Legenda Futian

Memperebutkan Mayat



Memperebutkan Mayat

3'Apakah mereka sudah mati?' banyak orang bertanya-tanya.     2

Tatapan mata semua orang tertuju pada dua sosok yang terlihat seperti patung di bagian bawah lembah. Sekujur tubuh mereka berwarna hitam pekat, yang diakibatkan oleh serangan dari aura kematian.     

Pada saat itu, terdapat sebuah aura yang samar mengalir di sekujur tubuh Ye Futian, tampaknya aura itu berusaha mengeluarkan aura kematian dari tubuhnya sedikit demi sedikit. Hal itu menyebabkan para kultivator tertegun.     

'Mereka mampu bertahan hidup dari serangan barusan?' pikir mereka dalam hati, ini benar-benar sulit dipercaya.     

Para kultivator manusia dan monster yang terhitung jumlahnya telah menemui ajalnya, mereka tewas terbunuh tepat setelah mereka dilahap oleh kekuatan kematian yang tak berbatas itu.     

Mereka berdua juga dilahap oleh pohon kegelapan tersebut, terkubur dalam aura kematian yang tak berbatas. Patung yang terlihat seperti dewa kematian itu tampaknya masih membawa aura dari Jalur Agung yang dimilikinya saat dia masih hidup, dan sosok itu mengincar mereka berdua. Namun, keduanya berhasil selamat.     

Orang-orang belum melupakan fakta bahwa aura dari seorang Renhuang telah muncul beberapa saat yang lalu, dan aura itu tidak mampu mengatasi serangan-serangan dari sosok itu dan akhirnya menghilang.     

Semua orang yang berada di sekitar mereka merasa bingung, bagaimana bisa Ye Futian dan Xia Qingyuan berhasil bertahan hidup dari rentetan serangan tersebut.     

Ditambah lagi, mereka baru saja menyaksikan aura kematian itu menghilang. Kemudian orang-orang memandang tubuh mereka berdua, bertanya-tanya apakah mereka telah menyerap semua aura kematian tersebut.     

Namun, tidak ada satu-pun dari mereka yang menganggap bahwa hal itu dapat terjadi pada dua sosok tersebut. Dua orang Saint tidak mungkin bisa menyerap semua kekuatan dari pohon kegelapan tersebut. Hal itu hanya bisa terjadi apabila seorang Renhuang yang melakukannya.     

"Patung dewa kematian itu menghilang," ujar Zhan Yuan dari Istana Surgawi Violet yang masih berada di udara. Cahaya petir bersinar di matanya saat dia berjalan.     

Patung itu adalah mayat dari seorang Renhuang, dan Renhuang itu pasti merupakan seseorang yang sangat tangguh, melihat bagaimana Renhuang itu mampu memancarkan aura kematian dari Jalur Agung yang mengerikan bahkan setelah meninggal dunia untuk waktu yang lama. Aura itu cukup kuat untuk membuat seluruh bagian dari lembah itu menjadi Lembah Kematian.     

Namun pada saat ini, patung Renhuang itu telah menghilang.     

Dia bertanya-tanya apakah kedua orang itu telah mengambilnya.     

Di arah lain, seekor phoenix berkepala sembilan terlihat mengepakkan sayapnya. Tatapan matanya tampak sangat dingin. Monster itu selama ini telah menghabiskan waktunya untuk melahap kekuatan kematian, namun saat ini kekuatan itu malah menghilang. Jika dia bisa mendapatkan mayat sang Renhuang, maka mayat itu akan sangat bermanfaat bagi kultivasinya.     

Pada saat ini, banyak kultivator memiliki pemikiran yang sama di dalam benak mereka. Bagaimanapun juga, itu adalah mayat seorang Renhuang yang memiliki aura kematian dari Jalur Agung.     

Tidak ada seorang-pun yang akan memikirkan hal-hal seperti itu sebelumnya, karena semua orang hanya berusaha untuk tetap hidup dan melewati Lembah Kematian dengan selamat.     

Namun pada saat ini, krisis yang mereka hadapi telah berakhir. Ye Futian berhasil melahap pohon kegelapan itu hingga tak bersisa.     

Saat ini semua orang jelas memikirkan hal-hal lain di dalam benak masing-masing.     

Suasana di lembah itu menjadi aneh. Qin Xuangang adalah sosok yang sangat sensitif, dan dia mampu mendeteksi perubahan suasana di sekitarnya.     

Saat ini para kultivator yang berada di Lembah Kematian memiliki niat buruk dalam benak mereka.     

Dia tahu bahwa mereka semua berniat untuk mendapatkan mayat Renhuang tersebut.     

"Kita semua telah memasuki Pegunungan Origin dan mengalami situasi yang cukup berbahaya. Kita semua baru saja lolos dari situasi antara hidup dan mati. Sementara mereka berdua tidak pernah bermaksud untuk melakukan apa yang baru saja terjadi, namun tetap saja mereka telah membantu kita semua untuk lolos dari krisis yang kita hadapi di lembah ini. Sebaiknya kita semua melanjutkan perjalanan sekarang," ujar Qin Xuangang, tampaknya dia mengisyaratkan pada semua orang bahwa baik Ye Futian maupun Xia Qingyuan dapat dianggap sebagai penyelamat mereka.     

Jika mereka merencanakan sesuatu terhadap mereka berdua, hal itu sama saja seperti seekor anjing yang menggigit orang yang memberinya makan.     

*Whoosh* Pada saat ini, seekor monster terbang menukik dari atas langit, langsung bergerak menuju Ye Futian dan Xia Qingyuan dengan kecepatan tinggi.     

Monster itu adalah seekor roc, yang berniat untuk melesat dengan kecepatan tinggi dan meraih Ye Futian dan Xia Qingyuan dalam cengkeramannya.     

Ekspresi Qin Xuangang masih sedingin es, dimana dia mendapati bahwa, baik itu kultivator manusia maupun iblis, mereka semua memiliki sifat serakah.     

Ditambah lagi, monster iblis biasanya akan mengekspresikan keserakahannya secara terang-terangan.     

Qin Xuangang melangkah ke depan, dan dalam sekejap, cincin-cincin cahaya dari Jalur Agung berputar-putar di sekitar tubuhnya. Selain itu, simbol-simbol kuno mengelilinginya saat dia membuat gerakan mencengkeram di udara. Dalam sekejap, roc yang melesat di udara itu bisa merasakan tubuhnya terbelenggu, dan kini dia benar-benar tidak bisa bergerak. Seolah-olah sebuah kekuatan dari Jalur Agung telah menyeimuti tubuhnya, mencegahnya untuk bergerak ke depan."     

"Makhluk yang tidak memiliki kehormatan sebaiknya lenyap dari dunia ini," Qin Xuangang bergumam, dan sebilah pedang turun dari atas langit, menusuk tubuh roc itu dalam sekejap dan menghancurkannya. Tidak lama kemudian, darah dari roc itu menghujani tempat tersebut.     

Banyak monster tertegun saat menyaksikan pemandangan tersebut, mereka mendapati bahwa Qin Xuangang adalah sosok yang sangat kuat.     

Banyak kultivator dari Istana Surgawi Violet mengalihkan pandangan mereka pada Zhan Yuan, yang berada di barisan depan. Seolah-olah mereka sedang menunggu perintahnya, entah itu memerintahkan mereka untuk merebut mayat atau sebaliknya.     

Kedua mata Zhan Yuan memancarkan kilatan petir. Saat ini dia menjadi sangat penasaran bagaimana caranya Ye Futian mampu meraih semua pencapaiannya yang luar biasa itu.     

"Tangkap mereka," Zhan Yuan memberi perintah. Beberapa kultivator tingkat Nirvana dari Istana Surgawi Violet melangkah ke depan dan melesat pergi.     

Kilatan petir menyambar di seluruh penjuru langit dalam sekejap. Petir mengerikan dari Jalur Agung telah berkumpul di udara dan menyambar ke bawah. Para kultivator tingkat Nirvana itu adalah sosok-sosok yang sangat tangguh, dan kilatan petir yang mereka keluarkan sangat kuat sehingga serangan petir itu mampu membuat orang lain merasa sesak napas.     

Qin Xuangang mengerutkan keningnya dan ekspresinya tampak muram.     

Istana Surgawi Violet adalah salah satu pasukan terkuat di Dunia Heavenly Mandate, dan wajar saja apabila para kultivator yang berasal dari tempat seperti itu akan sangat sulit untuk diatasi.     

Ditambah lagi, ada juga kultivator lainnya yang mengincar mereka.     

"Serahkan dia pada kami, maka kami akan mengampuni nyawanya," ujar seorang kultivator dari Istana Surgawi Violet yang berada di udara dengan nada dingin.     

Qin Xuangang memandang ke atas langit, sambil berpikir bahwa pasukan terkuat dari Dunia Heavenly Mandate memang sangat mengintimidasi.     

Aura dari Jalur Agung berputar-putar di sekelilingnya, dan deretan awan di atas langit bergemuruh saat mereka beresonansi dengan Jalur Agung.     

Para kultivator dari Istana Surgawi Violet mengeluarkan aura masing-masing saat mereka melihatnya bergerak. Kilatan petir bersinar terang, dan sambaran petir terus-menerus menghujaninya, sehingga membuat pemandangan itu tampak seperti hari kiamat telah tiba.     

*Boom*     

Seberkas sambaran petir yang mengerikan turun dari atas langit, diarahkan menuju Qin Xuangang.     

Qin Xuangang merespon serangan itu dengan mengarahkan jarinya ke udara, yang akhirnya bertabrakan dengan sambaran petir tersebut. Suara gemuruh yang keras terdengar dari atas langit, dan udara berguncang hebat. Kekuatan dari satu jari yang ditempatkan di atas kepala Qin Xuangang mampu menahan sambaran petir yang turun dari atas langit, hingga pada akhirnya menghancurkan sambaran petir itu hingga tak bersisa.     

"Huh?" Para kultivator dari Istana Surgawi Violet menyaksikan pemandangan itu dan merasa takjub. Mereka tidak pernah menyangka bahwa kultivator tingkat Nirvana yang berdiri di hadapan mereka akan sekuat ini.     

Mereka samar-samar bisa merasakan bahwa pemahaman Qin Xuangang tentang Jalur Agung telah melampaui mereka, dan saat ini dia berada di puncak tingkat Nirvana.     

Tatapan mata mereka menjadi semakin serius saat memikirkan hal tersebut. Berdasarkan penjelasan dari Tan Zimo, dalam pertempuran kala itu, Ye Futian bersikap sangat sombong dengan menyuruh mereka untuk mengirimkan kultivator mana-pun dari empat tingkat Saint Plane sebagai perwakilan mereka, dan mereka tidak memilih seorang kultivator tingkat Nirvana di antara mereka untuk bertempur kala itu.     

Melihat situasi saat ini, jika kala itu terjadi pertempuran antar kultivator tingkat Nirvana dari kedua belah pihak, mereka pasti tetap akan kalah.     

Mereka saling memandang satu sama lain, dan beberapa kultivator tingkat Nirvana naik ke atas langit, menempati posisi yang berbeda-beda dan mengulurkan tangan mereka, lalu membentuk rangkaian segel dan memanggil petir dari langit.     

*Boom*     

Tiba-tiba, suara gemuruh yang keras mengguncang gendang telinga para kultivator. Beberapa kultivator tingkat Nirvanas muncul pada saat yang bersamaan, mengerahkan kekuatan surgawi dan kilatan petir yang tak berbatas dari atas langit, sehingga membuat pemandangan itu tampak seperti hari kiamat telah tiba.     

"Kultivasi terdiri dari serangkaian proses yang tidak mudah untuk dijalani, dan kau memiliki kesempatan untuk mencapai Renhuang Plane di masa depan. Jangan sampai kau membuat kesalahan yang fatal." Ujar seorang kultivator tingkat Nirvana pada Qin Xuangang. Kekuatan penghancur itu menyelimuti segala sesuatu yang berada di dalam wilayah dari jangkauan serangannya.     

Qin Xuangang memandang orang-orang yang berada di hadapannya, kemudian dia naik ke udara dan berkata, "Semuanya, lindungi Futian."     

*Boom*     

Suara gemuruh terus menerus terdengar di atas langit. Pilar-pilar petir terbentuk dalam sekejap dan dikerahkan padanya seperti bilah-bilah pedang.     

Itu adalah sebuah serangan yang mematikan dari Istana Surgawi Violet—Pedang Petir Jiuxiao.     

"Turun," mereka semua bergumam, dan dalam sekejap, serangan itu menerjang ke arah Qin Xuangang seperti kilatan petir yang mengerikan.     

Tubuh Qin Xuangang berubah menjadi sebuah tungku dari Jalur Agung yang menakjubkan saat dia menyerap kekuatan dari Jalur Agung dunia. Kemudian dia mengulurkan tangannya untuk menghadapi serangan pedang tersebut.     

Pedang Petir Jiuxiao semakin mendekat. Dia hanya mengandalkan kekuatan murni melalui satu tangannya untuk menangkis serangan tersebut.     

Petir penghancur yang tak berbatas itu langsung menimpanya. Namun, tubuh Qin Xuangang sepertinya bukan lagi terbuat dari darah dan daging. Alih-alih tubuhnya tampak seperti sebuah perwujudan dari Jalur Agung. Simbol-simbol kuno mengelilinginya, dan serangan petir penghancur itu tidak mampu menembus tubuhnya.     

Dalam sekejap, kekuatan mengerikan yang tak berbatas menyebar ke seluruh penjuru langit, sehingga membuat pemandangan itu terlihat sangat mengejutkan.     

"Kekuatan yang luar biasa."     

Banyak kultivator terkejut saat menyaksikan pemandangan yang terjadi di depan mata mereka. Tidak mengherankan apabila mereka tampak begitu terkejut, karena Qin Xuangang saat ini menghadapi beberapa kultivator tingkat Nirvana dari Istana Surgawi Violet sendirian.     

Pemandangan itu sungguh luar biasa.     

Semua orang yang menyaksikan hal ini jadi bertanya-tanya siapa sebenarnya identitas dari sosok tersebut.     

Wajah Tan Zimo dan orang-orang di sekitarnya tampak pucat. Jika mereka mengirimkan kultivator tingkat Nirvana untuk bertarung dalam pertempuran kala itu, mereka pasti akan kalah.     

Mereka diberi kebebasan untuk mengirimkan kultivator mana-pun di antara keempat tingkat Saint Plane.     

Seorang Virgin dari salah satu pasukan terkuat di Dunia Heavenly Mandate, Brahma's Pure Sky, menyaksikan pertempuran itu dari kejauhan dan dia merasa sangat terkejut.     

"Pemahaman sosok itu di tingkat Saint Plane sudah begitu mendalam sehingga dia mungkin dapat menyentuh bagian ujung dari Renhuang Plane," ujar seorang kultivator tingkat Nirvana dari Brahma's Pure Sky. Jika tidak, maka seorang kultivator tingkat Nirvana tidak akan mampu menghadapi beberapa kultivator tingkat Nirvana dari Istana Surgawi Violet sendirian. Sudah jelas bahwa pemahaman Qin Xuangang lebih mendalam daripada lawan-lawannya.     

"Siapa sebenarnya orang-orang itu?" ujar seorang Virgin dengan kecantikan yang luar biasa di barisan terdepan. Wanita itu bernama Qin He, sang Virgin nomor satu di Brahma's Pure Sky. Dia adalah kultivator terbaik dalam aspek bakat maupun penampilan, dan dia dikenal sebagai kandidat paling potensial untuk menjadi salah satu dari Dewi Jiutian di masa depan.     

"Sosok yang memimpin kelompok itu adalah Ye Futian, dia adalah adik junior dari keturunan Klan Gu yang dibawa pergi oleh Gu Tianxing," Dewi Jinyi menjelaskan. Dia juga salah satu sosok terkemuka di jajaran para Virgin. Sang Prophet meramalkan bahwa dia akan menjadi salah satu dari Dewi Jiutian di masa depan.     

Namun, di Brahma's Pure Sky, posisinya kalah jauh jika dibandingkan dengan Qin He. Selama ini Qin He disebut-sebut sebagai orang nomor satu di antara sembilan garis keturunan, dan dia akan menjadi pemimpin dari Dewi-Dewi Jiutian di masa depan.     

"Jadi mereka adalah orang-orang yang telah menimbulkan kekacauan di Istana Surgawi Violet kala itu," ujar Qin He. Saat ini, cahaya suci menyelimuti sekujur tubuhnya, dan penampilannya tampak mempesona.     

"Benar." Dewi Jinyi mengangguk. Dia berpikir sejenak sebelum melanjutkan kata-katanya, "Selain itu, dia adalah orang terakhir yang bertemu dengan sang Prophet secara langsung."     

Qin He memandang ke arah dimana pertempuran itu sedang berlangsung. Dia menganggap bahwa seseorang yang mampu bertahan hidup setelah dilahap oleh pohon kegelapan pasti memiliki rahasia tersembunyi. Tidak mengherankan apabila Zhan Yuan ingin menangkap Ye Futian. Dia pasti tidak hanya menginginkan mayat itu saja.     

Di arah tersebut, Zhan Yuan, yang memiliki tubuh dari Jalur Agung mulai bergerak. Dalam sekejap, kekuatan petir penghancur yang mampu menghancurkan dunia telah terbentuk. Kemudian diagram-diagram petir yang mengerikan muncul di udara.     

Pada saat yang bersamaan, monster-monster iblis melesat di berbagai tempat, langsung bergerak menuju Ye Futian.     

Mereka menganggap bahwa Qin Xuangang mungkin adalah sosok terkuat di kelompok tersebut. Selama dia ditahan oleh orang-orang dari Istana Surgawi Violet, maka monster-monster iblis akan memiliki kesempatan.     

Wu Yong dan kultvator lainnya melesat dan muncul di sekitar Ye Futian, sambil mengeluarkan kobaran api terkuat mereka dan menyebabkan sebuah pertempuran besar terjadi dalam sekejap.     

Di sisi lain, matriks-matriks pedang muncul di sekitar Yaya. Dia melangkah ke udara, dan kedua matanya berubah menjadi bilah-bilah pedang, yang langsung dikerahkan menuju Zhan Yuan.     

*Boom* Delapan Divine Thunder turun dari atas langit, yang kemudian membentuk teknik Thunder of Catastrophe.     

Yaya naik ke udara dan mengayunkan pedangnya menuju delapan Divine Thunder tersebut, berusaha menghadang dan menghentikan pergerakan semua petir tersebut.     

Bilah-bilah pedang milik Yaya dan sambaran petir itu bertabrakan di udara. Pada waktu yang bersamaan, Matriks Thunder of Catastrophe telah terbentuk, dan mata Zhan Yuan bersinar dengan aura petir yang mengerikan. Petir bergemuruh saat dia melangkah ke depan, yang mengejutkan aura spiritual semua orang di sekitarnya.     

"Kau bukanlah tandinganku. Minggir," ujar Zhan Yuan. Kemudian dia menunjuk ke udara dengan telapak tangannya, dan petir bergemuruh, membuat kekuatan petir itu menjadi lebih mengerikan dari sebelumnya.     

Dia memiliki tubuh dari Jalur Agung, dan semua petir akan tunduk pada perintahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.