Legenda Futian

Lembah Kematian



Lembah Kematian

0Saat semakin banyak kultivator yang memasuki Pegunungan Origin, semua orang perlahan-lahan menyebar dan pergi menuju ke arah yang berbeda-beda.     1

Pegunungan Origin sangatlah luas, bahkan dengan adanya monster-monster yang tak terhitung jumlahnya di dalamnya, tetap saja mudah untuk menyebar ke tempat-tempat terpencil.     

Namun, fakta bahwa terdapat banyak monster di setiap arah yang mereka tuju tetap tidak berubah.     

Ye Futian dan rekan-rekannya bisa merasakan bahwa semua kultivator berusaha menjauhkan diri satu sama lain. Kawanan burung gagak yang menyerang para kultivator perlahan-lahan menghilang saat mereka terus bergerak ke depan, namun aura iblis di sekitar mereka menjadi semakin pekat. Ditambah lagi, seluruh bagian dari gunung yang tandus itu tampaknya diselimuti oleh semacam kekuatan misterius, sehingga membuat orang-orang merasakan tekanan yang samar.     

Tekanan itu adalah sesuatu yang sulit untuk diungkapkan, tetapi yang jelas tekanan itu membuat orang-orang merasa tidak nyaman. Baik itu di atas langit maupun di permukaan tanah, atau bahkan di area sekitar mereka, tekanan yang samar itu seperti berada dimana-mana, sehingga memaksa para kultivator untuk selalu waspada.     

Namun, tampaknya situasi tidak begitu berbahaya di wilayah luar.     

"Aura di Pegunungan Origin terasa menyesakkan" ujar Xia Qingyuan. Dia merasa sedikit tidak nyaman tetapi dia tidak tahu bagian tubuh mana yang terasa tidak nyaman. Dapat dikatakan itu adalah perasaan yang tidak bisa dia jelaskan.     

"Begitu pula denganku." Ye Futian mengangguk. "Sebaiknya kita harus tetap waspada."     

Dia bertanya-tanya apakah Gu Tianxing benar-benar masih hidup, lalu mengapa pria itu membawa Kakak Ketiga ke Pegunungan Origin?     

"Rumor mengatakan bahwa sebuah pertempuran besar pernah terjadi di sini. Terdapat banyak kaisar iblis dan Renhuang yang binasa, dan darah mereka pasti berada dimana-mana. Rasa frustrasi dan dendam mereka telah melekat pada tempat ini secara keseluruhan, sehingga membentuk sebuah aura yang tidak akan pernah menghilang dari Pegunungan Origin, menyebabkan banyak bahaya yang tidak dapat dijelaskan dan tidak masuk akal mengintai di semua tempat. Tidak mengejutkan apabila kita merasa sesak di sini."     

Sang Puteri dari Klan Feathered Men memberikan penjelasan pada Xia Qingyuan, dan dia mengangguk pada sang puteri iblis sebagai tanggapan.     

"Orang-orang dari Istana Rubah Surgawi jelas tahu lebih banyak tentang tempat ini. Hu Qian adalah seorang Virgin di Istana Rubah Surgawi, dan akan jauh lebih aman jika bepergian bersamanya." Ye Futian mengalihkan pandangannya ke depan. Para kultivator dari Gunung Yingzhao bergerak dengan kecepatan tinggi, sehingga mereka tampak seperti sinar-sinar cahaya berwarna perak.     

Hu Qian dari Istana Rubah Surgawi pergi ke Pegunungan Origin bersama orang-orang dari Gunung Yingzhao dalam perjalanan kali ini.     

"Ide bagus." Zhu Zhao mengangguk dan mengikuti tepat di belakang kelompok tersebut. Mereka semua mempercepat langkah masing-masing, bergerak tepat di belakang orang-orang dari Gunung Yingzhao.     

Ye Futian dan rekan-rekannya bukanlah satu-satunya orang yang melakukan hal tersebut. Pada kenyataannya, banyak iblis melakukan hal yang sama tepat setelah mereka melangkahkan kaki ke Pegunungan Origin. Mereka bergerak tepat di belakang orang-orang yang berasal dari pasukan-pasukan besar, hingga membentuk kelompok-kelompok besar saat mereka bergerak menuju bagian dalam dari pegunungan tersebut.     

Seiring berjalannya waktu, mereka tiba di area pegunungan yang lebih dalam.     

Tampaknya ada sebuah lembah tepat di hadapan mereka semua, dan para kultivator dari Gunung Yingzhao telah berhenti bergerak. Bukan hanya mereka saja, banyak kultivator memperlambat langkah mereka dan akhirnya berhenti di tempat masing-masing.     

Namun, ada lebih banyak kultivator yang memilih untuk terus bergerak ke depan.     

"Awas!" Suara Lei Meng bergemuruh saat dia berbicara. Semua orang bertanya-tanya apakah orang-orang dari Istana Rubah Surgawi mendeteksi adanya bahaya yang mendekat.     

Hembusan angin bertiup kencang, dan suara-suara melengking terdengar dari arah lembah tersebut. Suara-suara itu terdengar seperti suara dentuman drum dan raungan. Meskipun suara-suara itu tidak terlalu keras, namun tetap saja tidak enak untuk didengar. Suara-suara itu bergema mengikuti hembusan angin, dan suara-suara itu terus menerus terdengar seperti suara raungan.     

Ye Futian bisa merasakan gendang telinganya berdengung. Hembusan angin bertiup bersama suara-suara aneh itu dan membuatnya merasa seolah-olah pikirannya sedang diserang oleh sesuatu. Rasanya sungguh tidak nyaman.     

"Sepertinya kita berada di sebuah tempat yang berbahaya," ujar Zhu Zhao. Pada saat yang bersamaan, banyak orang di area yang luas itu berhenti bergerak, lalu memandang ke depan sambil tetap bersikap waspada.     

Suara raungan melengking yang berasal dari lembah di depan mereka itu membuat mereka semua merasa tidak nyaman.     

"Bisakah kita mengambil jalan memutar?" seekor monster dari Gunung Yingzhao bertanya pada Hu Qian.     

Hu Qian menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Itu adalah Lembah Kematian, dan kita harus melewatinya. Ditambah lagi, kita tidak boleh menimbulkan terlalu banyak keributan saat melakukannya. Berdasarkan apa yang kubaca di catatan perjalanan milik Istana Rubah Surgawi, semakin tinggi status seseorang di Lembah Kematian, maka peluang kematian mereka juga semakin tinggi."     

Sekelompok kultivator naik ke udara tepat di hadapan mereka begitu Hu Qian selesai berbicara. Orang-orang itu berusaha melewati lembah itu dari atas langit, dengan berjalan ke sisi lainnya.     

*Boom*     

Seberkas petir berwarna hitam melesat tepat di depan mata semua orang. Pergerakannya sangat cepat sehingga petir itu tampak seperti sebuah bayangan. Petir hitam itu adalah sesuatu yang sulit dilihat oleh mata telanjang.     

Bayangan itu melesat ke atas langit dan menyapu semua kultivator yang naik ke udara dalam sekejap, sama sekali tidak memberi mereka kesempatan, bahkan untuk melarikan diri. Mereka semua tertangkap oleh bayangan tersebut.     

Para kultivator yang tertangkap itu tampak terkejut. Mereka segera mengeluarkan kekuatan dari Jalur Agung, tetapi upaya mereka tidak membawa pengaruh besar. Bayangan yang menangkap mereka itu langsung bergerak ke belakang, kembali menuju Lembah Kematian sambil menghancurkan mereka sedikit demi sedikit.     

Sekelompok kultivator yang berada di atas langit itu telah lenyap dalam waktu singkat, hanya meninggalkan jejak-jejak darah di sana.     

"Ini..." Pikiran orang-orang kini berpacu, mereka dilanda ketakutan. Bahkan tatapan mata banyak kultivator kini tampak berbeda.     

"Kecepatan yang luar biasa." Ye Futian tertegun. "Apakah itu adalah sulur-sulur dari sebuah pohon?"     

"Hati-hati. Itu adalah Pohon Pemakan-iblis," ujar seekor rubah iblis dari Istana Rubah Surgawi. Banyak kultivator dari Istana Rubah Surgawi diundang oleh berbagai macam pasukan untuk ikut serta dalam perjalanan mereka ke Pegunungan Origin.     

"Bagaimana caranya agar kita bisa melewatinya?" beberapa kultivator bertanya pada sang rubah iblis dari Istana Rubah Surgawi.     

"Kita harus melewatinya, tetapi kita harus berhati-hati. Jangan sampai kita membuat keributan," ujar sang rubah iblis dari Istana Rubah Surgawi pada kerumunan orang di sekitarnya.     

Semakin banyak kultivator yang tiba di tempat tersebut. Suara-suara melengking itu masih terus terdengar, dan frekuensi suara itu melambat saat mereka berjalan, tetapi telinga mereka terasa semakin sakit.     

"Kita harus berjalan melewati lembah itu?" Beberapa monster iblis merasa agak ragu.     

"Tepat sekali."     

"Apakah kau berniat untuk mati atau semacamnya?"     

Beberapa kultivator tersenyum sinis dan melesat ke atas langit, bahkan mereka hampir memasuki deretan awan, mereka berniat untuk melanjutkan perjalanan dari atas langit.     

*Boom*     

Petir hitam itu melesat menuju awan seolah-olah petir itu mampu mengabaikan jarak sejauh apa-pun.     

"Tidak…"     

Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari atas langit. Petir hitam itu menarik para kultivator yang naik ke udara ke bawah, dan kemudian mereka menghilang di dalam lembah tersebut. Banyak orang mengeluarkan aura mereka untuk menyelidiki bagian dalam dari lembah itu tetapi mereka segera mendapati bahwa aura mereka dihalangi oleh suatu kekuatan yang tidak terlihat.     

'Apakah kita hanya bisa melanjutkan perjalanan dengan cara berjalan melewati lembah ini?' pikir mereka dalam hati.     

Banyak kultivator mengerutkan kening mereka. Saat ini, sekelompok kultivator memancarkan cahaya yang menyilaukan. Semua orang berbalik dan melihat para kultivator dari Klan Tikus Ungu-emas menunjukkan wujud asli mereka. Kilatan petir berwarna emas melintas, dan mereka menggali permukaan tanah, kemudian menghilang dalam sekejap.     

"Apa yang..."     

Banyak orang menunjukkan ekspresi aneh saat menyaksikan pemandangan tersebut. Meskipun memang benar bahwa Klan Tikus Ungu-emas telah menjadi salah satu klan iblis terkemuka di Dunia Iblis, mereka masih tidak dapat menyingkirkan kebiasaan mereka sebagai bangsa tikus.     

"Ayo kita pergi." Sekelompok kultivator, yang berasal dari bangsa naga, memimpin di barisan terdepan.     

Mereka melangkah ke depan dan berjalan menuju bagian tepi dari lembah tersebut. Mereka mengamati lembah itu sejenak, kemudian mereka turun ke bawah.     

Monster-monster dari Istana Sky Demon mengikuti langkah mereka.     

"Ayo kita pergi," ujar Ye Futian sebelum dia mulai berjalan. Suara-suara melengking itu menjadi semakin mengganggu saat mereka melanjutkan perjalanan, sehingga membuat mereka merasa sangat tidak nyaman.     

Mereka tiba di bagian tepi dari lembah itu dan memandang bagian bawah lembah yang begitu dalam. Pohon-pohon kuno kegelapan satu per satu tampak berayun-ayun, melahap semua aura yang berada di sekitar mereka.     

"Hati-hati. Berusahalah untuk tidak mengeluarkan aura kalian," seorang kultivator dari Istana Rubah Surgawi mengingatkan. Semua orang segera menarik kembali aura mereka dan berjalan secara perlahan-lahan menuju lembah tersebut.     

Permukaan tanah pada lembah itu terlihat seolah-olah sebuah pertempuran besar pernah terjadi di sana, karena permukaan tanahnya tampak tidak rata. Di sisi lain, suara-suara melengking itu terdengar semakin keras.     

Xia Qingyuan memejamkan matanya, saat ini dia merasa sangat gelisah.     

"Apakah lembah ini adalah sebuah medan perang?" Ye Futian bertanya dengan suara pelan. Aura yang menyesakkan dan suara-suara melengking itu tampaknya mengandung aura dari Jalur Agung milik para roh yang dipenuhi oleh kebencian.     

*Boom* Pada saat itu, salah satu pohon kuno kegelapan di lembah itu tiba-tiba membesar, lalu menerjang ke segala arah. Banyak kultivator dilahap dalam sekejap, dan pohon itu mencerna mereka sedikit demi sedikit.     

"Lari!"     

Banyak monster terkejut dan ketakutan setelah menyaksikan apa yang baru saja terjadi, kemudian mereka berlari ke depan dengan panik.     

Suara gemeretak terdengar saat pohon-pohon kuno yang tak terhitung jumlahnya itu mengamuk dan menyebar ke segala arah.     

"Cepat…"     

Para monster di seluruh tempat menjadi panik saat mereka mempercepat langkah mereka dan menerjang ke depan. Namun, pergerakan pohon-pohon itu tampaknya lebih cepat dari mereka. Siapa-pun akan dilahap begitu mereka terjerat oleh pohon-pohon tersebut.     

Monster iblis yang tak terhitung jumlahnya tewas terbunuh di lembah itu dalam waktu singkat. Darah mereka mewarnai permukaan tanah menjadi merah, yang kemudian diserap oleh tanah Lembah Kematian tersebut.     

"Lebih cepat!" Ekspresi seorang kultivator dari Istana Rubah Surgawi berubah. Terlalu banyak monster iblis yang masuk ke dalam lembah, sehingga membuat situasi saat ini menjadi benar-benar tidak terkendali.     

Segala sesuatunya sepertinya telah berubah seutuhnya.     

Pohon-pohon kuno kegelapan itu tampaknya muncul satu per satu dari tanah hitam di Lembah Kematian, dan pohon-pohon itu terus membesar. Mereka melahap aura iblis di sekitar mereka sebelum melancarkan serangan dan melahap monster-monster iblis serta para kultivator manusia untuk meningkatkan laju pertumbuhan mereka.     

Sebuah pohon kuno kegelapan membesar dengan cepat di wilayah tengah dari Lembah Kematian, hingga akhirnya menjulang tinggi ke atas langit. Dedaunan dan sulur-sulur dari pohon itu melesat ke kejauhan, berniat untuk menyelimuti seluruh penjuru Lembah Kematian, yang membuat pohon itu tampak seperti sebuah pohon ilahi.     

Pohon kegelapan itu berayun-ayun, dan sebuah aura kegelapan yang membawa kekuatan penghancur tampaknya telah muncul di lembah tersebut, yang langsung menerobos masuk ke dalam tubuh para kultivator.     

"Apa-apaan ini?" Ye Futian dan para kultivator di sekitarnya mempercepat langkah mereka. Mereka tidak mungkin bisa menghindari aura itu dalam situasi seperti ini.     

"Situasinya semakin memburuk; Ayo kita pergi." Ekspresi Zhu Yan berubah menjadi muram. Suara gemuruh terdengar dari permukaan tanah, dan banyak retakan muncul di lembah tersebut. Aura kegelapan yang tak berbatas itu menyebar ke seluruh penjuru lembah dan menerjang semua orang. Aura kegelapan itu menerobos masuk ke dalam tubuh para kultivator, membunuh mereka di tempat dan memenuhi tempat itu dengan aura kematian dalam sekejap.     

Qin Xuangang memancarkan auranya, dan mengubahnya menjadi sebuah tirai cahaya yang menyilaukan, mengelilingi orang-orang yang berada di sekitarnya. Kemudian dia berkata, "Terdapat satu sosok tangguh dan mahir dalam kekuatan kematian yang tewas di sini. Kekuatan dari Jalur Agung milik sosok itu telah menyatu ke dalam tanah di lembah ini setelah dia meninggal dunia. Sekarang, semua ini mungkin adalah sesuatu yang dibentuk oleh aura dari sosok tersebut.     

"Awas!"     

Saat ini, aura kegelapan yang mengerikan itu menerjang ke arah mereka. Qin Xuangang segera mengayunkan tangannya, dan kekuatan dari Jalur Agung terpancar dari dalam dirinya, menghancurkan sebagian besar dari aura yang menyerang mereka. Namun, aura itu sepertinya tidak ada habisnya dan mampu menembus apa-pun dan dimana-pun saat aura itu bergerak ke arah kerumunan kultivator.     

Ye Futian memancarkan kobaran api suci di sekujur tubuhnya, membakar semua aura kegelapan yang mendekatinya hingga tak bersisa. Ada juga beberapa kultivator tingkat Nirvana yang berjaga-jaga di sampingnya untuk melindunginya.     

Yu Sheng naik ke udara, dan ketika dia menyaksikan aura itu mendekatinya, dia mengulurkan tangannya dan membentuk sebuah pusaran yang mengerikan, melahap aura tersebut.     

Aura kegelapan yang masuk ke dalam tubuhnya menyebabkan garis-garis berwarna hitam muncul di sekujur tubuhnya. Suara gemuruh terdengar dari tubuhnya, dan ekspresinya terus menerus berubah. Namun, tangannya tetap diulurkan ke depan, terus melahap aura kegelapan itu dan menempanya ke dalam tubuhnya sendiri melalui proses demonisasi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.