Legenda Futian

Aku Masih Belum Melihatnya



Aku Masih Belum Melihatnya

2Ye Futian memandang ke arah Yu Sheng, sambil berpikir bahwa metode kultivasi dan kekuatan fisik dari rekannya itu memang sangat mengerkan      0

Ye Futian terkejut saat menyaksikan bagaimana Yu Sheng mampu mengabaikan aura kematian itu dan melahapnya dengan mudah, lalu mengubahnya menjadi kekuatannya sendiri. Meskipun aura itu masih memengaruhinya, namun hal itu tidak dapat menimbulkan ancaman nyata baginya.     

Para kultivator bergegas pergi dan terus bergerak ke depan, mereka semua menggunakan cara mereka sendiri untuk melawan serangan yang harus mereka hadapi. Zhan Yuan dari Istana Surgawi Violet naik ke udara, Matriks Thunder of Catastrophe yang sangat mengerikan kini telah muncul di atas langit. Delapan sambaran petir menghujani area di sekitarnya dari matriks tersebut, hingga menutupi area yang luas itu dan menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya, sehingga mustahil bagi aura kematian itu untuk mendekat.     

Sementara itu, para kultivator lainnya dari Istana Surgawi Violet mengangkat tangan mereka pada saat yang bersamaan. Dalam sekejap, kekuatan petir yang tak berbatas mengalir ke dalam matriks tersebut, dan meningkatkan kekuatannya, sehingga memungkinkan matriks itu untuk menangkis semua aura yang berada di sekitar mereka.     

"Waspadalah terhadap pohon itu," ujar Zhan Yuan. Pohon kegelapan yang terus membesar itu kini telah menjadi sebuah pohon raksasa, yang menutupi langit dan menyebar ke segala arah. Pohon itu memancarkan aura kematian di seluruh penjuru tempat, dan serangan-serangannya telah menewaskan banyak kultivator, baik itu monster iblis maupun manusia. Kemudian tubuh mereka dilahap oleh pohon itu dan dijadikan nutrisi untuk meningkatkan laju pertumbuhannya.     

Banyak kultivator terus meningkatkan kecepatan mereka, berusaha untuk melewati Lembah Kematian yang tampaknya tak berujung itu.     

Tidak mengherankan apabila Pegunungan Origin selama ini selalu dianggap sebagai area terlarang. Para monster iblis tidak berani masuk ke dalamnya, bahkan para kaisar iblis takut akan tempat tersebut. Tahun terus berganti, dan mungkin karena kurangnya penjelajahan secara besar-besaran ke Pegunungan Origin, ketakutan dan penghormatan yang mereka miliki untuk tempat itu telah melemah. Hal itu, ditambah dengan masalah terkait Gu Tianxing dan kumpulan awan iblis yang mengerikan di Pegunungan Origin, adalah faktor-faktor yang membuat penjelajahan besar-besaran kali ini bisa terjadi.     

Namun pada saat ini, banyak kultivator mulai menyesali keputusan mereka untuk datang kemari. Mereka beranggapan bahwa lebih baik membiarkan sosok-sosok terkemuka untuk menghadapi apa-pun yang berada di dalam pegunungan ini. Mereka tidak perlu ikut campur dengan hal tersebut.     

Suara gajah yang mengerikan terdengar di atas langit. Akibatnya, suara gemuruh yang dihasilkan mengguncang gendang telinga semua orang yang berada di dekat sumber suara tersebut. Semua orang kini mendongak dan melihat sekelompok Iblis Gajah berubah menjadi wujud asli mereka di udara, sambil menginjak-injak langit saat mereka bergerak. Sekujur tubuh mereka diselimuti oleh cahaya berwarna emas, yang membuat penampilan mereka tampak menakjubkan. Setiap langkah yang mereka ambil tampaknya mampu menekan segala sesuatu di sekitar mereka.     

Aura kematian dari Jalur Agung serta cabang-cabang pohon itu semuanya dibelenggu dalam sekejap, tidak mampu menerobos pertahanan mereka. Meskipun kawanan gajah itu terlihat seperti sedang bergerak ke depan secara perlahan-lahan, mereka sebenarnya mulai menyusul kultivator-kultivator lainnya.     

Ye Futian dan para kultivator di sekitarnya juga mengeluarkan aura mereka. Dia memancarkan Kobaran Api dari Jalur Agung serta aura pedang yang menakjubkan. Xia Qingyuan, yang berada di sampingnya, mengeluarkan Pedang Bencana, yang dikombinasikan dengan kekuatan bunga teratai miliknya, sehingga membuatnya terlihat sangat kuat.     

Aura kematian yang berada di udara itu tampaknya telah merasakan sesuatu dan melanjutkan serangannya menuju Xia Qingyuan.     

Namun, sebagian besar dari serangan itu dihancurkan dalam sekejap oleh para kultivator tingkat Nirvana di sekitarnya.     

Tiba-tiba terdengar suara gemerisik, dan cabang-cabang pohon kegelapan itu satu per satu melesat menuju ke arah mereka dalam jumlah yang semakin banyak. Lebih buruk lagi, aura kematian yang tak terhitung jumlahnya di atas langit kini menerjang ke tempat dimana mereka berada.     

Bahkan aura kematian yang sedang menyerang kultivator lainnya kini berubah arah menuju Xia Qingyuan.     

"Apa yang sedang terjadi?" Ye Futian mengerutkan keningnya. Qin Xuangang segera melangkah ke depan dan mengangkat tangannya, menghancurkan segala sesuatu yang berada di hadapannya; Namun, cabang-cabang pohon dan aura itu masih berdatangan dari segala arah, bahkan serangan-serangan itu mampu menghindari Qin Xuangang untuk bisa mencapai sang Puteri.     

Pohon kegelapan yang berukuran sangat besar itu tampaknya juga merasakan sesuatu. Cabang-cabang pohon raksasa itu satu per satu dikerahkan menuju sang Puteri.     

"Awas!" Qin Xuangang berteriak. Dia melangkah ke depan, dan dalam sekejap, cincin-cincin cahaya yang mengerikan muncul di sekelilingnya, menghalangi pergerakan cabang-cabang pohon tersebut. Namun, cabang-cabang pohon itu hanya menyelimutinya, tanpa mempedulikan berapa banyak sulur-sulur yang dia hancurkan, karena mereka terus menyerang target yang berada di belakangnya.     

"Lindungi sang Puteri!" Ekspresi Ye Futian berubah drastis. Semua kultivator langsung menghampiri Xia Qingyuan, berusaha menangkis semua serangan yang diarahkan padanya.     

*Boom, Boom, Boom* Serangan-serangan yang dahsyat itu bertabrakan saat cabang-cabang pohon kegelapan itu terus menerus menyerang mereka semua.     

Aura kematian itu berada dimana-mana dan mengalir melalui setiap celah di antara tubuh mereka, bergerak menuju Xia Qingyuan.     

"Gunakan kekuatan api!" Ye Futian berteriak. Wu Yong dan para kultivator Nirvana lainnya mendengar perintah Ye Futian dan segera mengeluarkan kobaran api suci yang menakjubkan pada saat yang bersamaan, membakar area di sekeliling mereka, namun aura kematian itu mampu menyelinap melewati kobaran api tersebut.     

Xia Qingyuan, yang dikelilingi oleh sekelompok kultivator, wajahnya kini tampak pucat. Kekuatan dari Pedang Bencana miliknya dikerahkan hingga tingkat maksimal, memotong semua aura kematian yang mendekatinya.     

Bungai-bunga teratai yang menakjubkan mengelilingi tubuhnya, mencegah serangan yang dilancarkan oleh aura tersebut.     

*Krak* Cabang-cabang pohon itu menembus tirai cahaya dari bunga-bunga teratai tersebut. Aura kematian itu mulai memasuki tubuhnya, sehingga menyebabkan tubuhnya yang suci dan murni ternodai oleh lapisan aura kematian.     

Kekuatan kehidupan terus dikerahkan hingga tingkat maksimal saat dia terus menerus menghancurkan aura tersebut, namun aura kematian itu seperti tidak ada habisnya dan sangat tertarik pada tubuhnya.     

"Kematian dan kehidupan. Sang Puteri memiliki kekuatan kehidupan dari Jalur Agung." Ye Futian tampaknya telah menyadari sesuatu dan berkata, "Tarik kekuatanmu kembali!"     

"Sudah terlambat." Xia Qingyuan memandang ke arah Ye Futian. Jika dia menarik kembali kekuatannya sekarang, maka aura kematian itu akan langsung menghabisinya. Kekuatan kehidupan miliknya adalah satu-satunya hal yang menjaga serangan itu untuk tidak mendekat.     

Dia tidak akan bisa melarikan diri.     

"Apa yang sedang terjadi?"     

Para kultivator yang berada di sekitar kelompok itu menyaksikan pemandangan itu dengan terkejut. Aura kematian yang menyerang mereka tiba-tiba menghilang dan diarahkan pada satu arah tertentu.     

Mereka berbalik dan menyaksikan cabang-cabang pohon kuno yang tak terhitung jumlahnya serta aura kematian itu menerjang ke arah Xia Qingyuan.     

Saat ini Qin Xuangang sedang sibuk menghadapi pohon kegelapan raksasa. Sementara semua kultivator tingkat Nirvana di sekitar mereka terus menerus mengeluarkan kobaran api suci, berusaha mencegah serangan-serangan itu mencapai Xia Qingyuan.     

*Boom*     

Permukaan tanah terbelah saat itu juga, disertai dengan cabang-cabang pohon kegelapan yang bermunculan dari permukaan tanah dan tiba di hadapan Xia Qingyuan dalam sekejap, menjerat tubuhnya seolah-olah mereka hendak menguras habis kekuatan kehidupan dari tubuh sang Puteri.     

Ye Futian melesat ke arah Xia Qingyian. Roh Bola Api di dalam Istana Kehidupan-nya mengeluarkan Kobaran Api dari Jalur Agung yang mengerikan. Tubuhnya kini telah berubah dan diselimuti oleh kobaran api yang tak berbatas dalam sekejap. Dia berubah menjadi seorang dewa perang yang berapi-api.     

Dia menerjang ke depan dengan tubuh yang diselimuti oleh kobaran api. Lengan berapi-api yang tak terhitung jumlahnya bermunculan dan mencengkeram cabang-cabang pohon kegelapan yang menjerat tubuh Xia Qingyuan, lalu cabang-cabang pohon itu dibakar hingga menjadi abu.     

Namun, aura kematian di sekitar mereka terus menyerang tubuh sang Puteri.     

Garis-garis berwarna hitam mulai muncul di wajahnya, yang membuat ekspresinya menjadi muram.     

Dia mengalihkan pandangannya, yang terlihat sedih, pada Ye Futian.     

Dia bertanya-tanya apakah dia akan mati di area terlarang ini.     

Pegunungan Origin dikenal sebagai area terlarang di Dunia Iblis.     

Ye Futian tampaknya bisa merasakan kesedihan yang berasal dari Xia Qingyuan. Dia mulai menyesali keputusannya untuk membawa sang Puteri ke Pegunungan Origin.     

Xia Qingyuan pasti tetap bersikeras untuk ikut serta bahkan jika dia menolaknya, tetapi dia merasa bertanggung jawab dan menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang telah terjadi.     

*Boom*     

Kekuatan dari Jalur Agung yang mengerikan terpancar dari dalam tubuh Xia Qingyuan, seolah-olah dia baru saja mengeluarkan kekuatan Renhuang. Semua aura kematian di dalam tubuhnya menghilang dalam sekejap. Ye Futian dapat melihat wajah Kaisar Xia muncul di belakang Xia Qingyuan.     

"Kaisar Xia." Ye Futian mulai melihat secercah harapan; Namun, dia segera menyadari bahwa sang kaisar sedang memandang ke depan, sambil mengerutkan keningnya dengan ekspresi muram di wajahnya.     

Pohon raksasa itu membuatnya merasa gelisah.     

*Boooomm*     

Lembah yang luas dan tampak tak berbatas itu berguncang. Pohon kegelapan yang tak terhitung jumlahnya bermunculan di seluruh penjuru lembah tersebut. Aura kematian yang mengerikan menyelimuti lembah yang luas dan tak berbatas itu.     

"Dia akan membuat kita semua tewas terbunuh."     

Hu Qian dari Istana Rubah Surgawi yang berada di antara orang-orang dari Gunung Yingzhao tampak terkejut saat Xia Qingyuan mengeluarkan aura dari seorang Renhuang.     

Namun, tempat ini adalah Pegunungan Origin, tempat dimana banyak kaisar iblis dan Renhuang terkubur di dalamnya. Menurut catatan sejarah, aura dari Jalur Agung yang terperangkap di Pegunungan Origin akan terpicu oleh setiap aura kuat yang muncul di sana.     

Aura dari seorang Renhuang mungkin telah memicu munculnya aura kematian dengan kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya untuk menyerang mereka semua. Aura itu mungkin akan membunuh mereka di lembah tersebut.     

Itu juga menjadi alasan mengapa orang-orang di tingkat Renhuang bergerak terlebih dahulu, alih-alih menjelajahi Pegunungan Origin bersama mereka.     

Alih-alih membawa keuntungan, kehadiran para kultivator tingkat Renhuang itu akan menyebabkan mereka semua tewas terbunuh.     

Lembah itu berguncang, dan aura kematian telah menyelimuti seluruh tempat. Ekspresi para kultivator tampak serius. Satu sosok perlahan-lahan muncul dari pohon ilahi itu saat suara gemuruh itu terus menerus terdengar.     

"Apa itu?"     

Banyak orang mengalihkan perhatian mereka ke arah tersebut. Pikiran mereka terus terguncang.     

Cabang-cabang pohon yang tak terhitung jumlahnya berputar-putar dengan menjadikan pohon raksasa itu sebagai titik pusat. Tidak lama kemudian, muncul satu sosok yang berukuran sangat besar. Sosok itu mengenakan jubah berwarna hitam dan penampilannya tampak gelap gulita. Rambut panjangnya berkibar di udara meskipun tidak ada aura yang terpancar dari tubuhnya, hanya ada aura kematian yang tak berbatas.     

"Gawat!"     

Banyak orang bisa merasakan hati mereka berdebar kencang saat mereka bertanya-tanya apakah sosok itu adalah makhluk tingkat tinggi yang tewas di Pegunungan Origin.     

Meskipun telah tewas selama bertahun-tahun, namun sosok itu masih mampu mengubah lembah itu menjadi tempat yang dipenuhi oleh kematian.     

Ditambah lagi, sosok itu tampaknya tetap ingin hidup bahkan setelah dia meninggal dunia, berniat untuk melahap aura dari makhluk hidup yang berada di sekitarnya.     

Apakah sosok itu berusaha bangkit dari kematian?     

*Boom*     

Kaisar Xia membawa Xia Qingyuan bersamanya dan melesat ke udara dengan kecepatan tinggi. Namun, cabang-cabang pohon kegelapan yang tak terhitung jumlahnya itu terus menjalar ke arah langit dan memenuhi udara, seolah-olah hendak melahap seluruh penjuru langit.     

Aura Renhuang terpancar keluar, dan sang Kaisar memancarkan cahaya bencana yang tak berbatas. Dia mendongak dan melihat sulur-sulur yang tak ada habisnya bergerak ke arahnya. Ekspresinya menjadi muram saat dia terus bergerak ke depan, sambil berkata, "Cepatlah."     

Bayangannya memancarkan cahaya bencana yang tak berbatas saat dia berbicara. Cabang-cabang pohon yang menutupi langit telah dihancurkan dalam sekejap. Pohon-pohon kuno yang tak terhitung jumlahnya itu terbelah, dan cahaya mengerikan menekan pohon kegelapan tersebut, berusaha mengulur waktu untuk Xia Qingyuan.     

Xia Qingyuan berbalik dan terus melesat ke depan.     

*Boom* Aura dari Jalur Agung milik Kaisar Xia hancur hingga tak bersisa disertai dengan suara gemuruh. Cabang-cabang pohon itu melesat ke udara dalam sekejap, menjerat tubuh Xia Qingyuan, mencegahnya untuk bergerak. Aura dan kekuatan kehidupan di dalam tubuhnya kini diserap tanpa henti. Tubuhnya dibawa menuju sosok yang muncul pada pohon kegelapan raksasa tersebut.     

"Tamat sudah riwayatnya," banyak orang bergumam dalam hati. Bahkan dengan bantuan dari aura Renhuang, kekuatan itu masih tidak bisa melindunginya.     

Pada saat yang bersamaan, satu sosok terlihat melesat di udara dan menghampiri Xia Qingyuan. Lengan api yang tak terhitung jumlahnya meraih cabang-cabang pohon kegelapan itu, berusaha untuk membakar dan menahan pergerakannya.     

Xia Qingyuan menatap tubuh raksasa yang berapi-api itu sambil merasakan kekuatan kehidupannya diserap dengan kecepatan yang mengerikan.     

Tampaknya dia akan benar-benar mati di sini.     

Terdapat wajah yang tampan di tubuh raksasa yang berapi-api itu. Dia memandang wajah itu, dan air mata muncul di sudut matanya.     

Dia akan mati dengan penuh penyesalan.     

Bibirnya berkedut, berniat untuk mengatakan sesuatu, tetapi pada akhirnya, tidak ada satu-pun kata yang keluar dari mulutnya.     

Sepertinya dia tiba-tiba teringat akan sesuatu, dan dia tersenyum. Senyuman itu tampak sangat indah. Sepertinya senyuman itu dimaksudkan untuk meninggalkan kenangan terindah bagi seseorang.     

"Selamat tinggal," ujar Xia Qingyuan dengan suara pelan saat tubuhnya terus diseret ke bawah. Tidak ada yang bisa menyelamatkannya.     

Ye Futian tidak mungkin bisa menghentikan sesuatu yang bahkan tidak bisa diatasi oleh aura Kaisar Xia.     

Hati Ye Futian terasa sakit. Pemandangan ini memicu beberapa kenangan buruk—kenangan yang paling menyakitkan baginya.     

"Kau terlihat cantik saat tersenyum, Puteri. Kau benar-benar akan terlihat semakin cantik jika mengenakan pakaian perempuan," jawab Ye Futian. Xia Qingyuan tercengang. Kemudian Ye Futian melangkah ke depan dan menempatkan tubuh raksasa yang berapi-api itu di belakang Xia Qingyuan. Lengan-lengan api diulurkan ke depan dan menyelimuti sekujur tubuhnya.     

"Aku tidak akan berpamitan denganmu sebelum aku melihat hal tersebut," Ye Futian menambahkan. Pada saat itu, tubuh mungil Xia Qingyuan seperti sedang dipeluk oleh seorang dewa perang yang berapi-api.     

Aura api itu terpantul di wajahnya. Xia Qingyuan bisa merasakan kehangatan dari aura tersebut, dan dia menangis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.