Legenda Futian

Pria Misterius



Pria Misterius

1Di dalam jurang yang tak berdasar, Ye Futian membungkus dirinya sendiri dan Xia Qingyuan seperti sebuah kepompong.      3

Pada saat ini, tampaknya dia telah merasakan sesuatu; cabang-cabang pohon dan dedaunan dari pohon kuno yang membungkus tubuh mereka menyebar ke area sekitar, dan kemudian, seperti sebuah bunga yang sedang mekar, dia dan Xia Qingyuan perlahan-lahan mulai muncul dari dalam kepompong tersebut.     

Mereka tetap memejamkan mata. Ye Futian selama ini telah memulihkan diri sambil menunggu kesempatan yang tepat. Namun, dia tidak menyangka bahwa aura iblis itu kini bisa mereda dengan sendirinya.     

Di sebelah Ye Futian, Xia Qingyuan duduk di tempatnya dengan tenang, dia juga memejamkan matanya. Pada saat ini, pipinya seperti terbakar. Bulu matanya berkedut, dan kedua matanya yang cerah menyipit. Dia diam-diam membuka matanya dan memandang ke depan, dimana dia bisa melihat wajah tampan itu dan rambut abu-abunya yang berkibar tertiup angin.     

Ye Futian sepertinya bisa merasakan pandangan mata sang Puteri dan dia juga membuka matanya. Xia Qingyuan segera mengalihkan pandangannya ke arah lainnya.     

Namun, pada saat ini, Xia Qingyuan tertegun dan merasa bahwa sekujur tubuhnya menjadi kaku. Dia langsung memancarkan auranya.     

Ye Futian juga memandang ke depan, dan tatapan matanya tiba-tiba berubah. Sekujur tubuhnya merinding.     

Satu sosok sedang berdiri di hadapan mereka.     

Sosok itu sama sekali tidak memancarkan aura, dan mereka bahkan tidak bisa merasakan kehadirannya. Seolah-olah dia tidak nyata. Namun dia tampak berdiri di sana dan menatap Ye Futian dengan tenang. Kedua matanya bersinar dengan cahaya semerah darah yang mengerikan; hanya dengan satu tatapan mata, dia mampu menembus pikiran Ye Futian dan Xia Qingyuan.     

Rupanya ada seseorang yang tinggal di sini.     

Tapi dimana Saint Glass berada?     

"Nama saya Ye Futian, salah hormat untuk anda, tuan," Ye Futian tampak begitu tegang dan memberi hormat pada sosok yang berada di hadapannya. Sosok itu masih menatap Ye Futian dengan datar, bahkan tubuhnya seperti tidak nyata.     

*Whoosh* Tubuhnya melesat dan menghilang dari jurang itu dalam sekejap. Ye Futian mendongak dan hanya bisa merasakan jejak auranya.     

"Ayo kita pergi," ujar Ye Futian. Tubuhnya naik ke udara dan melayang ke atas jurang; setelah beberapa saat, Ye Futian muncul di luar jurang tersebut. Orang-orang yang berada di sana juga tertegun, mereka semua menatap sosok yang baru saja muncul.     

Ekspresi Qin Xuangang tampak sangat serius; sosok yang baru saja muncul itu membuat dirinya merasa seolah-olah dia adalah sosok yang tak terkalahkan.     

Terlebih lagi, dia bahkan bisa memandu jalan keluar dari jurang tersebut. Siapa identitas dari sosok itu?     

Kemudian, saat mereka melihat Ye Futian dan Xia Qingyuan juga muncul dari dalam jurang, mereka merasa lega. Rupanya mereka baik-baik saja.     

Namun, Ye Futian tampaknya juga sedang menatap sosok itu dan tidak tahu siapa identitasnya.     

Sosok itu perlahan-lahan maju ke depan, dan arah yang dia tuju adalah arah dimana Yu Sheng dan Ye Wuchen berada.     

Lebih tepatnya, dia menghampiri Ye Wuchen.     

Dia menatap pedang yang berada di tangan Ye Wuchen, dan cahaya berwarna merah bersinar di sepasang mata tanpa emosi tersebut.     

"Tuan," Ye Futian memanggilnya. Ye Futian menyaksikan pemandangan ini dan menjadi semakin gelisah; tubuhnya berusaha bergerak ke depan, tetapi dia bisa merasakan sebuah kekuatan tak terlihat yang langsung menyelimuti tubuhnya. Dia melayang di udara dengan lemah, sama sekali tidak bisa menggerakkan tubuhnya.     

Tetapi sosok itu masih berjalan ke depan sambil memunggungi Ye Futian, seolah-olah dia belum mengeluarkan kekuatan apa-pun.     

Tingkat kemampuan seperti itu sangatlah mengerikan, seolah-olah sosok ini memiliki tangan yang tak terlihat di ruang hampa.     

"Wuchen," Ye Futian memanggil Ye Wuchen dan menatapnya dengan gelisah, tetapi sosok itu tampaknya tidak ingin menyakiti Ye Wuchen; dia tetap berdiri di tempatnya dan menatap Ye Wuchen dengan tenang.     

Sementara itu, Ye Wuchen masih berdiri di tempatnya seperti sebuah patung, sambil memegang pedang itu dengan kedua tangannya; hanya tubuhnya yang masih dikelilingi oleh aura iblis, yang terus menerus mengalir ke dalam tubuhnya. Di sekelilingnya, aliran udara dari Hukum Pedang yang tak terhitung jumlahnya berkumpul dan menjadi nyata seolah-olah proses itu tidak pernah terhenti.     

Akhirnya, sosok itu mulai bertindak.     

*Boom* Yu Sheng mengambil satu langkah ke depan, khawatir bahwa sosok itu akan menyakiti Ye Wuchen. Ketika dia mendekati Ye Wuchen, sosok itu mengayunkan tangannya, dan tubuh Yu Sheng langsung terlempar ke kejauhan; keduanya bahkan tidak berada pada tingkat yang sama.     

Ketika sosok itu mengulurkan satu telapak tangannya, tubuh Ye Wuchen sedikit terangkat ke udara, dan ketika dia mengepalkan tangannya, aliran udara yang tak terhitung jumlahnya di sekitar Ye Wuchen langsung mengalir ke dalam tubuhnya. Pada saat ini, wajah Ye Wuchen tampak terdistorsi.     

Namun tidak lama kemudian, terdapat seberkas sinar berwarna merah yang mengerikan muncul di mata sosok tersebut, dan kemudian seberkas cahaya langsung mengalir ke dalam mata Ye Wuchen. Dalam sekejap, pikiran-pikiran negatif yang bergejolak di benak Ye Wuchen tiba-tiba mereda dan menyatu ke dalam pikiran Ye Wuchen.     

Qin Xuangang memusatkan pandangannya pada sosok itu; mungkin kekuatannya hanyalah bagian dari imajinasi mereka.     

Sosok itu memutar telapak tangannya, dan hembusan angin serta deretan awan di atas langit tiba-tiba berubah. Bilah-bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya muncul di udara, hingga menutupi langit dan menyembunyikan matahari.     

Kemudian dia mempererat kepalan tangannya, dan tiba-tiba, aura pedang yang tak terhitung jumlahnya kini berubah menjadi sinar-sinar cahaya yang menyilaukan dan masuk ke dalam tubuh Ye Wuchen.     

Tubuh Ye Wuchen yang melayang di udara tiba-tiba berubah posisi dan berbaring di sana. Hukum Pedang yang mengerikan di atas langit menyelimuti tubuhnya dan menerjang ke arahnya tanpa henti. Tubuh Ye Wuchen bergetar hebat. Melihat pemandangan ini, Ye Futian dan yang lainnya menahan napas dan tampak sangat gelisah.     

Namun, mereka tidak bisa ikut campur.     

*Boom*     

Bilah-bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya kini telah menjadi satu kesatuan. Tubuh Ye Wuchen tampaknya telah berubah wujud menjadi sebilah pedang yang sangat tajam, membentang di antara langit dan bumi.     

*Whoosh*     

Pada saat ini, Ye Wuchen membuka matanya, dan seberkas sinar pedang yang sangat menyilaukan ditembakkan; sekujur tubuhnya kini tampak seperti sebilah pedang.     

Tubuhnya yang berbaring di udara kini perlahan-lahan mulai bangkit dan melayang di tempatnya. Ye Futian dan rekan-rekannya tampak terkejut saat mereka menyaksikan pemandangan ini.     

Apakah sosok misterius itu berusaha membantu Wuchen?     

"Terima kasih atas bimbingan anda, tuan. Nama saya Ye Wuchen," ujar Ye Wuchen sambil membungkuk hormat.     

Sosok itu mengangkat dan mengayunkan tangannya. Tiba-tiba, pedang yang dicabut oleh Ye Wuchen sebelumnya kini melayang di udara, sambil mengeluarkan suara berdentang. Saat melihat pedang tersebut, mata pria misterius itu menunjukkan emosi yang berbeda dari sebelumnya.     

Hanya dengan satu ayunan tangannya, pedang itu langsung terbang ke sisi Ye Wuchen. Ye Wuchen memandang pedang itu sebelum mengalihkan pandangannya pada pria misterius itu dan bertanya, "Apakah pedang ini milik anda, tuan?"     

"Han Zhou."     

Sosok misterius itu mengucapkan dua kata. Itu adalah pertama kalinya dia berbicara, dan ketika dia mengatakan hal tersebut, pedang itu mengeluarkan suara melengking dan bergetar hebat.     

Seolah-olah pedang itu mendengar namanya.     

"Nama pedang itu adalah Han Zhou," ujar sosok misterius tersebut. Ye Wuchen menyaksikan pedang itu melayang di depannya.     

Sosok misterius itu menghela napas. Ini bukanlah sosoknya yang sesungguhnya, selain itu Han Zhou telah rusak dan berubah menjadi potongan-potongan pedang yang tak terhitung jumlahnya. Ini adalah pedang baru dan Han Zhou pantas untuk dilahirkan kembali.     

"Di masa lalu, pedang itu telah rusak dan tidak memiliki roh di dalamnya. Kau boleh mengubah namanya," ujar sosok misterius itu.     

Ye Wuchen menatapnya dan tahu bahwa sosok misterius itu berbicara serius. Ye Wuchen mengulurkan telapak tangannya dan memegang pedang tersebut. Apakah ini adalah sebuah pedang yang telah rusak?     

Jika benar demikian, maka pecahan pedang yang digunakan untuk menekan para iblis dari seluruh penjuru langit semuanya berasal dari pedang ini.     

Sekarang, pedang ini telah kehilangan aura dan kekuatannya di masa lalu.     

"Tuan, saya akan menamainya sebagai Jiu Zhou," ujar Ye Wuchen. Dia berasal dari Jiu Zhou.     

Pria misterius itu menatap Ye Wuchen dan mengangguk pelan.     

"Mengapa saya tidak bisa merasakan keberadaan anda, tuan?" Ye Wuchen bertanya.     

Sosok misterius itu menatap Ye Wuchen dan tidak menjawab pertanyaannya. Tentu saja Ye Wuchen tidak bisa merasakan keberadaannya karena dia memang tidak nyata.     

Dia mengalami nasib yang sama dengan Ye Wuchen, kecuali fakta bahwa Ye Wuchen lebih beruntung darinya.     

Dia menatap ke arah langit. Di atas sana, awan iblis tampak bergulung dan sepertinya telah berubah warna.     

Peristiwa apa yang akan terjadi di Pegunungan Origin?     

"Tuan," pada saat ini, Ye Futian melangkah ke depan dan bertanya, "Apakah anda melihat teman saya?"     

Saint Glass adalah orang yang membawanya ke dalam jurang tersebut, tetapi kini dia tidak melihat sosok Saint Glass.     

Tentu saja, dia tidak ingin hal buruk menimpa Saint Glass.     

Apakah dia mampu bertahan hidup dalam situasi seperti itu?     

"Dia sudah pergi," ujar pria misterius itu dengan tenang.     

Hati Ye Futian berdebar kencang. Jadi apakah dapat disimpulkan bahwa Saint Glass masih hidup?     

Tapi bagaimana caranya dia bisa keluar dari jurang tersebut?     

Pria misterius itu masih menatap ke arah langit. Kumpulan awan iblis yang tak berbatas itu melayang ke arah yang berlawanan dan berkumpul di wilayah pusat dari Pegunungan Origin. Bukan hanya Ye Futian saja, tetapi orang lain juga bisa merasakan perubahan itu saat mereka memandang ke atas langit.     

Selama beberapa bulan terakhir, wilayah Pegunungan Origin mana saja yang telah dikunjungi oleh para kultivator?     

…     

Jauh di dalam Pegunungan Origin, aura yang menyebar di wilayah itu sangat mengerikan. Di atas langit, pemandangannya sama persis seperti hari kiamat. Kumpulan awan iblis menutupi langit, bergulung tanpa henti ke satu arah.     

Pertempuran-pertempuran yang mengerikan terjadi di area ini, termasuk pertempuran tingkat Renhuang maupun tingkat Saint. Tentu saja, para kultivator Renhuang merupakan kekuatan utama dari setiap pasukan untuk membukakan jalan dan memungkinkan mereka untuk terus bergerak ke depan.     

Sosok-sosok yang menghalangi jalan mereka terdengar mengeluarkan suara saat sosok-sosok itu merangkak keluar dari permukaan tanah seolah-olah mereka telah hidup kembali..     

*Boom*     

Cahaya suci yang sangat indah dikeluarkan oleh seorang kultivator tingkat Renhuang; segala sesuatu yang dilewati oleh cahaya itu menghilang dalam sekejap, namun tetap saja, terdapat sebuah aura di hadapan sang Renhuang yang bahkan mampu membekukan darahnya.     

Renhuang itu memandang ke kejauhan, dimana dia melihat sebuah badai yang mengerikan sedang terbentuk di atas langit, dan sebuah aura yang sangat dahsyat terpancar dari sana.     

Di area yang penuh tekanan itu, semua kultivator bergerak ke depan tanpa ragu-ragu. Mereka telah menghabiskan waktu selama berbulan-bulan dalam perjalanan ini; sangat sulit bagi mereka untuk mencapai tempat ini, baik itu untuk para kultivator tingkat Renhuang maupun tingkat Saint Plane.     

Dalam kurun waktu ini, banyak kultivator telah binasa di Pegunungan Origin.     

Mereka terus bergerak ke depan. Di antara kerumunan orang, Zhan Yuan, sang Pemimpin Tertinggi dari Istana Surgawi Violet juga hadir di sana, tetapi sekarang dia datang bersama seorang Renhuang dari Istana Surgawi Violet. Petir bergemuruh dari tubuhnya, dan dia terus bergerak ke depan.     

Di samping mereka, para kultivator dari pasukan terkemuka lainnya juga telah tiba dan sedang bergerak ke depan dari arah yang berbeda-beda.     

Perlahan-lahan, mereka semua berkumpul di bawah kumpulan awan iblis raksasa yang bentuknya menyerupai sebuah lingkaran tanpa akhir.     

Mereka mendongak dan menyaksikan pemandangan tersebut. Tanpa memandang tingkat kultivasi, mereka semua bisa merasakan sebuah tekanan menyesakkan yang tampaknya mampu membuat mereka tidak bisa bergerak.     

Awan iblis yang mengerikan itu terbentang di atas kepala mereka, dan terkadang mereka bisa melihat bayangan seorang iblis di dalam awan tersebut, yang seolah-olah hendak menerjang keluar.     

"Kita telah tiba." Seorang kultivator tingkat Renhuang mengikuti awan iblis penghancur itu dan berjalan ke depan, dan di sana dia melihat sebuah gunung dimana di bagian puncaknya terdapat satu sosok berpakaian putih sedang duduk bersila dan tampak seperti sosok terpelajar.     

Sosok berpakaian putih itu duduk di bawah titik pusat dari badai tersebut.     

"Apa yang sedang dia lakukan?" para kultivator bertanya pada diri mereka sendiri.     

Para kultivator dari Istana Surgawi Violet mengenali sosok itu; dia adalah keturunan dari Klan Gu.     

Apa yang dia lakukan di sana?     

Siapa yang membawanya kemari?     

Apakah Gu Tianxing yang melakukannya?     

Dan sekarang, dia sedang duduk di atas sana; dia sedang menunggu siapa?     

Mereka tidak tahu jawabannya, jadi mereka hanya bisa terus bergerak menuju gunung tersebut!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.