Legenda Futian

Ancaman Renhuang



Ancaman Renhuang

1Wajah para kultivator menjadi pucat. Mereka bisa merasakan kekacauan yang sedang terjadi di atas langit.     
1

Pedang berkarat yang tak ada habisnya itu tampaknya digunakan untuk menyegel wilayah dari Dunia Iblis tersebut, dan Bukit Pedang ini mungkin adalah tempat dimana pedang utama berada. Pedang raksasa yang tertancap di atas Bukit Pedang ini mungkin adalah kunci untuk menyegel area ini. Setelah pedang raksasa itu ditarik keluar, konsekuensinya mungkin akan sangat mengerikan.     

Namun, pada saat ini, seseorang berusaha menarik pedang tersebut dari permukaan tanah.     

"Berhenti!" teriak orang-orang. Di hadapan pedang raksasa tersebut, sosok itu menariknya dengan kedua tangannya, dan dalam sekejap, permukaan tanah mengeluarkan suara gemuruh. Area yang sangat luas itu berguncang. Pedang-pedang berkarat yang tertancap di wilayah ini mengeluarkan suara melengking, dan sebuah badai yang dahsyat telah terbentuk, kemudian bergerak melintasi langit.     

Sementara itu, di bawah permukaan tanah, sebuah aura yang mengerikan terpancar keluar, sepertinya itu adalah sisa-sisa aura para roh kultivator yang tak terhitung jumlahnya yang telah ditekan oleh wilayah ini.     

Pada saat ini, mereka semua telah dibebaskan.     

"Sombong sekali."     

Seorang kultivator tingkat Nirvana mengangkat tangannya dan melancarkan serangan ke arah sosok yang sedang menarik pedang tersebut, tetapi sebuah pusaran yang mengerikan muncul di atas pedang itu dan dengan cepat melahap orang yang menarik pedang tersebut. Tampaknya terdapat satu sosok seperti bayangan di tengah-tengah badai itu yang menerobos masuk ke dalam pikirannya, bergejolak ke arah tubuhnya. Serangan yang dikerahkan oleh kultivator tingkat Nirvana itu mendekatinya tetapi terhalang oleh badai yang mengerikan tersebut.     

"Tindakanmu itu berbahaya, mundurlah!" teriak Sword Saint. Tapi Ye Wuchen masih berdiri tegak di tengah-tengah badai tersebut. Urat nadi di tubuhnya dapat terlihat dengan jelas. Terdapat cahaya berwarna merah seperti darah yang mengerikan di matanya. Aura yang sangat mengerikan langsung menerobos masuk ke dalam pikirannya, seolah-olah aura itu mencoba mengambil alih pikirannya.     

Wajah Sword Saint terlihat sangat pucat. Dia bisa memahami situasi yang sedang dihadapi oleh Ye Wuchen saat ini. Pedang yang diberikan oleh sang kultivator misterius padanya kala itu, yaitu pedang iblis yang dia gunakan hingga saat ini, mengandung energi yang sama seperti ini, dan juga dipenuhi dengan aura iblis, seolah-olah para iblis sejati tinggal di dalamnya.     

Namun, aura iblis itu telah disegel, jadi pedang iblisnya kini aman digunakan untuk bertarung.     

Namun meskipun begitu, Sword Saint bisa memahami bagaimana penderitaan yang dirasakan oleh Ye Wuchen saat ini, yaitu sama seperti setiap kali dia menggunakan pedang iblis. Penderitaan itu sulit diatasi bagi orang-orang biasa meskipun pedang itu telah disegel. Apa yang akan terjadi jika segel itu dibuka?     

Pedang raksasa yang ingin ditarik keluar oleh Ye Wuchen sama seperti pedang iblis miliknya. Pedang itu disegel dan digunakan untuk menekan wilayah di sekitarnya.     

Namun pada saat ini, Ye Wuchen ingin menariknya keluar.     

Dia akan tewas terbunuh.     

Seberapa besar konsekuensinya jika roh-roh yang tinggal di dalam wilayah ini terbebas dari kekuatan penyegel tersebut?     

Konsekuensi seperti apa yang menunggu Ye Wuchen di tengah-tengah badai tersebut?     

Sword Saint hanya bisa membayangkan, apakah situasinya sudah menjadi seserius ini?     

Kedua mata Ye Wuchen bersinar dengan cahaya semerah darah yang mengerikan, seolah-olah itu bukan lagi matanya. Namun, jauh di dalam matanya, masih ada rasa kesadaran yang tersisa. Itu adalah kekuatan tekadnya yang sedang berjuang melawan kekuatan mengerikan yang menyerang pikirannya.     

Tubuhnya seperti tidak berada di bawah kendalinya lagi, tetapi kedua tangannya masih memegang gagang pedang raksasa itu dengan erat.     

*Boom* Permukaan tanah masih bergetar, dan bayangan yang tak terhitung jumlahnya bermunculan dari tanah, mengejutkan orang-orang yang ingin menyerang Ye Futian untuk beberapa saat. Mereka tampak sangat gelisah.     

Apakah orang gila ini hendak membunuh semua orang yang berada di sini?     

Ye Wuchen tidak menghentikan upayanya. Dengan disaksikan oleh banyak orang, dia menarik pedang raksasa itu dengan kedua tangannya sedikit demi sedikit.     

Dia tidak punya waktu untuk berpikir. Ada begitu banyak sosok terkemuka yang bekerja sama untuk menekan Ye Futian, bahkan mereka telah mendiskusikan bagaimana cara mereka membagi keuntungan. Dalam situasi seperti ini, apa lagi yang bisa dia lakukan untuk melawan mereka?     

Mungkin ada banyak roh iblis yang terkubur di wilayah ini, tetapi apa perbedaan antara para kultivator haus darah itu dan roh-roh iblis ini? Dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki oleh Ye Futian, dia mungkin mampu bertahan hidup apabila menghadapi roh-roh iblis yang terkubur di bawah tanah; Namun, sosok-sosok terkemuka yang serakah itu tidak akan membiarkannya pergi begitu saja.     

Jadi, setelah mempertimbangkan situasi saat ini, Ye Wuchen pergi ke Bukit Pedang sendirian dan menarik pedang itu dari permukaan tanah.     

*Whooosh*     

Sebuah arus kegelapan melesat lurus ke atas langit. Pedang itu akhirnya tercabut dari permukaan tanah. Bukit Pedang kini telah runtuh, dan sebuah gelombang udara yang mengerikan menerjang ke atas langit.     

Akan tetapi, tubuh Ye Wuchen tenggelam di dalam kegelapan yang tak berbatas. Permukaan tanah bergetar, pedang berkarat yang tak terhitung jumlahnya itu berterbangan, dan banyak retakan muncul di permukaan tanah. Dari retakan-retakan itu, banyak tangan bermunculan dan meraih permukaan tanah. Banyak roh-roh iblis terbangun dan langsung bergerak menuju para kultivator yang sedang bertarung di atas langit.     

Situasinya menjadi sangat kacau. Banyak kultivator tampak ketakutan dan langsung menyebar ke segala arah, berusaha melarikan diri.     

*Boom* Di Bukit Pedang tempat Ye Wuchen berada, tempat itu telah terbelah menjadi dua bagian, tepat di bagian tengah. Dua bidang tanah itu tampaknya benar-benar terpisahkan satu sama lain, dan jaraknya di antara keduanya semakin melebar. Di antara tanah yang terbelah itu, sebuah aura yang mengerikan menyebar di udara. Semua orang tampak ketakutan.     

Gelombang udara yang tak terhitung jumlahnya terus menerus mengalir ke dalam pedang raksasa tersebut. Tanah yang telah terbelah itu kini berubah menjadi sebuah jurang yang tak berujung. Jika melihat dari atas, tidak ada seorang-pun yang bisa melihat bagian dasar dari jurang tersebut. Hanya ada aura mengerikan yang terpancar dari jurang itu.     

Pada saat itu, di dalam jurang tak berdasar tersebut, di tengah-tengah kegelapan yang tak berbatas, tiba-tiba muncul dua kilatan cahaya semerah darah. Dua kilatan cahaya ini tampak sangat mengerikan, seperti sepasang mata iblis. Cahaya iblis yang mengerikan itu memicu kegemparan di seluruh bagian dari jurang tersebut.     

Tapi tidak lama kemudian, dua kilatan cahaya ini tersebar seolah-olah tidak terjadi apa-apa di sana.     

Ye Wuchen memegang pedang itu dengan erat. Tubuhnya gemetar, dan kedua matanya berubah warna menjadi semerah darah. Wajahnya yang tampan menjadi terdistorsi, dan energi di sekujur tubuhnya tampaknya akan dilahap habis, tetapi aura yang mengelilingi tubuhnya sangatlah mengerikan.     

Sepertinya itu bukanlah sosok Ye Wuchen yang biasanya.     

Dia berbalik dan memandang orang-orang di sekitarnya. Sang Pemimpin Tertinggi, Zhan Yuan, menggunakan Divine Thunder untuk menangkis serangan dari roh-roh iblis. Sementara para kultivator dari Klan Iblis Gajah menginjak-injak langit untuk menekan roh-roh iblis yang menyerang mereka.     

Para kultivator lainnya juga menggunakan cara mereka masing-masing untuk melindungi diri.     

Namun, bahkan di dalam situasi yang sangat kacau ini, tikus ungu-emas itu masih belum menyerah. Dia telah berubah menjadi sambaran petir dan melesat ke arah Ye Futian, seolah-olah pada saat ini, dia masih ingin membawa Ye Futian pergi bersamanya.     

Dia tidak akan pernah menyerah sebelum dia mencapai tujuannya.     

Namun, pada saat ini, tiba-tiba dia menjadi waspada dan bisa merasakan sebuah aura yang berbahaya. Dia segera berbalik dan melihat sepasang mata iblis sedang menatap ke arahnya. Aura iblis yang mengerikan langsung menerobos masuk ke dalam matanya dan menyerang pikirannya. Tubuhnya gemetar, ekspresinya tampak panik, dan bergegas mundur.     

Pada saat yang bersamaan, pedang raksasa itu diayunkan ke depan, menebas tempat dimana tikus itu berada. Tidak lama kemudian terdengar suara gemuruh yang mengerikan, dan tikus ungu-emas itu terus menerus memuntahkan darah. Tubuh tikus itu tampaknya diselimuti dengan baju zirah berwarna ungu-emas yang menerima sebagian besar kekuatan dari serangan pedang tersebut; jika tidak, dampak yang diterimanya akan jauh lebih serius.     

Tikus ungu-emas itu terhempas ke kejauhan dan memuntahkan darah, dan untaian aura menerjang ke arahnya. Tikus ungu-emas itu berubah menjadi petir emas dan melarikan diri melalui celah-celah yang ada, berusaha melarikan diri dari tempat ini.     

Apakah orang gila itu telah dirasuki oleh roh-roh iblis setelah menarik pedang itu dan kini menjadi seorang iblis sejati?     

Kedua mata Ye Wuchen yang berwarna semerah darah tampak sangat mengerikan, kemudian dia melesat. Pedang di tangannya melahap aliran udara tak berbatas yang mengalir di antara langit dan bumi, kemudian diayunkan ke arah para kultivator yang berada di atas langit. Tiba-tiba, sebuah pusaran kegelapan yang mengerikan meledak, seolah-olah terdapat roh-roh iblis yang muncul dan mengikuti pedang itu menuju para kultivator tersebut dan mengincar tubuh mereka.     

Pada saat yang bersamaan, tubuh Ye Wuchen berubah menjadi sambaran petir kegelapan dan langsung menyerang ke arah Zhan Yuan dari Istana Surgawi Violet.     

Zhan Yuan melihat Ye Wuchen bergerak ke arahnya. Tubuh Ye Wuchen diselimuti oleh aura yang mengerikan. Pada saat ini, dia bukanlah Ye Wuchen yang biasanya.     

*Boom* Gulungan petir terus menerus bergemuruh, dan cahaya petir menyinari seluruh penjuru langit. Ribuan kilatan petir menerjang ke arah Ye Wuchen. Akibat serangan dari Divine Thunder, roh-roh iblis yang tak terhitung jumlahnya itu dimusnahkan dalam sekejap.     

Petir yang dahsyat itu menyambar tepat di tubuh Ye Wuchen. Di sisi lain, pedang itu terlepas dari genggaman Ye Wuchen dan berubah menjadi petir kegelapan. Petir kegelapan itu menembus kekuatan dari Divine Thunder dan menghantam tubuh Zhan Yuan.     

Tidak lama kemudian terdengar suara mendesis. Tampaknya tubuh Zhan Yuan hampir tertembus oleh serangan tersebut. Darah mengalir dari tubuhnya, dan arus udara penghancur terus menerus mengalir ke dalam dirinya. Sekujur tubuhnya kini dipenuhi dengan aura kematian dan menghitam. Petir di sekitarnya perlahan-lahan memudar, dan wajahnya tampak tak bernyawa.     

Pada saat ini, seberkas cahaya yang menyilaukan bersinar. Zhan Yuan berteriak kencang. Di sekujur tubuhnya, aura Renhuang yang kuat terpancar keluar, dan bayangan seorang Renhuang Tertinggi telah muncul. Tubuh Zhan Yuan diselimuti oleh cahaya suci, berusaha mengusir arus kegelapan yang mengalir di sekitarnya dan langsung memusnahkan semua aura mengerikan tersebut.     

Aura Renhuang di tubuhnya bersinar terang. Divine Thunder turun dari atas langit dan menghancurkan segalanya, sementara roh-roh iblis di sekelilingnya hancur hingga tak bersisa. Tatapan matanya terlihat sangat tajam, seperti mata seorang dewa, yang tertuju ke arah Ye Wuchen.     

"Ini hanya seni iblis rendahan," ujarnya dengan nada menghina. Tatapan matanya tampak acuh tak acuh. Kemudian dia mengarahkan jarinya ke depan. Ye Wuchen mengambil kembali pedangnya dan melancarkan serangan. Divine Thunder menerangi langit yang luas dan bertabrakan dengan tebasan pedang kegelapan yang mengerikan tersebut. Dalam sekejap, kekuatan penghancur yang tak tertandingi telah terbentuk, dan sebuah badai yang dahsyat bergerak melintasi area tersebut.     

*Boom*     

Akhirnya, Ye Wuchen adalah pihak yang tidak mampu menahan serangan itu lebih lama lagi. Bagaimanapun juga, dia menggunakan kekuatan eksternal untuk bertarung, alih-alih kemampuannya sendiri, bagaimana mungkin dia bisa bertarung melawan aura Renhuang yang sesungguhnya?     

Kilatan petir menembus tubuhnya. Jika dia tidak memiliki arus kegelapan yang melindunginya, serangan itu sudah cukup untuk mengubahnya menjadi abu.     

"Sebaiknya kita segera pergi dari sini," seorang Renhuang mengamati tempat itu sebelum dia berbicara sambil mengerutkan keningnya. Tampaknya ada bahaya yang semakin mendekat, dan dia harus membawa Zhan Yuan pergi bersamanya.     

"Kita juga harus membawa dia pergi," ujar Zhan Yuan sambil menunjuk ke arah Ye Futian. Bahkan pada saat ini, dia masih tidak lupa dengan keinginannya untuk menangkap Ye Futian.     

Terutama setelah pertarungannya dengan Ye Futian, Zhan Yuan menjadi semakin tertarik padanya. Pemuda ini bahkan mampu menghadapi semua sosok terkemuka pada saat yang bersamaan dengan menggunakan kekuatan tulang milik Kaisar Gajah dari Sepuluh Arah. Selain itu, bagaimana caranya dia bisa menggunakan Kobaran Api dari Jalur Agung?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.