya bahkan berada di tingkat Renhuang. Dalam situasi seperti ini, meskipun sumber daya yang dimiliki Ye Futian masih cukup untuk berkultivasi, namun jumlahnya tidak akan cukup untuk bersaing dengan orang lain dalam memperebutkan semua harta karun tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.